Askep Pola Tidur
Askep Pola Tidur
Askep Pola Tidur
I. Pemantauan
A. Identitas pasien dan penanggung jawab
B. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama sekarang
DS : Tn. A mengatakan tidak bisa tidur nyenyak.
Problem : Gangguan Pola Tidur
2. Riwayat kesehatan sekarang
a) Alasan masuk rumah sakit
Tn. A mengatakan empat hari (2 Maret 2016) sebelum masuk
rumah sakit, ia merasakan pusing, tengkuk pegal dan tidak bisa tidur
nyenyak, sudah berusaha mengurangi pusing dengan mengkonsumsi obat
herbal yang dibuat sendiri tetapi tidak ada perubahan. 6 Maret 2016
pukul 09.30 Tn. A dibawa oleh rekan kerjanya ke RSUD Bendan Kota
Pekalongan untuk mendapat penanganan.
Pada saat di IGD didapatkan data, keluhan utama Tn. A
mengatakan pusing, kesadaran composmentis, keadaan umum (ku)
sedang, tanda-tanda vital (ttv) meliputi tekanan darah, 200/114 mmHg,
nadi 88 x/menit, suhu 36,4 0C, respirasi rate 24x/menit, dan SPO2 98 %.
Di IGD Tn. A mendapatkan tindakan pemasangan infuse ringer
laktat 20 tpm tangan kanan, captopril 25 mg setiap 8 jam, dan amlodipin
0,01 via IV. Setelah itu pasien masuk ke ruang Jlamprang kamar 6A
pukul 10.05.
b) Riwayat penyakit sekarang
Saat dilakukan pengkajian tanggal 09 maret 2016 pukul 14.30
didapatkan DS (pasien pindah dari ruang jlamprang ke ruang sekar jagad
karena alasan penyesuaian kelas) Tn. A mengatakan tidak bisa tidur
dengan nyenyak, tampak tidak fokus, kelopak mata bengkak, dan hitam
pada daerah sekitar mata, tampak kurang tidur (lemas), tampak sering
menguap, gelisah bila akan tidur, Tn. A berkata “ya memang saya tidur
mba, tapi saya tidak bisa tidur nyenyak, pasti bangun terus dan saya
merasa tidak puas dengan tidur saya. Menurut jenengan, saya kenapa
mba ?”. “Saya juga ga tahu mba, kenapa ko sulit tidur kalau tengkuk juga
ga nyeri banget kok. Mungkin pikiran kayaknya mba, takut ada
komplikasi lain dari hipertensi ini”. Pasien berkata: “Tengkuk leher
masih sakit mba, tapi nda sakit sekali kaya hari senin kemarin”. Pasien
juga banyak bertanya tentang penyakitnya, terlebih bagaimana cara
mengatasi masalah tidurnya dan komplikasi yang dapat timbul dari
penyakitnya.
DS, Provoking nyeri, quality dipukul, region tengkuk leher, skala 2
(ringan), time hilang timbul.
Problem : Nyeri akut
3. Riwayat kesehatan dahulu
a) Penyakit dahulu
DS : pasien dan keluarga mengatakan sudah dua tahun yang lalu
menderita hipertensi, beliau mengatakan akan memeriksakan tekanan
darahnya bila ia sudah merasa tidak nyaman dengan tubuhnya.
b) Riwayat dirawat di RS
DS : pasien berkata “Dulu, 2 tahun yang lalu saya pernah dirawat
mba, di RSUD dr. Ashari Pemalang dengan masalah hipertensi”
c) Alergi obat / makanan
DS : pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi terhadap
obat, makanan tertentu atau hal lain.
d) Obat-obatan
DS : pasien mengatakan mengkonsumsi obat herbal dari daun-
daun yang direbus terlebih dahulu, lalu airnya diminum bila ia merasa
tidak enak badan.
4. Riwayat kesehatan keluarga
DS : pasien mengatakan bahwa penyakit hipertensi juga diderita
oleh kakak perempuan dan ibu kandungnya. Tidak ada anggota keluarga
yang menderita TBC, DM atau penyakit menahun lain seperti gagal ginjal
atau jantung. DO : kakak, ibu kandung dan diri sendiri menderita HT.
