Telarche

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

REFERAT MARET 2018

“TELARCHE PREMATURE”

Nama : Musyarafa

No. Stambuk : N 111 17 058

Pembimbing : dr.Kartin Akune, Sp.A

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATA

PALU

2018

1
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

DAFTAR ISI ..............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 4

A. Definisi ............................................................................................. 5

B. Epidemilogi....................................................................................... 5

C. Etiologi ............................................................................................. 6

D. Patogenesis ....................................................................................... 6

E. Manifestasi Klinis ............................................................................. 7

F. Klasifikasi ......................................................................................... 8

G. Diagnosis .......................................................................................... 8

H. Penatalaksanaan ................................................................................ 9

I. Diagnosis Banding .......................................................................... 10

J. Prognosis......................................................................................... 12

BAB III PENUTUP .................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

Pubertas merupakan suatu tahap penting dalam proses tumbuh

kembang anak. Perubahan fisik yang mencolok terjadi selama proses ini,

kemudian diikuti oleh perkembangan ciri-ciri seksual sekunder, perubahan

komposisi tubuh serta perubahan maturitas tulang yang cepat, diakhiri

dengan menutupnya epifisis serta terbentuknya perawakan akhir dewasa.

Bentuk perkembangan pubertas lebih dini harus dipertimbangkan sebagai

varian normal yang harus dipantau secara teliti untuk melihat adakah

perubahan lebih lanjut atau berkembangnya abnormalitas yang

mendasarinya. Variasi normal ini meliputi salah satunya adalah telarche

prematur.1

Telarche prematur ialah pertumbuhan dini payudara tanpa disertai

tanda seks sekunder lainnya pada anak perempuan berusia kurang dari 8

tahun. Telarche prematur disebabkan oleh hipersensitivitas jaringan

payudara terhadap kadar estrogen basal atau mungkin juga merupakan suatu

telarche prematur iatrogenik.1

Di Indonesia belum banyak laporan mengenai angka kejadian

telarche prematur. Sedangkan perjalanan alamiah telarche prematur di

Indonesia pernah dilaporkan oleh suranto bagian Endokrinologi Anak dan

3
Remaja FKUI/RSCM selama kurun waktu tahun 1987-1991 ditemukan 53

kasus telarche prematur.1

Pada referat kali ini akan dibahas secara lengkap mengenai telarche

prematur meliputi definisi, penyebab, diagnosis hingga prognosis.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi.

Istilah telarche prematur pertama kali digunakan oleh Wilkins untuk

menyatakan perkembangan payudara tanpa disertai tanda-tanda seks

sekunder lainnya (isolated = tersendiri) pada anak perempuan berusia

kurang dari 8 tahun2,3. Pada telarche prematur perkembangan payudara

dapat terjadi pada salah satu atau kedua payudara. Prevalensi telars

prematur tertinggi terjadi pada umur dua tahun pertama kehidupan.

B. Epidemiologi

Antara tahun 1945-1975 di Amerika Utara dilaporkan 205 kasus

telarche prematur. Setelah tahun 1971 jumlah kasus yang dilaporkan

cenderung menurun, Telarche prematur kemungkinan disebabkan oleh

timbulnya pengetahuan dan kesadaran bahwa kondisi ini secara klinis

lazim dijumpai dan jinak. Rogdriguez dkk (1981), melaporkan 482 kasus

telarche prematur pada suatu epidemi di Puerto Rico akibat

mengkonsumsi makanan dan minuman berupa daging ayam, sapi, babi

dan susu yang mengandung preparat estrogen. Pasquino dkk, (1990)

