TUGAS Kelompok

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

PENGKAJIAN KEPERAWATAN DASAR PROFESI

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SUHU


TUBUH “HIPERTEMI” PADA Tn R DENGAN DIAGNOSA MEDIS CKD,ODEM
PULMO
Di Bangsal : Shafa RS PKU Muhamammadiyah Wonosari

Tanggal Masuk RS : 21 Oktober 2022


No. Registrasi : 061xxx

Tanggal Pengkajian : 21 Oktober 2022


Diagnosa Medis : CKD
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. R
Jenis |Kelamin : Laki-laki
Umur : 35 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Satpam
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Semuluh gunung kidul, rt 03 rw 15,ngeposari, semanu gunung
kidul
B. KELUHAN UTAMA
Pasien mengeluh lemas, mudah lelah, demam, sesak, dan nyeri bagian ulu hati sejak
jum’at pagi dan langsung di larikan ke rumah sakit terdekat.

C. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


1. Provacative/Paliative :
Pasien mengatakan nyeri bagian ulu hati pada hari pertama sampai hari ketiga saat
mulai sakit.
2. Quantity/quality :
Pasien mengatakan nyeri saat di gerakan
3. Region :
Pasien mengatakan nyeri dibagian ulu hati
4. Severrity :
Skala nyeri 4
5. Time :
Pasien mengatakan nyeri ulu hati secara terus menerus
D. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
1. Riwayat Penyakit:
Pasien megatakan memiliki riwayat penyakit hipertensi
2. Riwayat Pengobatan :
Pasien mengatakan belum pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya
3. Riwayat Operasi :
Pasien mengatakan belum pernah dilakukan tindakan operasi sebelumnya
4. Alergi :
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap makanan maupun obat
E. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Pasien mengatakan keluarga memiliki riwayat penyakit stroke
F. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
1. Nutrisi :
Jenis makanan :
pasien mengatakan sebelum sakit makan nasi dan mie instan saat sakit pasien makan
makanan yang disediakan rumah sakit
Frekuensi : 3x sehari
Habis berapa porsi : selalu habis
Makanan kesukaan : bebek goreng

BB: 51 Kg TB:171 cm IMT: 21 (normal)

Nausea/Vomitus :
pasien mengatakan tidak ada mual dan muntah

Minum :

Jenis Minum : pasien mengatakan meminum air mineral dan sering


minum kopi setiap hari
Jumlah : dalam sehari menghabiskan sekitar 2 liter perhari dan kpi
3 gelas perhari

2. Aktivitas dan Latihan

ADL 0 1 2 3 4 Keterangan
Makan/Minum √ 0 : mandiri
1 : dengan alat bantu
Toileting √
2 : dibantu orang lain
Berpakaian √ 3 : dibantu orang lain dengan
alat
Mobilisasi dari tempat tidur √ 4 : tergantung total
Berpindah √
Ambulasi √

Keterangan : pasien perlu bantuan orang lain untuk melakukan aktivitas

3. Istirahat dan Tidur

Kebutuhan Istirahat : pasien mengatakan kebutuhan istirahat sebelum dan saat


sakit tidak terpenuhi setelah sakit.

Kebutuhan Tidur : pasien mengatakan kebutuhan tidur sebelum terpenuhi


dan saat sakit tidak terpenuhi

4. Eliminasi
BAB :
Pola BAB : pasien mengatakan sebelum sakit BAB lancar dan setelah
sakit Bab tidak lancar

Karakter feses : Pasien mengatakan fesesnya lembek

Riwayat Perdarahan : pasien mengatakan tidak ada riwayat perdarahan

BAB terakhir : pasien mengatakan terakhir BAB 4 hari yang lalu

Diare : pasien mengatakan tidak diare

BAK :
Pola BAK : pasien mengatakan BAK nya lancar dan sering
Karakter Urine : pasien mengatakan urinnya berwarna kuning bening

