Fiqh Ibadah 7 Silvi Jellianti 2014030035
Fiqh Ibadah 7 Silvi Jellianti 2014030035
Fiqh Ibadah 7 Silvi Jellianti 2014030035
FIQH IBADAH
Tentang
SHOLAT WAJIB JAMAK DAN QASAR
Disusun oleh
Silvi Jellianti (2014030035)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu.
Makalah ini saya susun guna memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Fiqh Ibadah. Makalah ini saya susun berdasarkan pengetahuan yang saya peroleh dari
beberapa buku pedoman mengenai Fiqh Ibadah. Dengan harapan supaya setelah
membaca makalah ini pembaca nantinya dapat memahami tentang shalat jamak dan
qashar yang dibahas dalam makalah yang saya buat.
Keberhasilan saya dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
beberapa kekurangan, untuk itu, demi tercapainya kesempurnaan pada makalah yang
InsyaAllah akan saya buat selanjutnya saya sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari para pembaca.
Akhir kata semoga makalah yang saya buat ini dapat memberikan manfaat
kepada para mahasiswa khusunya dan bagi masyarakat pada umumnya.
Penyusun
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam agama Islam terdapat rukun iman dan rukun Islam, dimana
keduanya mempunyai hubungan satu sama lain dalam menjalankan ibadah.
Rukun Islam ada, yaitu syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji. Gerbang
pertama menjadi orang Islam yaitu dengan mengucapkan dua kalimat
syahadat, dimana kalimat tersebut merupakan janji bahwa orang tersebut telah
masuk Islam, percaya akan Allah dan Rosul. Selanjutnya shalat, shalat
merupakan rukun Islam yang kedua, shalat merupakan ibadah yang wajib
dilaksanakan bagi umat Islam.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian shalat jamak, dalil, syarat, serta macam-
macamnya?
2. Bagaimana pengertian shalat qashar, dalil, syarat, serta macam-
macamnya?
3. Bagaimana cara pelaksanaan dan prakteknya?
3
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian, dalil, syarat, serta macam-macam shalat jamak.
2. Mengetahui pengertian, dalil, syarat, serta macam-macam shalat qashar.
3. Mengetahui cara pelaksanaan dan prakteknya.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN, DALIL, SYARAT, DAN MACAM-MACAM
SHALAT JAMAK
1
Ahmad Sultoni, Panduan Shalat Lengkap dan Praktis Wajib dan Sunah, (Yogyakarta: Solusi
Distribusi), 2017, hlm. 125.
5
Artinya: "Bahawa Nabi SAW ketika peperangan Tabuk, apabila
bergerak selepas Maghrib disegerakan solat Isyak, maka dilakukan
solat Isyak dengan Maghrib" [Hadis Riwayat Ahmad, Abu Daud dan
Tirmudzi].
1. Dalam perjalanan
3. Haji
2
Ahmad Sultoni, Panduan Shalat Lengkap…hlm. 126.
6
Mereka yang sedang melakukan haji disyariatkan untuk
menjamak dan mengqashar shalat dzuhur dengan shalat ashar ketika
berada di Arafah dan Muzdalifah, dengan dalil berikut :
3
Abdul Mukti, Fiqh Islam, (Bandung: Sinar Baru Bandung), 1987, hlm. 48-49.
7
pertama, misalnya menjamak shalat dzuhur dan ashar, niatkan
pada waktu dzuhur.
b. Tertib
Tertib disini berarti urut, dimana dalam menjamak
shalatnya harus sesuai urutan waktu shalat, menjamak shalat
dzuhur dan ashar, kita melaksanakan shalat dzuhur dulu baru
setelahnya shalat ashar. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku
dalam jamak ta’khir, karena dilaksanakan di waktu shalat yang
kedua, misalnya kita menjamak shalat dzuhur dan ashar, kita
boleh melakukan shalat ashar terlebih dahulu baru shalat
dzuhur.
c. Al-Muwashalat
Al-muwashalat merupakan jeda waktu mengerjakan
dua shalat yang akan dijamak tidak boleh lama. Jeda waktu
yang diperbolehkan hanya sekedar lama waktu orang yang
melakukan shalat dua rakaat.
d. Masih dalam perjalanan4
Syarat sahnya jamak taqdim yang terakhir adalah masih
dalam perjalanan. Batas minimalnya adalah hingga
takbiratulihram pada shalat yang kedua.
