Laporan Kacang Hijau Linda
Laporan Kacang Hijau Linda
Laporan Kacang Hijau Linda
Oleh :
LINDA
174110213
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2019
PEMBERIAN PUPUK KOMPOS TERHADAP
PERTUMBUHAN SERTA PRODUKSI KACANG HIJAU
(Vigna radiata L.)
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh
Nama : Linda
Npm : 174110213
Menyetujui
Asisten dosen
Gunawan Santoso
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
kepada Ibu Dr. Siti Zahra, MP dan Sri Mulyani, Sp.M.si selaku pembimbing yang
laporan ini. Ucapakan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak/Ibu
Pertanian Universitas Islam Riau. Terima kasih kepada orang tua dan rekan-rekan
yang telah mendukung dan berapartisipasi membantu baik moril maupun materil.
pembaca apabila terdapat kesalahan dalam penulisan proposal ini. Karena pada
kritikan dan saran yang mendukung sangat membantu penulis dalam memperbaiki
dan menyempurnakan penulisan proposal ini. Penulis berharap semoga laporan ini
dapat bermanfaat.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL........................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... v
I. PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Tujuan................................................................................................ 4
C. Manfaat.............................................................................................. 4
C. Pelaksanaan Praktikum..................................................................... 14
D. Parameter Pengamatan...................................................................... 16
A. Tinggi tanaman.................................................................................. 17
B. Umur berbunga.................................................................................. 19
C. Umur panen....................................................................................... 21
V. PENUTUP.............................................................................................. 26
A. Kesimpulan........................................................................................ 26
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 27
LAMPIRAN.................................................................................................... 29
DOKUMENTASI............................................................................................ 30
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Tinggi Tanaman Kacang Hijau Pada Pemberian Berbagai Dosis Pupuk
Tabel 3. Umur Panen Tanaman Kacang Hujai Pada Pemberian Berbagai Dosis
Tabel 4. Jumlah Polong Per Tanaman Kacang Hijau Pada Pemberian Berbagai
Tabel 5. Berat 100 Biji Per Tanaman Kacang Hijau Pada Pemberian Berbagai
DAFTAR LAMPIRAN
A. Latar Belakang
Tanaman kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan tanaman berbentuk semak
yang tumbuh tegak. Tanaman kacang hijau berasal dari India, menyebar ke berbagai
Negara Asia Tropis, termasuk ke Indonesia di awal abad ke-17 (Purwono dan
Purnawati, 2007). Tanaman kacang hijau merupakan salah satu tanaman Leguminosae
yang cukup penting dan populer di Indonesia. Posisinya menduduki tempat ketiga
Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas tanaman
kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia, seperti: bubur kacang hijau
dan isi onde-onde. Kecambahnya dikenal sebagai tauge. Tanaman ini mengandung zat-
zat gizi, antara lain: amylum, protein, besi, belerang, kalsium, minyak lemak, mangan,
magnesium, niasin, vitamin (B1, A, dan E). Manfaat lain dari tanaman ini adalah dapat
melancarkan buang air besar dan menambah semangat hidup, juga digunakan untuk
memberikan kontribusi 61% terhadap produksi kacang hijau nasional. Sebaran daerah
produksi kacang hijau di Indonesia adalah: NAD, Sumatera Barat dan Sumatera Selatan,
Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan, NTB dan
NTT. Total kontribusi daerah tersebut adalah 90% terhadap produksi kacang hijau
nasional dan 70% berasal dari lahan sawah. Tantangan pengembangan kacang hijau di
untuk berproduksi lebih lanjut. Pengembangan kacang hijau merupakan solusi murah
2
untuk mengatasi masalah tersebut. Keterbatasan modal, garapan lahan kering yang
relatif luas, anggapan petani terhadap kacang hijau sebagai tanaman kedua, dan
infrastruktur yang kurang memadai merupakan faktor biofisik dan sosial ekonomi yang
Tanaman kacang hijau masih kurang mendapat perhatian petani meskipun hasil
tanaman ini mempunyai nilai gizi yang tinggi dan harga yang baik. Untuk memenuhi
kebutuhan kacang hijau dalam negeri, setiap tahun pemerintah Indonesia harus
mengimpor kacang hijau sejumlah 30.900 - 73.191 ton per-tahun. Produksi kacang hijau
di Indonesia belum dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri. Hasil rata-rata kacang
hijau di Indonesia 0,71 ton per hektare, sedangkan potensi hasil kacang hijau unggul
Dalam cara budidaya, terutama dalam hal pengaturan jarak tanam dan sistem
penanaman, jarak tanam rapat memungkinkan tajuk tanaman menutup tanah secara
Menurut Ariffin (1998), besarnya tingkat naungan pada pertanaman kacang hijau akan
mempengaruhi beberapa komponen hasil seperti jumlah polong, bobot 100 biji, hasil
biji per satuan luas, serta indeks panen karena faktor cahaya dan air merupakan faktor
pembatas yang perlu dipertimbangkan untuk mencapai hasil yang lebih tinggi. Faktor
cahaya dan air ini pula yang mempengaruhi laju deteriorasi benih karena berkaitan erat
dengan daya tumbuh dan vigor yang menjadi faktor internal yang mempengaruhi laju
deteriorasi. Hal ini dapat diatur melalui pengaturan waktu tanam dan populasi tanaman
(Guritno, 1980).
