Andi Asriawan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

H DENGAN

MASALAH KESEHATAN GASTRITIS

DI DESA LEPPE KECAMATAN SOROPIA

DISUSUN OLEH :

Nama : ANDI ASRIAWAN

Nim : P222004

PRODI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA

KESEHATAN KENDARI

2024
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Teori konsep kelurga


1. Definisi keluarga
Keluarga merupakan orang yang mempunyai hubungan resmi, seperti ikatan
darah, adopsi, perkawinan, atau perwalian, hubungan sosial (hidup bersama)
dan adanya hubungan psikologis (ikatan emosional) (Siti Nur Kholifah, 2016).
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di
bawah satu atap dan saling ketergantungan ( departemet kesehatan RI dalam
siti,N,K,2016) (ZAMNI 2018).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Dep Kes RI, 1998)
dalam Ns. Komang Ayu Henny Achjar (2010) (YUANA 2020). Keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu
atap dalam keadaan saling ketergantungan (Dep Kes RI, 1998) dalam Ns.
Komang Ayu Henny Achjar (2010) (YUANA 2020)
2. Karakteristik Keluarga
 Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan, atau adopsi
 Anggota keluarga hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap
memperhatikan satu sama lain
 Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing
mempunyai peran sosial : suami, istri, anak, kakak, adik
 Mempunyai tujuan yaitu menciptakan dan mempertahankan budaya dan
meningkatkan perkembangan fisik, psikologis dan sosial anggota (Salvari
Gusti, 2013) dalam (YUANA 2020)

3. Tipe Keluarga
Dalam (ZAMNI 2018) dan (YUANA 2020)Berbagai tipe keluarga sebagai
berikut :
 Tipe keluarga tradisional, terdiri atas beberapa tipe yaitu:
 The Nuclear Family ( keluarga inti), yaitu keluarga yang terdiri atas
suami, istri, dan anak, baik anak kandung maupun anak angkat.
 The dyad family ( keluarga dyad), suatu rumah tangga yang terdiri dari
atas suami dan istri tanpa anak
 Single parent, yaitu keluarga yang terdiri atas satu orang tua dengan
anak (kandung atau angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh
perceraian atau kematian.
 Single adult,yaitu suatu rumah tangga yang terdiri atas satu orang
dewasa. Tipe ini dapat terjadi pada seorang dewasa yang tidak menikah
atau tidak mempunyai suami.
 Extended family, keluarga yang terdiri atas keluaga inti ditambah
keluarga lain, seperti paman, bibi, kakek, dan sebagainya.Tipe keluarga
ini banyak dianut oleh keluarga indonesia terutama di daerah pedesaan.
 Middle-aged or elderly couple, orang tua yang tinggal sendiri di rumah
(baik suami/istri atau keduanya), karena anak-anaknya sudah
membangun karir sendiri atau sudah menikah.
 Kin-network family, beberapa keluarga yang tinggal bersama atau
saling berdekatan dan menggunakan barang –barang pelayanan, seperti
dapur dan kamar mandi yang sama
 Tipe keluarga yang kedua adalah tipe kelurga nontradisional, tipe keluarga
ini tidak lazim ada di indonesia, terdiri atas beberapa tipe sebagai berikut:
 Unmarried parent and child family, yaitu keluarga yang terdiri atas
orang tua dan anak dari hubungan tanpa nikah.
 Cohabitating couple. Orang dewasa yang hidup bersama di luar ikatan
perkawinan karena beberapa alasan tertentu.
 Gay and lesbian family, seorang yang mempunyai persamaan jenis
kelamin tinggal dalam satu rumah sebagaimana pasangan suami istri.
 The nonmarital heterosexual cohabiting family, keluarga yang hidup
bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.
 Foster family, keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga/ saudara dalam waktu sementara, pada saat orang tua anak
tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali
keluarga yang aslinya.

