01KAK4
01KAK4
01KAK4
Uraian Pendahuluan ¹
1. Latar Belakang Setiap bangunan Gedung Negara harus diwujudkan dan
dilengkapi dengan peningkatan Mutu atau Kualitas, sehingga
mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, dan
dapat menjadi teladan bagi lingkungannya, serta memberi
kontribusi positif bagi perkembangan arsitektur.
Setiap Bangunan Negara harus direncanakan dan dirancang
dengan sebaik- baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria
teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya, dan kriteria
administrasi bagi bangunan negara.
Penyedia jasa perencanaan untuk Bangunan Negara dan
prasarana lingkungannya perlu diarahkan secara baik dan
menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya
perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak
diterima menurut kaidah, norma serta tata laku profesional.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan
perlu disiapkan secara matang, sehingga mampu mendorong
perwujudan karya perencanaan yang sesuai dengan
kepentingan kegiatan.
Dan Konsultan Perencana yang akan ditunjuk diharapkan
dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai yang
direncanakan dengan memahami kondisi existing yang ada
dan tetap memperhatikan kesatuan (unity) dan keselarasan
(harmoni) tanpa menimbulkan dampak terhadap lingkungan
sekitarnya.
2. Maksud dan Tujuan a. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk
bagi konsultan perencana yang memuat masukan, azas,
kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam
pelaksanaan tugas perencanaan, meliputi :
- Menyusun rencana teknis untuk Pembangunan Asrama
SMAN 1 Taruna Madani Jawa Timur.
- Mewujudkan tercapainya penampilan fasade
bangunan yang bersifat disiplin, kokoh namun indah
dan menarik, yang mencerminkan simbolik sebagai
gedung pendidikan
b. Dengan penugasan ini diharapkan konsultan Perencana
dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik
untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK
ini, yaitu
- Mendapatkan hasil perencanaan dan rencana anggaran
biaya secara tepat mutu, terpat waktu tertib administrasi
dan keuangan
- Menciptakan desain bangunan yang mampu
mewadahi dengan kapasitas serta fungsi desain
bangunan dan ruang yang memadai serta nyaman.
Data Penunjang²
1. Data Dasar 1. Ketentuan yang berlaku untuk pekerjaan pelaksanaan
yang bersangkutan, yaitu Surat Perintah Mulai Kerja
Pelaksanaan beserta kelengkapanya dan ketentuan-
ketentuan yang dipakai sebagai dasar.
2. Peraturan presiden RI No. 73 Tahun 2011 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
3. Peraturan menteri Pekerjaan Umum dan perumahan
rakyat RI No. 22/PRT/M/2018. Tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara.
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat RI No. 14 Tahun 2020 tentang standar dan
pedoman pengadaan Jasa Konstruksi.
5. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.
6. Standard dan Pedoman Teknis yang berlaku dibidang
penyelenggaraan bangunan gedung.
7. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang
perubahan atas peraturan presiden nomor 16 tahun 2018
tentang pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2021
tentang pedoman sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi.
9. Instruksi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 2 Tahun 2020 tentang Protokol Pencegahan Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19) dalam penyelenggaraan
Jasa Konstruksi.
10. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Melalui Penyedia.
11. Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 53 Tahun 2020 tentang
Penerapan Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan
Pengendalian Corona Virus Disease 2019.
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 16 Tahun
2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang No.
28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
13. UU RI Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Harmonisasi
Peraturan Perpajakan
2. Standar Teknis 1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum RI No.
28/PRT/M/2016 tentang tentang pedoman Analisis
Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.
2. Surat Edaran Bersama Bappenas dan Departemen
Keuangan No. 1203/D.II/03/2000 SE - 38 / A / 2000 tanggal 17
Maret 2000
3. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) tahun 1987 yang
diterbitkan oleh Dewan Normalisasi Indonesia
4. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia tahun 1961 yang
ditetapkan oleh Dewan Normalisasi Indonesia
5. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia
(PUBI) tahun 1982 yang diterbitkan oleh Yayasan
Normalisasi Indonesia
6. Peraturan Pembebanan untuk Gedung tahun 1987
7. Pedoman Plumbing Indonesia tahun 1974
8. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 025/KPT/1985
tentang Penanggulangan Bahaya Kebakaran
3. Studi-Studi -
Terdahulu
4. Referensi Hukum 1. UU No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
2. UU No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
3. Perpres 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/
JasaPemerintah
4. PP 59 Tahun 2010 tanggal 5 Agustus 2010 tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
5. PP No. 28 tahun 2000 tentang Usaha dan Peran
Masyarakat Jasa Konstruksi.
6. PP No. 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi.
7. PP No. 30 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan
Pembinaan Jasa Konstruksi.
8. Peraturan menteri Pekerjaan Umum dan perumahan
rakyat RI No. 22/PRT/M/2018. Tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara.
9. Peraturan Dirjen Pajak No. PER-69/PJ/2007 tanggal 9
April 2007 tentang Surat KeteranganFiskal.
10. APBD Tahun Anggaran 2023
Ruang Lingkup
Laporan
17. Laporan Laporan harus diselesaikan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak
Pendahuluan diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan jumlah
laporan yang harus diserahkan sebanyak 5 (lima) eksemplar
BAB I LATAR BELAKANG
BAB II MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud
b. Tujuan
BAB III RUANG LINGKUP KEGIATAN
a. Lingkup pekerjaan (scope of work)
b. Lingkup pelayanan (scope of service)
c. Potensi dan Kendala Pelaksanaan Kegiatan
BAB IV TINJAUAN PUSTAKA
a. Dasar Hukum
b. Standar Teknis
BAB V KONSEPSI PERANCANGAN
a. Dasar Pemikiran dan Pertimbangan
Perancangan
b. Data dan Informasi Lapangan
c. Program Ruang dan Skematik Rencana Teknis
BAB VI PRA RANCANGAN
a. Analisis Pola Gubahan Bentuk Ruang dan Bangunan
b. Perhitungan Nilai Fungsional Bangunan
Gedung (diagram)
c. Aspek Kualitatif dan Kuantitatif
BAB VII PENUTUP
BAB V PENUTUP
Laporan Pengawasan Berkala dibuat dan ditandatangani oleh
Konsultan Perencana dan telah disetujui oleh Pejabat Pembuat
Komitmen.
Hal-Hal Lain
21. Produksi Dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri
23. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka
alih pengetahuan kepada Pengguna Jasa yang terkait dengan
pekerjaan ini.
24. Status Lahan Status lahan kegiatan ini adalah milik Pemerintah Provinsi Jawa
Timur
AGUS KARYANTO, ST
NIP. NIP. 19660826 199003 1 003