melaporkan 48 kasus telars prematur di Minnesota dari tahun 1940

sampai 1984 dengan angka kejadian 21,2/100.000 orang per tahun. Dari

5
48 kasus telars prematur tersebut, 29 orang anak di antaranya berumur

kurang dari 2 tahun. Di Subbagian Endokrinologi Anak dan Remaja

FKUI/RSCM dari tahun 1987-1991 ditemukan 53 kasus kasus telarche

prematur.1

C. Etiologi

Studi hormonal belum banyak membantu menentukan etiologi

telarche prematur. Beberapa penulis menemukan bukti adanya pengaruh

estrogen sedangkan yang lain tidak menemukannya. Kadar hormon

gonadotropin yang normal pun meningkat telah dilaporkan. Estrogen

eksogen juga telah dilaporkan sebagai penyebab timbulnya

perkembangan seksual baik melalui ingesti, absorpsi melalui kulit atau

kontak dengan lingkungan juga telah dilaporkan sebagai penyebab telars

prematur.1

D. Patogenesis

Patogenesis telarche prematur masih kontroversial. Menurut

beberapa penulis telarche prematur disebabkan oleh meningkatnya

sensitivitas secara abnormal jaringan mamae (lokal) terhadap

peningkatan sekresi estrogen fisiologis. Pada beberapa anak

perempuan hormonal spurt cukup untuk menginduksi perkembangan

6
kelenjar payudara parsial dan juga maturasi derajat tertentu sel epitel

vagina.1

Bidlingmaier dkk melaporkan bahwa telars prematur mungkin

disebabkan oleh sedikit peningkatan estrogen ovarium sebagai respons

terhadap peningkatan kadar gonadotropin transien. Penulis lain menduga

telars prematur disebabkan oleh produksi estrogen yang berlebihan

secara autonom dari folikel ovarium yang mengalami transformasi kistik

dan luteinisasi pada tahun pertama hingga ke-empat kehidupan. Selain

itu telars prematur juga diduga dapat disebabkan oleh peningkatan

produksi estrogen dari prekursor adrenal. Berdasarkan studi fungsi

Hipotlamaus–Hipofise-Gonad belakangan ini, diduga bahwa pada pasien

telars prematur mungkin terjadi peningkatan sekresi gonadotropin yang

pada akhirnya akan meningkatkan produksi estrogen. Namun temuan ini

belum dikonfirmasi oleh para ahli lain. 4,5

E. Manifestasi Klinis

Pada telarche prematur tidak ditemukan adanya perkembangan tanda

seks sekunder lain. Pada pasien telarche prematur pertumbuhan linear

tidak mengalami percepatan dan usia tulang memperlihatkan hasil

normal pada pemeriksaan radiologis.1

7
Pada wanita muda, tahap Tanner untuk perkembangan payudara
adalah sebagai berikut : 1

- Tahap 1 : (preadolescent) : hanya papilla yang meninggi di atas


dinding dada
- Tahap 2 : (breast budding) : payudara dan papilla menonjol
sebagai gundukan kecil bersama dengan peningkatan diameter
areolae
- Tahap 3 : payudara dan areolae terus memperbesar, merskipun
mereka tidak menunjukkan pemisahan kontur
- Tahap 4 : aerola dan papila meninggi diatas diatas bentuk
payudara dan membentuk gundukan sekunder dengan
pengembangan lebih lanjut jaringan payudara secara keseluruhan
- Tahap 5 : payudara wanita dewasa telah berkembang. Papila
dapat membesar sedikit di atas kontur payudara sebagai akibat
dari resesi areolae
Pada anak perempuan awal pubertas ditandai oleh timbulnya
breast budding atau tunas payudara pada usia kira-kira 10 tahun,
kemudian secara bertahap payudara berkembang menjadi
payudara dewasa pada usia 13-14 tahun

8
F. Klasifikasi

Dalam klasifikasi pubertas prekoks oleh Styne6 telarche prematur

digolongkan sebagai variasi perkembangan pubertas. Sedangkan

Sizonenko,7 menggolongkannya sebagai pubertas prekoks parsial

(inkomplet) yang harus dibedakan dengan pubertas prekoks sentral dan

pubertas prekoks semu (pseudopubertas prekoks).

