Kelompok 2
Kelompok 2
Kelompok 2
Semester VI
Dosen Pengampu:
Ahmad Mukhlasin
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
Alvindi (0304213071)
Dimas (0304213057)
Pardamean (0304213076)
Ramadhan Solin (0304213047)
TBI 3
PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2024
KATA PENGANTAR
Shalawat dan salam tak lupa kita hadiahkan kepada nabi pilihan yaitu baginda
nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman Jahiliyyah dan dibawanya
kita ke zaman yang berilmu pengetahuan, sehingga kita dapat merasakan nikmatnya ilmu
pengetahuan.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
dosen pada mata kuliah Manajemen Organisasi Pendidikan (MOP). Selain itu, tugas
makalah ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan kita tentang bagaimana
manajemen dapat diterapkan dalam konteks pendidikan.
Dengan ini kami mengucapkan terima kasih sebesarnya kepada Bapak Ahmad
Mukhlasin selaku dosen matakuliah MOP, sehingga dengan ini dapat menambah
pengetahuan serta wawasan kita menjadi lebih baik lagi kedepanya.
kami juga menyadari bahwa makalah yang telah kami tulis ini masih belum baik
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang dapat membangun
akan kami nantikan demi kesempurnaan tugas makalah ini.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
C. TUJUAN .............................................................................................................. iv
A. Kesimpulan ...............................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan suatu bangsa.
Melalui pendidikan yang berkualitas, generasi muda dapat disiapkan untuk menjadi
sumber daya manusia yang kompeten dan berkontribusi positif bagi kemajuan negara.
Untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan pengelolaan organisasi pendidikan yang
efektif dan efisien.
iii
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah manajemen lebih banyak digunakan pada literatur dari pemikir Inggris,
sedangkan dari literatur pemikir-pemikir bangsa Amerika lebih dikenal dengan istilah
administrasi. Di Indonesia kedua istilah dalam kedudukannya bisa diartikan sama sejajar,
administrasi lebih tinggi/luas dari manajemen, dan ada juga yang memposisikan
administrasi di bawah manajemen. Memposisikan administrasi sebagai bagian dari
manajemen merujuk pada pemahaman bahwa administrasi sebagai suatu pekerjaan tata
tulis (clerical work). Sedangkan orang yang mensejajarkan istilah tersebut merujuk pada
pemahaman bahwa kedua-duanya merupakan suatu usaha penataan kelembagaan mulai
dari perencanaan kegiatan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi, dan melaporkan
secara bertanggung jawab.
Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki
arti seni melaksanakan dan mengatur (Zaenal, V. R. 2013)." Pengertian manajemen sering
dikaitkan dengan organisasi, tujuan organisasi, kerjasama dengan orang lain serta dapat
dicapai secara efisien dan efektif. Menurut Dachnel Kamars dalam bukunya Administrasi
Pendidikan: Teori dan Praktik, manajemen adalah usaha-usaha memanfaatkan berbagai
sumber daya yang bersifat fisik dan non-fisik untuk meyelesaikan suatu pekerjaan atau
masalah dengan baik" (Dachnel, K. H. (2004).
Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa manajemen sangat erat kaitannya
dengan sebuah organisasi atau lembaga dan cara-cara yang akan ditempuh olehnya dalam
mencapai tujuan-tujuan yang telah digariskan. Dengan demikian, lembaga pendidikan
atau sekolah sangat erat kaitannya dengan manajemen, karena lembaga pendidikan
merupakan sebuah organisasi yang melakukan suatu kegiatan, baik perorangan ataupun
berma untuk mencapai tujuan-tujuan (goals) yang telah ditetapkan, sebagaimana
pendapat Wayne K. Hoy dan G. Miskel sebagai berikut:
"Schools are service organizations that are committed to teaching and learning. The
ultimate goal of the sschool is student learning; in fact, its very existence is based on such
activity. Schools are more than any other kind of organization should be learning
organizations.... (Sekolah adalah organisasi layanan yang berkomitmen untuk mengajar
dan belajar. Tujuan utama sekolah adalah belajarnya siswa: pada kenyataannya,
keberadaan sekolah sangat didasarkan pada kegiatan tersebut...
Secara sederhana manajemen pendidikan adalah suatu lapangan dari studi dan
praktek yang terkait dengan organisasi pendidikan. Manajemen pendidikan merupakan
proses manajemen dalam pelaksanaan tugas pendidikan dengan mendayagunakan segala
sumber secara efisien untuk mencapai tujuan secara efektif. Definisi manajemen
pendidikan ini juga berlaku bagi lembaga atau organisasi pendidikan Islam.
2
manajemen pendidikan pada lembaga pendidikan itu kinerjanya buruk, sehingga tujuan
pendidikan tidak tercapai dengan baik.