Nyeri/Kesulitan : pasien mengatakan tidak ada nyeri ketika BAK

Penggunaan Diuretik : pasien mengatakan tidak mengkonsumsi diuretik

5. Personal Hygiene /Perawatan Diri


Kebersihan Tubuh : Tubuh pasien terlihat tidak bersih bersih

Kebersihan Gigi dan mulut : pasien menyikat gigi sehari sekali


Kebersihan kuku :pasien memotong kuku jika kukunya mulai panjang

G. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
1. Persepsi dan Pemeliharaan kesehatan
Pandangan terhadap kesehatan :

Pasien tau bahwa sehat itu sangat berharga karena jika sakit tidak dapat beraktivitas

Harapan terhadap penyakit :

Pasien berharap agar segera sembuh dan dapat melakukan aktivitas kembali

Sikap terhadap pengobatan/perawatan :

Pasien pasrah dan mempercayakan kepada tenaga kesehatan

2. Konsep Diri
Harga diri
Pasien tau bahwa saat ini sedang sakit

Ideal diri
Pasien akan berusaha menjaga kesehatannya agar tidak sakit lagi

Peran diri
Pasien tau perannya sebagai kepala keluarga dan ayah dari kedua orang anaknya.

Gambaran diri
Keluarga pasien mengatakan pasien saat di rumah sakit mengikuti saran dari tenaga
kesehatan agar lekas sembuh

Identitas diri
Pasien merupakan kepala keluarga, suami dari istrinya , ayah dari kedua anaknya.

3. Peran dan Hubungan Sosial


Tinggal bersama : pasien tinggal bersama istri dan kedua orang anaknya
Hubungan dengan keluarga : pasien adalah seorang kepala keluarga
Hubungan dengan tetangga/masyarakat : baik tidak ada perselisihan
Orang yang membantu perawatan di RS : istri pasien
Hubungan dengan keluarga dan tetangga selama di RS : baik tidak ada perselisihan
Hubungan dengan teman sekamar/pasien lain : baik tidak ada perselisihan
Hubungan dengan dokter/perawat/tim kesehatan di RS: baik tidak ada perselisihan

4. Spiritual
Jenis ibadah : sholat

Frekuensi beribadah : pasien selalu tepat waktu dalam melaksanakan sholat 5 waktu

Cara beribadah : beribadah di atas tempat tidur

Hambatan dalam beribadah : pasien merasa lemah dalam beraktivitas

Bantuan yang dibutuhkan untuk beribadah : pasien membutuhkan bantuan orang lain
saat mobilisasi saat ingin berwudhu untuk beribadah

H. PEMERIKSAAN FISIK
Suhu : 36,8o C

Nadi : 90oC

Pernafasan : 20x/m

SPO2 : 98%

GCS :E4M6V5

IMT : 21 (normal)

Hasil Pemeriksaan Masalah


Kepala Kepala pasien simetris,
tidak terdapat lesi dan
benjolan

Rambut Warna rambut hitam dan


sedikit beruban, rambut
agak tipis, lurus

Wajah Wajah tampak simetris,


kulit wajah tampak keriput,
tidak ada memar, tidak ada
benjolan dan lesi, KU :
lemah
Mata Bentuk mata simetris,
konjungtiva tidak anemis,
mata pasien tampak lelah,
terdapat lingkaran hitam
dibawah mata
Telinga Bentuk telinga normal tidak
ada lesi, memar, tidak ada
nyeri tekan

Hidung Bentuk hidung simetris,


tidak terdapat
pembengkakan

Mulut Bentuk mulut simetris, tidak


terdapat pembengkakan gusi

Gigi Gigi pasien masih utuh dan


terawatt

Lidah Lidah berwarna pink,


kemampuan mengecap
masih normal

Tenggorokan Tidak ada nyeri saat


menelan

Leher Leher tidak terdapat


benjolan

Dada
Inspeksi : Bentuk dada
simetris antara kanan dan
kiri
Palpasi : Tidak ada nyeri
tekan, getaran udara teraba
normal
Perkusi : Suara paru sonor
Auskultasi : Suara nafas
vesikuler

Respirasi Pegembangan dada simetris,


RR : 20x/menit

Jantung Inpeksi : Pulsasi terlihat


Palpasi : Pulsasi teraba
Perkusi : Pekak tidak ada
suara tambahan
Auskultasi : Tidak terdapat
suara murmur jantung