4. Fungsi Keluarga
Menurut friedman dalam (Anizarwan 2018) dan (ZAMNI 2018) fungsi
keluarga ada lima antara lain :

 Fungsi afektif Fungsi ini meliputi persepsi keluarga tentang


pemenuhankebutuhan psikososial anggota keluarga.Melalui pemenuhan
fungsi ini, maka keluarga akan dapat mencapai tujuan psikososial yang
utama, membentuk sifat kemanusiaan dalam diri anggota
keluarga,stabilitas kepribadian dan tingkah laku, kemampuan menjalin
secara lebih akrab, dan harga diri.
 Fungsi sosialisasi dan penempatan sosial Sosialisasi dimulai saat lahir dan
hanya diakhiri dengan kematian.Sosialisasi merupakan suatu proses yang
berlangsung seumur hidup, karena individu secara kontinyu mengubah
perilaku mereka sebagai respon terhadap situasi yang terpola secara sosial
yang mereka alami. Sosialisasi merupakan proses perkembangan atau
perubahan yangdialami oleh seorang individu sebagai hasil dari interaksi
sosial dan pembelajaran peran-peran sosial.
 Fungsi reproduksi Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan
menambahsumber daya manusia.
 Fungsi ekonomi Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga
secaraekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu
meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
 Fungsi perawatan kesehatan Menyediakan kebutuhan fisik dan perawatan
kesehatan.Perawatan kesehatan dan praktik-praktik sehat(yang
mempengaruhi status kesehatan anggota keluarga secara individual)
merupakan bagian yang paling relevan dari fungsi perawatan kesehatan.
 Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan keluarga.
 Kemampuan keluarga membuat keputusan yang tepat bagi keluarga.
 Kemampuan keluarga dalam merawat keluarga yang mengalami gangguan
kesehatan
 Kemampuan keluarga dalam mempertahankan atau menciptakan suasana
rumah yangsehat
 Kemampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas.

5. Tahap dan perkembangan keluarga


Dalam (YUANA 2020) (ZAMNI 2018) (Anizarwan 2018) Terdapat delapan
tahap perkembangan keluarga yang perlu di ketahui yaitu :
 Tahap Keluarga Pemula atau Pasangan Baru
Tugas perkembangan keluarga pemula antara lain membina hubungan yang
harmonis dan kepuasan bersama dengan membangun perkawinan yang
saling memuaskan, membina hubungan dengan orang lain dengan
menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis, merencanakan
kehamilan dan mempersiapkan diri menjadi orang tua.
 Tahap keluarga sedang mengasuh anak
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini yaitu membentuk keluarga
muda sebagai suatu unit, mempertahankan hubungan perkawinan yang
memuaskan, memperluas persahabatan dengan keluarga besar
denganmenambahkan peran orang tua kakek dan nenek dan
mensosialisasikan dengan lingkungan keluarga besar masing- masing
pasangan.
 Tahap keluargadengan anak usia pra sekolah
Tugas perkembangannya adalah memenuhi kebutuhan anggota keluarga,
mensosialisasikan anak, mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap
memenuhi kebutuhan anak yang lainnya, mempertahankan hubungan yang
sehat dalam keluarga dan luar keluarga, menanamkan nilai dan norma
kehidupan, mulai mengenalkan kultur keluarga, menanamkan keyakinan
beragama, memenuhi kebutuhan bermain anak.
 Tahap keluarga dengan anak usia sekolah
Tugas perkembangannya adalah mensosialisasikan anak termasuk
meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan dan mengembangkan
hubungan dengan teman sebaya, mempertahankan hubungan perkawinan
yang memuaskan, memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga,
membiasakan belajar teratur, memperhatikan anak saat menyelesaikan
tugas sekolah.
 Tahap keluarga dengan anak remaja
Tugas perkembangan pada tahap ini yaitu menyeimbangkan kebebasan dan
tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan mandiri, memfokuskan
kembali hubungan perkawinan, berkomunikasi secara terbuka antara orang
tua dan anak-anak, memberikan perhatian, memberikan kebebasan dalam
batasan tanggung jawab, mempertahankan komunikasi dua arah.
 Tahap keluarga yang melepas anak usia dewasa muda
Tugas perkembangannnya adalah memperluas siklus keluarga dengan
memasukkan anggota keluarga baru yang didapat melalui perkawinan anak-
anak, melanjutkan untuk memperbaharui hubungan perkawinan, membantu
orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami maupun istri, membantu
anak mandiri, mempertahankan komunikasi, memperluas hubungan
keluarga antara orang tua dengan menantu, menata kembali peran dan
fungsi setelah ditinggalkan anak.
 Tahap orang tua usia petengahan
Tugas perkembangannya adalah menyediakan lingkungan yang
meningkatkan kesehatan, mempertahankan hubungan yang memuaskan dan
penuh arti para orang tua dan lansia, memperkokoh hubungan perkawinan,
menjaga keintiman, merencanakan kegiatan yang akan datang,
memperhatikan kesehatan masing-masing pasangan, tetap menjaga
komunikasi dengan anak-anak.
 Tahap keluarga dalam masa pensiun dan lansia
Tahap perkembangan keluarga ini adalah yaitu mempertahankan pengaturan
hidup yang memuaskan, menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun,
mempertahankan hubungan perkawinan, menyeuaikan diri terhadap
kehilangan pasangan, mempertahankan ikatan keluarga antar generasi,
meneruskan untuk memahami eksistensi mereka, saling memberi perhatian
yang menyenangkan antar pasangan, merencanakan kegiatan untuk mengisi
waktu tua seperti berolahraga, berkebun, mengasuh cucu
B. Devinisi gastritis
Gastritis adalah gangguan atau peradangan dinding lambung yang disebabkan
peningkatan produksi asam lambung. Gatritis adalah inflamasi dari mukosa lambung,
keadaan peredangan atau peradangan dari mukosa lambung yang bersifat akut, kronis,
difusi atau local merupakan inflamasi pada dinding gaster terutama pada lapisan
mukosa gaster.
Gastritis adalah peredangan local atau penyebaran pada mukosa lambung dan
berkembang dipenuhi banteri, gastritis disebabkan karena adanya asam lambung yang
berlebih atau meningkatnya asam lambung sehingga mengakibatkan inflamasi atau
peradangan dari mukosa lambung sehingga mengakibatkan inflamasi atau peradangan
dari mukosa lambung seperti teriris atau nyeri pada uluh hati

