Makalah Germas JKN

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

JKN DAN GERAKAN MASYARAKAT

DISUSUN OLEH
1. INEZ FARADILA AZMY (19180001)
2. NITA IVANA BENGGU (19180002)
3. IMA MARINDA (19180006)
4. PUTRI AYU SINTA RATU (19180009)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) adalah suatu tindakan
sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen
bangsa dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat untuk
meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan germas harus dimulai dari keluarga, karena
keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian, mulai
dari proses pembelajaran hingga menuju kemandirian. GERMAS meliputi kegiatan:
melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi sayur dan buah, tidak merokok, tidak
mengonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan secara rutin, membersihkan lingkungan,
dan menggunakan jamban (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2018).
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan
oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya. Permasalahan kesehatan yang timbul
saat ini merupakan akibat dari perilaku hidup yang tidak sehat ditambah sanitasi
lingkungan serta kesediaan air bersih yang kurang memadai di beberapa tempat. Hal
tersebut sebenarnya dapat dicegah bila fokus upaya kesehatan diutamakan pada upaya
preventif dan promotif dalam menumbuhkembangkan kemandirian keluarga dan
masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) (Direktur Jenderal
Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, 2017).
Saat ini, Indonesia tengah menghadapi tantangan besar yakni masalah
kesehatan triple burden, karena masih adanya penyakit infeksi, meningkatnya
penyakit tidak menular (PTM) dan penyakit-penyakit yang seharusnya sudah teratasi
muncul kembali. Pada era 1990, penyakit menular seperti ISPA, Tuberkulosis dan
Diare merupakan penyakit terbanyak dalam pelayanan kesehatan. Namun perubahan
gaya hidup masyarakat menjadi salah satu penyebab terjadinya pergeseran pola
penyakit (transisi epidemiologi). Tahun 2015, PTM seperti Stroke, Penyakit Jantung
Koroner (PJK), Kanker dan Diabetes justru menduduki peringkat tertinggi. Sumber
daya yang dibutuhkan untuk mengobati penyakit tidak menular selain membutuhkan
waktu yang panjang. GERMAS menjadi momentum bagi masyarakat guna
membudayakan pola hidup sehat (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2018).
Perubahan pola hidup masyarakat yang cenderung tidak aktif secara fisik
(contohnya banyak menghabiskan waktu dengan menonton TV), konsumsi buah dan
sayur yang rendah (banyak makan makanan olahan, siap saji, tinggi gula, garam, serta
konsumsi rokok dan alcohol), sehingga Risiko Penyakit Tidak Menular (PTM)
menjadi semakin tinggi. (Desa & Hilir, 2020). Pada tahun 2016, pemerintah
meluncurkan Germas di 10 lokasi, berbarengan dengan rangkaian kegiatan peringatan
Hari Kesehatan Nasional. Pada tahun 2016 pula Kementerian kesehatan bersama
dengan anggota komisi IX DPR-RI melakukan sosialisasi Germas di 100
Kabupaten/Kota. Sedangkan pada tahun 2017, kegiatan sosialisasi Germas akan
kembali diselenggarakan di 180 kabupaten/kota (Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia, 2017).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian germas dan JKN?
2. Apa saja program dan pelaksanaan germas dan JKN?
3. Siapa saja yang terlibat dalam germas dan JKN?
4. Apa factor pendukung dan penghambatnya?

C. Tujuan
Untuk mengetahui program dan kegiatan germas dan JKN

BAB II
PEMBAHASAN

A. GERMAS
1. Definisi
GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) merupakan suatu tindakan sistematis
dan terencana yang dilakukan secara bersama – sama oleh seluruh komponen
bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk
meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga,
karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk
kepribadian (Kemenkes RI, 2016).
Praktik hidup sehat merupakan salah satu wujud revolusi mental, GERMAS
mengajak masyarakat untuk membudayakan hidup sehat, agar mampu mengubah
kebiasaan-kebiasaan atau perilaku tidak sehat. Kita budayakan hidup sehat dengan
melakukan langkah kecil melalui perubahan pola hidup sehat dengan melakukan
langkah kecil melalui perubahan pola hidup ke arah yang lebih sehat.
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan upaya promotif dan
preventif guna meningkatkan pola hidup sehat di masyarakat. GERMAS didukung
oleh kebijakan Presiden dalam peraturan Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun
2017. Harapan dengan adanya GERMAS adalah untuk menurunkan angka kematian
dan kesakitan yang disebabkan karena perilaku masyarakat yang tidak sehat.
(Cahyani et al., 2020).

