1452-Research Results-2469-1-10-20190806
1452-Research Results-2469-1-10-20190806
1452-Research Results-2469-1-10-20190806
ABSTRACT
Most agro-industry entrepreneurs do not record or have not recorded yet their business finances,
so it is not known how much the outcome and the income on the business. A business feasibility
study is needed to see an idea of whether or not a business is feasible. This study aims to analyze
the financial feasibility of agro-industry business in Kupang city. This research was conducted
from March 2018 until April 2018. Data collection method used survey location and direct inter-
view with respondent, but also using library method and documentation. Data analysis is done
by using financial feasibility analysis; Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR),
Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), and after-financing analysis. The financial feasibility analy-
sis of the Home Industry in 2013-2017 is declared feasible with Net Present Value value of Rp.
411.729.452, - positive (NPV> 0), Internal Rate of Return (IRR) 44.90% where IRR is greater than
the prevailing interest rate of 12%, and Net B/C is 2.68 where Net B/C> 1. After financing analysis
results with interest rate 9% which is the interest rate given to the MSMEs (Micro-Small-Medi-
um-Empowerment-scales), it states that with the assumption of loan capital up to 100%, the Home
Industry is still feasible to run their business; this is evidenced by the feasibility criteria that gives
positive results.
Keywords: Financial Feasibility Analysis, Agro-industry, Maize, Peanuts, Home Industry
ABSTRAK
Kebanyakan pengusaha agroindustri tidak atau belum melakukan pencatatan dalam keuangan
usahanya, sehingga tidak diketahui berapa biaya yang dikeluarkan dan penerimaan atau pendapa-
tan pada usahanya. Studi kelayakan usaha diperlukan untuk melihat sebuah gambaran mengenai
layak atau tidaknya suatu usaha dijalankan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan
finansial pada salah satu usaha agroindustri di Kota Kupang. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan
Maret 2018 sampai dengan April 2018. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah survey
lokasi dan wawancara langsung dengan responden, selain itu juga menggunakan metode kepus-
takaan dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis kelayakan finan-
sial; Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C),
dan analisis after financing. Hasil analisis kelayakan finansial usaha rumah tangga yang diteliti
tahun 2013-2017 dinyatakan layak dengan nilai Net Present Value sebesar Rp. 411.729.452,- yaitu
positif (NPV>0), Internal Rate of Return (IRR) 44,90% dimana IRR tersebut lebih besar nilainya
dari tingkat suku bunga yang berlaku yaitu 12%, dan Net B/C yaitu 2,68 dimana Net B/C>1. Hasil
analisis after financing dengan tingkat suku bunga 9% dimana merupakan tingkat suku bunga yang
diberikan untuk para UMKM menyatakan bahwa dengan asumsi modal pinjaman hingga 100%,
industri rumah tangga tersebut masih dalam kriteria layak untuk dijalankan dibuktikan dengan
criteria kelayakan yang memberikan hasil positif.
Kata kunci: Analisis Kelayakan Finansial, Agroindustri, Jagung, Kacang Tanah, Industri Rumah
Tangga
168
buletin EXCELLENTIA ISSN 2301-6019
industri sebagai bagian dari usaha pembangu- an. Studi kelayakan usaha adalah suatu kegia-
nan ekonomi diarahkan untuk menciptakan tan yang mempelajari secara mendalam tentang
struktur ekonomi dengan titik berat industri suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan,
maju didukung dengan pertanian yang tangguh. dalam rangka menentukan layak atau tidak usa-
Dalam hal ini, pemerintah telah mencanangkan ha tersebut dijalankan.
era industrialisasi di bidang pertanian dengan
Berdasarkan hal tersebut, analisis kelayakan
tujuan dapat meningkatkan nilai tambah dari
finansial usaha agroindustri pengolahan jag-
hasil pertanian melalui agroindustri.