C. Etiologi
Penyebab utama gastritis adalah bakteri Helicobacter pylori virus atau parasit
lainnya juga dapat menyebabkan gastritis. Contributor gastritis akut adalah meminum
alcohol secara berlebihan infeksi dari kontaminasi makanan yang dimakan dan
pengunaan kokain. Kortikosteroid juga dapat menyebabkan gastritis seperti NSAID
aspirin dan ibuprofen (Dewit, Strombertg & Dallred, 2017).
Menurut Gomez (2017) Peyebab gastritis sebagai berikut :
a. infeksi bakteri
b. sering mengunakan pereda nyeri
c. komsumsi minuman alcohol yang berlebihan
d. stress
e. autoimun
f. mual
g. muntah
h. perut terasa penuh
i. muntah darah

D. Patofisiologi
Zat iritatif yang masuk ke dalam lambung akan mengiritasi mukosa lambung.
Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang akan terjadi :
a. iritasi lambung sebagai kompensasi lambung
Dimana setelah mendapatkan Zat iritatif akan meningkatkan sekresi mukosa
yang berupa HCO3, dimana zat ini akan berkaitan dengan NaCI sehingga
terbentuk HCl dan NaCO3 yang meningkatkan asam lambung. Peningkatan ini
memberikan efek mual dan muntah maka akan terjadi gangguan nutrisi cairan
dan elektrolit.
b. iritasi menyebabkan inflamasi mukosa
Erosi mukosa lambung menjadi penyebab utama perdarahan gastrointestinal
bagian atas. Erosi lambung terjadi karena kegagalan mukosa lambung
melindungi lambung dari kerusakan akibat HCL jika erosi terjadi sampai pada
lapisan pembuluh darah maka akan terjadi pendarahan yang menyebabkan
nyeri dan hipovelemik.
PATHWAY
gangguan difusbarier mukosa

peningkatan asam lambung

iritasi mukosa lambung

peredangan mukosa

hiperemis ansietas Nyeri Akut hipotalamu

atrofi gaster kurang terpapar informasi aktivitas lambung meningkat


mukosa
menipis Kurang Pengetahuan asam lambung meningkat

kehilangan fungsi kontraksi otot


kelenjar fundus lambung

factor intristik masukan nutirient anoreksia, mual, muntah


inadekuat inadekuat

penurunan absorpsi Perubahan Nutrisi masukan cairan tidak adekut


Kurang Dari Kebutuhan kehilangan cairan
anemia pemisiosa
Resiko Kekurangan
penurunan volume darah merah Volume Cairan

penurunan suplai 02 kejaringan

Intoleransi Aktivitas
E. Tanda dan gejala
a. mual
b. nyeri epigastrium
c. muntah
d. sakit kepala
e. kembung
f. gastritis akut : mual, kembung, muntah dapat ditemukan hematemosis dan
melena
gastritis kronis : kebanyakan tidak mempunyai keluhan hanya mengeluh nyeri
uluh hati anoreksia

