Document
Document
Document
–Nasrullah
Irnawati
Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda
Jl. K.H. Abul Hasan, No. 03, Samarinda
[email protected]
Info
Abstract
Artikel
Pada setiap orang dewasa yang menjadi orangtua menginginkan agar anaknya
terlahir dalam keadaan sehat, baik secara jasmani maupun rohani. Namun
beberapa orang tua harus mendapati bahwa anaknya lahir dan tumbuh dengan
kondisi tunarungu. Anak berkebutuhan khusus (ABK) dengan gangguan
Diterima tunarungu adalah individu yang mengalami masalah pada fungsi pendengarannya.
16 Penerimaan orangtua terhadap Anak berkebutuhan khusus (ABK) merupakan
Februari fakta sosial yang berlaku di masyarakat dengan berbagai dimensi penerimaan,
2022 salah satunya adalah penerimaan dalam dimensi budaya. Artikel ini mengungkap
bagaimana penerimaan dari orangtua terhadap anak berkebutuhan khusus dalam
Revisi I dimensi Budaya di Kota Samarinda. Artikel ini adalah hasil penelitian kualitatif
21 deskriptif dengan pendekatan life history method. Informan penelitian ditentukan
April secara purposive untuk mendapatkan hasil dari subjek dengan kriteria yang telah
2022 ditentukan, yakni orang tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus (Tunarungu).
Kajian ini secara komprehensif menganalisis pernyataan subjek untuk menggali
Revisi II dimensi budaya yang menjadi argumentasi atas penerimaan orangtua dengan anak
29 berkebutuhan khusus (Tunarungu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
Mei subjek menunjukkan respon yang positif pada penerimaan terhadap anak
2022 berkebutuhan khusus dengan komposisi indikator penerimaan yang berbeda.
Sebagian besar subjek memenuhi semua indikator penerimaan yang terdiri dari
Disetujui empat indikator, yakni: pertama, pemahaman terhadap kelebihan dan kekurangan
01 anak; kedua, pandangan orang tua terhadap anak; ketiga, usaha membantu
Juni perkembangan anak; dan keempat, pemenuhan kebutuhan fisik dan psikis anak.
2022 Secara garis besar orangtua menerima keadaan, namun tidak memenuhi indikator
penerimaan dalam aspek pemahaman terhadap kelebihan dan kekurangan anak
karena tidak memiliki preferensi tentang kelebihan yang dimiliki oleh anaknya.
Melalui kajian ini diharapkan ada langkah-langkah progresif dalam
mengkampanyekan pemahaman, wawasan dan pengetahuan akan penerimaan
terhadap anak berkebutuhan khusus dalam dimensi budaya.
110
Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 10, No. 1, 2022
Every parent wants their child born with healthy physically and mentally. But
some parents find their child is born and grows up with deaf. Children with special
needs (ABK) with hearing impairment are individuals who experience problems
with their hearing function. Parental acceptance of children with special needs
(ABK) is a social fact that applies in society with various dimensions of
acceptance, one of which is acceptance in the cultural dimension prevailing in
society. This study aims to determine the acceptance from parents of children with
special needs in the cultural dimension in Samarinda City. This research is a
descriptive qualitative research with a life history method approach. Research
informants were determined purposively to get results from subjects with
predetermined criteria, namely parents with children with special needs (deaf).
This study comprehensively analyzes the subject's statements to explore the
cultural dimensions that are the arguments for the acceptance of parents with
children with special needs. The results showed that there were subjects showing
a positive response to the acceptance of children with special needs with a
different composition of acceptance indicators. Most of the subjects met all
acceptance indicators which consisted of 4 indicators, namely: first, understanding
of children's strengths and weaknesses; second, the parents' view of the child;
third, efforts to help children's development; and fourth, the fulfillment of
children's physical and psychological needs. In general, parents accept the
situation, but do not meet the acceptance indicators in terms of understanding the
strengths and weaknesses of children because they do not have a preference for
their children's strengths. Through this study, it is hoped that there will be
progressive steps in campaigning for understanding, insight and knowledge about
the acceptance of children with special needs in the cultural dimension.