ung & kacang tanah di salah satu industri ru-
Agroindustri adalah industri yang mengolah mah tangga di Kota Kupang perlu dikaji secara
hasil pertanian sebagai bahan baku atau produk komprehensif agar agroindustri tersebut dapat
akhir yang dapat meningkatkan nilai tambah berjalan dengan baik secara menguntungkan
atas komoditas pertanian sekaligus merubah dan berkelanjutan.
pertanian tradisional menjadi modern, akan
dapat meningkatkan pendapatan dan lapangan METODE PENELITIAN
kerja di pedesaan yang tentunya menurut skala Metode Pemilihan Lokasi dan Waktu Penelitian
usaha tani yang ekonomis serta efisien (Soekar-
tawi, 2000). Penelitian ini dilakukan di salah satu usa-
ha agroindustri/industri rumah tangga yang
Berdasarkan data BPS Kota Kupang pada tahun bergerak dalam bidang pengolahan jagung dan
2016, sektor pertanian memberikan kontribusi kacang tanah yang ada di Kota Kupang. Pemi-
terhadap pembentukan PDRB sebesar 2,25% lihan lokasi ini ditentukan secara purposive
dan untuk sektor industri pengolahan member- dengan dasar pertimbangan pemilihan adalah
ikan kontribusi sebesar 1,25%. Dari data terse- lokasi tersebut merupakan salah satu sentra
but, dapat disimpulkan bahwa industri pengola- produksi pengolahan jagung dan kacang tanah
han di Kota Kupang telah mampu memberikan di Kota Kupang dan produk-produk olahan dari
kontribusi yang besar terhadap perekonomian. industri rumah tangga ini telah dipasarkan ke
Maka dari itu, Kota Kupang mempunyai poten- hampir seluruh minimarket dan supermarket
si besar sebagai tempat berkembangnya industri yang ada di Kota Kupang. Waktu penelitian
pengolahan berbahan baku produk hasil perta- dilakukan pada bulan Maret-April 2018.
nian yang dikenal dengan agroindustri berbasis
sumberdaya alam. Contoh hasil industri pengo- Metode Pengumpulan Data
lahan yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan Data yang dikumpulkan dalam penelitian terdi-
mempunyai peluang untuk dikembangkan ada- ri dari data primer dan sekunder. Data primer
lah jagung dan kacang tanah. diperoleh melalui wawancara langsung dengan
Jagung dan kacang tanah merupakan tanaman pelaku agroindustri melalui penggunaan kue-
yang dapat diolah menjadi beberapa bentuk sioner (daftar pertanyaan) yang telah disiapkan
makanan praktis yang banyak disukai mas- sebelumnya. Data sekunder diperoleh dari in-
yarakat seperti emping jagung, marning jagung, stansi terkait seperti Badan Pusat Statistik, Di-
kacang telur, dll. nas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Nusa Tenggara Timur, dan literatur yang ber-
Dalam suatu usaha agroindustri, kebanyakan hubungan dengan objek penelitian.
pengusaha tidak atau belum melakukan pen-
catatan dalam keuangan usahanya, sehingga Metode Analisis Data
tidak diketahui berapa biaya yang dikeluarkan
Menghitung Penerimaan
dan penerimaan/pendapatan yang diperoleh,
Untuk mengetahui tingkat kelayakan suatu us-
maka dibutuhkan evaluasi mengenai agroin-
aha, perlu diketahui terlebih dahulu biaya dan
dustri tersebut untuk mengetahui sejauh mana
penerimaan yang diperoleh dari usaha agroin-
kelayakan agroindustri tersebut telah dijalank-
dustri pengolahan jagung dan kacang tanah. Bi-
169
Volume 7 Nomor 2 * Desember 2018 Media Komunikasi Agribisnis
aya diperoleh dengan cara menghitung data-da-
ta harga dan pengeluaran yang diperoleh dari (3)
hasil survei dan wawancara bersama responden.
Penerimaan dapat dicari dengan rumus pada i1 = Discount rate yang tertinggi yang masih
memberi NPV yang positif
Persamaan 1.