G. Diagnosis

Umumnya para ahli sepakat bahwa usia kurang dari 8 tahun

merupakan batasan diagnosis telarche prematur. Awitan telarche

prematur sering terlihat pada usia 1-3 tahun.1

Tujuan diagnostik dan pemantauan telarche prematur adalah untuk

dapat membedakannya dengan pubertas prekoks sentral sedini mungkin

karena tata laksananya yang sangat jauh berbeda.1

Sebagaimana telah dijelaskan, efek peningkatan estrogen pada telars

prematur bersifat lokal sehingga pada telarche prematur umumnya tidak

akan terlihat efek sistemik estrogen. Secara klinis akan tampak pola

pertumbuhan linear masih normal tanpa adanya akselerasi, usia tulang

masih sesuai dengan usia kronologis3,7. Pada pasien tidak terlihat adanya

tanda-tanda estrogenisasi pada pemeriksaan sediaan apus vagina dan

9
tidak terjadi menstruasi. Pada pemeriksaan USG pelvis sesuai dengan

uterus prepubertal akan dengan rasio korpus dan serviks sebesar 1:2.1

Pemeriksaan hormonal pada telarche prematur memperlihatkan pola

prepubertas. Kadar estradiol berada dalam tingkat prepubertas sesuai

dengan usia pasien, namun kadang-kadang sedikit meningkat. Kadar

FSH (Follicle stimulating hormone) basal dan LH (luteinizing hormone)

biasanya normal, namun FSH mungkin agak meningkat. Demikian pula

terhadap uji stimulasi LHRH menunjukkan pola prepubertal (FSH

dominan).3,7,8

H. Penatalaksanaan

Telarche prematur merupakan suatu keadaan yang self limited dan

jarang sekali menjadi pubertas prekoks sentral.7 Kebanyakan peneliti

berpendapat bahwa telars prematur yang terjadi pada usia kurang dari 3

tahun mempunyai prognosis yang baik, karena payudara umumnya

akan mengalami regresi spontan, sehingga disarankan untuk tidak

melakukan pemeriksaan dan pengobatan yang tidak perlu.

Penjelasan terhadap orangtua merupakan kunci, bertujuan

memberikan keyakinan bahwa sebagian besar telars prematur bersifat

jinak dan tidak perlu khawatir terhadap perkembangan dan

pertumbuhan anak selanjutnya. Yang lebih penting pada kasus telars

10
prematur adalah pemantauan sedini mungkin kemungkinan terjadinya

pubertas prekoks senrtal yang dapat dilakukan baik secara klinis,

laboratoris, maupun dengan pemeriksaan penunjang radiologis. Hal ini

sangat penting agar terapi sedini mungkin dapat segera dilakukan pada

pasien telarche prematur yang berkembang menjadi pubertas prekoks

sentral.4,7

Walaupun angka kejadian telarche prematur yang berkembang

menjadi pubertas prekoks sangat kecil, namun dampak yang

ditimbulkan oleh pubertas prekoks sentral sangat besar, meliputi aspek

fisis, sosial, psikologis baik pada pasien maupun pada orangtua. Oleh

sebab itu setiap pasien telars prematur perlu diamati secara berkala dan

teratur kemungkinan berkembang menjadi pubertas prekoks sentral,

sehingga deteksi dini dan terapi cepat dan adekuat dapat dilakukan.

I. Diagnosa Banding

- Pubertas Prekoks

Thelarche dini harus dibedakan dari pubertas prekoks sejati. Fitur

pubertas prekoks sejati meliputi perkembangan payudara dan

estrogenisasi dari mukosa vagina dan labia minora yang terkait

dengan bau dewasa tubuh, kemaluan dan pengembangan rambut

ketiak, percepatan pertumbuhan linear, dan pematangan tulang cepat.

