Kelompok 2

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN DAN ORGANISASI PENDIDIKAN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Organisasi Pendidikan

Semester VI

Dosen Pengampu:
Ahmad Mukhlasin

D
I
S
U
S
U
N
OLEH
Alvindi (0304213071)
Dimas (0304213057)
Pardamean (0304213076)
Ramadhan Solin (0304213047)
TBI 3
PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
kami dengan judul “Manajemen Organisasi Pendidikan” tepat pada waktu yang telah
ditentukan.

Shalawat dan salam tak lupa kita hadiahkan kepada nabi pilihan yaitu baginda
nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman Jahiliyyah dan dibawanya
kita ke zaman yang berilmu pengetahuan, sehingga kita dapat merasakan nikmatnya ilmu
pengetahuan.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
dosen pada mata kuliah Manajemen Organisasi Pendidikan (MOP). Selain itu, tugas
makalah ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan kita tentang bagaimana
manajemen dapat diterapkan dalam konteks pendidikan.

Dengan ini kami mengucapkan terima kasih sebesarnya kepada Bapak Ahmad
Mukhlasin selaku dosen matakuliah MOP, sehingga dengan ini dapat menambah
pengetahuan serta wawasan kita menjadi lebih baik lagi kedepanya.

kami juga menyadari bahwa makalah yang telah kami tulis ini masih belum baik
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang dapat membangun
akan kami nantikan demi kesempurnaan tugas makalah ini.

Medan, April 2024

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... iii

A. LATAR BELAKANG.......................................................................................... iii

B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................... iv

C. TUJUAN .............................................................................................................. iv

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................1

A. Pengertian dan Pentingnya Manajemen Pendidikan .................................................1

B. Konsep Organisasi Pendidikan ..................................................................................3

C. Organisasi dan Manajemen Pendidikan Islam ...........................................................4

BAB III PENUTUP ...........................................................................................................9

A. Kesimpulan ...............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan suatu bangsa.
Melalui pendidikan yang berkualitas, generasi muda dapat disiapkan untuk menjadi
sumber daya manusia yang kompeten dan berkontribusi positif bagi kemajuan negara.
Untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan pengelolaan organisasi pendidikan yang
efektif dan efisien.

Organisasi pendidikan, seperti sekolah, universitas, atau lembaga pendidikan


lainnya, memiliki kompleksitas tersendiri dalam pengelolaannya. Terdapat berbagai
aspek yang harus dikelola dengan baik, seperti sumber daya manusia (tenaga pendidik
dan kependidikan), kurikulum, sarana dan prasarana, keuangan, serta hubungan dengan
pemangku kepentingan (stakeholders) seperti orang tua, pemerintah, dan masyarakat.

Manajemen organisasi pendidikan yang efektif akan memastikan bahwa seluruh


komponen dalam organisasi tersebut dapat bekerja secara sinergi dan terintegrasi untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Hal ini meliputi perencanaan strategis,
pengorganisasian sumber daya, pelaksanaan program, serta monitoring dan evaluasi
untuk perbaikan berkelanjutan.

Selain itu, manajemen organisasi pendidikan juga harus responsif terhadap


perubahan dan tantangan zaman. Perkembangan teknologi, tuntutan pasar kerja, serta
dinamika sosial-budaya yang terus berubah menuntut organisasi pendidikan untuk
mampu beradaptasi dan melakukan inovasi dalam pengelolaannya.

Dengan demikian, pembahasan mengenai manajemen organisasi pendidikan


menjadi sangat penting untuk dibahas dan dieksplorasi lebih lanjut. Melalui makalah ini,
diharapkan dapat memberikan wawasan dan rekomendasi praktis dalam upaya
meningkatkan kualitas pengelolaan organisasi pendidikan, sehingga dapat menghasilkan
lulusan yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan global.

iii
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dan pentingnya manajemen pendidikan?

2. Apa konsep organisasi pendidikan?

3. Apa organisasi dan manajemen pendidikan islam?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian dan pentingnya manajemen pendidikan.