(1) i2 = Discount rate yang terendah yang masih
memberi NPV yang negatif
Keterangan :
NPV1 = NPV yang positif
TR : total penerimaan
NPV2 = NPV yang negatif
Y : produksi yang diperoleh dari suatu us-
aha Kriteria penilaian Internal Rate of Return (IRR):
Py : harga produksi Jika IRR > dari tingkat suku bunga yang
berlaku maka usaha dinyatakan layak
Analisis Kriteria Investasi Jika IRR < dari tingkat suku bunga yang
berlaku maka usaha dinyatakan tidak
Untuk menghitung kelayakan usaha dari suatu layak
usaha agroindustri digunakan analisis Kriteria
Jika IRR = tingkat suku bunga yang ber-
investasi antara lain; NPV (Net Present Value), laku maka usaha dinyatakan dalam posi-
Net B/C Ratio, dan IRR (Internal Rate of Re- si impas.
turn) (Ibrahim, 2009).
Net Present Value (NPV) Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)
NPV dapat dirumuskan sebagai berikut (Kada- Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) dapat di-
riah, 2001): rumuskan sebagai berikut (Kadariah,
2001):
(2)
Keterangan:
NPV = Net Present Value (4)
Bt = Benefit atau penerimaan bersih tahun t
Ct = Cost atau biaya pada tahun t Keterangan:
i = Tingkat bunga Net B/C :Net Benefit Cost Ratio
t = Tahun (waktu ekonomis) Bt : Benefit/penerimaan bersih tahun t
Penilaian kelayakan finansial berdasarkan NPV Ct : Cost atau biaya tahun t
yaitu : i : Tingkat bunga
NPV > 0, berarti proyek dikatakan layak untuk t : Tahun (waktu ekonomis)
dilanjutkan atau dikembangkan.
Kriteria pada pengukuran ini adalah :
NPV < 0, berarti proyek dikatakan tidak layak
untuk dikembangkan atau dilanjutkan. Jika Net B/C > 1, maka kegiatan usaha layak
NPV = 0, berarti suatu proyek sangat sulit un- untuk dilaksanakan.
tuk diteruskan atau dikembangkan kare-
na manfaat yang diperoleh hanya cukup Jika Net B/C < 1, maka kegiatan usaha tidak
untuk menutupi biaya yang dikeluarkan. layak untuk dilaksanakan.
Internal Rate of Return (IRR) Jika Net B/C = 1, maka kegiatan usaha dalam
Internal Rate of Return (IRR) dapat dirumus- keadaan break event point.
kan sebagai berikut (Kadariah, 2001):
Analisis After Financing
Analisis after financing dilakukan untuk men-
170
buletin EXCELLENTIA ISSN 2301-6019
getahui kondisi kelayakan suatu usaha apabila rupa sepeda motor yang memiliki nilai investa-
diasumsikan modal usaha diperoleh sehingga si sebesar Rp. 20.000.000,-.
kita turut menghitung jasa hutang dan modal.
(Gittinger, 1986). Instalasi Air dan Listrik
Instalasi air dan listrik merupakan hal yang
Dalam perhitungan analisis after-financing
penting dalam menunjang kegiatan produksi
perlu diketahui besar cicilan dari simulasi pin-
perusahaan, mengingat sebagian alat produksi
jaman bank yang dipakai. Perhitungan cicilan
membutuhkan aliran listrik untuk menghidup-
ini dapat dihitung menggunakan rumus Capital
kan mesin. Air pun diperlukan untuk mem-
Recovery Factor (CRF).
bersihkan bahan baku dan alat-alat yang digu-
nakan dalam proses produksi perusahaan. Nilai
instalasi air dan listrik sebesar Rp 4.000.000,-.
(5)
Keterangan: Pengeluaran Operasional
Biaya Tetap
i : suku bunga (%/100)
Biaya tetap yang dikeluarkan oleh usaha
n : banyaknya tahun pinjaman agroindustri ini meliputi biaya Pajak Bumi dan
Bangunan, biaya gaji karyawan, dan biaya air
HASIL DAN PEMBAHASAN dan listrik.