11
Ketika pasien datang dengan dua atau lebih tanda-tanda pubertas

prekoks, thelarche dini dikecualikan. Ketika perkembangan payudara

adalah satu-satunya tanda hadir pubertas, sejarah dan pemeriksaan

fisik dapat memberikan petunjuk untuk paparan estrogen lingkungan

atau adanya fitur McCune-Albright. Jika payudara terisolasi

pengembangan diamati, pola sebelumnya pertumbuhan harus

dievaluasi. payudara harus diperiksa dan Ukuran ditentukan. retraksi

lembut labia penting untuk menentukan apakah mukosa memiliki

penampilan prapubertas kemerahan atau merah muda. pengukuran

Serial ukuran payudara dapat digunakan untuk memantau perubahan

dari waktu ke waktu.1

Tabel 1. Beberapa Fitur untuk membedakan telarche prematur dan

pubertas prekoks5

12
Telarche prematur harus dibedakan dengan pubertas dini.

Pada pubertas dini selain pembesaran payudara juga disertai dua atau

lebih tanda-tanda pubertas yang lain, seperti pertumbuhan rambut

pubis, rambut aksila, peningkatan kecepatan tumbuh dan

pematangan tulang, bau tubuh orang dewasa atau perubahan tingkah

laku khas puber. Perlu perhatian lebih lanjut jika pembesaran

payudara dimulai pada usia 2-3 tahun dan dalam waktu 4-6 bulan

ukuran payudara bertambah dengan cepat.4,5

J. Prognosis

Telarche prematur merupakan suatu keadaan yang jinak dan

jarang sekali menjadi pubertas prekoks sentral. Kebanyakan peneliti

berpendapat bahwa telarche prematur yang terjadi pada usia kurang dari

3 tahun mempunyai prognosis yang baik karena payudara umumnya

mengalami regresi spontan, sehingga disarankan untuk tidak melakukan

pemeriksaan dan pengobatan yang tidak perlu. Regresi total dapat

mencapai 70% kasus. Regresi dapat terjadi dalam beberapa bulan,

tetapi dapat menetap sampai 5 tahun atau lebih hingga mencapai usia

pubertas.1

13
BAB III

KESIMPULAN

Telarche prematur ialah pertumbuhan dini payudara tanpa disertai

tanda seks sekunder lainnya pada anak perempuan berusia kurang dari 8

tahun. Awitan telarke prematur sering terlihat pada usia 1-3 tahun. Pada

telarke prematur tidak ditemukan adanya perkembangan tanda seks

sekunder lain. Penjelasan terhadap orangtua bertujuan memberikan

keyakinan bahwa sebagian besar telars prematur bersifat jinak dan tidak

perlu khawatir terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak selanjutnya,

yang lebih penting pada kasus telars prematur adalah pemantauan sedini

mungkin akan terjadinya pubertas prekoks sentral yang dapat dilakukan

baik secara klinis, laboratoris, maupun dengan pemeriksaan penunjang

radiologis. Kebanyakan peneliti berpendapat bahwa telarche prematur yang

terjadi pada usia kurang dari 3 tahun mempunyai prognosis yang baik.

14
DAFTAR PUSTAKA

1. Batubara J, Tridjaja B, Pulungan A. Buku Ajar Endokrinologi Anak.

Edisi 1. Jakarta. 2010. H 102-107.

2. Roman R, Johnson MC, Codner E, Boric MA, Avila A, Cassoria F.

Activating 11. GNAS Gene metation in patient with premature

thelarche. J Pediatr 2004;145:1-8.

3. Klein KO, Mericq V, Brown-Dawson J, Larmore KA, Cabezas P,

Cortinez A. 12. strogen level in girls with premature thelarche

compared with normal prepubertal girls as determined by an

ultrasensitive recombinat cell bioassay. J Pediatr 1999;134:1-5.

4. Rosenfield RL. Puberty in the female and its disorders. Dalam: Sperling

MA, penyunting. Pediatric endocrinology. Edisi ke-2. Philadelphia:

Saunders; 2002. h 455-518.

5. Delemarre-Van de Waal HA. Central regulation of human puberty .

DeBoer - Nieuwkoop: vrije universiteit te Amsterdam, 1984. Disertasi.

6. Styne DM. Puberty. Dalam: Greenspan FS. Basic and clinical

endocrinology. 3. Edisi ke-3. San Fransisco: Lange; 1992. h 519-40

15
7. Sizonenko PC. Precosius puberty. Dalam: Bertrand J, Rapaport R,

Sizonenko. PC, penyunting. Pediatric endocrinology. Edisi ke-2.

Baltimore: Williams; 1993. h 387-403.

8. Pasquino AM, Tebaldi L, Cioschi L, dkk. Premature thelarche: a

follow-up. study of 40 girls. Arch Dis Child 1985;60:1180-2.

16

Anda mungkin juga menyukai