F. Pengobatan herbal gastritis


1. Madu
2. Teh hijau
3. Air jahe
4. perasan air kunyit

G. Komplikasi
Gastritis akut
a. terjadi ulkus
b. jarang terjadi perforasi
c. perdarahan saluran cerna bagian atas berupa hematemosis dan melena
dapat berakhir sebagai syok hemoragik
Gastritis kronik
a. ulkus
b. perdarahan saluran cerna bagian atas
c. perforasi
d. anemia
e. penyempitan daerah antrium pylorus
G. Penatalaksanaan
1. antasida diberikan sebagai profilaksis dapat membantu meredakan gejala
gastritis dengan menetralkan asam lambung.
2. cimetidine bekerja dengan menghambat pelepasan histamine pada sel sel
parietal gaster sehingga terjadi penurunan sekresi asam lambung, volume
lambung, dan konsentrasi hydrogen. Obat dapat diberikan dalam dosis 200 mg
tiap 12 jam.

H. Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang perawat mengumpulkan
informasi secara terus-menerus tentang keluarga yang dibina. Pengkajian
merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga yang terdiri
dari beberapa tahap meliputi (Komang Ayu, 2010) dalam (YUANA 2020) :

1. Data Umum :
a. Identitas Kepala keluarga
b. Komposisi anggota keluarga
c. Genogram
d. Tipe keluarga
e. Suku bangsa
f. Agama
g. Status sosial ekonomi keluarga
h. Aktifitas rekreasi keluarga
2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga :
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
c. Riwayat keluarga inti
d. Riwayat keluarga sebelumnya
3. Lingkungan :
a. Karakteristik rumah
b. Karakteristik tetangga dan komunitas tempat tinggal
c. Mobilitas geografis keluarga
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
e. Sistem pendukung keluarga
4. Struktur Keluarga :
a. Pola komunikasi keluarga
b. Struktur kekuatan keluarga
c. Struktur Peran
d. Nilai dan Norma Keluarga
5. Fungsi Keluarga :
a. Fungsi Afektif
b. Fungsi Sosialisasi
c. Fungsi Perawatan kesehatan
6. Stress / Penyebab masalah dan koping yang dilakukan keluarga:
a. Stressor jangka panjang dan stressor jangka pendek
b. Respon keluarga terhadap stress
c. Strategi koping yang digunakan
d. Strategi adaptasi yang disfungsional
7. Pemeriksaan fisik (Head to toe) : Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua
anggota kelurga tisak berbeda jauh dengan pemeriksaan fisik pada klien di
klinik atau rumah sakit yang meliputi pemeriksaan head to toe.
8. Harapan Keluarga :
a. Terhadap masalah kesehatan keluarga
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada

I. DiagnosaKeperawatan
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinik tentang respon individu,
keluarga atau komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang
aktual dan potensial (Allen, 1998) dalam Salvari Gusti (2013)dan (YUANA
2020) Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang
didapatkan pada pengkajian, Diagnosa keperawatan yang lazim muncul pada
penderita hipertensih adalah :
1. Gangguan rasa nyerib/d ketidak nyamanan
2. Kekurangan volume cairan
J. Intervensi Keperawatan
Intervensi/Rencana keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang
ditentukan perawat untuk dilaksanakan dalam memecahkan masalah kesehatan
dan keperawatan yang telah di identifikasi dari masalah keperawatan yang sering
muncul (Salvari Gusti, 2013) Perencanaan keperawatan keluarga mencakup
tujuan umum dan tujuan khusus yang didasarkan pada masalah yang dilengkapi
dengan kriteria dan standar yang mengacu pada penyebab.Selanjutnya
merumuskan tindakan keperawatan yang berorientasi pada kriteria dan standar.
Langkah-langkah dalam rencana keperawatan keluarga adalah :

1. Menentukan sasaran atau goal


2. Menentukan tujuan atau objektif
3. Menentukan pendekatan dan tindakan keperawatan yang dilakukan
4. Menentukan kriteria dan standar kriteria Standar.