Abdomen Inspeksi : Abdomen


simetris abdomen terlihat
buncit
Palpasi : Tidak ada nyeri
tekan
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus
13x/menit

Genetalia Tidak terkaji

Anus & rectum Tidak terkaji

Integumen Turgor kulit baik,

Ekstremitas Pada tangan kiri pasien


terpasang infus asering
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium

Jenis Nilai Normal Interpretasi


pemeriksaan hasil
HEMATOLOGI
Hemoglobin(Hb) P:12-16 gr% L:13-18 gr% 4,5
Leukosit (AL) 3.2-10,0x10₃/mm₃ 9,0
Eritrosit (AE) L:4,4-5,6X10₆/mm₃ 1,9
P: 3,8-5,0x10₆/mm₃
Trombosit (AT) 170-380x10₃/mm₃ 168
Hematokrit (Hmt) P: 35-45% L:40-50% 13
MCV 80-100fL 71
MCH 28-34 pg/sel 24
MCHC 32-36 g/dL 34
DIFF
N Segmen 36-73% 85
Limfosit 15-45% 9
Monosit 0-11% 6
IMUNOLOGI LAIN

Anti HCV Non reactive Non reactive


kualitatif
Anti HIV Non reactive Non reactive
kualitatif
HbsAg Non reactive Non reactive

No Pemeriksaan Hasil Normal Satua Metode


n
HEMATOLOGI
Hemoglobin 4,5 P=12-16gr gr%
%L=13-18gr
%
IMUNOEROLOG
I LAIN
Anti HCV Non Non reactive
kualitatif reactive
Anti HIV Non Non reactive
kualitatif reactive
HbsAg Non Non reactive Non
reactive reactive

2. Pemeriksaan Radiologi

No Tanggal Jenis pemeriksaan Hasil/kesan


1 14/10/2022 RO Thorax - sistema tulang intact
- pleura space tak melebar
- corakan bronchovaskular normal
- thrachea ditengah
- sinus costofrenicus dan sinistra
lancip
- diafragma dekstra et sinistra
licin, tidak mendatar
- CTR <0,5 konfigurasi normal
- Pulmo normal
- Besar Co normal

3. Terapi Medik
Tanggal No Nama Obat Dosis Cara Indikasi
Pemberian

18/10/2022 1 Injeksi 1 ampul/24 IV Mengatasi penyakit


omeprazol jm asam lambung
Injeksi Mengatasi infeksi
2 2 gr/24 jam IV
seftriakson bakteri

Mengatasi
3 Injeksi ranitidin 4 mg/12 jam IV produksi asam
lambung

DATA FOKUS
No Tgl/Jam Data Subjektif (DS) Data Objektif (DO)
1. 18/10/2022 Pasien mengeluh lemas disertai dengan KU : lemah
pusing dan mual, muntah, pasien juga
09.00 TD : 110/70 mmHg
mengeluhkan demam sejak hari sabtu
sore. Sebelumnya pasien sudah berobat HR : 80x/menit
ke klinik namun keluhan tidak membaik,
nafsu makan menurun. Q :Pasien S : 370C
mengatakan nyeri di ulu hati terasa sakit RR : 20x/menit
apabila di gunakan bergerak
SpO2 : 98%
R : Pasien mengatakan nyeri dibagian
ulu hati S : Skala nyeri 3 T : Pasien Trombosit : 144
mengatakan nyeri di ulu hati secara terus Hematokrit : 42
menerus
Salmonella typi O : Positif
1/640*
Salmonella thypi H : Positif
1/640*

2. 18/10/2022 Pasien mengeluh lemas, pusing dan KU : lemah


mual, demam naik turun, nafsu makan
09.00 TD : 120/70 mmHg
menurun.
N : 78 x/menit
S : 37,50C
RR : 26x/menit
SpO2 : 97%
IgG Dengue : Positif

