Sop Bias DT

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

PEMANTAUAN SUHU VAKSIN

No. Dokumen : 800/ /PKM/ V /2023


No. Revisi : 00
SOP Tanggal : 17/ 05 /2023
Terbit
Halaman : 1/1
UPTD Puskesmas Ttd Nuramang,S.ST,M.Kes
Walantaka NIP.197306101993012005

1.Pengertian Pemantauan suhu vaksin adalah suatu proses pemantauan/monitoring


suhu di semua bagian ruang penyimpanan vaksin, mulai dari penerimaan
sampai dengan pengiriman

2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah dalam pemantauan suhu


vaksin agar tetap terjaga dalam kondisi suhu dari awal pengiriman sanpai
dengan digunakan
3.Kebijakan Keputusan kepala UPTD Puskesmas Walantaka Nomor :
800/0012/SK.PKM/ V/2023 Tentang Pengumpulan data Kinerja UPTD
Puskesmas walantaka
4.Referensi 1. Undang undang kesehatan No.36 tahun 2009
2. Permenkes No 42 Tahun 2013 tentang penyelenggara imunisasi

5.Prosedur/ Alat dan Bahan:


Langkah- 1. Cold Box/ Vaccine Carrier/Styrofoam
langkah 2. Ice Pack/ Cold Pack/Ice Gel
3. Vaccine Refrigerator
4. Freezer
5. Termometer terkalibrasi/ Digital Data Logger
6. Pembatas/Divider/lainya
7. Form Pencatatan
8. Form POB

1. Pemantauan Suhu Pengiriman Vaksin


a) Petugas memastikan prosedur pengepakan vaksin sesuai standar
yang ditentukan dalam SOP untuk menghindari kerusakan atau
menurunnya potensi vaksin.
b) Petugas melakukan pengukuran suhu vaksin tetap berada pada
rentang antara 2°C s.d 8°C sebelum dilakukan pengiriman ke
sarana selanjutnya dan mencatat semua informasi di Kartu
Monitor Suhu dan dokumen pengiriman/dokumen validasi.

2. Pemantauan Suhu Penerimaan Vaksin

a) Memeriksa dokumen pengiriman vaksin/dokumen validasi disaat


yang sama saat vaksin diterima dan memastikan dokumen
lengkap dan memenuhi persyaratan sebelum menerima vaksin.
b) Melakukan pemeriksaan suhu vaksin disaat yang sama saat
vaksin diterima dan memastikan suhu vaksin tetap berada pada
rentang antara 2°C s.d 8°C dengan melihat termometer pada
vaccine carrier dan melakukan pencatatan di Kartu Monitor Suhu

3. Pemantauan Suhu Penyimpanan Vaksin Harian

a) Melakukan pemantauan suhu tempat penyimpanan vaksin


minimal 2 kali sehari di awal dan di akhir hari.
b) Memastikan suhu pada vaccine refrigerator terjaga suhunya
antara 2°C s.d 8°C dan freezer pada suhu antara -50°C s.d -
15°C.
c) Mengatur termostat pada setelan yang telah ditentukan oleh
Indutri farmasi (factory-set) atau titik tengah, yang akan
menurunkan kemungkinan terjadinya penyimpangan suhu.
d) Melakukan pencatatan aktivitas pada Kartu Monitor Suhu dengan
melengkapi informasi suhu minimum / maksimum, tanggal, waktu,
nama orang yang memeriksa dan mencatat suhu.
e) Jika terjadi penyimpangan suhu, setiap staf yang mendengar
alarm atau mengetahui adanya penyimpangan suhu di Digital
Data Logger (DDL) harus melaporkan kepada penanggung jawab
sarana .
f) Memberi label vaksin yang terpapar "JANGAN DIGUNAKAN" dan
menempatkannya dalam wadah terpisah selain dari vaksin lain
(jangan buang vaksin ini).
g) Petugas pengelola vaksin melaporkan masalah tersebut kepada
penanggung jawab sarana dengan mendokumentasikan kejadian
tersebut berikut informasi tanggal dan waktu penyimpangan suhu,
suhu unit penyimpanan serta suhu ruangan, jika tersedia
(termasuk suhu minimum/maksimum selama kejadian
berlangsung), nama orang yang menyelesaikan laporan dan
deskripsi kejadian, lamanya waktu vaksin mungkin terkena, dan
melakukan inventarisasi vaksin yang terkena dampak, membuat
daftar item di unit (termasuk botol air) selain vaksin, masalah
apapun dengan unit penyimpanan dan/atau vaksin yang
terdampak sebelum kejadian serta informasi lain yang terkait.
h) Melakukan pemeriksaan dasar pada pintu unit, catu daya, dan
pengaturan termostat jika alarm suhu berbunyi berulang kali, dan
tidak diperkenankan memutuskan hubungan alarm sampai
petugas menentukan dan mengatasi penyebabnya.
i) Melakukan transfer vaksin ke unit cadangan jika alarm terus
berbunyi atau suhu tetap di luar kisaran seperti yang diarahkan
oleh SOP.
j) Menghubungi teknisi untuk memeriksa peralatan dan menentukan
perlunya perbaikan atau penggantian serta mencatatkan kejadian
berikut di Kartu Monitor Suhu.

