57 109 1 SM
57 109 1 SM
57 109 1 SM
abstract
Troll lines gear is the most dominant fishing gear at West Aceh district. It's just
that the operational conditions and enhancement system of troll lines in the area is
unknown, so the research of operational analysis and alternative development is very
important to do. The purpose of this study is to determine the condition and alternative
enhancement of troll lines for the last 5 years at PPI Aceh Barat. Methods of data
collection using survey methods. The data was collected in November 2015 at PPI Aceh
Barat. Data analysis for troll lines operations is using descriptive analysis and
enhancement strategy is using SWOT analysis. Troll lines operations at West Aceh
District consist of praproduction, production and pascaproduction. The enhancement
alternatives for troll lines operations consist of increased fisheries production at PPI
Aceh Barat; optimum utilization of fish resources and sustainability of fish resources;
improving facilities and infrastructure at fishing port of Aceh Barat; utilization of
technology and fishing tools; stakeholder involvement to support troll lines activities
Such as the supply of more complete facilities at fishing port of Aceh Barat. The result
of this research shows that the troll lines is very suitable to be developed especially at
PPI Aceh Barat. This can be reviewed from the financial aspect and eco-friendly troll
lines.
I. Pendahuluan
Kabupaten Aceh Barat merupakan kabupaten yang berbatasan dengan Samudera
Hindia (WPP 572) yang memiliki potensi besar terhadap pemanfaatan sumberdaya ikan
(SDI) baik ikan pelagis maupun ikan domersal, dimana volume produksi perikanan laut
Kabupaten Aceh Barat berada di posisi ketiga terbesar di Aceh yaitu 12.767,1 ton atau
menyumbang 8.08% dari total produksi Provinsi Aceh (DKP Provinsi Aceh, 2014)
Dalam mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya ikan yang ada di wilayah
pantai barat Sumatera, DKP Provinsi Aceh (2014) menjelaskan bahwa nelayan
Kabupaten Aceh Barat menggunakan berbagai alat tangkap seperti payang (boat seine),
pukat pantai (beach seine), pukat cincin (purse seine), jaring insang hanyut (drift gill
net), jaring klitik, jaring insang tetap, jaring tiga lapis (trammel net), rawai hanyut lain
selain rawai tuna, rawai dasar, rawai tetap, pancing tonda (troll line), pancing ulur dan
pancing lainnya.
Pada tahun 2014 jumlah alat tangkap pancing tonda di Kabupaten Aceh Barat
mencapai 82 unit atau 12,56% dari total jenis alat tangkap pancing yaitu 588 unit (DKP
71
Jurnal Perikanan Tropis Available online at:
Volume 4, Nomor 1, 2017 http://jurnal.utu.ac.id
ISSN: 2355-5564
Provinsi Aceh, 2014). Unit penangkapan ikan (UPI) pancing tonda merupakan salah
satu UPI yang dominan di Kabupaten Aceh Barat. Kegiatan operasional penangkapan
ikan UPI pancing tonda terdiri atas aktivitas di fishing base (pelabuhan perikanan)
seperti persiapan pembekalan melaut (BBM, es, air bersih dan lain-lain), persiapan
kapal, alat tangkap dan nelayan. Fishing base UPI pancing tonda terbanyak di
Kabupaten Aceh Barat berada di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujong Baroh.
Selanjutnya, setelah aktivitas di pelabuhan perikanan adalah menuju fishing ground
(daerah penangkapan ikan) dan terakhir adalah kembali ke pelabuhan perikanan
(pembongkaran hasil tangkapan, penambatan kapal di pelabuhan perikanan dan
perawatan kapal serta perawatan alat tangkap).
Hanya saja, aktivitas operasional UPI pancing tonda di PPI Ujong Baroh belum
banyak diketahui. Oleh karena itu, penelitian tingkat operasional UPI pancing tonda di
PPI Ujong Baroh sangat penting untuk dilakukan. Hasil dari penelitian operasional UPI
pancing tonda ini dilanjutkan kepada aspek pengembangan UPI pancing tonda di PPI
Ujong Baroh. Sehingga diharapkan hasil penelitian ini nantinya dapat menjadi informasi
dasar dalam pengambilan keputusan oleh stakeholder dalam pengembangan UPI
pancing tonda di PPI Ujong Baroh.