K. Implementasi
Merupakan salah satu tahap dari proses keperawatan keluarga dimana perawat
dimana kesempatan untuk membangkitkan minat keluarga untuk mendapatkan
perbaikan kearah perilaku hidup sehat. Pelaksanaan tindakan keperawatan
keluarga didasarkan kepada asuhan keperawatan yang telah disusun.

L. Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan yang menbandingkan antara hasil, implementasi
dengan criteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilan bila
hasil dan evaluasi tidak berhasil sebagian perlu disusun rencana keperawatan yang
baru.
II. Pengkajian Keluarga
A. Data umum & kondisi kesehatan keluarga
Puskesmas : Soropia Alamat : lingkungan I Hari/TGL Pengkajian : selasa/05/2024
Nama KK : Tn. H Usia : 25 tahun
Pendidikan : SLTP Pekerjaan : wiraswasta

1. komposisi keluarga
Nama anggo

Pendidikan

penyakit &
Alat bantu
Pekerjaan

Imunisasi

Keadaan
keluarga

keluarga

Riwayat
Agama

ptotesa

umum
Umur

alergi
Suku
Hub.

L/P

KB
1 Tn. H Suami L 25 SLTP Islam Tolaki Wiraswasta L - - Sehat Tidak ada

2 Ny.F Istri P 27 SLTP Islam Tolaki IRT L Implan - Sakit Udang

3 An.P Anak P 10 SD Islam Tolaki - TL - - Sehat Tidak ada

4 An.R anak L SD

5 An.I Anak P 5 SD Islam Tolaki - TL - - Sehat Tidak ada


6 An.J anak L belum
sekola
h
2. jarak untuk mencapai pelayanan pelayanan terdekat
fasilitas kesehatan Jarak
1. puskesmas : 2000 m
2. puskesmas pembantu : 1000
3. posyandu : 10-15 km
4. lain lain bidan swasta : -
Cara tempuh
1. jalan kaki : YA
2. sepeda :-
3. motor roda 2 : YA
4. mobil :-
5. perahu :-

3. genogram

Keterangan
Meninggal Klien

Laki Perempuan

Garis perkawinan Garis keturunan


4. Tipe keluarga : tipe keluarga Tn H merupakan tipe keluarga inti
yang hidup bersama dan terdiri dari Ny. F, Tn. h, An. A. An.R, An.
I dan An.J

B. Pengkajian individu

No Data Tn. H Ny. F An. F An. R An. I An. J

1 Keadaan umum :
penampilan Baik Baik Baik Baik Baik Baik
BB 57 tidak tau tidak tau tidak tau Tidak tau Tidak tau
TB Tidak tau tidak tau tidak tau tidak tau Tidak tau Tidak tau
Status gizi Tidak tau tidak tau tidak tau tidak tau Tidak tau Tidak tau
diagnosa medis - gastritis - - - -
masalah sakit gastritis Tidak ada Tidak ada Tidak tau Tidak tau
kesehatan yang kepala
perna dialami gastritis - - - -
masalah -
kesehatan gastritis Muntaber - - -
sekarang -
masalah - - - - -
kesehatan yang -
lalu
masalah
kesehatan
keluarga

2 TTV :
Nadi - 60 x/m - - - -
Respirasi - 24 x/m - - - -
Suhu - 36’C - - - -
CRT - - - - - -
3 Mata :
Sclera Normal Normal Normal Normal Normal Normal
Konjungtiva Normal Normal Normal Normal Normal Normal

4 Palpebra Normal Normal Normal Normal Normal Normal


Fungsinya Normal Normal Normal Normal Normal Normal

5 Telinga :
Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
Keadaan Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih
Fungsi Normal Normal Normal Normal Normal Normal

6 Hidung :
Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris Simertis Simetris
Keadaan Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih
Fungsi Normal Normal Normal Normal Normal Normal

7 Mulut :
Gigi Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih Bersih
Fungsi menelan Normal Normal Normal Normal Normal Normal
Kelembaban Baik Baik Baik Baik Baik Baik