4. Pemantauan Suhu Penyimpanan Vaksin Bulanan

a) Melakukan pengecekan apakah diperlukan


penyesuaian/pengaturan suhu unit penyimpanan (vaccine
refrigerator dan freezer) berdasarkan informasi dari pengukuran
saat itu dan log pemantauan suhu di luar hari kerja ketika pintu
unit sering dibuka dan ditutup.
b) Memastikan tempat penyimpanan vaksin dihubungkan erat ke
sumber listrik, mengukur suhu di dalam unit penyimpanan,
menunggu selama 30 menit tanpa membuka pintu, agar suhu
stabil lalu mengukur suhu kembali untuk menentukan apakah
termostat harus disetel ulang.
c) Melakukan penyesuaian/pengaturan suhu dengan melihat
instruksi pada buku petunjuk manual.
d) Mengatur penyesuaian ke pengaturan yang lebih hangat atau
lebih dingin dengan memutar kenop termostat secara perlahan
untuk menghindari keluar dari kisaran suhu yang benar lalu
membiarkan suhu di dalam unit menjadi stabil selama 30 menit
tanpa membuka pintu.
e) Mengukur ulang suhu unit penyimpanan dan mengulangi langkah-
langkah ini sesuai kebutuhan sampai suhu stabil antara 2°C s.d
8°C untuk vaccine refrigerator atau antara -50°C dan -15°C
untuk freezer.
f) Menempatkan botol air tambahan di dalam unit untuk membantu
meningkatkan stabilitas suhu jika diperlukan.
g) Mencatat aktifitas penyesuaian atau pengaturan suhu dalam
Kartu Monitor Suhu.
h) Koordinator Vaksin harus melakukan pemeriksaan Kartu Monitor
Suhu minimal 1 kali dalam sebulan.

5. Pemantauan Suhu Penyimpanan Vaksin Tahunan :

a) Menggunakan Digital Data Logger (DDL) dengan arus dan


Sertifikat Pengujian Kalibrasi yang valid dan harus mencakup
nama atau nomor model/perangkat, nomor seri, tanggal kalibrasi
(tanggal laporan atau penerbitan) , konfirmasi bahwa instrumen
lulus pengujian (atau instrumen dalam toleransi) , Ketidakpastian
yang direkomendasikan atas +/- 0,5 ° C atau kurang.
b) Menyimpan Digital Data Logger (DDL) selama tiga tahun agar
dapat dianalisis untuk tren jangka panjang dan/atau masalah yang
berulang.
c) Memastikan keakuratan pemantauan suhu dengan menggunakan
DDL dengan fitur berikut: probe yang dapat dilepas yang paling
mencerminkan suhu vaksin (mis., Probe yang dilapisi glikol,
manik-manik kaca, pasir, atau Tefon®), alarm untuk suhu di luar
kisaran, Indikator baterai lemah, tampilan suhu saat ini, minimum,
dan maksimum, ketidakpastian yang direkomendasikan atas +/-
0,5 ° C , interval pencatatan (atau kecepatan membaca) yang
dapat diprogram oleh pengguna untuk mengukur dan mencatat
suhu setidaknya setiap 30 menit.
d) Kartu Monitor Suhu harus disimpan minimal 5 tahun (shelf-life) + 1
tahun.

6.Bagan Alir
Petugas memantau
suhu vaksin dan Petugas menerima Petugas menyimpan
kelengkapan vaksin, mengecek vaksin dan
dokukmen suhu dan kelengkapan memonitoring suhu
dokumen harian

Petugas memberikan Petugas memisahkan


label pada vaksin yang vaksin yang sudah Petugas melakukan
tidak layak pakai tidak layak pakai di pencatatan suhu vaksin
tempat yang terpisah

Jika alarem berbunyi Petugas melakukan


terus menerus lakukan pencatatn pada lember
transmisi vaksin monitoring suhu

7. Unit terkait farmasi

8.Rekaman N Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


historis o
perubahan

Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) Difteri Tetanus ( DT )

UPTD Puskesmas
Walantaka
DAFTAR TILIK

NO Kegiatan Ya Tidak Tidak Berlaku

Apakah Petugas Berkoordinasi lintas program dan


1 sekolah untuk menentukan jumlah sasaran dan
jadwal pelaksanaan?
2 Apakah Petugas Menyiapkan alat dan vaksin DT
kemudian masukkan kedalam vaksin carrier berisi 4
buah cool pack. Dan memastikan vaksin masih
berkualitas/poten (VVM A atau B, belum
kadaluarsa, label kemasan masih ada dan terbaca)

Apakah Petugas melakukan Scrining ?


3
Apakah Petugas Membersihkan area penyuntikan
4
dengan kapas air hangat ?
Apakah Petugas Melakukan Penyuntikan Secara
5
IM, Sudut 90 derajat ?
Apakah Petugas melakukan Observasi dan
6
pemantaun KIPI ?
Apakah petugas Melakukan Penginputan dan
7 pencatatan pada aplikasi Asik dan register
imunisasi?

CR........................................% Walantaka, .................................

Auditor Pelaksana/auditee

(................................................) (...................................................)

Anda mungkin juga menyukai