Jenis Tanaman
2011 2012 2013 2014 2015
Crops
1. Padi Sawah 481 911 453 294 387 849 337 233 345 441
Wet Land
Paddy
2. Padi Ladang 53 877 58 858 46 295 48 242 48 476
Dry Land
Paddy
3. Jagung 33 197 31 433 28 052 28 651 30 870
Maize
4. Ubi Kayu 79 480 88 577 103 070 117 287 103 599
Cassava
5. Kacang tanah 1 692 1 622 1 243 1 134 1 036
Peanuts
6. Ubi Jalar 9 912 9 424 8 462 8 038 6 562
Sweet
Potatoes
Kacang
7.
Kedelai 7 100 4 182 2 211 2 332 2 145
Soy beans
8. Kacang Hijau 995 920 619 645 598
Green beans
Dari tabel di atas dapat di simpulkan bahwa produksi kacang hijau di Riau dari
Nitrogen, Fosfor, dan Kalium. Selain itu, dalam jumlah yang relative
B. Tujuan Praktikum
hijau.
C. Manfaat
kedelai dan kacang tanah. Dalam setiap 100 gram biji kacang hijau
2007).
mung bean, green bean dan mung. Di Indonesia, kacang hijau juga
1997: 15).
Thailand hanya 191.000 ton, Filipina 19.000 ton, dan Taiwan 3.000
Indonesia pada awal abad ke-17 oleh pedagang Cina dan Portugis.
Pusat penyebaran kacang hijau pada mulanya di Pulau Jawa dan Bali,
Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan
diramalkan sebesar 7,6% per tahun dari tahun 1987 hingga tahun
2000 sehingga pada akhir abad ini produksi kacang hijau di Indonesia
kelima setelah padi, jagung, kedelai, dan kacang tanah. Komoditas ini
sesudah panen padi, ketika diperkirakan air tidak cukup lagi untuk
menanam padi atau palawija lain. Hal ini dilakukan karena kacang
legum yang berumur pendek lebih kurang 60 hari. Tanaman ini dapat
Bubur kacang hijau amat baik untuk penderita penyakit beri – beri,
hijau ini mengandung zat – zat gizi, antara lain: minyak lemak,
kacang hijau ini adalah dapat melancarkan buang air besar dan
8
B. Klasifikasi
Sub Kelas: Rosidae, Ordo: Fabales, Famili: Fabaceae (suku polong-polongan), Genus:
Phaseolus, Spesies: Phaseolus radiatus L., Kerabat Dekat: Kacang Ruji, Kacang Emas,
Buncis
metabolik, yang masing-masing harus berlangsung tanpa gangguan. Tiap substansi yang
menghambat salah satu proses akan berakibat pada terhambatnya seluruh rangkaian
proses perkecambahan.
membentuk bintil-bintil (nodula) akar. Makin banyak nodula akar, makin tinggi
(Adrianto dan Indarto, 2004) Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan
cabang menyamping pada batang utama, berbentuk bulat dan berbulu warna batang dan
9
cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu . Batang tanaman kacang hijau berbentuk
bulat dan berbuku-buku. (Rukmana, 1997) Ukuran batangnya kecil, berbulu, bewarna
hijau kecoklatan atau kemerahan. Setiap buku batang menghasilkan satu tangkai daun,
kecuali pada daun pertama berupa sepasang daun yang berhadap-hadapan dan masing-
masing daun berupa daun tunggal. Batang kacang hijau tumbuh tegak dengan
(Andrianto dan Indarto, 2004) Daunnya terdiri dari tiga helaian trifolia dan
biasanya berbunga antara 30-70 hari. Bunganya besar berdiameter 1-2 cm, kehijau-
hijauan sampai kuning cerah, steril sendiri, terletak pada tandan ketiak yang tersusun
atas 5-25 kuntum bunga panjang tandan bunga 2-20 cm. (Purwono dan Hartono, 2005)
Bunga kacang hijau berbentuk seperti kupu-kupu dan berwarna kuning kehijauan atau
kucing pucat. Bunganya termasuk jenis hermaprodit atau berkelamin sempurna. Proses
penyerbukan terjadi pada malam hari sehingga pada pagi harinya bunga akan mekar dan
panjangya mencapai 15 cm, sering kali lurus, berbulu atau tanpa bulu berwarna hitam
atau coklat soga (tawny brown) berisi sampai 20 butir biji yang bundar sampai lonjong.
Polong menjadi tua sampai 60-120 hari setelah tanam. Perontokan bunga banyak terjadi
polong sekitar 5-16 cm. Setiap polong berisi 10-15 biji. Polong kacang hijau berbentuk
bulat silindris atau pipih dengan ujung agak runcing atau tumpul. Polong muda
berwarna hijau, setelah tua berubah menjadi kecoklatan atau kehitaman. Polongnya
(Somaatmadja, 1993) Biji bewarna hijau atau kuning , seringkali coklat atau
dengan sisa-sisa dinding polong) hilumnya pipih dan putih. Perkecambahanya epigeal.
D. Syarat Tumbuh
Tanah
Tekstur tanah yang cocok untuk tanaman kacang hijau adalah tanah liat
berlempung banyak mengandung bahan organik, aerasi dan drainase yang baik. Struktur
tanah gembur, dengan tingakt keasaman (pH) 5,8 - 7,0 optimal 6,7
Iklim
Untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, kacang hijau menghendaki
curah hujan optimal 50 - 200 mm/bln; dengan temperatur 25- 27 0C dengan kelembaban
Syarat Ketinggian
Tanaman ini dapat ditanam pada dataran rendah hingga ketinggian 700 m (500
-700 m dpl), jika lebih dari itu akan menyebabkan produksi kacang hijau menurun.
Karna pupuk NPK memiliki tiga unsur hara yang mutlak harus ada dan sangat di
butuhkan tanaman dalam jumlah tanaman yang banyak, Pemberian pupuk NPK yang
jumlah daun.
memberikan hasil terbaik pada tanaman melon terlihat dari berat buah pertanaman dan
12
kadar gula yang tinggi. Pupuk NPK mempunyai peran untuk memecu dan
meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman, namun dalam aplikasinya tidak boleh
berlebihan agar mendapat hasil yang optimal. (Sudjianto dan Krestiani, 2009). Pupuk
NPK Mutiara mengandung 16% N (Nitrogen), 16% P2O5 (Phospate), 16% K2O
tersebut pupuk ini juga dikenal dengan istilah pupuk NPK 16-16-16. Pupuk ini memiliki
banyak keunggulan dibanding pupuk NPK lainnya seperti pupuk NPK Phonska dan
1. Untuk menjaga keseimbangan unsur hara makro dan mikro pada tanah
2. Mengandung unsur hara NPK serta unsur hara mikro seperti CaO dan MgO
tanaman. Sehingga dengan demikian akar akan mudah menyerap hara pada
tanaman.
Menurut Shinta Sari dkk dalam jurnalnya hasil pengamatan pupuk NPK tidak
memberikan pengaruh yang nyata terhadap umur berbunga, tetapi pemberian pupuk
NPK secara tunggal memberikan pengaruh yang nyata terhadap umur berbunga.
Dalam proses pembentukan bunga pemberian pupuk NPK sangat berpengaruh pada
dalam munculnya pembungaan bunga yang baik akan dihasilkan untuk proses
pembentukan bunga.
Bunga yang baik akan dihasilkan untuk proses penyerbukan dan pembentukan buah
yang berkualitas.
