KLMPK F ASKEP LIVER
KLMPK F ASKEP LIVER
KLMPK F ASKEP LIVER
Kelompok F
Sirkulasi darah ke dalam dan keluar hati sangat penting dalam penyelenggaraan
fungsi hati. Hati menerima suplai darahnya dari dua sumber yang berbeda.
Sebagian besar suplai darah datang dari vena porta yang mengalirkan darah
yang kaya akan zat-zat gizi dari traktus gastrointestinal. Bagian lain suplai darah
tersebut masuk ke dalam hati lewat arteri hepatika dan banyak mengandung
oksigen. Kedua sumber darah tersebut mengalir ke dalam kapiler hati yang
disebut sinusoid hepatik. Dengan demikian, sel-sel hati (hepatosit) akan
terendam oleh campuran darah vena dan arterial. Dari sinusoid darah mengalir
ke vena sentralis di setiap lobulus, dan dari semua lobulus ke vena hepatika.
Vena hepatika mengalirkan isinya ke dalam vena kavinferior. Jadi terdapat dua
sumber yang mengalirkan darah masuk ke dalam hati dan hanya terdapat satu
lintasan keluarnya
ANATOMI FISIOLOGI Disamping hepatosit, sel-sel fagositosis yang
termasuk dalam sistem retikuloendotelial juga
terdapat dalam hati. Organ lain yang mengandung
sel-sel retikuloendotelial adalah limpa, sumsum
tulang, kelenjar limfe dan paru-paru. Dalam hati,
sel-sel ini dinamakan sel kupfer. Fungsi utama sel
kupfer adalah memakan benda partikel (seperti
bakteri) yang masuk ke dalam hati lewat darah
portal.
Metabolisme glukosa
Konversi amonia
Fungsi Metabolik Hati Metabolisme protein
Metabolisme lemak
Penyimpanan Vitamin dan Zat Besi
Metabolisme Obat
Pembentukan Empedu
Ekskresi bilirubin
ETIOLOGI Menurut (Diyono, 2013), etiologi
yang diketahui penyebabnya, yaitu
Gangguan Asites
mental
Menurut
Pembesaran pembuluh
Perhimpunan
darah (varises) di perut,
Gagal ginjal akibat Peneliti Hati
kerongkongan, dan usus
sirosisi Indonesia,
yang mudah berdarah.
2013
Penatalaksanaan Penatalaksanaan
medis keperawatan
PENGKAJIAN
Aktifitas/istirahat
Sirkulasi
Menurut Doenges Eliminasi
2012, untuk data Makanan/cairan
pengkajian yang Neurosensori
mengalami perubahan Nyeri/ketidaknyamanan
Pernafasan
Seksualitas
DIAGNOSIS
KEPERAWATAN
Penegakkan diagnosis menurut
Doenges (2012), namun pada
system penulisan menggunakan
sumber Tim Pokja SDKI (2016)
Gangguan Citra
Tubuh Intervensi keperawatan:
Identifkasi harapan citra tubuh
berasarkan tahap perkembangan
Monitor apakah pasien bisa melihat
bagian tubuh yang berubah
Diskusikan perubahan tubuh dan
fungsinya
Diskusikan perbedaan penampilan
fisik terhadap harga diri
Anjurkan mengungkapkan
gambaran diri terhadap citra tubuh
INTERVENSI
KEPERAWATAN
Risiko
Perdarahan
Intoleransi
Aktivitas Intervensi keperawatan
Identifikasi kemampuan
berpartisipasi dalam aktivitas
Hasil yang diharapkan : tertentu
Kemudahan dalam Fasilitasi pasien dan
melakukan aktivitas sehari- keluarga memantau
hari meningkat kemajuannya sendiri untuk
Frekuensi nafas membaik mencapai tujuan
Perasaan lemah menurun Jadwalkan aktivitas dalam
rutinitas sehari-hari
Anjurkan keluarga untuk
memberi penguatan positif
atas berpartisipasi dalam
aktivitas
INTERVENSI
KEPERAWATAN
Resiko
Ketidakseimbangan
Elektrolit
Intervensi keperawatan
Hasil yang diharapkan Monitor status hidrasi
Asupan cairan meningkat (turgor kulit,tekanan
Tekanan darah membaik darah)
Turgor kulit membaik Monitor berat badan
harian
Berikan asupan
cairan,sesuai kebutuhan
Kolaborasi pemberian
diuretic,jika perlu
INTERVENSI
KEPERAWATAN
Perfusi Perifer
Tidak Efektif