Tugas 1 Karil 2023

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN PERMAINAN ULAR


TANGGA DI SDN 3 TAJIMALELA

A. PENDAHULUAN
Matematika merupakan mata pelajaran yang ada dalam sistem pembelajaran peserta
didik di setiap negara, termasuk Indonesia. Beberapa waktu yang lalu terdapat
permasalahan yang berkaitan dengan pelajaranz matematika. Stigma tentang matematika
dikesankan sebagai mata pelajaran ilmu pasti yang sulit, kaku, sehingga dianggap sebagai
"hantu" oleh sebagian besar peserta didik. Walaupun sebutan tersebut kurang berdasar,
tentunya stigma itu membuat peserta didik akan semakin menjauhi dan membenci
pelajaran matematika. Bagaimana tidak, kesan sebagai "hantu", secara psikologis peserta
didik akan takut dan membenci matematika.
Matematika yang dibenci namun sebenarnya memiliki banyak manfaat yang dipetik
dari mempelajari matematika. Pemikiran terhadap matematika yang demikian dapat
menghambat pembelajaran matematika dan berdampak pada kemampuan pemahaman
yang berujung pada rendahnya pencapaian matematika (Kloosterman, 2002). Rendahnya
pencapaian matematika di Indonesia. dapat dilihat hasil ujian nasional ketika (ketika
masih diberlakukan) rata-rata hasil ujian mata pelajaran matematika tergolong rendah jika
dibandingkan dengan rata-rata mata pelajaran yang lain. Secara international, berdasarkan
penelitian Programme for International Student Assessment (PISA), kemampuan
matematika peserta didik Indonesia, termasuk dalam posisi papan bawah, seperti pada
tahun 2018 Indonesia berada pada peringkat ke 72 dari 78 negara dengan rata-rata 379
(72; 379), lebih rendah daripada peringkat prestasi matematika negara tetangga seperti
Thailand (57:419), Brunei Darussalam (53;430), Malaysia (47; 440) dan jauh tertinggal
jika dibandingkan dengan Korea (7;526) apalagi Singapura (2;569) dan China (1;591)
(OECD, 2019) dan tentu hal yang demikian sangat memprihatinkan.
Menurut Penelitian Seruni, Fauzi dan Arfatin menyatakan bahwa Pembelajaran
matematikamelalui permainan dapat digunakan oleh guru dalam melaksanakan tugasnya
untuk menyampaikan materi dan membantu pembentukan sikap siswa. Kegiatan
pengabdian ini diharapkan mampu menumbuhkan sikap positif kepada siswa dalam
pembelajaran dan dapat mengubah cara pandang siswa terhadap mata pelajaran
matematika. Salah satu permainan yang dapat dijadikan media untuk melibatkan siswa
secara aktif dalam pembelajaran adalah ular tangga. Permainan ular tangga dipilih karena
dalam permainan ini dapat dikaitkan dengan bermacam-macam materi pelajaran
matematika sehingga guru dapat mengkreasikan sendiri permainan ini. Guru dibantu
untuk dapat merancang pembelajaran yang lebih menyenangkan bagi siswa. Jika pada
permainan ular tangga biasa hanya menggunakan papan ular tangga, pion, dan dadu, pada
permainan ini disiapkan kartu isntruksi berisi soal-soal yang harus dijawab dan diikuti
oleh siswa. Kartu ini berisi tentang materi pembelajaran yang dapat diomodifikasi
pertanyaannya oleh guru sesuai dengan bahasan yang diajarkan. Dengan adanya inovasi
pembelajaran matematika melalui permainan ular tangga, dapat menjadikan matematika
sebagai pelajaran yang menyenangkan dan asyik dipelajari oleh siswa.
Himmatul Ulya menyatakan dalam sebuah penelitian pada tahun 2017, Guru dapat
memanfaatkan permainan tradisional sebagai media dalam pembelajaran matematika.
Media permainan tersebut dapat bermanfaat untuk memberikan variasi pembelajaran agar
tidak monoton dan membosankan, memvisualisasikan benda-benda matematika yang
semula abstrak menjadi konkret, memberikan pengalaman belajar dengan cara masuk ke
situsi nyata, dan menjadikan pembelajaran lebih efektif dan efisien. Selain sebagai media
untuk mempelajari suatu konsep matematika, permainan tradisional juga bermanfaat
untuk meningkatkan kemampuan matematika dan mengoptimalkan hasil belajar peserta
didik. Guru hendaknya dapat menggunakan media permainan tradisional sebagai
alternatif pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan. Namun, pemilihan jenis
permainan tradisional harus diperhatikan dan disesuaikan dengan materi yang sedang
dipelajari.
Media pembelajaran alternatif yang dapat digunakan adalah ular tangga. Ular
tangga adalah salah satu alat peraga atau alat pembelajaran yang digunakan guru dalam
menyampaikan materi berupa papan kertas bergambar kotak-kotak yang terdapat gambar
ular dan tangganya. Pentingnya peranan guru dalam menyampaikan materi sangat
diperlukan, agar tujuan pembelajaran tercapai dan hasil belajar siswapun akan meningkat.
Penggunaan media ular tangga dalam proses pembelajaran sangat penting peranannya
bagi anak, karena mampu menarik minat anak dalam mengikuti proses pembelajaran dan
akan mengakibatkan hasil belajar meningkat. Kelebihan media pembelajaran ular tangga
adalah mempermudah pemahaman anak tentang materi yang diajarkan oleh guru,
sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai dan hasil belajarpun akan meningkat.
Pembelajaran Matematika tidak terlepas dari kegiatan berhitung, salah satu materi yang
diajarkan dalam pembelajaran Matematika kelas III adalah materi penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat. Siswa kelas III masih dalam tahap operasional kongkrit
dimana siswa masih senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok,
serta senang melakukan sesuatu secara langsung. Disini peran media sangat diperlukan
dalam proses pembelajaran Matematika. Untuk menguji apakah pembelajaran
Matematika menggunakan media dapat meningkatkan hasil belajar siswa, disini penulis
menggunakan media ular tangga sebagai media pembelajaran. Dengan tujuan agar minat
belajar siswa pada pelajaran Matematika meningkat.
Menurut Mustari, M 2014:6 (dalam Jamalia, 2011) bahwa media pembelajaran
adalah segala sesuatu (baik manusia, benda, atau lingkungan sekitar) yang dapat
digunakan untuk menyampaikan atau menyalurkan pesan dalam pembelajaran sehingga
dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa pada kegiatan belajar
untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa media permainan ular tangga
yang diterapkan dalam pembelajaran dapat memberikan kesan menyenangkan, tidak
bosan serta menarik bagi siswa. Dengan begitu berpengaruh terhadap hasil belajar yang
diperoleh siswa menjadi meningkat.
Rendahnya pencapaian matematika peserta didik, tidak lepas dari metode
pembelajaran yang digunakan untuk pencapaian tujuan pembelajaran matematika. Upaya
untuk mengembangkan strategi dan metode pembelajaran matematika yang lebih baik,
yang dapat meningkatkan pencapaian matematika telah banyak dilakukan para ahli
melalui berbagai kajian dan penelitian. Demikian pula yang terjadi di lingkungan SDN 3
Tajimalela, sebagian besar siswa masih kurang dalam minat belajar terhadap pelajaran
Matematika. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut peneliti tertarik untuk meneliti
tentang upaya meningkatkan hasil belajar Matematika menggunakan media permainan
ular tangga di SDN 3 Tajimalela.
B. Rumusan masalah
Apakah dengan menerapkan media pembelajaran ular tangga dapat meningkatkan hasil belajar
matematika siswa ?