4
Lahmuddin Nasution, Fiqh 1, (Jakarta: Logos), 1995, hlm. 126.
8
pelaksanaannya, serta pelaksanannya boleh tidak berurutan,
akan tetapi lebih utama mengerjakannya secara berurutan.
B. PENGERTIAN, DALIL, SYARAT, DAN MACAM-MACAM
SHALAT QASHAR
Qashar merupakan salah satu keringanan yang diberikan Allah
kepada umat Islam ketika sedang melakukan perjalanan ( safar ).
Dalam sebuah hadits, qashar shalat adalah sedekah yang Allah
SWT berikan kepada umat Islam.
Umar r.a. berkata, “( Qashar ) adalah sedekah yang Allah
berikan padamu, maka terimalah sedekah-Nya.” ( HR. Ahmad dan
Al-Baihaqi ).
Qashar berarti meringkas, yang semula empat rakaat menjadi
dua rakaat. Shalat yang bisa diqashar adalah shalat dzuhur, ashar,
dan isya’, sedangkan shalat subuh dan maghrib tidak dapat
diqashar. Ada beberapa ulama yang memiliki perbedaan pendapat
dalam hal hukum mengqashar shalat, ada yang berpendapat bahwa
mengqashar shalat itu wajib bagi yang sedang melakukan
perjalanan (safar), sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa
mengqashar shalat itu sunnah, dan sebagian yang lain berpendapat
bahwa itu pilihan, ingin mengqashar atau tidak.5
5
Ahmad Sultoni, Panduan Shalat Lengkap dan Praktis Wajib dan Sunah, (Yogyakarta: Solusi
Distribusi), 2017, hlm. 122
9
Artinya :”Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, Maka tidaklah
Mengapa kamu men-qashar[343] sembahyang(mu), jika kamu takut
diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah
musuh yang nyata bagimu.”(An-Nisa’/4: 101)
Menurut pendapat Jumhur arti qashar di sini ialah: sembahyang
yang empat rakaat dijadikan dua rakaat. Mengqashar di sini ada
kalanya dengan mengurangi jumlah rakaat dari 4 menjadi 2, yaitu di
waktu bepergian dalam keadaan aman dan ada kalanya dengan
meringankan rukun-rukun dari yang 2 rakaat itu, yaitu di waktu dalam
perjalanan dalam keadaan khauf. dan ada kalanya lagi meringankan
rukun-rukun yang 4 rakaat dalam keadaan khauf di waktu hadhar.
Ayat ini mengkaitkan mengqashar shalat itu dengan keadaan takut
terhadap gangguan orang kafir.Akan tetapi, Rasulullah SAW
menjelaskan bahwa ketentuan itu berlaku secara umum walaupun
tidak dalam keadaan takut.Beliau menyebut qashar sebagai sadaqah
dari Allah SWT. Mengenai hal ini, Ya’al ibn Ummay berkata kepada
Umar ra., Allah mengatakan,”(qashar shalat itu hanya) jika kamu
takut. Bukanlah sekarang orang-orang sudah aman?”Umar ra.,
menjawab,”Seperti kamu, saya juga pernah merasa heran mengenai
hal ini. Lalu saya tanyakan kepada Rasulullah SAW dan beliau
bersabda : “(Shalat qashar) itu adalah sadaqah yang diberikan Allah
kepada kamu, maka terimalah sadaqah Allah itu.” (HR. Muslim)
10
1. Kriteria jarak safar
Perjalanan yang ditempuh minimal jaraknya 89 km atau
lebih tepatnya 88,704 km, walaupun jarak tersebut dapat
ditempuh hanya satu jam menggunakan pesawat terbang,
keadaan tersebut tetap bisa melakukan qashar shalat, yang
dijadikan dasar bukan hari ataupun waktu, akan tetapi jarak
tempuhnya.
