Kelompok 3 - Revisi Losartan Kalium PPT FIX
Kelompok 3 - Revisi Losartan Kalium PPT FIX
Kelompok 3 - Revisi Losartan Kalium PPT FIX
Kelompok 3 :
Lilla Nur Firli (202211101010)
Putri Anggraini Rusanti (202211101011)
A. PENENTUAN ANALIT DAN MATRIKS KAPSUL LOSARTAN
KALIUM
Formulasi
Bahan Jumlah (mg/kapsul)
Losartan Kalium 50 mg
Mikrokristalin selulosa 38 mg
PVP K30 6 mg
Magnesium stearat 4 mg
Talek 2 mg
Alkohol q.s.
N
Struktur Kimia: N N
Cl
HO
Mudah larut dalam air; larut dalam isopropil Kelarutan: Sedikit larut dalam larutan NaOH 5% w/v; praktis
Kelarutan: alkohol; sukar larut dalam asetonitril (KEMENKES tidak larut dalam air, larutan asam, dan sebagian
RI, 2014) besar pelarut organik (Rowe dkk., 2009).
Struktur Kimia:
N O
H H
n
Kelarutan: Praktis tidak larut dalam etanol, etanol 95%, eter, dan
Kelarutan: Bebas larut dalam asam, kloroform, etanol (95%),
air. Sedikit larut dalam benzen hangat dan etanol
keton, metanol, dan air; praktis tidak larut dalam eter,
hangat 95% (Rowe dkk., 2009).
hidrokarbon, dan minyak mineral (Rowe dkk., 2009).
- λmax:
181 nm
λmax:
LogP: -0,66 LogP: -0,31
C. PENENTUAN METODE ANALISIS KAPSUL LOSARTAN
KALIUM
Metode Analisis Kapsul Losartan
Kalium
Metode Analisis Alasan
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi • Analisis cepat dengan presisi dan akurasi
(KCKT/HPLC) yang tinggi
• Dapat menganalisis sampel
dengan kuantitas yang kecil
Detektor Photo Diode Array (PDA) • Memberi hasil yang lebih akurat karena
dapat scan pada beberapa panjang
gelombang yang berbeda
Elusi Isokratik • Komponen yang dipisahkan tunggal.
• Apabila metode gradien memerlukan lebih
banyak evaluasi ulang (Lutfi dkk, 2018).
D. PREPARASI STANDAR DAN SAMPEL KAPSUL LOSARTAN
KALIUM
1. Preparasi Larutan Standar
a) Larutan standar induk I dengan konsentrasi 500 μg/mL disiapkan dengan
melarutkan 25 mg standar Losartan Potassium dalam 50 mL pelarut. Larutan
standar induk II dengan konsentrasi 1000 μg/mL disiapkan dengan
melarutkan 50 mg standar Losartan Potassium dalam 50 mL pelarut.
b) Diencerkan dengan fase gerak untuk mendapatkan lima larutan standar 25,
50, 100, 250, dan 500 μg/mL.
c) Semua larutan standar disaring dengan membran filter 0,45 μm sebelum
diinjeksikan.
2. Preparasi Larutan Sampel
a) Serbuk kapsul yang mengandung Losartan Potassium dari sebuah formulasi diukur secara
akurat, sekitar 25 mg (sesuai klaim dalam label) kemudian dilarutkan ke dalam labu ukur
50 mL menggunakan fase gerak sehingga diperoleh larutan sampel induk A sebesar 500
μg/mL. Serbuk kapsul yang mengandung Losartan Potassium dari sebuah formulasi diukur
secara akurat, sekitar 50 mg (sesuai klaim dalam label) kemudian dilarutkan ke dalam
labu ukur 50 mL menggunakan fase gerak sehingga diperoleh larutan sampel induk B
sebesar 1000 μg/mL.
b) Dilakukan pengenceran sampel hingga didapatkan konsentrasi 25, 50, 100, 250, dan 500
μg/mL.
c) Semua larutan sampel disaring dengan membran filter 0,45 μm sebelum diinjeksikan.
E. PREVALIDASI METODE ANALISIS
1. Klasifikasi Instrumen
Fase gerak: Larutan buffer KH2PO4 dan methanol pro-HPLC (40:60 v/v).