C. METODE atau KERANGKA BERFIKIR


Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu
bentuk penelitian praktis yang dilaksanakan guru untuk menemukan solusi dari
permasalahan yang timbul di kelas agar dapat meningkatkan proses dan hasil
pembelajaran di kelas. Menurut Mills (2000) mengemukakan bahwa pengertian tindak
kelas adalah system inquiry yang dilakukan oleh guru, untuk mengumpulkan informasi
tentang berbagai praktek yang dilakukan. Informasi ini untuk meningkatkan persepsi
serta mengembangkan reflective practice yang berdampak positif dalam berbagai praktik
disekolah,termasuk memperbaiki hasil belajar siswa.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas dengan alasan :
Penelitian ini berupaya melakukan inovasi terhadap kegiatan pembelajaran di kelas,
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas tidak mengganggu tugas pokok guru, Penelitian
tindakan kelas sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka dan tanggap terhadap
dinamika pembelajaran
Menurut teori dari Kemmis dan Taggart (dalam Suharsimi, 2006: 16) tentang
“Penelitian Tindakan Kelas” yang terdiri dari beberapa siklus tindakan dalam
pembelajaran, berdasarkan refleksi mengenai hasil dari tindakan pada siklus sebelumnya.
Dalam setiap siklusnya terdiri dari empat elemen penting, yaitu perencanaan (planning),
pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).
Penelitian ini digambarkan pada bagan 2.1 sebagai berikut