2. Safar yang dilakukan adalah safar yang diperbolehkan oleh
syariat
Perjalanan yang dilakukan adalah perjalanan yang
diperbolehkan oleh syariat, artinya perjalanan yang dilakukan
bukan untuk maksiat.
3. Tujuan safar harus pasti
Perjalanan yang dilakukan harus pasti tujuannya, jika
perjalanan tidak tentu arahnya, maka belum memenuhi syarat
dan tidak diperbolehkan mengqashar shalat.
C. TATA CARA SHALAT JAMAK DAN QASHAR
1. TATA CARA SHALAT JAMAK
a) Tata cara shalat jamak taqdim :
1) Melakukan niat jamak taqdim pada waktu mengerjakan
shalat yang pertama.
2) Dilanjutkan dengan mengerjakan shalat yang kedua
dengan niat yang seperti biasa dan tidak perlu berniat
jamak taqdim lagi.
b) Tata cara shalat jamak ta’khir :
1) Melakukan niat jamak ta’khir pada waktu mengerjakan
shalat yang pertama.
2) Dilanjutkan mengerjakan shalat yang kedua dengan niat
seperti biasa dan tidak perlu berniat jamak ta’khir lagi.
11
2. TATA CARA SHALAT QASHAR
6
https//:bkmqubasukaramai.wordpress.com diakses Selasa, 13 Desember 2017, pukul 06.17 WIB.
12
D. PRAKTEK SHALAT JAMAK, QASHAR, DAN JAMAK
QASHAR
1. Praktek Shalat dengan Jamak Taqdim
a. Niat menjamak shalat yang pertama, misal shalat dzuhur,
dengan jamak taqdim
b. Takbiratul ihram
c. Shalat dzuhur 4 rakaat
d. Salam. Setelah salam langsung berdiri, tidak boleh
diselingi dzikir, berbicara atau kegiatan lainnya.
e. Berdiri dengan niat shalat yang kedua, yaitu shalat ashar
f. Takbiratul ihram
g. Shalat ashar 4 rakaat
h. Salam
2. Praktek Shalat dengan Jamak Ta’khir
a. Niat menjamak shalat yang pertama, misal shalat maghrib,
dengan jamak ta’khir
b. Takbiratul ihram
c. Shalat maghrib 3 rakaat seperti biasa
d. Salam. Setelah salam yang pertama langsung berdiri, tidak
boleh diselingi dzikir, do’a ataupun kegiatan lain
e. Berdiri dan niat shalat yang kedua, yaitu shalat isya’
f. Takbiratul ihram
g. Shalat isya’ 4 rakaat
h. Salam
3. Praktek Shalat Qashar
a. Niat shalat dengan cara di qashar
b. Takbiratul ihram
c. Shalat 2 rakaat seperti biasa, tanpa qunut dan tanpa tahiyat
awal
d. Salam
13
4. Praktek Shalat Jamak Qashar
a. Niat menjamak qashar, misal menjamak qashar shalat
dzuhur dan ashar dengan jamak taqdim.
b. Takbiratul ihram
c. Shalat dzuhur 2 rakaat ( karena di qashar )
d. Salam. Setelah salam langsung berdiri tidak boleh diselingi
do’a, dzikir, atau kegiatan lainnya
e. Berdiri dan niat shalat yang kedua, yaitu shalat ashar
f. Takbiratul ihram
g. Shalat ashar 2 rakaat( karena di qashar )
h. Salam
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
14
jamak ta’khir yang pelaksanaannya pada waktu shalat yang
kedua dan boleh tidak berurutan. Kemudian shalat qashar,
yaitu meringkas jumlah rakaatnya, dimana shalat yang dapat
diqashar hanya shalat dzuhur, ashar, dan isya’. Shalat jamak
dan qashar juga dapat dilakukan ketika kita dalam perjalanan,
sakit berat, dan hal lain yang dapat masuk syarat melakukan
shalat jamak qashar.
DAFTAR PUSTAKA
https//:bkmqubasukaramai.wordpress.com
https://motivasinet.files.wordpress.com
15
16