Lokasi
penelitian
72
Jurnal Perikanan Tropis Available online at:
Volume 4, Nomor 1, 2017 http://jurnal.utu.ac.id
ISSN: 2355-5564
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Survei
dilakukan dengan wawancara dan pengisian kuesioner kepada responden. Untuk metode
pengambilan data digunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah
teknik pengambilan sampel dengan wawancara langsung kepada sumber informasi yang
diperlukan bagi penelitiannya (Arikunto,2002). Data yang dikumpulkan terdiri atas data
primer dan data sekunder.
Data primer diperoleh dari responden dengan teknik wawancara dan kuesioner.
Adapun jumlah responden nelayan UPI pancing tonda yang diambil dalam penelitian ini
menggunakan rumus Pengambilan sampling dalam (Arikunto, 2002).
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N= Jumlah Populasi
Berdasarkan rumus di atas, jumlah responden sebagai sampel yang diambil
berjumlah 20 orang dari total populasi UPI pancing tonda sejumlah 82 unit. Data yang
yang diambil adalah informasi tentang operasional UPI pancing tonda. Responden
tersebut digunakan untuk mendapat informasi yang kemudian dianalisis secara
deskriptif. Responden yang digunakan untuk analisis SWOT (strength, weekness,
opportunity, threats) adalah responden yang memiliki kriteria seperti yang dijelaskan
oleh Hart (1986) diacu dalam Suherman (2011), yaitu 1) Keberadaan “responden” dan
keterjangkauan serta kesediaan untuk diwawancarai; 2) Mempunyai reputasi,
kedudukan dan telah menunjukkan kredibilitasnya sebagai ahli; 3) Telah berpengalaman
dibidangnya.
Data sekunder diperoleh dari data statistik perikanan tangkap Dinas Perikanan &
Kelautan Aceh Barat. Adapun data sekunder yang dikumpulkan pada penelitian ini
dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1: Data sekunder berdasarkan sumber dan informasi yang diperoleh
No Sumber Data Informasi
1 Dinas a. Jumlah armada penangkapan ikan Kabupaten Aceh Barat
Kelautan dan tahun 2010-2014
Perikanan b. Jumlah alat tangkap Kabupaten Aceh Barat tahun 2010-
Provinsi Aceh 2014
c. Jumlah nelayan Kabupaten Aceh Barat tahun 2010-2014
d. Produksi dan nilai produksi yang didaratkan di Kabupaten
Aceh Barat tahun 2010-2014
73
Jurnal Perikanan Tropis Available online at:
Volume 4, Nomor 1, 2017 http://jurnal.utu.ac.id
ISSN: 2355-5564
74
Jurnal Perikanan Tropis Available online at:
Volume 4, Nomor 1, 2017 http://jurnal.utu.ac.id
ISSN: 2355-5564
Gambar 3. Bentuk kasko kapal pancing tonda di Kabupaten Aceh Barat (Sumber : Rouf,
2004)
75
Jurnal Perikanan Tropis Available online at:
Volume 4, Nomor 1, 2017 http://jurnal.utu.ac.id
ISSN: 2355-5564
76
Jurnal Perikanan Tropis Available online at:
Volume 4, Nomor 1, 2017 http://jurnal.utu.ac.id
ISSN: 2355-5564
b) Air bersih
Air bersih digunakan untuk mendukung kegiatan sehari-hari para nelayan seperti
memasak, mencuci dan berwudhu. Dalam satu trip nelayan membawa air bersih 9 – 15
jirigen (1 jirigen = 35 liter). Persedian air bersih dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Estimasi kebutuhan air bersih
No Lama melaut (hari) Air bersih (liter)
1 15 525 liter
2 12 420 liter
3 7 245 liter
c) Es balok
Es balok memegang peranan penting untuk menjaga kualitas hasil tangkapan (lihat
gambar 16). Harga es balok yang terdapat di area PPI ujong baroeh Rp 12.000/ batang.
Dalam satu trip melaut nelayan membawa es balok sebanyak 50 - 60 batang. Dengan
persediaan es yang cukup, maka kualitas hasil tangkapan dapat terjaga sehingga dapat
dijual dengan harga yang baik. Estimasi kebutuhan es dapat dilihat pada Tabel 6 dan
Gambar 5.