2. Untuk mengetahui konsep organisasi pendidikan.

3. Untuk mengetahui organisasi dan manajemen pendidikan islam.

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Pentingnya Manajemen Pendidikan

Istilah manajemen lebih banyak digunakan pada literatur dari pemikir Inggris,
sedangkan dari literatur pemikir-pemikir bangsa Amerika lebih dikenal dengan istilah
administrasi. Di Indonesia kedua istilah dalam kedudukannya bisa diartikan sama sejajar,
administrasi lebih tinggi/luas dari manajemen, dan ada juga yang memposisikan
administrasi di bawah manajemen. Memposisikan administrasi sebagai bagian dari
manajemen merujuk pada pemahaman bahwa administrasi sebagai suatu pekerjaan tata
tulis (clerical work). Sedangkan orang yang mensejajarkan istilah tersebut merujuk pada
pemahaman bahwa kedua-duanya merupakan suatu usaha penataan kelembagaan mulai
dari perencanaan kegiatan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi, dan melaporkan
secara bertanggung jawab.

Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki
arti seni melaksanakan dan mengatur (Zaenal, V. R. 2013)." Pengertian manajemen sering
dikaitkan dengan organisasi, tujuan organisasi, kerjasama dengan orang lain serta dapat
dicapai secara efisien dan efektif. Menurut Dachnel Kamars dalam bukunya Administrasi
Pendidikan: Teori dan Praktik, manajemen adalah usaha-usaha memanfaatkan berbagai
sumber daya yang bersifat fisik dan non-fisik untuk meyelesaikan suatu pekerjaan atau
masalah dengan baik" (Dachnel, K. H. (2004).

Secara umum manajemen dapat diartikan semua kegiatan yang diselenggarakan


oleh seorang atau lebih dalam suatu kelompok atau organisasi/lembaga, untuk mencapai
tujuan organisasi/lembaga yang telah ditetapkan. Beberapa pengertian manajemen pada
dasarnya memiliki titik tolak yang sama, yaitu:

1. Manajemen merupakan suatu usaha atau tindakan ke arah pencapaian tujuan


melalui sebuah proses.
2. Manajemen merupakan sistem kerjasama dengan pembagian peran yang jelas.
3. Manajemen melibatkan secara optimal kontribusi orang-orang, dana, fisik dan
sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien.
1
Dari urian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan suatu proses
yang berkelanjutan yang bermuatan kemampuan dan keterampilan khusus yang dimiliki
oleh seseorang untuk melakukan suatu kegiatan baik secara perorangan ataupun bersama
orang lain atau melalui orang lain dalam mengkoordinasi dan menggunakan segala
sumber untuk mencapai tujuan organisasi secara produktif, efektif, dan efisien.

Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa manajemen sangat erat kaitannya
dengan sebuah organisasi atau lembaga dan cara-cara yang akan ditempuh olehnya dalam
mencapai tujuan-tujuan yang telah digariskan. Dengan demikian, lembaga pendidikan
atau sekolah sangat erat kaitannya dengan manajemen, karena lembaga pendidikan
merupakan sebuah organisasi yang melakukan suatu kegiatan, baik perorangan ataupun
berma untuk mencapai tujuan-tujuan (goals) yang telah ditetapkan, sebagaimana
pendapat Wayne K. Hoy dan G. Miskel sebagai berikut:

"Schools are service organizations that are committed to teaching and learning. The
ultimate goal of the sschool is student learning; in fact, its very existence is based on such
activity. Schools are more than any other kind of organization should be learning
organizations.... (Sekolah adalah organisasi layanan yang berkomitmen untuk mengajar
dan belajar. Tujuan utama sekolah adalah belajarnya siswa: pada kenyataannya,
keberadaan sekolah sangat didasarkan pada kegiatan tersebut...

Secara sederhana manajemen pendidikan adalah suatu lapangan dari studi dan
praktek yang terkait dengan organisasi pendidikan. Manajemen pendidikan merupakan
proses manajemen dalam pelaksanaan tugas pendidikan dengan mendayagunakan segala
sumber secara efisien untuk mencapai tujuan secara efektif. Definisi manajemen
pendidikan ini juga berlaku bagi lembaga atau organisasi pendidikan Islam.

Manajemen pendidikan pada hakekatnya merupakan proses kerja sama dalam


rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, sehingga keberadaannya
menjadi sangat penting dalam mengelola program pendidikan. Dengan adanya kerja sama
diantara personal lembaga pendidikan, maka akan memudahkan pelaksanaan
kegiatannya. Demikian pula dalam menempatkan seseorang disesuaikan dengan profesi
dan keahliannya (the right man in the right place). Sebagai contoh, pada jenjang
pendidikan tinggi dosen mengampu mata kuliah yang bukan keahliannya. Hal itu berarti

2
manajemen pendidikan pada lembaga pendidikan itu kinerjanya buruk, sehingga tujuan
pendidikan tidak tercapai dengan baik.