5. Genogram
Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Perempuan penderita HT
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
: Tinggal dalam satu rumah
: Pasien
D. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : sedang
a) Kesadaran : Composmentis,
b) Berat Badan : 62 kg sebelum masuk rumah sakit
c) Tinggi Badan : 167 cm
2. Tanda-tanda Vital
DS : pasien berkata : “tekananan darah masih tinggi”
DO :
a) Tekanan Darah : 160/100 mmHg
b) Nadi : 88x/menit
c) Respirasi : 24x/menit
d) Suhu : 36,4 0C
3. Kepala / Rambut
DS : pasien berkata “alhamdulillah ga pusing mba,”
DO : pasien tampak rileks
a) Inspeksi : Bentuk kepala mesosephal, rambut bersih,
pendek, warna hitam, tidak rontok
b) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada hematoma
4. Mata
DS : pasien berkata “Alhamdulillah, mata saya tidak
min atau plus mba”. fungsi penglihatan masih baik
DO :
a) Inspeksi : Bentuk mata simetris kanan dan kiri, pupil isokor,
konjungtiva tidak anemis, sclera anikterik,
kelopak mata bengkak, dan terdapat hitam sekitar
mata atau kantung mata
Problem : Akibat kurang tidur
5. Telinga
DS : pasien mengatakan fungsi pendengaran masih
dapat mendengar.
DO :
a) Inspeksi :telinga tampak bersih, tidak ada serumen yang
terlihat
b) Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada daun telinga
6. Hidung
DS : pasien mengatakan dapat mencium berbagai bau.
DO :
a) Inspeksi : Septum tampak simetris kanan dan kiri, hidung
tidak ada secret, tidak cuping hidung, dan tidak
ada polip hidung
7. Mulut
DS : pasien mengatakan kemampuan mengunyah dan
menelan masih baik dan tidak radang
DO :
a) Inspeksi : Membran mukosa lembab, mulut bersih, tidak
stomatitis, tidak ada caries, bibir tidak sianosis.
8. Leher
DS : pasien berkata: “Tengkuk leher masih sakit, tapi
nda sakit sekali kaya hari senin kemarin”.
Provoking : nyeri
Quality : dipukul
Region : Tengkuk leher
Skala : Skala 3 (ringan)
Time : hilang timbul
DO :
a) Inspeksi : Leher tampak bersih, tidak ada lesi, atau luka,
tidak tampak pembesaran vena jugularis atau
pembesaran tiroid
b) Palpasi : Ada nyeri tekan pada daerah leher, tengkuk leher
terasa nyeri (nyeri sedang)
Problem : Nyeri akut
9. Dada
Paru-paru
DS : Pasien mengatakan tidak nyeri dada, dan tidak
memiliki penyakit paru.
DO :
a) Inspeksi : Simetris, tidak ada oedema pada daerah paru
b) Palpasi : Vokal fremitus kanan dan kiri sama
c) Perkusi : Sonor
d) Auskultasi : Suara vesikuler
10. Jantung
DS : pasien mengtakan tidak mempunyai penyakit
jantung, dan tidak nyeri dada kiri
DO :
a) Inspeksi : Simetris, tidak ada oedema pada area jantung
b) Palpasi : Tidak ictus cordis
c) Perkusi : Pekak
d) Auskultasi : Iup, dup
11. Abdomen
DS : pasien mengatakan tidak ada riwayat sakit perut
DO :
a) Inspeksi : perut datar tanpa luka
b) Auskultasi : Bising usus 18x/menit
c) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, dan tidak ada massa
d) Perkusi : Tympani
12. Genetalia
DS : pasien mengatakan sudah memiliki istri dan
seorang anak perempuan.
DO : tampak istri dan anak sedang menemani
13. Ekstrimitas
DS : pasien mengatakan tidak ada masalah dengan
bagian ekstrem itasnya.
DO :
a) Inspeksi : Pada ekstremitas atas terpasang infuse ringer
laktat pada tangan kanan. Baik ekstremitas atas
dan bawah tidak ada luka, lesi ataupun oedema,
warna kulit sawo matang.
b) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada ekstremitas atas
maupun bawah, turgor kulit elastic
E. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
Hasil Pemeriksaan Lab
Indeks Eritrosit
MCV 76,7 fL L 79-99
MCH 25,3 pg L 27-31
MCHC 33,0 g/dl 33-37
ROW-CV 12,8 % H 11,5-14,5
ROW-SD 35 fL 35-47
PDW 10,2 fL 9,0-13,0
MPV 9,5 fL 7,9-11,1
P-LCR 21,0 % H 15,0-23,0
Kimia Klinik
Glukosa Sewaktu 137 mg/dl H 70-140
Kolesterol Total 138 mg/dl <200
Ureum 12,2 mg/dl 10-45
Creatinin 0,7 µ/l 0,5-1,1
SGOT 19 u/l 8-37
SGPT 18 u/l 0-40
2. Pemeriksaan Laboratorium
Kimia Klinik
Asam Urat 4,3 mg/dl 3,4-7,2
Ureum 25,3 mg/dl 10-45
Creatinin 0,7 mg/dl 0,50-1,1
F. Terapi
G. Pengelompokkan Data
H. Analisa data
Hari/ Intervensi
Tanggal/ Diagnosa Paraf
Tujuan Tindakan
Pukul
Rabu, Gangguan Setelah dilakukan 1. Pantau ku dan ttv
09 Maret Pola Tidur tindakan 2. Pantau riwayat Heni
2016 berhubungan keperawatan tidur, catatan tidur
dengan pengelolaan 3. Pantau faktor
14.45 ansietas gangguan pola tidur penyebab
(cemas) selama 3x24 jam 4. Kontrol cemas
terhadap diharapkan istirahat dengan
penyakit dan tidur terpenuhi mengajarkan tehnik
secara kualitas dan napas dalam dan
kuantitas tidur, distraksi,
dengan kriteria hasil: 5. Motivasi pasien
untuk
Pasien menghilangkan
mengatakan cemasnya
mencapai kualitas 6. Jelaskan pentingnya
pola tidur tidur yang adekuat,
Pasien tidak dampak jika tidak
mengeluhkan terpenuhinya
tidur, kebutuhan tidur
tidak terbangun di 7. Jelaskan cara
malam hari dan mengontrol
sulit tidur kembali hipertensi dengan
Ansietas (cemas kurangi konsumsi
berkurang) garam, kolesterol,
Jumlah jam tidur rokok, merubah
dalam batas pola hidup sehat
normal 6-8 8. Lakukan pemberian
jam/hari obat antihipertensi
Perubahan fisik captopril 25 mg
hilang (kelopak setiap 8 jam,
mata tidak amplodipin 10 mg
bengkak, daerah setiap 24 jam,
sekitar mata tidak irbesartan 300 mg
hitam, dan setiap 12 jam,
perhatian focus) candesartan 16 mg
Perasaan segar setiap 24 jam, dan
sesudah tidur atau bisoprolol 5 mg
istirahat setiap 12 jam via
Mampu oral.
mengidentifikasik
an hal-hal yang
meningkatkan
tidur
TTV batas
normal,
TD : 140/90
mmHg
Nadi :88x/menit
respirasi rate :
24x/menit
Suhu : 36,0 0C
Rabu, 09 Risiko tinggi Setelah dilakukan 1. Pantau ku dan ttv Heni
Maret terhadap tindakan 2. Amati warna kulit,
2016 2016 penurunan keperawatan kelembaban suhu,
curah jantung penelolaan dan masa pengisian
14.45 berhubungan penurunan curah kapiler
peningkatan jantung selama 3x24 3. Ajarkan tehnik
afterload jam diharapkan tidak napas dalam dan
terjadi penurunan distraksi
curah jantung 4. Lakukan pemberian
dengan kriteria hasil: obat antihipertensi
captopril 25 mg
Tekanan darah setiap 8 jam,
dalam batas amplodipin 10 mg
normal setiap 24 jam,
(140/90mmHg) irbesartan 300 mg
Pasien tidak setiap 12 jam,
nyeri tengkuk candesartan 16 mg
lagi setiap 24 jam, dan
bisoprolol 5 mg
setiap 12 jam via
oral.
Rabu, Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Pantau ku dan ttv Heni
09 Maret (tengkuk tindakan pasien
2016 leher) keperawatan 2. Lakukan
berhubungan management nyeri pemantauan nyeri
14.45 dengan selama 3x24 jam secara
peningkatan diharapkan nyeri komprehensif
tekanan berkurang atau 3. Ajarkan teknik
serebral teratasi, dengan relaksasi napas
kriteria hasil: dalam dan
Mampu distraksi saat nyeri
mengontrol nyeri muncul
Melaporkan nyeri 4. Tingkatkan
berkurang dengan istirahat dan beri
manajemen nyeri lingkungan yang
Mampu mengenali nyaman
nyeri 5. Tingkatkan
Kamis, 10 1 S: Heni
Maret -Pasien mengatakan masih sulit tidur, masih sering
2016 terbangun di malam hari, bahkan tadi malam
07.15 terbangun pukul 03.00 dan tidak dapat tidur lagi,
pasien juga mengatakan belum mendapat kualitas
tidur, padahal sudah mencoba untuk membuang
semua pikiran negatif terhadap penyakitnya
O:
-Pasien mencoba tidur siang tetapi tidak bisa,
-Pasien tampak kurang segar saat bangun,
-Tampak kelopak mata bengkak , tampak hitam
pada daerah sekitar mata,
-Pasien tidak fokus, pasien tampak gelisah ketika
akan tidur,
-Pasien tampak kurang tidur (lemes),
-Keadaan umum sedang, kesadaran composmentis,
tekanan darah 150/90 mmHg, nadi 88 x/menit,
respirasi rate 24 x/ menit, dengan 36,0 0C,
-Pasien tampak cemas/takut terhadap penyakit,
pasien tampak sering bertanya
A : Gangguan pola tidur berhubungan dengan
cemas (ansietas) terhadap penyakit belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi