Bab II - Muhammad Arya Yuniarno Pratama
Bab II - Muhammad Arya Yuniarno Pratama
Bab II - Muhammad Arya Yuniarno Pratama
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jamu
Kata jamu berasal dari Bahasa jawa yang berarti obat tradisional dari
tanaman. Kata jamu sudah digunakan secara luas untuk semua jenis obat-obatan
tradisional. Ada 5 kategoi jamu berdasarkan cara penyajiannya, yaitu jamu segar,
jamu godogan, jamu seduhan, jamu olesan dan jamu dalam bentuk pil (glintiran).
Pada zaman sekarang, jamu dapat ditemukan dalam bentuk pil, tablet dan kapsul.
Jamu yang dikemas dalam bentuk ini lebih mudah untuk dikonsumsi seperti obat
Jamu godogan, olesan, seduhan, jamu segar, pil, tablet dan kapsul sekarang
sangat mudah dijumpai di toko obat atau pun pasar. Jamu segar ini hanya bis akita
industry rumah tangga yang sering kita sebut sebagai “jamu gendong”. Jamu
gendong terbuat dari dedaunan segar, akar-akaran, buah maupun batang tanaman
yang direbus dengan air, disaring dan dapat diminum selama beberapa waktu
tertentu serta ditempatkan dalam botol-botol dan dibawa dalam keranjang dari
membawa sesuatu di punggung. Para penjual jamu ini menjajakan jamu gendong
dari pint uke pintu atau bis akita sebut keliling dengan berjalan kaki (Utami,
2018).
5
6
a. Beras Kencur
Bahan baku utama yang dipakai untuk membuat beras kencur yaitu beras
(Oryza sativa) dan kencur (Kaempferia galangal). Kedua bahan baku ini memiliki
karena adanya senyawa kimia alami. Kandungan senyawa kimia dalam rimpang
kecil, zat besi, magnesium, fosfor serta protein dan lemak dalam jumlah kecil
beberapa bahan baku lain seperti jahe, daun jeruk, daun sereh, daun pandan, kayu
manis dan adas termasuk dalam bahan baku tambahan yang hanya ditambahkan
dalam jumlah kecil sebagai penyedap baik dari segi aroma maupun segi rasa jamu
diantaranya penggunaan air, alat, bahan dan proses pengolahan (Toni Rohiman,
2018).
menumbuhkan penyakit dipengaruhi oleh sistem imun yang terganggu dan ada
faktor virulensi dari mirkoba itu (Panjaitan, 2019). Menurut Panjaitan (2019)
Bakteri dapat menghasilkan dua jenis toksin yaitu endotoksi dan eksotoksin.
organoleptis, kadar air, cemaran mikroba, cemaran logam berat, dan pH. (Badan,
(AKK)
(BPOM ., 2019)
8
bakteri aerob yang terdapat dalam sampel. Menurut Depkes RI tahun 1994,
Angka Lempeng Total (ALT) adalah suatu pengujian keamanan obat yang perlu
Uji angka lempeng total dapat dilakukan dengan dua teknik, yaitu teknik
cawan tuang (pour plate) dan teknik sebaran (spread plate). Pada prinsipnya
penanaman pada media lempeng agar. Jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada
lempeng agar dihitung setelah inkubasi pada suhu dan waktu yang sesuai.
Perhitungan dilakukan terhadap petri dengan jumlah koloni bakteri antara 30-
300. Angka lempeng total dinyatakan sebagai jumlah koloni bakteri hasil
2018).
tingkat keamanan produk jamu. Salah satu parameter keamanan jamu adalah
angka kapang/khamir (AKK). AKK adalah jumlah koloni kapang dan khamir
yang tumbuh dari cuplikan yang diinokulasikan pada media yang sesuai setelah
obat tradisional tidak mengandung cemaran fungi berlebih yang melebihi batas
kesehatan manusia.
diinokulasikan pada media yang sesuai dan diinkubasi pada suhu 20-25℃ dan
diamati mulai hari ketiga sampai hari kelima. Media yang digunakan adalah
Saboraud Dextrose Agar (SDA) atau Potato Dextrose Agar (PDA). Setelah
Dengan adanya filamen, maka penampakan koloni kapang tersebut seperti kapas.
Pertumbuhannya mula-mula berwarna putih, tetapi jika spora telah timbul akan
yaitu bersepta dan tidak bersepta. Septa ini menyekat sel, sehingga filamenn
yang panjang ini terlihat sebagai ramtai sel (Ambrosius Destyawan Herdianta,
2021).
cemaran kapang patogen pada pakan, dilanjutkan dengan infestasi dan invasi
kapang pada individu yang kondisi kesehatan tubuhnya sedang lemah. Penyakit
10
dengan penyakit yang disebabkan oleh toksin yang terinfestasi di dalam tubuh.
