Protein Energy Deficiency Type Marasmus With Pulmonary TB (Kelompok PKM Bakunase)
Protein Energy Deficiency Type Marasmus With Pulmonary TB (Kelompok PKM Bakunase)
Protein Energy Deficiency Type Marasmus With Pulmonary TB (Kelompok PKM Bakunase)
Identitas pasien:
Data diri anak:
• Nama: An. X
• Umur: 1 tahun 6 bln
• Jenis Kelamin: Laki-laki
• Bangsa: Indonesia
• Alamat: Lampung
• MRS
Anamnesis
• Keluhan utama: berat badan tidak naik-naik sejak 5 bulan yang lalu
• Riwayat penyakit sekarang: Pasien anak berusia 1 tahun 6 bulan datang dengan
keluhan berat badan tidak naik-naik. Dikatakan oleh sang ayah, bahwa berat
badan pasien hanya naik 3,5 Kg sejak lahir. Nafsu makan pasien juga sangat
buruk. Selain itu, sudah sejak lama pasien mengalami batuk, sejak pasien
berusia 6 bulan. Batuk tidak berdahak dan tidak berdarah. Tidak ada faktor
pemicu batuk, batuk muncul dalam kondisi apa saja. Pasien pernah berobat ke
bidan dan diberikan obat batuk, namun batuk tak kunjung sembuh. Tetapi,
karena batuk tidak terlalu mengganggu, pasien membiarkan batuk tersebut ada.
• Riwayat penyakit dahulu:. Pasien sering mengalami muntah-muntah dan
mencret sejak usia 3 bulan. ketika pasien berusia 1 tahun 1 bulan, berat badan
pasien turun 0,5 kg dari 6,9 Kg menjadi 6,4 Kg. Dalam 8 hari, pasien sembuh.
Namun, sejak setelah diare tersebut, berat badan pasien tidak pernah melebihi
berat tertingginya (6,8 Kg).
• Riwayat pengobatan: -
• Riwayat keluarga: keluarga pasien memiliki keluhan
serupa yaitu kakeknya yang menderita TB, meninggal
1 tahun yang lalu
• Riwayat Pemberian ASI: Pasien tidak pernah mendapat ASI. Pasien
hanya mendapatkan susu formula yang dikombinasikan dengan air
tajin sebagai pengganti susu formula sejak kecil. Saat usia pasien 4-6
bulan, pasien diberikan air tajin sebagai ganti susu formula 3-4 kali per
hari.. Di luar air tajin dan susu formula, dalam sehari pasien biasanya
hanya makan 2 kali, pada siang dan malam hari, jumlah sedikit.
• Riwayat Makan: Sedari kecil, pasien juga diberikan makanan
pendamping seperti bubur atau nasi lembek, dengan lauk tahu,
atau tempe. Pasien sangat jarang diberikan protein hewani
seperti ikan, ayam atau daging, pasien hanya diberikan telur
sesekali. Selain itu, pasien selalu memuntahkan makanan secara
sengaja jika diberikan sayur atau buah.
Pemeriksaan Fisik
• Kulit: pucat (-), sianosis (-), ikterik (-), Turgor : berkurang di area paha dan lengan atas (+),
baggy pants (+)
• Kepala
microcephal (+), old man face (+), tulang pipi menonjol (+)
• Mata
Konjungtiva Anemis (-/-), sklera Ikterik (-/-), mata cekung (+/+), Pupil Isokor, RCL ; +/+,
RCTL :+/+
• Mulut
mukosa bibir lembab, sianosis (-)
• Hidung
Rinore (-/-), pernapasan cuping hidung (-), Septum deviasi (-/-)
• Telinga
Sekret (-/-), Otorea(-/-)
• Leher
Kaku Kuduk (-), Pembesaran KGB (-)
• Thoraks
1. Inspeksi : tampak iga gambang (+). Pengembangan dada simetris (+), retraksi
subcosta (-)
2. Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru, Batas Jantung dalam batas normal
3. Palpasi : Ictus Cordis teraba di IC5 linea Midclavi sinistra, Vocal Fremitus Sin=Dext
4. Auskultasi : Cor S1 S2 tunggal, murmur (-), gallop (-), Pulmo :Vesikuler (+/+)
Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
• Abdomen
1. Inspeksi : tampak cekung (+), Scar (-)
2. Auskultasi : BU (+) kesan normal,
3. Perkusi : timpani,
4. Palpasi : supel, Hepar dan lien tidak teraba, NT (-)
• Ekstremitas
Akral hangat +/+, udem (-/-), CRT < 2 detik
Pemeriksaan Penunjang
• gizi buruk
• KEP tipe marasmus
• TBC paru.
Tatalaksana Gizi Buruk