Fase gerak tersebut dipilih karena metanol merupakan fase gerak bersifat polar yang digunakan pada
analisis menggunakan HPLC fase terbalik. Metanol juga dipilih karena dapat melarutkan analit yaitu
losartan kalium. Larutan buffer KH2PO4 pH 3 dipilih karena losartan kalium merupakan senyawa yang
mudah terionisasi sehingga waktu retensi dari losartan kalium bergantung pada pH dari eluen.
Larutan buffer KH2PO4 pH 3 dapat mempertahankan analit tetap berada pada bentuk tidak terion
sehingga analit dapat tertambat pada fase diam sehingga waktu retensi analit menjadi konstan.
Pemilihan dan komposisi fase gerak didasarkan pada penelitian Latif dkk. (2018).
pH: 3
pH dipilih 3 karena merupakan pH yang berdekatan dengan pKa losartan kalium. Pemilihan pH 3 ini dapat
mempertahankan analit yang mudah terionisasi tetap berada pada bentuk tidak terion sehingga analit
dapat tertambat pada fase diam sehingga waktu retensi analit menjadi konstan. Disebutkan bahwa untuk
diperoleh hasil yang baik disarankan pemilihan pH buffer 2 unit lebih besar atau lebih kecil dari pKa analit
(Schwartz, 2013). Pemilihan pH ini juga didasarkan pada penelitian oleh Latif dkk. (2018).
Panjang gelombang tersebut dipilih karena losartan merupakan panjang gelombang maksimal dari
losartan kalium sehingga dapat memberikan serapan losartan kalium yang maksimal. Pemilihan
panjang gelombang ini didasarkan pada pemilihan panjang gelombang dari penelitian Latif dkk.
(2018), dimana losartan kalium diketahui memberikan serapan pada 230 nm.
mL pelarut sehingga didapatkan konsentrasi 500 ppm. (2) ditimbang 50 mg standar losartan
dilarutkan dalam 50 mL pelarut sehingga didapatkan konsentrasi 1000 ppm.
● Dilakukan pengenceran larutan stok standar 500 dan 1000 ppm.
● Disaring dengan membran filter berukuran 0,45 μm
● Preparasi eluen sesuai hasil optimasi konsentrasi uji
● Kemudian sampel sebanyak 20 μL diinjeksikan ke dalam sistem KCKT pada panjang
gelombang maksimum
● Kurva kalibrasi diperoleh dengan memplot konsentrasi terhadap respon dari setiap konsentrasi.
● Persamaan garis yang diperoleh selanjutnya ditentuka linieritasnya melalui penentuan koefisien
3. Kemudian sampel sebanyak 20 μL diinjeksikan ke dalam sistem KCKT pada panjang gelombang
maksimum.
4.Parameter batas deteksi dan kuantitasi dihitung berdasarkan hasil uji program validasi.
Larutan Induk 200 ppm Larutan Induk 250 ppm
○ Dipipet 0,5 mL lalu dimasukkan dalam labu ukur ○ Dipipet 1 mL lalu dimasukkan dalam labu ukur
10 mL didapatkan konsentrasi 10 μg/mL. 10 mL didapatkan konsentrasi 25 μg/mL.
○ Dipipet 1 mL lalu dimasukkan dalam labu ukur ○ Dipipet 2 mL lalu dimasukkan dalam labu
10 ukur
mL didapatkan konsentrasi 20 μg/mL. 10 mL didapatkan konsentrasi 50 μg/mL.
○ Dipipet 2 mL lalu dimasukkan dalam labu ukur ○ Dipipet 3 mL lalu dimasukkan dalam labu ukur
10 10 mL didapatkan konsentrasi 75 μg/mL.
mL didapatkan konsentrasi 40 μg/mL.
○ Dipipet 1 mL dari konsentrasi 50 μg/mL lalu
○ Dipipet 3 mL lalu dimasukkan dalam labu ukur dimasukkan dalam labu ukur 10 mL didapatkan
konsentrasi 5 μg/mL.
10 mL didapatkan konsentrasi 60 μg/mL.