Cemaran kapang pada pakan dan bahan penyusunnya cukup banyak ditemui di
saprofitik dan biasanya tumbuh pada pangan asal tanaman. Sel khamir dapat
berbentuk lonjong, bentuk batang atau lonjong, dan bulat. Berukuran lebih besar
dari bakteri dan dengan mikroskop perbesaran kuat intinya dapat dilihat dengan
jelas. Hampir semua khamir memperbanyak diri dengan secara aseksual dengan
suatu proses sederhana yaitu dengan “budding” (pembentukan tunas). Pada suatu
tempat tertentu pada sel sitoplasma membengkak keluar dari dinding sel.
Tonjolan atau “bud” membesar dan akhirnya memisah membentuk sel khamir
Langkah pertama pada uji ALT yaitu membuat Pepton Water dan Larutan
pengencer NaCl. Fungsi dari Pepton Water yaitu sebagai makanan bagi bakteri,
sebanyak 5 tabung (9 ml) beri kode 10-1 dan 10 -5. Selanjutnya mengambil 1 ml
Langkah ketiga yaitu pembuatan media plate count Agar (PCA). Langkah
yang dilakukan yaitu dengan merebus media PCA dalam 300 ml aquadest sampai
200 ml aquadest dan cek pH antara 6,8-7,0. Menambahkan 1,5 gram pepton
kemudian rebus kembali dan tambahkan 4,5 gram agar-agar yang dimasukan
secara sedikit demi sedikit, aduk sampai homogen. Memeriksa pH dan atur pH
antara 6,8-7,0 apabila pH terlalu basa (>7) tambahkan KCl dan apabila pH terlalu
asam (terbalik, jumlah koloni yang tumbuh diamati dan dihitung dengan
Gambar 2.1 Morfologi koloni Uji Angka Lempeng Total pada Media PCA
(Destyawan A, 2021)
12
1. Pilih cawan petri dari satu pengenceran yang menunjukkan jumlah koloni
antara 25-250 koloni setiap cawan. Semua koloni dalam cawan petri
gram.
2. Jika salah satu dari dua cawan terdapat jumlah koloni lebih kecil dari 25
atau lebih besar dari 250, dihitung rata-rata jumlah koloni dan dikalikan
seperti yang pada poin a dan poin b diatas, dan dihitung rata-rata jumlah
koloni dari kedua pengenceran tersebut. Jika jumlah yang tertinggi lebih
besar dari dua kali jumlah yang terkecil, dinyatakan jumlah yang lebih
antara 25-250 koloni, dihitung jumlah koloni seperti pada poin a dan poin b
5. Jika jumlah koloni dari semua pengenceran lebih dari 250 koloni, maka
atau 8 sektor. Jumlah koloni dihitung dalam satu bagian atau lebih. Untuk
mendapatkan jumlah koloni dalam satu cawan petri, dihitung rata- rata
13
jumlah koloni dan dikalikan dengan faktor pembagi dan pengencer. Hasil
6. Jika dalam 1/8 bagian cawan petri terdapat lebih dari 200 koloni, maka
mL atau gram lebih besar dari jumlah yang didapat (>1600 x faktor
pengenceran).
7. Jika tidak ada koloni yang tumbuh dalam cawan petri, dinyatakan jumlah
bakteri perkiraan lebih kecil dari satu dikalikan dengan faktor pengenceran
dan dituangkan pada cawan petri. Tiap cawan petri dituangkan ± 15 ml media
kemudian segera cawan petri digoyang sambil diputar agar suspensi sampel
Media yang digunakan untuk pengjuian Angka Kapang Khamir yaitu PDA
yang mengandung ekstrak potato, glucose, agar. Glukosa dan kentang merupakan
dan khamir dapat tumbuh pada pH 6,5-7,5 (Meylisa Mutiara Dewi, 2016).
Penjual Jamu
gendong jenis beras
kencur di Kecamatan
Kepanjen
Uji Cemaran
Mikroorganisme
Jamu beras kencur adalah obat tradisionsl yang terbuat dari beras dan
rimpang kencur yang dibuat secara sederhana sehingga memiliki resiko adanya
cemaran mikroorganisme pada jamu beras kencur yang dibuat. Maka dari itu perlu
dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mendeteksi ada tidaknya bakteri pada
sampel jamu beras kencur yang dijual oleh penjual keliling di Kecamatan
Kepanjen.
aturan aturan yang berlaku dalam teknik pengambilan sampel. Sampel jamu beras
kencur yang di ambil pada daerah Kecamatan Kepanjen nantinya akan di bawa ke
Tahapan uji yang pertama dilakukan yaitu pengujian Angka Lempeng Total
(ALT). Tujuannya untuk mengetahui total bakteri yang berada pada sampel jamu
untuk mengetahui total kapang khamir yang berada pada sampel jamu gendong.