Tabel 6. Estimasi kebutuhan es
No Lama melaut (hari) Kebutuhan es (batang)
1 15 60 batang
2 12 50 batang
3 7 50 batang
77
Jurnal Perikanan Tropis Available online at:
Volume 4, Nomor 1, 2017 http://jurnal.utu.ac.id
ISSN: 2355-5564
d) Kebutuhan logistik
Kebutuhan logistik merupakan faktor yang cukup penting untuk mendukung
kinerja nelayan. Makanan yang cukup akan membuat nelayan dapat bekerja dengan
baik. Bahan makanan yang disiapkan diantaranya beras, telur, sayur - sayuran,
makanan ringan, minyak goreng dan rokok. Untuk menyiapkan kebutuhan makanan
nelayan mengeluarkan biaya Rp 2.000.000,- – Rp 6.000.000,-.
a) Jenis umpan
Nelayan pancing tonda Kabupaten Aceh Barat menggunakan umpan palsu yang
dipasang pada mata mancing. Umpan palsu merupakan rumbai – rumbai tali rafia yang
terbuat dari tali plastik warna warni, penggunaan rumbai – rumbai dimaksudkan agar
umpan terlihat lebih atraktif oleh ikan (Gambar 6).
78
Jurnal Perikanan Tropis Available online at:
Volume 4, Nomor 1, 2017 http://jurnal.utu.ac.id
ISSN: 2355-5564
79
Jurnal Perikanan Tropis Available online at:
Volume 4, Nomor 1, 2017 http://jurnal.utu.ac.id
ISSN: 2355-5564
80
Jurnal Perikanan Tropis Available online at:
Volume 4, Nomor 1, 2017 http://jurnal.utu.ac.id
ISSN: 2355-5564
EFAS
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
1. Akses jalan, 1. Peningkatan produksi 1. Meningkatkan sarana
transportasi menuju perikanan (S2, O1, O3) dan prasarana (seperti
PPI relatif baik 2. Memanfaatkan trolly) (W1, O1)
2. Sumberdaya ikan sumberdaya ikan yang
pelagis masih cukup ada secaraoptimal dan
tersedia menjagakelestariannya
3. Ikan target (S1, S2, S3,O3)
penangkapan bernilai 3. Modifikasi alat tangkap
ekonomis tinggi pancing tonda (S3, O2,
O3)
TREATHS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
1. Kenaikan harga BBM 1. Peningkatan hasil 1. Keterlibatan stake
2. Jarak fishing ground tangkapan (S1, T1) holder untuk
relatif jauh 2. Pemanfaatan teknologi mendukung aktifitas
3.Kegiatan Ilegal fishing dan alat bantu UPI pancing tonda
penangkapan ikan (S2, dalam menyediakan
S3, T2) fasilitas lengkap di
3. Meningkatkan PPI Ujong Baroeh.
keamanan di laut (S1, (W1, T3)
S2, S3,T3) 2. Penggunaan Mesin
yang ramah
lingkungan (W2, T1)
IV. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) kondisi operasional UPI pancing tonda
di PPI Ujong Baroeh terdiri atas kegiatan pembekalan melaut (BBM, air bersih, es,
logistik), kegiatan penangkapan ikan dan kegiatan paska penangkapan ikan; 2) alternatif
81
Jurnal Perikanan Tropis Available online at:
Volume 4, Nomor 1, 2017 http://jurnal.utu.ac.id
ISSN: 2355-5564
Daftar Pustaka
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
DKP Provinsi Aceh. 2010. Statistik Perikanan Tangkap. Sumber: dkp.acehprov.go.id
diakses 23 Maret 2017
____ Provinsi Aceh. 2011. Statistik Perikanan Tangkap. Sumber: dkp.acehprov.go.id
diakses 23 Maret 2017
____ Provinsi Aceh. 2012. Statistik Perikanan Tangkap. Sumber: dkp.acehprov.go.id
diakses 23 Maret 2017
____ Provinsi Aceh. 2013. Statistik Perikanan Tangkap. Sumber: dkp.acehprov.go.id
diakses 23 Maret 2017
____ Provinsi Aceh. 2014. Statistik Perikanan Tangkap. Sumber: dkp.acehprov.go.id
diakses 23 Maret 2017
Suherman, A. 2011. Formulasi strategi pengembangan pelabuhan perikanan nusantara
pengambengan jembrana. Marine Fisheries, 2 (1) : 87-99.
Badan Pusat Statistik. 2014. Aceh Barat Dalam Angka 2014. Badan Pusat Statistik
Kabupaten Aceh Barat.
Rouf, 2004. Bentuk kasko kapal dan badan kapal perikanan. Sumber :
http://www.alamikan.com/2014/12/bentuk-kasko-dan-bagian-kapal-perikanan. [Diakses
tanggal 20 Maret 2017]
82