Oleh karenanya, studi tentang manajemen pendidikan menjadi sangat penting


dengan alasan sebagai berikut:

1. Manajemen lembaga pendidikan merupakan bagian dari usaha mencapai tujuan


pendidikan.
2. Pelaksanaan kepemimpinan dalam kependidikan merupakan upaya
mengintegrasikan aktifitas pendidikan agar semua kegiatan dapat dikendalikan
dengan baik.
3. Pengembangan profesionalitas merupakan bagian dari proses pengembangan
sumberdaya manusia yang akan mendorong laju perkembangan dan pertumbuhan
pendidikan yang lebih optimal dan efektif bagi seluruh aktivitas akademik.
4. Kerjasama secara internal maupun eksternal merupakan proses mempermudah
tercapainya tujuan pendidikan.
5. Fokus kinerja dalam pelaksanaan pembelajaran merupakan strategi untuk meraih
pendidikan bagi semua peserta didik.
6. Pengawasan dan evaluasi pendidikan akan memberikan gambaran tentang
keberhasilan pendidikan, sehingga dapat dirumuskan perencanaan yang lebih baik
dimasa depan.

B. Konsep Organisasi Pendidikan

Kata “organisasi” secara etimologis berasal dari kata latin “organum" yang berarti
alat, sedangkan secara istilah kata organisasi ini berasal dari bahasa Inggris yaitu
"organization" yang berarti menata, menyusun, pengumpulan, dan menghimpun”
(Taruna, 2017: 12). Oleh karena itu, organisasi merupakan kumpulan unit-unit kecil yang
membentuk unit besar. Menurut para ahli organisasi dapat diartikan sebagai berikut:

a) Prajudi Atmosudirjo berpendapat bahwa organisasi adalah “struktur pembagian


kerja dan struktur hubungan kerja antara sekelompok orang dalam jabatan-jabatan
yang bekerja dengan cara yang sama dan dengan cara tertentu bersama-sama
untuk mencapai tujuan tertentu” (Fatoni, 2013: 2).

3
b) W.J.S. Poerwadarminta mengartikan organisasi sebagai “penataan dan pengaturan
berbagai bagian (manusia dan lainnya) agar menjadi sistematis".
c) Kochler berpendapat bahwa organisasi adalah sistem terstruktur dari interaksi
yang mengoordinasikan upaya sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.
d) Sedangkan menurut J.
e) William Schulze, organisasi diartikan sebagai perpaduan alat, benda,
perlengkapan, ruang kerja dan segala sesuatu yang berkaitan dengan organisasi,
disatukan satu sama lain dalam suatu hubungan yang sistematis dan efektif untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
f) Menurut John Price Jones organisasi adalah suatu struktur dan peralatan yang
terdiri dari orang-orang dan benda-benda di mana bisnis merencanakan
kegiatannya (Journal of Education, 2017:3).
g) Syaiful Sagala mendefinisikan organisasi sebagai “institusi atau wadah tempat
orang-orang berinteraksi dan berkolaborasi sebagai suatu kesatuan yang
terkoordinasi yang terdiri dari paling sedikit dua atau lebih yang fungsinya untuk
mencapai suatu tujuan” (Taruna, 2017: 15).

Dari beberapa pengertian teknis di atas, menunjukkan bahwa organisasi adalah


wadah, tempat, sistem bagi melaksanakan kegiatan bersama untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.

Sedangkan pengorganisasian adalah proses pembentukan suatu wadah/sistem dan


penyusunan anggota-anggotanya ke dalam suatu struktur organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi. Jika berkaitan dengan pendidikan, maka organisasi pendidikan
merupakan wadah terlaksananya kegiatan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan
yang diinginkan.

