ID Kepemimpinan Transformasional Dalam Kont
ID Kepemimpinan Transformasional Dalam Kont
ID Kepemimpinan Transformasional Dalam Kont
Mariman Darto
Abstract
Abstrak
Mariman Darto
perubahan yang pertama, yaitu struktur dan produk, relatif lebih baik jika
dibandingkan dengan perubahan kultur, dimana LAN masih harus bekerja keras
untuk merubah kebiasaan lama (breaking habit) yang selama ini dilakukan
menjadi kebiasaan baru yang mencerminkan harapan stakeholder baik internal
maupun eksternal yaitu: profesionalisme dalam menjalankan tugas dan fungsi di
bidang kajian dan kediklatan. Kunci dari semuanya itu adalah kepemimpinan
transformasional yang selalu siap dalam memimpin perubahan.
Mariman Darto
Mariman Darto
Mariman Darto
pada zaman Belanda. Bahkan, menurut lalu. Dalam kritiknya Agus Dwiyanto
Litchfield dan Rankin kemerosotan mengatakan :
produktifitas itu mencapai 50%. Atas "Sebagai pusat kajian tentang
kenyataan ini Litchfield dan Rankin administrasi publik, LAN telah
menyimpulkan bahwa pembangunan terperangkap pada
administrasi Negara merupakan perspektifnya yang sempit,
tantangan terpenting bagi Indonesia berjangka pendek, dan
pada permulaan tahun 1950-an (LAN, cenderung menghabiskan
2007: 3-4). energinya untuk mengelola
Kini, setelah era Orde baru dan pelatihan penjenjangan, yang
Orde Reformasi terlewati, tantangan mungkin bagi para pejabatnya
yang dihadapi LAN juga tidak mudah. lebih menguntungkan daripada
Disahkannya RUU Aparatur Sipil menjadikan dirinya sebagai
Negara sebagai Undang-Undang think-tank untuk mendukung
memberikan penguatan kelembagaan misi Kementerian PAN dan RB,
LAN dalam melaksanakan fungsinya termasuk melakukan kajian
sebagai lembaga kajian dan terhadap berbagai masalah
penyelenggara pendidikan dan strategis terkait dengan
pelatihan aparatur di Indonesia. Belum reformasi birokrasi".
lagi menyiapkan tidak kurang dari 26 Karena itulah Agus Dwiyanto
peraturan pelaksanaannya menjadi (2011: 326) mengusulkan agar LAN
tantangan tersediri disamping segera meredefinisi visi dan misinya
tantangan lain pada perubahan Diklat sebagai pusat pengembangan dan
kepemimpinan dan prajabatan serta kajian administrasi publik yang
agenda kajian yang mendesak yang terkemuka, bukan sebagai pusat
juga menuntut diselesaikan secara pendidikan dan pelatihan penjenjangan
lebih cepat. seperti yang dilakukannya sekarang ini.
Dukungan kebijakan yang Energi LAN yang terbatas semestinya
begitu besar tersebut memberikan lebih banyak dimanfaatkan untuk
makna baru bahwa LAN harus berani melakukan kajian terhadap masalah-
menyatakan dirinya sebagai think-tank masalah strategis dan menjadikan hasil
yang efektif dalam mendukung kajiannya sebagai dasar untuk
kebijakan reformasi birokrasi bukan mengembangkan inovasi dalam
hanya penyelenggaraan Diklat. LAN pengelolaan birokrasi dan administrasi
harus mampu menjawab kritik publik publik di Indonesia. Sedangkan
selama ini yang tidak mampu menjadi redefinisi terhadap misi LAN akan
sumber inspirasi bagi pengembangan sangat bermanfaat bagi LAN sendiri
inovasi dalam lingkungan birokrasi dan sebagai bagian terpenting dari engine
pemerintahan. of reform.
Salah satu kritik keras itu justru Hal ini sebagai bukti bahwa
disampaikan sendiri oleh Agus eksistensi LAN di Republik ini masih
Dwiyanto (2011:325-326), yang kini diperlukan untuk mendorong dan turut
menjadi Kepala LAN yang baru setelah serta menggerakkan perubahan di
dipilih secara terbuka melalui seleksi lingkungan birokrasi dan
jabatan terbuka pada tahun 2012 yang pemerintahan. Bukti penting gerak
Mariman Darto
Mariman Darto
Mariman Darto
Mariman Darto
Mariman Darto
Mariman Darto
Mariman Darto
Mariman Darto
Mariman Darto
Mariman Darto
Mariman Darto
Mariman Darto
Mariman Darto
Mariman Darto
Mariman Darto
Mariman Darto
Mariman Darto
Mariman Darto
Mariman Darto
Mariman Darto
Mariman Darto