Kedua jurnal tersebut dipertegas kembali oleh Untung Sudjianto dan Veronica
Kestiani bahwa perlakuan pemupukan NPK pada dosis 80 g/tanaman memberikan hasil
terbaik. Hal ini sesuai dengan pendapat Setyati (1993) bahwa pupuk NPK mempunyai
peranan untuk memacu dan meningkatkan pertumbuhan maupun hasil tanaman dalam
aplikasinya tidak boleh berlebihan, karena hanya pada dosis tertentu saja penggunaan
Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru. Kegiatan selama 3 bulan
Bahan yang di gunakan dalam praktikum ini yaitu biji/benih kacang hijau,
pupuk NPK, kompos, dan kapur. Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu
plastik gula, cangkul, gembor, penggaris, alat tulis, kamera dan tali rapiah.
C. Pelaksanaan Praktikum
1. Pembukaan Lahan
2. Penanaman Benih
Benih kacang hijau di tanam ke dalam tanah dengan banyak 2 benih kacang
3. Pemeliharaan
a. Penyiraman
dilakukan maksimal dua kali dan minimal satu kali perharinya apabila
b. Penyulaman
c. Penyiangan
berumur sekitar 30-35 hari), dan pada waktu berumur (50-55 hari) atau
d. Pemupukan
D. Parameter Pengamatan
Setiap satu batang kacang hijau terdapat 5 helai daun pada umur kurang
Tanaman kacang hijau mulai berbunga pada umur kurang lebih 50-60 hari
setelah tanam.
Tanaman kacang hijau mulai berbuah pada umur 80 hari setelah ditanam.
Pengamatan jumlah polong dihitung mulai dari saat tanam mulai berbunga
hingga muncul polong. pada setiap satu tanaman kacang hijau terdapat kurang
Jumlah polong per plot pada tanaman kacang hijau yang kami budidaya ini
Berat biji kacang hijau yang kami budidayakan ini adalah 3-5gram perbiji.
Berat biji tanaman kacang hijau per plot kurang lebih 50 gram.
Jumlah bintil akar pada tanaman kacang hijau kurang lebih 5 bintil akar pada
setiap tanaman.
18
A. Tinggi Tanaman
Hasil pengamatan tinggi tanaman pada tanaman kacang hijau setelah di lakukan
analisis ragam menunjukan secara interaksi maupun pengaruh berbagai dosis pupuk
kascing dan pupuk TSP pada kacang hijau . rerata hasil pengamatan dapat di lihat pada
tabel 1.
Tabel 1. Tinggi Tanaman Kacang Hijau Pada Pemberian Berbagai Dosis Pupuk Kascing
Dan Pupuk TSP Varietas Murai
serta enzim yang berperan dalam sintesis pati dan protein. Fotosintat
(Sanches, 1992)
(jumlah dan berat polong serta berat biji), dan juga jumlah bintil akar.
kacang tanah sangat erat. Fungsi unsur hara P untuk tanaman adalah
B. Umur Berbunga
Hasil pengamata umur berbunga pada tanaman kacang hijau setelah di lakukan
analisis ragam menunjukan secara interaksi pada berbagai dosis pupuk kascing dan
pupuk TSP pada kacang hijau . hasil pengamatan dapat di lihat pada tabel 2.
Tabel 2. Umur Berbunga Tanaman Kacang Hijau Pada Pemberian Berbagai Dosis
Pupuk Kascing Dan Pupuk TSP Varietas Murai
Umur Berbunga
(HST)
1 32
2 32
3 37
21
Rata-rata
hijau pada berbagai dosis pupuk kascing dan TSP varietas murai
paling cepat umur bebunga nya pada 32 hari dan paling lama
interaksi pupuk kascing dan TSP pada masa muncul buga pada
pupuk kascing dan pupuk TSP adalah pada 34 hari. Pembentukan bunga
pemacuan dari gen-gen tertentu dan penghambatan terhadap gen-gen lainnya. Menurut
Lakitan (2007), pembungaan merupakan perubahan yang sangat besar, karena struktur
jaringannya menjadi berbeda sama sekali. Perubahan ini merupakan cerminan dari
pemacuan kelompok gen-gen tertentu yang berperan dalam pembentukan bunga dan
organ vegetatif. Fase ini akan terjadi jika tanaman sudah beranjak ketingkat
Unsur P sangat dibutuhkan dalam pembentukan bunga, pada fase ini unsur P
berperan untuk mempercepat pembungaan. Hal ini juga diungkapkan oleh Sutedjo dan
pembungaan sangat diperlukan unsur P . Diduga pemberian pupuk kandang ayam dan
22
pupuk anorganik mampu meningkatkan ketersedian P dalam tanah. Unsur fosfor juga
merupakan unsur penting bagi tanaman, yang berfungsi sebagai zat pembangun yang
terikat dalam bentuk senyawa organik yang terdapat dalam tubuh tanaman seperti pada
inti sel, sitoplasma, membran sel, dan bagian tanaman yang berhubungan dengan
perkembangan generatif, seperti bunga, tangkai sari, kepala putik, butir tepung sari dan
bakal biji.