8 Leher :
Pembengkakan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kelenjar tiroid

9 Dada :
Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
Suara paru Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
dilakukan dilakukan dilakukan dilakukan Dilakukan Dilakukan
Respirasi Normal Normal Normal Normal Normal Normal
Bunyi jantung Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
dilakukan dilakukan dilakukan dilakukan Dilakukan Dilakukan

10 Abdomen :
Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

11 Ekstremitas :
Edema Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Kontraktur Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

12 Istirahat dan tidur Tidur 6 Tidur 6 Tidur 8 Tidur 9 Tidur 9 Tidur 9


jam jam jam jam Jam jam

13 Status mental Baik Baik Baik Baik Baik Baik

14 Kebersihan diri Mandi Mandi Mandi Mandi Mandi Mandi


2x/hari 2x/hari 2x/hari 2x/hari 2x/hari 2x/hari

15 Sistetem respirasi Normal Normal Normal Normal Normal Normal

16 System Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kardiovaskuler

17 System Tidak ada gastritis Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pencernaan

18 System urineria Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

19 System Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
integumen

20 System Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
persarafan

21 System Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
muskulosketal

22 Pemeriksaan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
penunjang bagi
yang sakit (leb,
radiologi, EKG,
USG)

C. Kesehatan lingkungan
a. karakteristik rumah
1) denah rumah
WC DAPUR
Kamar Ruang tengah

Ruang tamu
Kamar

Teras

2) tipe tempat tinggal : milik sendiri


3) gambaran kondisi rumah
a) jenis bangunan : panggung
b) luas bangunan : 6 x 9 m
c) luas perkarangan : 20 x 20 m
d) jumlah jendela : lima
e) kondisi ventilasi rumah : bagus
f) kondisi pencahayaan rumah : cahaya matahari masuk
g) jenis lantai : papan
h) kebersihan rumah secara keluruhan : bersih
i) pengelolaan sampah keluarga : sampah kering dibakar,
sampah basah di buang di laut
j) kondisi jambang keluarga : wc cemplung
k) sumber air bersih dalam keluarga : PAM/ledeng
l) jarak sumber air minum dengan septic tank : - m
m) sumber air yang dingunakan : air galon
n) keadaan dapur : bersih
o) pembungan limbah : di laut
p) kemanan lingkungan rumah : tidak ada
q) perasaan subjektif keluarga terhadap rumah : nyaman
r) peraturan peraturan rumah dan privasi : jam 10 harus sudah
tidur
b. karakteristik lingkungan dan komunitas tempat tinggal yang lebih
luas
1) Karakteristik fisik dari lingkungan
rumah Tn H di kelilingi dengan rumah tetangga dan di
belakang rumah hutan dan depan rumah ada jalan yang
dingunakan untuk beraktivitas
2) karakteristik demografis dari lingkungan dan komunitas
lingkungan tempat tinggal keluarga Tn. H dikelilingi oleh
rumah warga.
3) bagaimana fasilitas fasilitas mudah di akses atau di jangkau oleh
keluarga
Rumah keluarga Tn. H dekat dengan balai dan posyandu.
4) tersadinya trasportasi umum yang dapat dingunakan oleh
keluarga dalam mengakses fasilitas yang ada
Dilingkungan rumah keluarga Tn H tidak ada alat trasportasi
umum sehingga melakukan aktivitas sehari hari mengunakan
kendaraan pribadi
5) insiden kejahatan di sekitar lingkungan masyarakat
Dilingkungan keluarga Tn. H tidak aman sering terjadi
pencurian
6) mobilitas geografis keluarga
Semenjak menikah sampai sekarang Keluarga Tn. H tidak
pernah pindah rumah
7) perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. H mengatakan sering menonton bersama keluarga
dimalam hari
8) system pendukung keluarga
 informal : keluarga terdekat, dan tetangga terdekat
 formal : perawat
D. Struktur keluarga
1. pola dan komunikasi kelurga
a. bagaimana cara berkomunikasi antar anggota keluarga : bahasa
Indonesia
b. system komunikasi yang dingunakan : lisan
c. efektif tidaknya komunikasi dalam keluarga : Dalam keluarga
Tn. H berjalan dengan baik
2. struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga Tn. H apabila terdapat masalah selalu diselesaikan
dengan musyarawarah
3. struktur peran
a. struktur peran formal
 Tn. H sebagai kepala keluarga dan suami dan bapak
mencari nafkah untuk anak dan istrinya
 Ny. F sebagai seorang istri dan ibu
 An. A sebagai anak
 An. R sebagai anak
 An.I sebagai anak
 An.J sebagai anak
b. struktur peran informal
 Tn. H sebagai seorang suami dan bapak yang dihargai
dihormati dicintai oleh keluarganya
 Ny. F sebagai ibu yang menyayangi anak dan suaminya
serta pendidik bagi anaknya
 An. A berbakti kepada kedua orang tua
 An. R berbakti kepada kedua orang tua
 An. I berbakti kepada kedua orang tua
 An. J masih bayi
4. Analisis model peran
Ny. F sangat mendengarkan semuah ucapan suaminya dan anak
Ny. OFsangat patuh pada ayahnya
5. variable variable yang mempengaruhi struktur peran
Salah satu kelurga ada yang sakit
6. nilai nilai keluarga
Sopan, ramah seyum, mudah bergaul, dan saling menghormati

E. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


1. tahap perkembangan kelaurga saat ini :
2 putri dan 2 putra yang masih berusia anak anak
2. tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
membantu anaknya untuk mandiri
3. riwayat kesehatan kelurga inti : batuk, flu dan demam
4. riwayat kelurga sebelumnya : Ny. F penyakit gastritis
5. latar belakang budaya kelurga : kelaurga Tn. H bersuku tolaki dan
bahasa yang dingunakan sehari hari bahasa indonesia
6. identifikasi religious : keluarga Tn. H menganut agama islam

F. status social ekonomi


a. status kelas social : menegah
b. status ekonomi : menegah
c. mobilitas kelas social : Tn. H tidak pernah berpindah kelas social

G. Fungsi keluarga
a. fungsi afektif
a) pola kebutuhan keluarga :
Keluarga yang harmonis dan saling menghormati
b) saling memperhatikan dan keakraban dalam keluarga :
Keluarga Tn. H saling memperhatikan dan akrab dengan
anggota keluarga yg lain
c) keterpisahan dan ketarikan dalam keluarga :
Keluarga Tn H tidak bisa lama lama berpisah dengan
keluarganya
b. fungsi sosialisasi
hubungan keluarga Tn. H dengan tetangganya berjalan dengan baik
c. fungsi perawatan kesehatan
1) pengenalan keluarga terhadap masalah kesehatan pada keluarga
Kelaurga Tn. H selalu mengetahui kondisi kesehatan para
anggotanya
2) kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan
Kelaurga Tn. H selalu cepat dalam mengambil keputusan
tentang masalah kesehatan
3) kemampuan keluarga melakukan perawatan terhadap anggota
keluarga yang sakit
Kelaurga Tn. H selalu membawa keluarganya dengan cepat ke
puskesmas jika ada yang sakit
4) kemampuan keluarga memodifikasi dan memelihara lingkungan
kurang memanfaatkan perkarangan rumah
5) kemampuan keluarga mengunakan fasilitas kesehatan
Keluarga Tn. H mengunakan fasilitas kesehatan dengan baik
d. fungsi reproduksi
Ny. H mengatakan sudah memiliki 4 anak dan memakai alat bantu
kontraksepsi implan
e. fungsi ekonomi
Tn. H sebagai tulang punggung keluarga yang menghasilkan uang
untuk memenuhi kebutuhan keluarga

H. Koping keluarga
1. stressor jangka panjang
a. stressor jangka panjang : Tn. H berperang sebagai kepala
keluarga mencari nafkah untuk keluarga
b. stressor jangka pendek : Tn. H terkadang merasa bingung apa
bila salah satu anggotanya sakit
c. lamanya stressor yang dialami kelurga : 1 hari
d. Kekuatan stressor yang dialami keluarga : berdoa dan berusaha
e. Tindakan objektif dan realitas keluarga terhadap stressor yang
dihadapi : selalu sabar
2. strategi koping yang dingunakan
a. internal : meminta pendapat dengan keluaga terdekat
b. eksternal : berdoa dan meminta solusi dengan teman dekat
3. strategi adaptasi disfungsional
kalau ada anggota kelurga yang melakukan kesalahan akan ditegur
oleh orang yang lebih dewasa

I. Aktivitas reakreasi kelurga


Setiap seminggu sekali seluruh anggota keluarga akan melakukan
rekreasi ke kendari untuk makan makan bersama keluarga

J. Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan


Memaksimalkan dan memperhatikan pelayanan kesehatan

III. Analisis Data

Analisis data Kode Etiologi Masalah


diagno
sa

DS : D. 0077 Gangguan difusbarier Nyeri


 Tn.H mengatakan mukosa akut
sering merasakan
nyeri ulu hati Peningkatan asam
 Skala nyeri 5 lambung
DO :
 TD : 120/80mmHg Iritasi mukosa lambung

 N : x/m
 RR : 24 x/m Peredangan mukosa

DS : D. 0111 Gangguan difusbarier Defisit


 Tn. H mengatakan mukosa pengetah
sedikit terganggu uan
saat beraktivitas Peningkatan asam
ketika kambuh lambung
DO :
 Tn. H tampak Iritasi mukosa lambung
kesulitan bergerak
Peredangan mukosa

Ansietas

IV. Rumusan Masalah


a. D. 0077 nyeri akut berhubungan dengan cedera biologis
b. D.0111 defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan
V. Intervensi Keperawatan

Data Diagnosa Tujuan SLKI SIKI


keperawatan

Kode Diagnos Kod Hasil Skala Kod Intervensi Aktifitas


a e e

DS : 0077 Nyeri Setelah L.08 1. Nyeri 4 1.08 1. identifikasi 1. menayakan


 Tn.H akut dilakukan 066 berkurang 4 238 skala nyeri skala nyeri
mengatakan tindakan 2. Nafsu 2. fasilitasi 2. menfasilitasi
sering makan istirahat dan istirahat dan
selama 2
merasakan meningkat tidur tidur
kali
nyeri ulu hati 3. berikan 3. memberikan
kunjungan
 Skala nyeri 5 teknik perasan kunyit
diharapka
DO : nonfarmakol 4. menjelaskan
n nyeri ogi untuk strategi
 TD :
berkurang mengurangi meredakan
120/80mmH
g rasa nyeri nyeri
 N : 60 x/m 4. jelaskan
 S : 37’C strategi
RR : 24 x/m meredakan
nyeri

DS : 0111 Defisit Setelah L.12 Mampu 4 (cukup 1.12 1. Identifikasi 1. menanyakan


 Ny F pengeta dilakukan 111 menjelaskan meningka 383 kesiapan dan kesiapan
mengatakan huan kunjungan tentang t) menerima keluarga
kurang tau 2 kali penyakit informasi untuk
tentang diharapkan 2. sediakan mendengarkan
penyakit Tn.H keluarga materi dan informasi
DO : Tn H dapat media yang 2. menyediakan
 Keluarga tidak memahami dingunakan materi
mengetahui tentang pendidikan gastritis
resiko penyakit Tn 3. jelaskan 3. menjelaskan
penyakit Tn.H H resiko yang resiko yang
mempengaru mempengaruh
hi kesehatan i kesehatan
4. ajarkan 4. mengajarkan
strategi yang strategi
untuk penyembuhan
penyembuha penyakit
n penyakit
VI. Catatan asuhan keperawatan keluarga
Puskesmas : LEPPE
Nama KK : Tn. H
T Diag Tindakan Evaluasi T
G nosa a
L kepe n
rawa d
J
tan a
a
t
m
a
n
g
a
n

0 kode 1. menidentifikasi S : Tn.H mengatakan


8 : skala nyeri sudah tidak nyeri
0077 2. menfasilitasi lagi ulu hati
K
istirahat dan
a Nyer
tidur O : Tn. H sudah tau
m i
3. mengajarkan cara meredakan
i akut
strategi nyeri ulu hati
s
meredakan
A : Masalah
nyeri
teraasi

P : Intervensi
dipertahankan

0 Kod 1. Mengidentifikas S : Keluarga Tn. H


e : i kesiapan dan mengatakan sudah
9 0111 kemapuan memahami
menerima penyakit suaminya
J defis
informasi
u it O : Keluarga Tn. H
2. Menyediakan
m peng
materi dan sudah memahami
a etah
media yang tentang penyakit
t uan
dingunakan Gastritis
pendidikan
A : Masalah
yang
dingunakan teratasi
3. Menjelaskan
P : intervensi
resiko yang
dipertahankan
mempengaruhi
kesehatan

Anda mungkin juga menyukai