C. Organisasi dan Manajemen Pendidikan Islam

1. Jenis-Jenis Organisasi

Perkembangan kajian organisasi diawali dari kajian organisasi sebagai organisasi


formal, yaitu organisasi yang didesain untuk mencapai tujuan bersama Perkembangan ini
terus berlangsung dan berbagai studi keorganisasian terus dilakukan. Perkembangan

4
inilah pada akhirnya memunculkan organisasi informal sebagai implikasi dari adanya
organisasi formal.

a) Organisasi Formal

Organisasi formal adalah organisası yang dicirikan oleh struktur organ


Keberadaan struktur organisasi menjadi pembeda utama antara organisas foma dan
informal. Struktur dalan organisasa formal dimaksudkan untuk menyed penugasan
kewajiban dan tanggung jawab kepada personal dan untuk membaya hubungan tertentu
diantara orang orang pada berbagai kedudukan (Sutima 1993: 207). Sekolah dasar
merupakan contoh sebuah organisasi formal.

Struktur dalam organasası formal memperlihatkan unsur-unsur administratif berikut

1. Kedudukan. Struktur menggambarkan letak/posisi setiap orang dalan


organisasi tanpa terkecuali. Kedudukan seseoang dalam struktur organ
mencerminkan sejumlah kewajiban sebagai bagian dari upaya pencapaian
tujuan dan hak-hak yang dimiliki secara formal dalam posisi yang didudukinn
Sebagai contoh, kepala sekolah adalah salah satu contoh kedudukan dalam
struktur organisasi sekolah.

2. Hierarki kekuasaan. Struktur digambarkan sebagai suatu rangkaian yang


hubungan antara satu orang dengan orang lainnya dalam satu organisa
Rangkaian hubungan ini mencerminkan suatu hirarki kekuasaan yks inheren
dalam setiap kedudukan. Tanggungjawab merupakan istilah yang melekar
dalam setiap kedudukan dan hirarkı kekuasaan di dalam organisas

3. Kedudukan garis dan staf. Organisasi garis menegaskan struktur pengambian


keputusan, jalan permohonan dan saluran komunikasi resmi untuk
melaporian informasi dan pengeluaran instruksi, perintah, dan petunjuk
pelaksanaan Kedudukan garis adalah kedudukan yang diserahu kekuasaan
administrat umun dala arus langsung dari tempat paling atas ke tempat paling
bawah Kedudukan staf mewakili keahlian keahlian khasus yang diperlukan
bag berfungsinya kedudukan garis tertentu dengan pasti (Sutisna, 1993. 208)

Itu berarti, dalam organisasi formal pengaruran dilakukan dengan adanya rupuan,
straknut, tara tertib, peraturan-peraruran, sistem reward dan bukuru stem pengambilan
5
keputusan, dan keanggotaan. Oleh sebab itu, organisasi formal menggambarkan
keteraruran dalam tujuan dan perilaku organisasi yang memudahkan pencapaian tujuan
organisasi

b) Organisasi Informal

Interaksi antar orang dalam oraganisasi formal pasti akan menghasilkan sebuah
perkembangan hubungan yang tidak saja hubungan structural,terlebih pada organisasi
persekolahan, dimana kekeluargaan menjadi salah satu landasan perilakunya.

Perkembangan hubungan dari interaksi orang dalam organisas ini akan mengikat
secara kuat sentimen-sentimen dan komitmen setiap orang. sehingga muncul empati dan
simpati satu sama lain. Hubungan inilah yang seras tumbuh selama organisasi formal itu
ada yang dinamakan organisasi informal Hubungan interaksi ini tidak berstruktur
sebagaimana struktur organisasi formal

Kepemimpinan informal dalam organisasi informal menjadi salah satu komponen


yang kuat mempengaruhi orang-orang di dalam organisasi, bahkan memungkinkan
melebihi pengaruh pemimpin organisasi formal. Pemimpin informal muncul dari
kelompok dan membimbing serta mengarahkan melal persuasi dan pengaruh.
Kepemimpinan dalam organisasi informal sangat kua mempengaruhi perilaku orang-
orang orang karena inilah kepemimpinan yang sesungguhny dimana seseorang dipatuhi
bukan karena memiliki jabatan, tetapi ada kelebihan yang secara alamiah dan mampu
mempengaruhi orang lain tanpa paksaan

2. Organisasi Pendidikan Islam

Dalam konteks ini,jenis dan sifat organisasi pendidikan sebagai organisasi jasa
pengembangan sumberdaya manusia adalah organisasi formal .Menurut Muhaimin, et al
(2010:5) inti pendidikan Islam ada dua, yaitu

Pertama, pendidikan Islam merupakan aktivitas pendidikan yang diselenggarakan


atau didirikan dengan hasrat dan niat untuk mengejawantahkan ajaran dan nilai-nilai
Islam. Dalam praktiknya di Indonesia, pendidikan Islam ini sendak- tidaknya dapat
dikelompokkan ke dalam lima jenis, yaitu:

6
a. Pondok pesantren atau madrasah diniyah, yang menurut UU Nomor 20 tahun
2003 tentang system pendidikan nasional disebut sebagai pendidikan
keagamaan Islam) formal, seperti Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah (Ula,
Wustha, 'Ulya, dan Ma'had Aly)

b. PAUD/RA, BA, TA, madrasah dan pendidikan lanjutanya seperti


IAIN/STAIN atau Universitas Islam Negeri yang bernaung di bawah
Departemen Agama

c. Pendidikan usia dini/RA, BA, TA, sekolah/perguruan tinggi yang


diselenggarakan oleh dan/atau berada di bawah naungan yayasan atau
organisasi IslamPelajaran agama Islam di sekolah/madrasah/ perguruan tinggi
sebagai suatu mata pelajaran atau mata kuliah, dan/atau sebagai program studi

d. Pendidikan Islam dalam keluarga atau di tempat-tempat ibadah, dan atau di


forum-forum kajian keislaman, majelis taklim dan institusi-institusi lainnya
yang sekarang sedang digalakkan oleh masyarakat atau pendidikan (Islam
melalui jalur pendidikan nonformal dan informal.

Kedua,pendidikan islam adalah system pendidikan yang dikembangkan dari dan


disemangati atau dijiwai oleh ajaran dan nilai nilai islam.

3. Hubungan Manajemen dengan Pendidikan Islam.

Manajemen pendidikan Islam adalah proses mengelola atau mengatur pendidikan


Islam. Obyek atau ruanglingkup Pendidikan Islam sangat luas, karena mencakup
pendidikan isalm formal (lembaag pendidikan), pendidikan Islam informas (pendidikan
keluarga) dan pendidikan Islam non formal (pondok pesanten dan majelis ta’lim).
Disinilah titik perbedaan yang sangat fundamental dan urgensial antara manajemen
pendidikan dengan manajemen pendidikan Islam. Perbedaan ini mengharuskan para
manajer mamiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk secara utuh dan komprehensif agar
bisa mengimplementasikan nilai-nilai dan proses manajemen ke dalam pendidikan islam.

Sedangkan tujuan manajemen pendidikan adalah untuk memfasilitas


pembelajaran siswa sebagai sebuah bentuk proses pembelajaran (Bush dan Colleman,
2012:20). Dengan begitu, manajemen pendidikan Islam membantu memudahkan peserta
didik mengikuti dan menerima pembelajaran dari guru yang disediakan oleh kepala
7
sekolah, atau manajer pendidikan, pendidik dan tenaga kependidikan. Semua fungsi
manajemen pendidikan Islam baik perencanaan pengorganisasian, kepemimpinan,
komunikasi organisasi, koordinası, maupun pemotivasian terhadap sumberdaya
organisasi diarahkan pada pencapaian efektivitas pembelajaran di lembaga pendidikan
pendidikan Islam.

Menurut Qomar (2009-36-37) bahan-bahan manajemen pendidikan Islam


mencakup hal-hal berikut:

a. Teks-teks wahyu, baik Al Qur'an maupun hadis sahih sebagai pengendal


bangunan rumusan kaidah kaidah teoritis manajemen pendidikan islam

b. Aqwal (perkataan-perkataan) para sahabat Nabi, ulama, dan cendekiawan


muslim sebagai pijakan logis argumentative dalam menjelaskan kaidah kaidah
teoritis manajemen pendidikan islam secara rasional

c. Perkembangan lembaga pendidikan Islam sebagai pijakan empiris dalam


mendasari perumusan kaidah-kaidah teoretis manajemen pendidikan Islam

d. Kultur komunitas (pimpinan dan pegawai) dalam lembaga pendidikan Islam


sebagai pijakan empiris dalam merumuskan kemungkinan strateg yang khas
dalam mengelola lembaga pendidikan Islam

e. Ketentuan kaidah-kaidah manajemen pendidikan sebagai pijakan teoretis


dalam mengelola lembaga pendidikan Islam, dengan tetap melakukan kritik
jika terdapat ketentuan-ketentuan atau prinsip-prinsip yang tidak relevan
supaya sesuai dengan kondisi budaya yang terjadi dalam lembaga pendidikan
Islam.

Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan, bahwa manajemen


pendidikan Islam merupakan serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan,
memotivasi, mengawasi, dan mengembangkan segala upaya di dalam mengatur dan
mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai lembaga
pendidikan Islam, yang didasarkan pada nilai-nilai Islam. Atau dengan istilah lain,
manajemen pendidikan Islam adalah penerapan keseluruhan fungs manajemen dalam
mengelola organisasi atau lembaga pendidikan Islam dengan didasarkan pada nilai-nilai
Islam untuk membentuk pribadi muslim sejati.
8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Manajemen organisasi pendidikan merupakan aspek fundamental dalam


mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan mencapai tujuan pendidikan secara efektif
dan efisien. Hal ini melibatkan serangkaian proses yang saling terkait, meliputi
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, pengendalian, dan evaluasi yang harus
dilaksanakan secara sistematis dan berkelanjutan. Pengelolaan sumber daya yang
dimiliki, baik sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya, seperti kurikulum,
sarana-prasarana, keuangan, serta hubungan dengan pemangku kepentingan, menjadi hal
yang sangat penting untuk dikelola dengan baik dalam organisasi pendidikan.

Kepemimpinan efektif memiliki peran sentral dalam manajemen organisasi


pendidikan, di mana pemimpin harus mampu memberikan arahan, motivasi, dan
bimbingan kepada seluruh anggota organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
Responsivitas terhadap perubahan dan tantangan zaman menjadi suatu keharusan,
sehingga organisasi pendidikan dapat beradaptasi dan berinovasi sesuai dengan
perkembangan teknologi, tuntutan pasar kerja, serta dinamika sosial-budaya yang terus
berkembang. Tidak hanya terbatas pada lingkup sekolah atau institusi pendidikan formal,
manajemen organisasi pendidikan juga mencakup pengelolaan pada tingkat regional,
nasional, bahkan global, yang membutuhkan kerjasama dan koordinasi antar berbagai
tingkatan untuk mewujudkan pendidikan berkualitas dan inklusif, sejalan dengan Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB. Dengan menerapkan prinsip- prinsip
manajemen organisasi pendidikan yang baik, diharapkan dapat meningkatkan kualitas
pendidikan, menghasilkan lulusan kompeten dan siap menghadapi tantangan global, serta
mendukung pembangunan sumber daya manusia unggul bagi kemajuan bangsa.

9
DAFTAR PUSTAKA

Deden Makbuloh, Manajemen Mutu Pendidikan Islam, (Jakarta, Raja Grafindo Persada)

Depdiknas, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Bukul, Konsep dan


Pelaksanaan. Jakarta. Balitbang. Depdiknas 2001

Depdiknas. 2007. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Konsep dan


Pelaksanaan. Jakarta: Dirjen Dikdasmen.

H.M. Doghnel Kamars, Administrasi Pendidikan: Teori dan Praktek (Padang: CV. Suryani
undah, 2004), hal. 22.
Hadi, Amirudin dan Haryono 1998. Metodologi Penelitian Pendidikan. Pustaka Setia,
Jakarta.

Hidayat, Ara dan Imam Machali 2010, Pengelolaan Pendidikan konsep, Prinsip dan
aplikasi dalam Mengelola Sekolah dan Madrasah. Pustaka Eduka, Bandung

Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,
2006

Marno dan Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam PT.
Refika Aditama, 2008), hal. 1-2.
Moh. Yamin, Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan, Yogyakarta: Diva Press, 2009.

Moh. Yamin, Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan, Yogyakarta: Diva Press, 2009.

Purwanto, M, Ngalim 2005. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. PT Remaja Rosda


Karya, Bandung

Sagala, Saiful 2004. Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat. PT Nimas Multima,
Jakarta

Suryosubroto 2004. Manajemen Pendidikan Di Sekolah. Rhineka Cipta, Jakarta


Sergiovanni, T. J., Coombs, F. S., & Thurston, P. W. (2020). Educational
governanceand administration (7th ed.). Pearson.

10
Veithzal Rivai Zaenal, dkk, Islamic Management: Meraih Sukses Melalui Praktis
Manajemen Gaya Rasulullah Secara Istiqomah (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta,
2013), Cet. I, hal. 133.
Wayne K. Hoy & Cecil G. Miskel, Educational Administration: Theory, Research, and
Practice (New York: The McGraw-Hill Companies, 1978), hal. 33.

11

Anda mungkin juga menyukai