Prinsip Hidup Dengan Odha TK 4 PPN A

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

PRINSIP HIDUP

DENGAN ODHA

KELOMPOK 6
PASKALIA A. USBOKO
YESTER S. SADUNG

TINGKAT 4 PPN A
PENGERTIAN

AIDS adalah sekumpulan gejala dan infeksi (sindrom)


yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh
manusia akibat infeksi virus HIV. HIV (Human
Immunodeficiency Virus) adalah virus yang
menyebabkan AIDS. HIV ini merusak sistem kekebalan
tubuh manusia karena merusak sel darah putih (sel T/T
Helper/sel CD4). Orang dengan HIV/AIDS atau disingkat
ODHA adalah istilah yang digunakan untuk HIV/AIDS.
Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan
terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena
tumor.
PRINSIP HIDUP ODHA

ODHA memiliki kehidupannya sendiri yang tentu saja tidak


dapat dihentikan hanya dengan alasan penyakit mematikan
yang dideritanya. Menjalani kehidupan sehari-hari dengan
mereka yang menderita penyakit itu tidak akan tertular
seperti pemakaian alat makan dan minum bersama,
bersenggolan, pemakaian fasilitas umum seperti kolam
renang, telepon umum, berpelukan, lewat gigitan nyamuk
maupun keringat juga tidak akan tertular.
Tetapi interaksi ODHA dengan yang lain tetap memerlukan ilmu
baik dari sisi medis maupun psikospirit agar interaksi yang
berjalan tidak menjadi interaksi yang negatif terutama bagi
ODHA sendiri.
ODHA di Masyarakat

ODHA telah menjadi sumber ketakutan bagi sebagian


masyarakat. Seringkali muncul berbagai perdebatan
yang mempertentangkan antara kepentingan
masyarakat umum dengan ODHA. Akibatnya, hak-
hak ODHA dalam kehidupan sehari-hari sering
terabaikan. Beberapa bentuk stigma dan diskriminasi
itu seperti tindakan-tindakan pengasingan,
penolakan dan pengindraan atas orang yang
terinfeksi HIV.
Stigma dan diskriminasi terhadap ODHA merupakan
tantangan yang bila tidak teratasi, potensial untuk
menjadi penghambat upaya penanggulangan HIV
dan AIDS. Diskriminasi yang di alami ODHA baik pada
unit pelayanan kesehatan, tempat kerja, lingkungan
keluarga maupun di masyarakat umum harus
menjadi prioritas upaya penanggulangan HIV dan
AIDS. Oleh sebab itu, perlu dukungan dan
pemberdayaan kelompok-kelompok dukungan
sebaya (KDS) sebagai mitra kerja yang efektif dan
mahasiswa sebagai kelompok yang potensial dalam
mengurangi stigma dan diskriminasi.
PEMBERDAYAAN ODHA

1. KIE (Poster,Media masa, Stiker)


2. Konseling
3. Advokasi
4. Diskusi rutin
5. Pelatihan
6. Penelitian
7. Kampanye
MENYIKAPI ODHA

Sebagai makhluk Tuhan yang sederajat tentulah kita


tidak boleh melihat ODHA sebagai yang rapuh
dengan segudang persoalan medis dan sosial. ODHA
bukanlah mahkluk yang pesimis terhadap kehidupan,
sehingga tercipta persepsi publik bahwa menemani
hidup ODHA adalah pekerjaan sia-sia.
Evidence Based Practice
Artikel 1
Penulis dan tahun: Indah Maya Safitri(2020)
Judul : Hubungan Status Sosial ekonomi dan Dukungan Keluarga dengan
Kualitas Hidup ODHA
Metode penelitian
1.Jenis penelitian: Penelitian ini menggunakan penelitian observasi
dengan desain studi cross-sectional analitik
2.Populasi dan waktu dalam penelitian: Populasi dalam penelitian ini
adalah pasien HIV rawat jalan yang berada pada stadium klinis 3
berdasarkan rekam medis di IPIPI RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei 2018 di Unit Rawat Jalan IPIPI
RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
3.Sampel yang digunakan: sebanyak 93 orang yang diambil dengan teknik
simple random sampling
4.Teknik pengumpulan data:-
5.Intervensi:-
Ringkasan dan hasil:
• Hasil penelitian: menunjukkan tidak ada hubungan antara
tingkat pendidikan (P value = 0,141), status pekerjaan (P
value = 1,000), dan penghasilan (P value = 0,678) dengan
kualitas hidup ODHA. Sementara itu terdapat hubungan
signifikan antara dukungan keluarga (P value = 0,030)
dengan kualitas hidup ODHA. Jenis dukungan yang
berhubungan signifikan dengan kualitas hidup adalah
dukungan jaringan sosial (P value = 0,034).
• Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara pendidikan,
pekerjaan, dan penghasilan terhadap kualitas hidup ODHA.
Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan
jaringan sosial dari keluarga dengan kualitas hidup ODHA.
Artikel 2
Penulis dan Tahun : Riri Maharani (2016) “Stigma dan Diskriminasi Orang
Dengan HIV/AIDS (ODHA) pada Pelayanan Kesehatan di Kota Pekanbaru”
Judul : “Stigma dan Diskriminasi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) pada
Pelayanan Kesehatan di Kota Pekanbaru”
Metode Penelitian :
1. Jenis penelitian ini adalah Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dengan model fenomenologi yaitu mendeskripsikan bagaimana
pengalaman seseorang dan apa maknanya bagi mereka (ODHA).
2. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien HIV AIDS pada pelayanan
kesehatan di kota pekanbaru
3. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ODHA sebanyak 3
orang dan petugas kesehatan sebanyak 5 orang
4. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan
telusur dokumen.
• Hasil penilitian menunjukan bahwa stigma penyakit HIV/AIDS
yang didengar oleh ODHA pada pelayanan kesehatan adalah
jenazah pasien HIV/AIDS dibungkus dengan plastik dan
dimasukkan kedalam peti, kasur dan semua peralatan bekas
pasien HIV/AIDS dibuang dan dibakar, penggunaan alat
pelindung diri yang berlebihan. Diskriminasi terhadap ODHA
meliputi dilecehkan secara lisan, pemberian kode pada status
pasien HIV, tempat pembuangan sampah yang masih
dibedakan, pelayanan kesehatan yang tidak memadai/lambat,
pelayanan yang berbeda, penggunaan alat pelindung yang
berlebihan, diisolasi, serta melakukan tindakan medis tanpa
memberikan informed consent.
• Kesimpulannya adalah stigma dan diskriminasi terhadap ODHA
pada pelayanan kesehatan masih sering terjadi.

Anda mungkin juga menyukai