Kata “organisasi” secara etimologis berasal dari kata latin “organum" yang berarti
alat, sedangkan secara istilah kata organisasi ini berasal dari bahasa Inggris yaitu
"organization" yang berarti menata, menyusun, pengumpulan, dan menghimpun”
(Taruna, 2017: 12). Oleh karena itu, organisasi merupakan kumpulan unit-unit kecil yang
membentuk unit besar. Menurut para ahli organisasi dapat diartikan sebagai berikut:
3
b) W.J.S. Poerwadarminta mengartikan organisasi sebagai “penataan dan pengaturan
berbagai bagian (manusia dan lainnya) agar menjadi sistematis".
c) Kochler berpendapat bahwa organisasi adalah sistem terstruktur dari interaksi
yang mengoordinasikan upaya sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.
d) Sedangkan menurut J.
e) William Schulze, organisasi diartikan sebagai perpaduan alat, benda,
perlengkapan, ruang kerja dan segala sesuatu yang berkaitan dengan organisasi,
disatukan satu sama lain dalam suatu hubungan yang sistematis dan efektif untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
f) Menurut John Price Jones organisasi adalah suatu struktur dan peralatan yang
terdiri dari orang-orang dan benda-benda di mana bisnis merencanakan
kegiatannya (Journal of Education, 2017:3).
g) Syaiful Sagala mendefinisikan organisasi sebagai “institusi atau wadah tempat
orang-orang berinteraksi dan berkolaborasi sebagai suatu kesatuan yang
terkoordinasi yang terdiri dari paling sedikit dua atau lebih yang fungsinya untuk
mencapai suatu tujuan” (Taruna, 2017: 15).
1. Jenis-Jenis Organisasi
4
inilah pada akhirnya memunculkan organisasi informal sebagai implikasi dari adanya
organisasi formal.
a) Organisasi Formal
Itu berarti, dalam organisasi formal pengaruran dilakukan dengan adanya rupuan,
straknut, tara tertib, peraturan-peraruran, sistem reward dan bukuru stem pengambilan
5
keputusan, dan keanggotaan. Oleh sebab itu, organisasi formal menggambarkan
keteraruran dalam tujuan dan perilaku organisasi yang memudahkan pencapaian tujuan
organisasi
b) Organisasi Informal
Interaksi antar orang dalam oraganisasi formal pasti akan menghasilkan sebuah
perkembangan hubungan yang tidak saja hubungan structural,terlebih pada organisasi
persekolahan, dimana kekeluargaan menjadi salah satu landasan perilakunya.
Perkembangan hubungan dari interaksi orang dalam organisas ini akan mengikat
secara kuat sentimen-sentimen dan komitmen setiap orang. sehingga muncul empati dan
simpati satu sama lain. Hubungan inilah yang seras tumbuh selama organisasi formal itu
ada yang dinamakan organisasi informal Hubungan interaksi ini tidak berstruktur
sebagaimana struktur organisasi formal
Dalam konteks ini,jenis dan sifat organisasi pendidikan sebagai organisasi jasa
pengembangan sumberdaya manusia adalah organisasi formal .Menurut Muhaimin, et al
(2010:5) inti pendidikan Islam ada dua, yaitu
6
a. Pondok pesantren atau madrasah diniyah, yang menurut UU Nomor 20 tahun
2003 tentang system pendidikan nasional disebut sebagai pendidikan
keagamaan Islam) formal, seperti Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah (Ula,
Wustha, 'Ulya, dan Ma'had Aly)
PENUTUP
A. Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
Deden Makbuloh, Manajemen Mutu Pendidikan Islam, (Jakarta, Raja Grafindo Persada)
H.M. Doghnel Kamars, Administrasi Pendidikan: Teori dan Praktek (Padang: CV. Suryani
undah, 2004), hal. 22.
Hadi, Amirudin dan Haryono 1998. Metodologi Penelitian Pendidikan. Pustaka Setia,
Jakarta.
Hidayat, Ara dan Imam Machali 2010, Pengelolaan Pendidikan konsep, Prinsip dan
aplikasi dalam Mengelola Sekolah dan Madrasah. Pustaka Eduka, Bandung
Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,
2006
Marno dan Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam PT.
Refika Aditama, 2008), hal. 1-2.
Moh. Yamin, Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan, Yogyakarta: Diva Press, 2009.
Moh. Yamin, Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan, Yogyakarta: Diva Press, 2009.
Sagala, Saiful 2004. Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat. PT Nimas Multima,
Jakarta
10
Veithzal Rivai Zaenal, dkk, Islamic Management: Meraih Sukses Melalui Praktis
Manajemen Gaya Rasulullah Secara Istiqomah (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta,
2013), Cet. I, hal. 133.
Wayne K. Hoy & Cecil G. Miskel, Educational Administration: Theory, Research, and
Practice (New York: The McGraw-Hill Companies, 1978), hal. 33.
11