Aspek Keuangan Biaya Variabel
Aspek keuangan terdiri dari segala pengeluaran Biaya variabel untuk usaha agroindustri ini ter-
yang digunakan untuk kepentingan usaha, dian- diri dari biaya pajak penghasilan, biaya kema-
taranya pengeluaran investasi dan pengeluaran san, biaya transportasi, biaya bahan baku, dan
operasional. biaya bahan penunjang.
Pengeluaran Investasi Biaya Overhead
Investasi Lahan dan Bangunan Biaya overhead ini merupakan pengelu-
Lahan dan bangunan yang digunakan untuk aran-pengeluaran tak terduga. Oleh karena da-
usaha agroindustry yang diteliti merupakan la- lam penilitian ini biaya penyusutan pada varia-
han milik sendiri yang dipakai sebagai ruang bel-variabel tidak dihitung dan biaya-biaya lain
produksi dan gudang penyimpanan. Bangunan yang tidak diperoleh pada saat penelitian maka
yang dipakai oleh perusahaan juga merupakan dari itu ditambahkan biaya overhead sebesar
rumah tempat tinggal dari pemilik usaha sendi- 5% dari biaya investasi dan 10% dari biaya
ri. Biaya investasi untuk lahan dan bangunan operasional untuk menutupi biaya-biaya tak
untuk usaha agroindustri adalah sebesar Rp. terduga yang tidak tercover pada perhitungan
250.000.000,-. analisis.
172
buletin EXCELLENTIA ISSN 2301-6019
Tabel 4 Pilihan Simulasi Pinjaman Modal positif, IRR lebih tinggi
dari tingkat suku bunga,
No Pinjaman Investasi Tingkat Kelayakan Investasi Ket.
dan B/C ratio >1 (BBP2TP
Proporsi Jumlah NPV (Rp) IRR (%) Net
(%) (Rp) B/C Bogor, 2006).
1 60 181.458.000 320.876.424 35.18 1.70 Layak
Analisis After-financing
2 70 211.701.000 311.691.958 29.77 1.55 Layak
Pada analisis after financing
3 80 241.944.000 290.447.016 24.56 1.40 Layak
ini diasumsikan apabila bi-
4 90 272.187.000 269.633.203 19.51 1.27 Layak
aya investasi yang dikeluar-
5 100 302.430.000 249.374.282 14.59 1.14 Layak
kan perusahaan berasal dari
Sumber: Data Primer diolah, Tahun 2018
pinjaman bank, maka dari
ga Bank. Kemudian berdasarkan perhitungan itu perlu diketahui berapa besar cicilan pengem-
nilai Net B/C diperoleh angka 2,68 nilai terse- balian yang dibayarkan setiap tahunnya agar
but menunjukkan bahwa usaha agroindustri ini dapat dihitung sebagai pengeluaran operasional.
layak untuk dikembangkan karena nilai Net B/
C>1. Nilai Net B/C sebesar 2,68 berarti bah- Biaya Investasi yang dikeluarkan oleh usa-
wa setiap Rp. 1,- biaya yang dikeluarkan akan ha agroindustri yang diteliti adalah sebesar Rp.