Keywords: Children with Special Needs, Deaf, Cross-Cultural Counseling
111
Strategi dan Tantangan Pustakawan dalam Meningkatkan Pelayanan.... –Nasrullah
112
Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 10, No. 1, 2022
113
Strategi dan Tantangan Pustakawan dalam Meningkatkan Pelayanan.... –Nasrullah
114
Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 10, No. 1, 2022
115
Strategi dan Tantangan Pustakawan dalam Meningkatkan Pelayanan.... –Nasrullah
116
Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 10, No. 1, 2022
117
Strategi dan Tantangan Pustakawan dalam Meningkatkan Pelayanan.... –Nasrullah
118
Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 10, No. 1, 2022
kekurangan anak, pandangan orang tua usia orang tua, dan fasilitas penunjang
terhadap anak, usaha membantu (Ulyatin Nur Afina, 2012). Diakui oleh
perkembangan anak, dan pemenuhan subjek RN, bahwa sebelum RN
kebutuhan fisik dan psikis dengan memiliki AF ia merupakan seseorang
masing-masing aspek di dalamnya. yang cenderung jauh dari tuhan. Hal ini
Hasil penelitian menunjukkan bahwa juga yang awalnya menyebabkan ia sulit
terdapat dua subjek yang memenuhi untuk menerima (Denial) kenyataan
semua indikator penerimaan dengan bahwa anaknya memiliki kelainan. RN
sempurna. Dua subjek menunjukkan mengakui, proses dirinya menerima
sikap yang positif pada indikator satu (Acceptance) kondisi AF juga
(pemahaman terhadap kelebihan dan merupakan proses ia mendekatkan diri
kekurangan anak) aspek pertama pada tuhan.
(gambaran orang tua tentang kelebihan Tingkat pendidikan yang rendah
dan kekurangan anak) dan indikator cenderung mempengaruhi bagaimana
keempat (pemenuhan kebutuhan fisik seseorang berpikir dengan didasari oleh
dan psikis anak) aspek pertama (hal wawasan yang luas. Hal ini dialami oleh
yang diberikan orang tua pada anak subjek IM yang merupakan lulusan
sebagaimana orang tua), hal ini sesuai SMP. Berbeda dengan IM yang
dengan pernyataan Elizabeth B. merupakan lulusan SMP, RB yang
Hurlock bahwa penerimaan orang tua merupakan lulusan D3 bidang
ditandai oleh perhatian besar dan kasih kesehatan cenderung menunjukkan
sayang pada anak, memperhatikan respon yang lebih cepat pada indikator
kemampuan anak dan penerimaan ketika pada akhirnya ia
memperhitungkan minat anak menjadi orang tua pengganti untuk
(Rachmayanti & Zulkaida, 2011). mengasuh SNL.
Semua subjek menunjukkan Usia orang tua saat pertama kali
penerimaan yang baik pada indikator mengetahui kondisi anaknya juga
ketiga (membantu perkembangan anak), mempengaruhi cepat tidaknya
khususnya pada aspek ketiga (upaya penerimaan terjadi. Pada subjek IM
yang dilakukan orang tua agar harapan yang saat ini berusia 37 tahun, memiliki
pada anak terpenuhi) yakni setiap anak, ER, yang saat ini berusia 18 tahun.
subjek berusaha untuk memfasilitasi Menurut pengakuan IM pertama kali ia
anak dalam perkembangannya, hal ini mengetahui ER mengalami kerusakan
sesuai dengan penjelasan mengenai pada pendengarannya adalah saat ER
penerimaan orang tua oleh Dunst & berusia 5 tahun, dimana saat itu IM
Trivette yang mengatakan bahwa ketika berusia 24 tahun. Namun sebelum
orang tua sudah dapat menerima anak, mendapatkan diagnosis tentang kondisi
orang tua akan lebih berusaha ER di umur lima tahun, IM sudah lebih
memberikan fasilitas atau penanganan dulu mencurigai ada yang tidak normal
yang dibutuhkan oleh anak (Trivette, dari anaknya saat ER berusia kurang
1986). dari satu tahun, yang berarti saat itu IM
Sarasvati mengemukakan baru menginjak usia 20 tahun.