Pembungaan terjadi pada fase generatif dan dalam hal ini unsur
makro yang lebih berperan ialah Nitrogen (N) dan Fosfor (P). Unsur N
tidak nyata pada setiap dosis yang diberikan. Terlihat pada tabel 2 pada saat muncul
bunga yang berbeda nyata. Hal ini diduga karena pembungaan juga dipengaruhi oleh
lingkungan dan iklim (Harjadi dan Yahya, 1993). Faktor lingkungan yang
mempengaruhi pembungaan adalah suhu dan panjang hari. Perbedaan panjang hari dan
suhu yang diterima tanaman akan memberikan yang berbeda pula terhadap proses
pemacuan kerja hormon-hormon yang ada di dalam organ tanaman yang berperan
C. Umur Panen
23
Hasil pengamata umur panen pada tanaman kacang hijau setelah di lakukan
analisis ragam menunjukan secara interaksi berpengaruh pada berbagai dosis pupuk
kascing dan pupuk TSP pada kacang hijau. Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel
3.
Tabel 3. Umur Panen Tanaman Kacang Hijau Pada Pemberian Berbagai Dosis Pupuk
Kascing Dan Pupuk TSP Varietas Murai
Berdasarkan tabel 3 umur panen pada berbagai dosis pupuk kascing dan pupuk
TSP pada varietas murai umur panen yang dilakukan sama semua pada berbagai dosis
yaitu pada 60 hari setelah tanam . umur panen berpengaruh nyata pada unsur unsur hara
p yang di berikan berupa pupuk TSP pada tanaman kacang hiaju. Wan Arfiani Barus
(2014) , menurutnya umur panen kacang hijau dengan pemberian pupuk TSP
tersebut dapat diketahui bahwa umur panen kacang hijau akan semakin cepat seiring
Salah satu peranan fosfor adalah mendorong pertumbuhan tunas, akar tanaman,
meningkatkan aktifitas unsur hara lain seperti nitrogen dan kalium yang seimbang bagi
mendorong pembungaan dan pembentukan biji dan buah serta mempercepat masak
polong Menurut Foth (1994) volume air yang cukup dapat menyediakan kebutuhan
24
fosfor karena fosfor merupakan unsur hara immobil dalam tanah. Semakin bersifat
mobil unsur hara tersebut dalam air tanah maka semakin mudah hara tersebut bergerak
Hasil pengamata jumlah polong pertanaman pada tanaman kacang hijau setelah
di lakukan analisis ragam menunjukan secara interaksi pada berbagai dosis pupuk
kascing dan pupuk TSP pada kacang hijau . hasil pengamatan dapat di lihat pada tabel
4.
Tabel 4. Jumlah Polong Per Tanaman Pada Kacang Hijau Pada Pemberian Berbagai
Dosis Pupuk Kascing Dan Pupuk TSP Varietas Murai
pupuk kascing sebanyak 2000 gram / plot dan pemberian pupuk TSP
terlalau banyak tidak tepat dosis tidak berpengaruh pada jumlah yang
Menurut Lakitan (2007) jika jaringan tanaman mengandung unsur hara tertentu
dengan konsentrasi yang lebih tinggi dari konsentrasi yang dibutuhkan untuk
mewah (luxury consumption). Pada konsentrasi yang terlalu tinggi unsur hara esensial
metabolisme tanaman.
faktor genetis adalah kemampuan suatu tanaman untuk berproduksi tinggi maka
hubungan antara jenis dan ke-butuhan unsur hara yang diperlukan oleh varietas-varietas
unggul kacang tanah sangat erat. Fungsi unsur hara P untuk tanaman adalah untuk
pembelahan sel dan pembentukan lemak, pembentukan bunga, buah dan biji,
serabut, serta peningkatan kualitas hasil tanaman. Tanaman kacang tanah menyerap
10% dari kebutuhan phospor selama fase vegetatif dan 40–50% pembungkusan sisanya
Hasil pengamatan berat 100 biji per tanaman pada tanaman kacang hijau
setelah di lakukan analisis ragam menunjukan secara interaksi pada berbagai dosis
pupuk kascing dan pupuk TSP pada kacang hijau . hasil pengamatan dapat di lihat
pada tabel 5.