2. Program dan Pelaksanaan


Meningkatan aktifitas fisik, perilaku hidup sehat, penyediaan pangan sehat dan
percepatan perbaikan gizi. Kemudian peningkatan pencegahan dan deteksi dini
penyakit, peningkatan kualitas lingkungan, peningkatan edukasi hidup sehat.
3. Strategi Pelaksanaan
a. Institusi LS-Swasta Fasyankes
b. Masyarakat UKBM
c. Keluarga
d. Individu

4. Peran Bidang Kesehatan


a. Tugas sector kesehatan dalam germas
Advokasi dan pembinaan perwujudan Kawasan sehat, penggalangan kemitraan
dan peran serta masyarakat, kampanye germas dan edukasi masyarakat, deteksi
dini penyakit menular dan tidak menular, menyediakan pelayanan fasilitas yang
bermutu.
b. Peran dinas Kesehatan
1) Lintas program : Manajemen, program terintegrasi P1 – P2 – P3
Penyediaan sarpras, alat kes, SDM dan dana, Orientasi, pelatihan
2) Puskesmas : Manajemen Puskesmas, Pelaksanaan keg promotive preventif
integrative berbasis wilayah spt Posyandu, Posbindu, PIS PK, Kelas Ibu,
Pos UKK, UKBM lain Refreshing kader
3) Rumah sakit : Keg promosi kesehatan di Rumah Sakit, Bekerja sama
dengan FKTP mendukung keg Germas
4) Lintas sector : Mendorong Bappeda agar HiAP tercermin dalam system
penganggaran di setiap OPD sesuai tupoksi masing masing Mendorong
OPD untuk mengimplementasikan keg promotive preventif permasalahan
spt : KTR, UKS, Olahraga Bersama, GP2SP, Posbindu di institusi, area
Olahraga, inisiasi tanaman pangan dan obat di pekarangan masyarakat, Car
Free Day, dll
5) Kepala daerah : Advokasi kepaladaerah agar-menginstruksikan HiAP
dalam pembangunan daerah- Implementasi Germas di lingkup pemda,
masyarakat

5. Pelaku GERMAS
a. Mempraktekkan pola hidup sehat sehari-hari : Individu, keluarga, masyarakat,
b. Menggerakkan institusi dan organisasi masingmasing : Akademisi, dunia
usaha, organisasi masyarakat
c. Penyedia fasilitas : Pemerintah Pusat dan Daerah

B. JKN

HASIL WAWANCARA
A. GERMAS
Hasil wawancara dari informasi di puskesmas depok 1 didapatkan hasil kegiatan
germas menjadi kegiatan rutin yang dilakukan selama satu kali dalam setahun. Dalam
programnya, puskesmas akan bekerjasama dengan pengurus desa untuk melakukan
kegiatan tersebut. Tenaga Kesehatan dari puskesmas akan mengunjungi desa dan
melakukan kegiatan germas bersama masyarakat desa. Salah satu kegiatannya adalah
Melakukan aktivitas fisik, Mengonsumsi sayur dan buah, Tidak merokok, Tidak
mengonsumsi alcohol, Memeriksa Kesehatan secara rutin, Membersihkan lingkungan
dan Menggunakan jamban. Dalam kegiatan germas masyarakat sangat antusias dalam
mengikuti kegiatan dan respon masyarakat yang kompak dan semangat untuk
bergotong royong membersihakan lingkungan kampung sebagai tindak lanjut dari
Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

B. JKN

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pelaksanaan program GERMAS yang dilakukan di Puskesmas Depok 1 dilakukan
selama 1 tahun sekali, masyarakat antusias dan bekerjasama dalam kegiatan germas
yang dilaksanakan di desa mereka.

Anda mungkin juga menyukai