ANALISA DATA
No Tgl/Jam Data (Subjektif & Objektif) Etiologi Problem
1. 18/10/2022 DS : Pasien mengeluh lemas, Proses Penyakit Hipertermia
pusing dan mual, demam naik turun,
09.00
nafsu makan menurun.
DO : KU : lemah
TD : 120/70 mmHg
N : 78 x/menit
S : 37,50C
SpO2 : 97%
IgG Dengue : Positif
Salmonella typi O : Positif 1/640*
Salmonella thypi H : Positif 1/640
2. 18/10/2022 Pasien mengeluh lemas disertai Kekurangan Hipovolemia
dengan pusing dan mual, muntah, intake cairan (Defisit cairan)
11.00
pasien juga mengeluhkan demam
sejak hari sabtu sore. Sebelumnya
pasien sudah berobat ke klinik
namun keluhan tidak membaik,
nafsu makan menurun. Q :Pasien
mengatakan nyeri di ulu hati terasa
sakit apabila di gunakan bergerak
KU : lemah
Mukosa bibir kering
Turgor kulit kering
TD : 110/70 mmHg
HR : 80x/menit
S : 370C
RR : 20x/menit
SpO2 : 98%
Trombosit : 144
Hematokrit : 42
Salmonella typi O : Positif 1/640*
Salmonella thypi H : Positif 1/640*

DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Prioritas
1. 18/10/2022 Hipertemia b.d proses penyakit d.d 1
09.00 DS : Pasien mengeluh lemas, pusing dan mual,
demam naik turun, nafsu makan menurun.
DO : KU : lemah
TD : 120/70 mmHg
N : 78 x/menit
S : 37,50C
RR : 26x/menit
SpO2 : 97%
IgG Dengue : Positif
2. 18/10/2022 Hipovolemia b.d kekurangan intake cairan d.d 2
11.00 DS : Pasien mengeluh lemas disertai dengan pusing
dan mual, muntah, pasien juga mengeluhkan
demam sejak hari sabtu sore. Sebelumnya pasien
sudah berobat ke klinik namun keluhan tidak
membaik, nafsu makan menurun.
DO : KU : lemah
Mukosa bibir kering
Turgor kulit kering
TD : 110/70 mmHg
HR : 80x/menit
S : 370C
RR : 20x/menit
SpO2 : 98%
Trombosit : 144
Hematokrit : 42
Salmonella typi O : Positif 1/640*
Salmonella thypi H : Positif 1/640*
PERENCANAAN KEPERAWATAN
No Tgl/Jam Dx.Kep SLKI SIKI Rasional Tanda
Tangan
1. 18/10/202 Hipertermia Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipertemia (I.15506) - Untuk Angger
2 berhubungan keperawatan 3x24 jam diharapkan mengidentifikasi Rais
Observasi
dengan proses suhu tubuh pasien membaik pola demam pasien Rahayan
09.00
penyakit dengan kriteria hasil: - Identifikasi penyebab - Untuk mengetahui Windi
hipertermia suhu pasien
Termoregulasi (L.14134)
- Monitor suhu tubuh - Untuk mengetahui
- Suhu tubuh membaik dari 1 - Monitor haluaran urine seberapa banyak
menjadi 5 pengeluaran urine
Terapeutik agar tidak terjadi
- Suhu kulit membaik dari 1
menjadi 5 - Berikan cairan secara oral dehidrasi
- Menggigil menurun dari 1 - Longgarkan pakaian atau - Peningkatan suhu
menjadi 5 lepaskan pakaian tubuh
- Pucat menurun dari 3 mengakibatkan
menjadi 5 Edukasi penguapan tubuh
- Anjurkan tirah baring meningkat
Keterangan : sehingga perlu
Suhu tubuh Kolaborasi diimbangi dengan
- Kolaborasi pemberian cairan asupan cairan yang
Suhu kulit banyak
dan elektrolit intravena
1 : Memburuk - Pakaian yang tipis
atau dilonggarkan
2 : Cukup Memburuk dapat membantu
3 : Sedang mengurangi
penguapan tubuh.
4 : Cukup Membaik - Untuk mengurangi
aktivitas yang dapat
5 : Membaik membuat suhu
tubuh meningkat
- Pemberian cairan
intravena sangat di
perlukan bagi
pasien yang
mengalami
peningkatan suhu
tubuh agar tidak
terjadi dehidrasi.
2. 18/10/202 Hipovolemia b.d Setelah dilakukan tindakan Manajement hipovolemia - Untuk mengetahui Angger
2 kekurangan keperawatan 3x24 jam diharapkan (I.03114) penyebab Rais
intake cairan status cairan membaik dengan kekurangan cairan Rahayan
11.00 Observasi
kriteria hasil : pasien Windi
- Identifikasi penyebab - Untuk menghindari
Status cairan (L.03028)
hipovolemia terjadinya dehidrasi
- Suhu tubuh membaik dari 1 - Monitor intake dan ouput - Agar tidak terjadi
menjadi 5 cairan kekurangan cairan
- Intake cairan membaik dari - Untuk memenuhi
Terapeutik kebutuhan cairan
2 menjadi 5
- Perasaan lemah menurun - Hitung kebutuhan cairan tubuh secara oral
dari 1 menjadi 5 - Berikan asupan cairan secara - Pemberian cairan
- Konsentrasi urine menurun oral IV dapat
dari 2 menjadi 5 meningkatkan
Edukasi jumlah cairan tubuh
- Anjurkan memperbanyak untuk mencegah
asupan cairan oral terjadinya
- Anjurkan menghindari hipovolemik syok
Perasaan lemah
perubahan posisi secara
Konsentrasi urine mendadak
1 : Meningkat Kolaborasi
2 : Cukup meningkat - Kolaborasi pemberian cairan
IV isotonis
3 : Sedang
4 : Cukup menurun
5 : Menurun