Perencanaan

Refleksi Siklus 1 Pelaksanaan

Observasi

Perencanaan

Reflik Siklus 2 Pelaksanaan

Observasi

Dst
Proses pembelajaran dalam pendidikan memegang peranan yang sangat penting
untuk menambah ilmu pengetahuan, keterampilan dan penerapan konsep diri. Guru
sebagai fasilitator akan berhasil jika dalam merancang proses belajar mengajar dilakukan
berdasarkan langkahlangkah yang sistematis dan baik yang memungkinkan terjadinya
penyempurnaan terhadap tujuan, bahan, ataupun stategi belajar mengajar melalui proses
umpan balik yang diperoleh dari hasil evaluasi. Strategi dan media mengajar adalah salah
satu teknik yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
proses belajar mengajar. Untuk mencapai proses belajar yang ideal, hendaknya digunakan
variasi dalam menggunakan strategi pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran ular
tangga diharapkan dapat memberikan manfaat dalam kegiatan pembelajaran. Dalam
penggunaan media pembelajaran ular tangga siswa mampu berfikir kreatif dan imajinatif,
siswa lebih aktif baik dalam kegiatan belajar kelompok maupun belajar mandiri,
keterampilan guru dalam mengajar meningkat, serta mempermudah pemahaman siswa
sehingga hasil belajar siswa akan tercapai secara maksimal. Maka melalui penggunaan
media pembelajaran yang tepat dan efektif diharapkan terjadi perubahan hasil belajar
siswa, dalam hal ini peningkatan hasil belajar yang disebabkan penggunaan media
pembelajaran ular tangga. Kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat seperti pada
bagan 2.2 sebagai berikut :

Kondisi awal Hasil belajar


MTK rendah

Media
Tindakan
pembelajaran
ular tangga

Kondisi Akhir Hasil belajar


meningkat

2.2 bagan krangka berfikir


Metode pengumpulan data merupakan cara yang ditempuh untuk mengumpulkan
informasi-informasi sebagai data. Penelitian ini cara mengumpulkan data diperlukan alat
ukur yang disebut instrumen. Menurut Suharsimi (2002: 136) instrumen penelitian adalah
alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan
sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen penelitian berupa angket, tes, observasi,
wawancara, check list (Suharsimi 2002: 137). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
metode pengumpulan data sebagai berikut:

1. Teknik Pengumpulan Data : Observasi, Tes, Wawancara, dan Dokumentasi


2. Instrumen penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Peneliti, Tes, Lembar
Observasi, Pedoman Wawancara

Untuk menguji keterpercayaan atau derajat kebenaran penelitian ini, ada beberapa
validitas yang digunakan yaitu: 1. Validitas Uji validitas merupakan alat yang digunakan
untuk menguji tingkat kevalidan dari instrumen yang digunakan. Instrumen dikatakan valid
jika rxy tabel ≤ rxy data. Peneliti menguji validitas melalui program spss 18.0. 2.
Reliabilitas Reliabilitas tes adalah tingkat keajegan (konsisten) suatu tes, yakni sejauh
mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang relatif tidak berubah
walaupun diteskan pada situasi yang berbeda beda. Uji reliabilitas penelitian ini adalah
dengan SPSS versi 18.0. teknik yang akan digunakan yaitu koefisien alpha.
Daftar Pustaka

A. Anggito & J. Setiawan, (2018). Metode Penelitian Kualitatif : Teknik pengumpulan data,
CV.Jejak

A.K.Wardani, & K.Wihardit, (2021) Penelitin Tindak Kelas : Hakikat Penelitian Tindak Kelas,
UniversitasTerbuka
Arsyad, A. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Himmatul Ulya. (2017) Permainan Tradisional sebagai media pembelajaran matematika,
Seminar Nasional Pendidikan, universitas muria kudus
Nur Afifah , Sri Hartatik. (2019). Pengaruh media permainan ular tangga terhadap motivasi
belajar pada pelajaran matematika kelas ii sd kemala bhayangkari 1 surabaya, Journal of
Mathematics Education, Science and Technology Vol. 4, No. 2, Hal 209-216
Seruni, Fauzi dan Arfatin. (2019).PKM Inovasi Pembelajaran Matematika SD/MI Melalui
Permainan Ular Tangga, Vol 3 No 1, Universitas Indraprasta PGRi Jakarta
Trygu. (2021). Teori Motivasi Abraham H. Maslow dan Implikasinyadalam Belajar Matematika,
Guepedia, Indonesia
Sudaryono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan,Jakarta: PT. Kharisma Putra Utama
Indah. (2021). Penerapan Media Permainan Ular Tangga Terhadap Peningkatan Hasil Belajar
Mata Pelajaran IPS di Sekolah Dasar, Salatiga : Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Vol. 2– No. 1, page 79 – 87
Tipani L.Di , Dadang K , Regina L.P. (2017) Penggunaan Media Permainan Ular Tangga Pada
Pembelajaran Pips Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pembagian
Wilayah Waktu Di Indonesia , Jurnal Pena Ilmiah: Vol 2, No 1

Anda mungkin juga menyukai