○ Dipipet 0,5 mL lalu dimasukkan Dipipet 2 ○ Dipipet 1 mL lalu dimasukkan dalam labu
mL lalu dimasukkan dalam labu ukur 10 ukur 10 mL didapatkan Dipipet 2 mL lalu
mL didapatkan konsentrasi 200 μg/mL. ditambah pelarut 5 mL sehingga
didapatkan konsentrasi 228,57μg/mL.
○ Dipipet 3 mL lalu dimasukkan dalam labu
ukur 10 mL didapatkan konsentrasi 300 ○ Dipipet 3 mL lalu ditambah pelarut 6 mL
μg/mL. sehingga didapatkan konsentrasi 266,67
μg/mL.
○ Dipipet 1 mL lalu ditambah pelarut 3 mL
sehingga didapatkan konsentrasi 250
μg/mL.
Akurasi
1. Pembuatan sampel akurasi
●
Adisi 30%
○Dihitung kadar sampel %b/b (misal Y%) sesuai hasil
1 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 49,43 𝑥 0,3
presisi (dimisalkan didapatkan 49,43% b/b) = 0,148 𝑔𝑟𝑎𝑚
100 𝑔𝑟𝑎𝑚
○ Dihitung standar losartan yang harus ditambahkan
1 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 49,43 𝑥 %𝑎𝑑𝑖𝑠𝑖
●
Adisi 45%
= 𝑋 𝑔𝑟𝑎𝑚
100 𝑔𝑟𝑎𝑚 1 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 49,43𝑥 0,45
= 0,222 𝑔𝑟𝑎𝑚
○ Ditimbang 1 gram sampel dalam kertas 100 𝑔𝑟𝑎𝑚
saring
○Cawan porselen ditara, lalu ditimbang standar ●
Adisi 60%
sejumlah perhitungan yang didapatkan untuk masing-
masing persen adisi losartan dalam cawan porselen. 1 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑥 49,43 𝑥 0,6 = 0,297
○Ditambah 1 gram sampel ke dalam cawan porselen 100 𝑔𝑟𝑎𝑚
sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan samper 𝑔𝑟𝑎𝑚
hingga homogen.
Uji
Akurasi
1. Preparasi Standar
• Dibuat standar losartan dalam pelarut dengan konsentrasi antara 80-180% dari konsentrasi uji
sebanyak 5 titik. Dibuat 2 macam larutan stok standar (1) ditimbang 25 mg losartan dilarutkan
dalam 25 mL pelarut sehingga didapatkan konsenetrasi 1000 ppm. (2) ditimbang 28 mg losartan
dilarutkan dalam 25 mL pelarut sehingga didapatkan konsentrasi 1120 ppm.
• Dilakukan pengenceran larutan stok standar dengan cara membuat 5 macam konsentrasi dalam
rentang 80-120% dari konsentrasi uji yaitu 200; 224; 250; 300; dan 336 ppm
2. Preparasi Sampel
Dipipet sampel sejumlah tertentu sampel adisi dilarutkan dalam pelarut sampai didapat konsentrasi
losartan sesuai hasil optimasi konsentrasi uji. Masing-masing sampel adisi dilakukan 3 replikasi.
3. Preparasi eluen sesuai optimasi.
4. Sebanyak 20 μL kemudian diinjeksikan ke dalam sistem KCKT pada panjang gelombang maksimum
5. Dihitung nilai recovery dengan membandingkan konsentrasi sampel dengan konsentrasi teoritis.
Note : persyaratan penerimaan data recovery hasil uji akurasi adalah 98 – 102 %
Larutan Induk 1000 ppm Larutan Induk 1120 ppm
○ Dipipet 2 mL lalu dimasukkan dalam labu ○ Dipipet 2 mL lalu dimasukkan dalam labu
ukur 10 mL didapatkan konsentrasi 200 ukur 10 mL didapatkan konsentrasi 224
μg/mL. μg/mL.
○ Dipipet 3 mL lalu dimasukkan dalam labu ○ Dipipet 3 mL lalu dimasukkan dalam labu
ukur 10 mL didapatkan konsentrasi 300 ukur 10 mL didapatkan konsentrasi 336
μg/mL. μg/mL.
pH 3.2
Suhu 27 C
Volume injeksi 5 uL
30 uL
TERIMA
KASIH