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


No Diagnosa Tgl/jam Implementasi Evaluasi jam

1. Hipertermia 18/10/2022
berhubungan
07.00 - Mengidentifikasi penyebab hipertermia S : Pasien mengatakan demam sudah
dengan proses
- Memonitor suhu tubuh berkurang
penyakit
- Menganjurkan tirah baring O : Keadaan umum : composmentis

- Memberikan injeksi ceftriaxone 2gr Tekanan darah : 110/90 mmhg


Heart rate : 88x/menit
08.00 Respirasi rate : 22x/menit
- Memberikan injeksi metamizol 500mg Suhu : 36,6 C
SpO2 : 98%
- Memberikan cairan secara oral
11.00 A : Masalah hipertermi teratasi sebagian
- Memonitor haluaran urine
Indikator Awal Target Evaluasi
- Melonggarkan pakaian
- Memberikan cairan infus asering melalui Suhu 1 5 3
tubuh
intravena
Suhu kulit 1 5 3
- Memberikan injeksi ondansentron 4 mg
Menggigil 1 5 3
Pucat 3 5 4

P : lanjutkan intervensi
- Memberikan cairan dan elektrolit
melalui intravena
- Memberikan injeksi ceftriaxone
- Memberikan injeksi ondansentrone

2 Hipovolemia b.d 19/10/2022 S : Pasien mengatakan masih terasa lemas


kekurangan
07.00 - Mengidentifikasi penyebab terjadinya O : Keadaan Umum : Composmentis
intake cairan
hipovolemia
- Memonitor intake dan output cairan Tekanan darah : 110/80 mmhg
- Menghitung kebutuhan cairan Heart rate : 88x/menit
- Memberikan cairan infus asering melalui Respirasi rate : 20x/menit
intravena
08.00 Suhu : 36,5 C
- Memberikan asupan cairan secara oral SpO2 : 99%
- Menganjurkan memperbanyak cairan melalui
oral A : Masalah hipovolemia teratasi sebagian
- Menganjurkan untuk tidak merubah posisi Indikator Awal Target Evaluasi
secara mendadak
Suhu tubuh 1 5 4
Intake 2 5 3
cairan
Perasaan 1 5 3
lemah
Konsentrasi 2 5 4
urine

P : lanjutkan intervensi
- Memberikan asupan secara oral
- Menganjurkan memperbanyak cairan
melalui oral
- Memberikan cairan isotonis melalui
intravena

Anda mungkin juga menyukai