memberikan keuntungan sebesar Rp. 1,68. 302,430,000,-, biaya tersebut kita asumsikan di-
peroleh dari pinjaman bank dengan tingkat suku
Hasil ini sejalan dengan penelitian tentang bunga 9% dimana tingkat suku bunga ini mer-
olahan jagung dan kacang tanah yang telah upakan nilai suku bunga yang diberikan bagi para
dilakukan para penulis terdahulu, meskipun pengusaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)
olahan jagung dan kacang tanah yang dibuat ti- di tahun 2017 dan harus dilunasi dalam waktu 5
dak sama serta belum ditemukannya penelitian tahun dengan asumsi pelunasan pinjaman/cicilan
yang langsung membahas dua komoditas seka- dalam jumlah sama (Equal Installment)
ligus dalam satu usaha agroindustri. Contoh
penelitiannya antara lain tentang analisa kelay- Berdasarkan Tabel 4, dapat diketahui bahwa
akan finansial pengembangan usaha komoditas semakin besar proporsi pinjaman, maka sema-
lokal: mie berbasis jagung. Dari perhitungan kin rendah tingkat kelayakan investasinya. Pin-
analisa finansial diperoleh hasil Net Present jaman modal dari beberapa simulasi pinjaman
Value bernilai positif sebesar Rp 34.668.709, diantaranya dari proporsi 60% hingga 100%
Internal Rate of Return sebesar 59,19 %, rasio memberikan hasil yang dinyatakan layak, di-
B/C sebesar 1,3. Dari pertimbangan kriteria in- buktikan dengan nilai NPV>0, lalu nilai IRR
vestasi tersebut menunjukkan bahwa kegiatan yang lebih besar dari suku bunga (i=9%), dan
usaha produksi mie jagung instan layak untuk Net B/C yang menunjukkan angka >1. Dari
dijalankan (Parama Kusuma dan Nur Mayasti hasil analisis, usaha ini masih layak dijalankan
BPTTG-LIPI, 2014). Kemudian untuk komod- apabila perusahaan menggunakan modal yang
itas kacang tanah, penelitiannya berupa analisis berasal dari 100% pinjaman bank. Berdasarkan
kelayakan finansial industri pengolahan kacang hasil analisis pada pinjaman keseluruhan atau
garing di Kabupaten Kebumen tahun 2006. 100%, dapat diketahui bahwa usaha ini memi-
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ke- liki nilai NPV sebesar Rp. 249.374.282,- yang
layakan finansial industri pengolahan kacang berarti usaha ini akan menerima keuntungan se-
garing. Kelayakan finansial industri pengolah- besar nominal tersebut selama 5 tahun menurut
an kacang garing dianalisis dengan pendekatan nilai waktu uang sekarang. Nilai IRR adalah se-
B/C ratio, analisis NPV (Net Present Value), besar 14,59% yang berarti lebih besar diband-
dan IRR (Internal Rate of Return). Hasil pene- ingkan dengan tingkat suku bunga Bank (9%).
litian menunjukkan investasi industri pengola- Sehingga usaha ini layak dilaksanakan diband-
han kacang garing secara finansial layak untuk ingkan apabila dananya disimpan di Bank,
dikembangkan, ditunjukkan dari nilai NPV karena mempunyai kemampuan memperoleh
tingkat return yang tinggi. Nilai Net B/C Ratio
173
Volume 7 Nomor 2 * Desember 2018 Media Komunikasi Agribisnis
menunjukkan angka sebesar 1,14 yang berarti 9%, dan nilai Net B/C yang memberikan
setiap pengeluaran Rp. 1,- akan memberikan nilai 1,14 dimana >1 yang berarti usaha ini
keuntungan sebesar Rp. 0,14,-. dinyatakan layak.
Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan
bahwa untuk menjalankan usaha agroindus-
tri pada usaha agroindustri ini, pemilik dapat Saran
melakukan pinjaman dengan modal yang ber- Berdasarkan hasil yang telah disimpulkan di
asal 100% dari pinjaman bank, karena usaha ini atas, untuk pengembangan usaha agroindustri
masih dalam kondisi layak untuk dijalankan. yang diteliti, penulis memberikan saran sebagai
berikut:
SIMPULAN DAN SARAN
1. Pemanfaatan mesin pada proses produk-
Simpulan si masih belum optimal, sehingga volume
Hasil analisis kelayakan finansial pada salah produksinya masih dapat ditingkatkan lagi.
satu usaha agroindustri di Kota Kupang ini
2. Sebaiknya pendistribusian produk menggu-
dapat disimpulkan sebagai berikut:
nakan kendaraan roda empat (mini bus) seh-
1. Besar penerimaan yang dihasilkan oleh us- ingga waktu yang digunakan lebih efektif kare-
aha agroindustri yang diteliti selama 5 ta- na bisa memuat lebih banyak produk dan bisa
hun terakhir adalah masing-masing di tahun langsung menuju ke semua tempat distribusi.
2013 dan 2014 memperoleh penerimaan
3. Mengingat jenis produk yang dihasilkan
sebesar Rp. 817.776.000, jumlahnya sama
bermacam-macam, maka perlu dilakukan
sebab jumlah penggunaan bahan baku dan
penelitian lebih lanjut pada aspek teknik
penjualan adalah sama, lalu untuk tahun
dan produksinya khususnya mengoptimal-
2015 mengalami peningkatan yakni sebesar
kan produksi dan pemasaran.
Rp. 908.496.000, tahun 2016 sebesar Rp.
926.640.000, dan di tahun ke 5 atau tahun
DAFTAR PUSTAKA
2017 adalah sebesar Rp. 1.005.696.000,- Bili, Stefanus. 2017. Analisis Kelayakan Usaha Agroindustri Pengola-
peningkatan penerimaan ini terjadi karena han Madu Hutan Timor (Studi Kasus pada CV. Amfoang Jaya,
Kel. Sikumana, Kec. Maulafa, Kota Kupang). Skripsi. Fakul-
naiknya jumlah produk yang dihasilkan dan tas Pertanian, Universitas Nusa Cendana: Kupang
terdapat kenaikan harga jual dari produk Emawati. 2007. Analisis Kelayakan Finansial Industri Tahu (Studi Ka-
sus UD. Tahu Bintaro, Kabupaten Tangerang). Skripsi. UIN
yang dipasarkan. Syarif Hidayatullah: Jakarta
Fahrurrozi. 2017. Kelayakan Finansial Agroindustri Tahu (Studi Ka-
2. Hasil analisis kelayakan finansial dengan sus Pada Agroindustri Tahu Bapak Sudarno di Desa Rambah
100% modal sendiri dinyatakan layak, ter- Muda Kec. Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu. Artikel Il-
miah. Universitas Pasir Pengaraian.
bukti dengan nilai NPV yang bernilai posi-
Gittinger, J. Price. 1986. Analisa Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian.
tif yaitu sebesar Rp. 411.729.452,- pada U.I. Press – The John Hopkins University Press.
discount factor 12%, IRR yang berada pada Hidayat, Nur., dkk. 2006. Kelayakan Finansial Industri Pengolahan Ka-
cang Garing di Kabupaten Kebumen. Balai Besar Pengkajian
angka 44.9% yang lebih besar dari discount dan Pengembangan Teknologi Pertanian: Bogor
rate (12%), dan nilai Net B/C Ratio yang Kadariah. 2001. Evaluasi Proyek Analisis Ekonomis. Fakultas Ekonomi
lebih dari satu (2,68). Universitas Indonesia: Jakarta.
Kusuma, Parama Tirta & Nur Indah Mayasti. 2014. Analisa Kelayakan
3. Hasil analisis kelayakan finansial dengan Finansial Pengembangan Usaha Produksi Komoditas Lokal:
Mie Berbasis Jagung. Jurnal. Balai Pengembangan Teknologi
asumsi modal pinjaman 100% masih dinya- Tepat Guna (BPTTG): Jawa Barat
takan dalam keadaan layak untuk dijalank- Soekartawi. 2001. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. PT Raja Grafindo
Persada: Jakarta
an. Dibuktikan dengan nilai NPV yang
Utama, Cipta Panji. 2016. Analisis Kelayakan Finansial dan Nilai
masih bernilai positif yakni sebesar Rp. Tambah Agroindustri Pengolahan Serat Kelapa (Cocofiber) di
249.374.282,-, IRR yang memberikan nilai Kecamatan Katibung Kabupaten Lampung Selatan. Skripsi.
Universitas Lampung: Lampung
14,59% dimana nilai ini lebih besar dari
tingkat suku bunga yang digunakan yaitu
174