beberapa faktor yang mempengaruhi Kekhawatiran tentang kondisi ER juga
penerimaan orang tua terhadap kondisi semakin besar ketika IM tidak mendapat
yang dialami anak, diantara ialah diagnosis yang jelas saat memeriksakan
dukungan keluarga besar, status kondisi ER di usia yang ER yang saat itu
ekonomi, agama, tingkat pendidikan, baru menginjak tiga tahun, dimana saat
status perkawinan, sikap masyarakat, itu IM baru berusia 22 tahun. Hal ini
119
Strategi dan Tantangan Pustakawan dalam Meningkatkan Pelayanan.... –Nasrullah
120
Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 10, No. 1, 2022
121
Strategi dan Tantangan Pustakawan dalam Meningkatkan Pelayanan.... –Nasrullah
122
Pusaka Jurnal Khazanah Keagamaan, Vol. 10, No. 1, 2022
123
Strategi dan Tantangan Pustakawan dalam Meningkatkan Pelayanan.... –Nasrullah
Sere, I., & Endang. (2018). Tanggung Twining Presta Mintari dan Nurlaela
Jawab Orang Tua Dalam Mendidik Widyani. (2015). Gambaran
Anak Menurut Al-Qur’an Surah Strategi Coping pada Orang tua
Luqman Ayat 12-19 (Analisis yang Memiliki Anak
Tafsir Ibnu Katsir). Jurnal Berkebutuhan Khusus (ABK).
Pendidikan Islam, 53(1), 59–65. Insight, Vol. 11(No. 2).
http://dx.doi.org/10.1016/j.encep.2 Ulyatin Nur Afina. (2012). Hubungan
012.03.001 Antara Dukungan Sosial dan
Sinaga, M. E., & Gulo, Y. (2020). Religiusitas dengan Penerimaan
Konseling Lintas Budaya dan Orang tua pada ABKNo Title.
Agama (Nilai-Nilai pada Jurnal Psikologi Maria Kudus,
Masyarakat Suku Batak dalam Vol. 1(No. 1).
Melakukan Pendampingan Wardhani, P. S. N. (2020).
terhadap Disabilitas). Anthropos: Implementasi Pendidikan
Jurnal Antropologi Sosial Dan Multikultural Dalam Menyikapi
Budaya (Journal of Social and Keberagaman Di Sekolah Inklusi.
Cultural Anthropology), 5(2), 96. Journal Fascho in Education ….
https://doi.org/10.24114/antro.v5i https://journal.stkipm-
2.14217 bogor.ac.id/index.php/Proceedings
Susanto, S. E. (2014). Penerimaan /article/view/96%0Ahttps://journal
Orangtua Terhadap Kondisi .stkipm-
Anaknya Yang Menyandang bogor.ac.id/index.php/Proceedings
Autisme Di Rumah Terapis Little /article/download/96/55
Star. Jurnal Psikosains, 9(2), 140– Widyorini, E., Harjanta, G., Roswita,
152. M. Y., Sumijati, S., Eriyani, P.,
Trivette, C. J. D. dan C. M. (1986). Primastuti, E., Hapsari, L. W., &
Looking Beyond the Parent-Child Agustina, E. (2014). Psikologi
Dyad For the Determinants of Anak Berkebutuhan Khusus. 1–
Maternal Styles of Interaction. 100.
Infant Mental Health Journal, Vol. http://repository.unika.ac.id/26427
7. /1/2013G2_BukuABKpdf.pdf
124