26
Tabel 5. Berat 100 Biji Per Tanaman Kacang Hijau Pada Pemberian Berbagai Dosis
Pupuk Kascing Dan Pupuk TSP Varietas Murai
Sampel Berat(gram)
(biji)
100 8
peroleh data sebanyak 8 gram. Dosis terbaik adalah 2000 gram /plot
Al. Gamal pratomo robiin (2008) , menurut Panjang malai yang dicapai pada
percobaan ini berkisar 21,68cm – 23,82 cm dengan jumlah gabah isi berkisar 80 – 88
butir, sedangkan berat 1000 butir gabah berkisar antara 29.95 – 31.93 gram. Berat 1000
butir gabah pada penelitian ini relatif lebih tinggi dibandingkan berat 1000 butir varietas
lainnya yang berkisar kurang lebih 27 gram. Untuk produksi gabah kering panen yang
dihasilkan ternyata respon pemberian pupuk organik kascing cukup baik, karena
ton gabah kering panen/ha jauh di atas produktivitas padi di kabupaten Pasuruan yang
hanya 6,15 ton/ha. Ini membuktikan bahwa pemberian pupuk organik kascing ternyata
mampu menggantikan penggunaan pupuk anorganik yang umum digunakan petani dan
hasilnya jauh di atas hasil produksi umum yang dihasilkan petani, walaupun
pemberiannya relatif sedikit yaitu hanya 2 ton/ha. Melihat hasil di atas diharapkan
27
kascing tanpa adanya tambahan pupuk kimia yang keberadaanya semakin sulit dan
mahal harganya.
28
A. Kesimpulan
Kascing merupakan pupuk organik yang mengandung unsur hara yang lengkap,
baik unsur makro maupun mikro yang berguna bagi pertumbuhan tanaman. Kascing
memiliki unsur hara yang dibutuhkan tanaman seperti nitrogen, fosfor, mineral dan
vitamin. Kotoran cacing tanah sebagai bahan organik mengandung berbagai bahan atau
komponen yang secara fisik maupun kimiawi dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
untuk menyerap kation sebagai sumber hara makro dan mikro, meningkatkan pH pada
tanah asam. Legum unsur P dapat mengaktifkan pembentukan polong dan pengisian
polong yang masih kosong, serta mempercepat pemasakan buah. Periode terbesar
penggunaan fosfor (P) dimulai pada masa pembentukan polong sampai kira-kira 10 hari
produksi polong legum A. pintoi (Fanindi, 2009). Pupuk fosfat berfungsi mendorong
pertumbuhan akar.
berperan dalam pembentukan sel baru bagi pertumbuhan tanaman yaitu melalui
pembentukan asam nukleat, phytin, fosfolipid dan protein. Hal ini menyebabkan
pertumbuhan daun tanaman yang baik, sehingga meningkatkan bobot bahan hijauan
DAFTAR PUSTAKA
Dhalika, T., Mansyur., H.K Mustafa dan H. Supratman. 2006. Imbangan Rumput Afrika
Fanindi, A. Yohaeni S. Sutedi E. dan Oyo. 2009. Produksi Hijauan dan Biji
Kariada, I.K., I.G. Komang dan I.B. Aribawa. 2005. Pengaruh Pemberian Pupuk
Organik Kascing dan NPK Secara Bertahap Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Kartini, N.L. 2000. Peranan Pupuk Organik Kascing (POK) dalam Pertanian Organik.
Lukiwati, D. R. 1993. Peningkatan Produksi dan Nilai Nutrisi Leu Pakan dengan
Desember 2019)
Munawar, A. 2011. Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman. IPB press. Bogor.
Desember 2019)
Sunantara, I.M.M. 2000. Teknik produksi benih kacang hijau. Jurnal Peneliti Balai
LAMPIRAN
DOKUMENTASI