Implementasi Tefa Di SMK

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Teaching Factory Konsep dan Implementasinya dalam Pembelajaran Praktik Kejuruan di SMKN 7

Pekanbaru

Sabtu, 30 September 2023

Narasumber : Drs. A.R HARTONO, M, M.Pd

Masih dalam rangkaian kegiatan Sekolah Pusat Keunggulan dan BLUD (Badan Layanan Umum daerah
sehingga pada 30 September 2023 - SMK Negeri 7 Pekanbaru mengadakan workshop yang bertujuan
untuk memperkenalkan dan meningkatkan pemahaman mengenai konsep Teaching Factory
(TeFa) sebagai model pembelajaran praktik kejuruan. Acara ini dihadiri oleh seluruh guru kejuruan dan
perwakilan guru normative adaptif

Menjadi SMK Pusat Keunggulan (PK)

SMK Negeri 7 Pekanbaru telah bertransformasi menjadi SMK Pusat Keunggulan (PK) dan bekerja sama
dengan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dalam rangka menghadirkan inovasi pendidikan yang
lebih baik. Workshop ini menjadi bagian dari serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menjadikan
SMK N 7 Pekanbaru sebagai pusat keunggulan dalam bidang kejuruan.

Pembelajaran di SMK Negeri 7 Pekanbaru berbasis konsep Teaching Factory yang mengacu kepada
standar dan prosedur industri. Hal ini sesuai dengan Undang-undang No. 20 Tahun 2003, yang
mengamanatkan bahwa pendidikan nasional harus mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
rangka mencerdaskan bangsa. Di SMKN 7 Pekanbaru, pembelajaran bukan hanya berfokus pada teori,
tetapi juga melibatkan produksi atau pelayanan sesuai dengan standar industri.

Tantangan dan Revitalisasi

Tantangan dalam dunia kerja saat ini mengharuskan lulusan SMK memiliki kompetensi yang lebih tinggi.
Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2016 tentang revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan bertujuan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Revitalisasi ini melibatkan beberapa aspek,
termasuk pengembangan kurikulum, standarisasi sarana dan prasarana, peningkatan profesionalisme
guru, inovasi pembelajaran, kerja sama dengan dunia usaha dan industri (DUDI), serta penataan dan
pengelolaan kelembagaan.
Makna Teaching Factory

Teaching Factory bukan hanya sekadar konsep pembelajaran, tetapi juga memiliki makna yang dalam.
Landasan peraturan PP 41 tahun 2015 menyebutkan bahwa Teaching Factory adalah model
pembelajaran praktik yang melibatkan semua peserta didik dalam menghasilkan produk (barang/jasa)
melalui proses pembelajaran yang berbasis industri. Hal ini menciptakan suasana seperti di industri,
dengan keterlibatan guru magang ke industri tanpa mencari keuntungan.

Prinsip Teaching Factory

Konsep Teaching Factory berfungsi sebagai model pembelajaran yang membantu mengatasi
permasalahan Praktik Kerja Lapangan (PKL) peserta didik. Tujuan PKL adalah memperkuat dan
mengembangkan soft skill dan hard skill peserta didik. Komponen utama dari Teaching Factory meliputi
produk, jadwal blok, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) - jobsheet, dan komitmen.

Jadwal Blok dan Jobsheet

Jadwal blok dalam konteks pembelajaran TeFa adalah pengaturan kegiatan belajar mengajar yang
disesuaikan agar peserta didik memiliki waktu belajar dan pendampingan yang optimal. Jobsheet, pada
gilirannya, berisi urutan materi yang harus dikuasai oleh peserta didik untuk mencapai kompetensi
tertentu.

Yang membedakan jobsheet dalam Teaching Factory adalah metode penilaian yang fokus pada fungsi,
estetika, dan waktu penyelesaian, serta penilaian yang transparan sehingga peserta didik dapat melihat
nilai yang diperoleh dan alasannya.
Mengimplementasikan Konsep Teaching Factory

Setelah mengikuti workshop ini, diharapkan bahwa para peserta dapat mengimplementasikan konsep
Teaching Factory di sekolah mereka masing-masing. Dengan begitu, SMK Negeri 7 Pekanbaru dan SMK-
SMK lainnya yang mengadopsi model pembelajaran ini dapat menjadi pusat keunggulan dalam
pendidikan kejuruan, mempersiapkan peserta didik untuk dunia kerja, dan memenuhi tuntutan
perkembangan dunia industri saat ini. Sebuah langkah maju dalam memajukan pendidikan kejuruan di
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai