Penanaman Cabai Rawit Pada Media Tanah Liat
Penanaman Cabai Rawit Pada Media Tanah Liat
Penanaman Cabai Rawit Pada Media Tanah Liat
Oleh :
Oleh :
NIM : 11980212500
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
Dekan, Ketua,
Fakultas Pertanian dan Peternakan Program Studi Agroteknologi
Dr. Arsyadi Ali. S.Pt., M. Agr. Sc. Dr. Rosmaina, S.P., M.Si.
NIP. 19710726 200701 1 031 NIP. 19790712 200504 2 002
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................ ii
DAFTAR TABEL ................................................................................ iii
DAFTAR SINGKATAN ...................................................................... iv
DAFTAR SINGKATAN ...................................................................... v
I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2. Tujuan ..................................................................................... 3
1.3. Manfaat ................................................................................... 3
1.4. Hipotesis ................................................................................. 3
ii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1. Perbandingan Tanaman Cabai Rawit terhadap Pupuk Bio
P 2000 Z dan Phosmit ..................................................................... 8
3.2. Rencana Anggaran Biaya ................................................................ 12
3.3. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ........................................................ 13
iii
DAFTAR SINGKATAN
cm Sentimeter
C Celcius
pH Potential Hydrogen
g Gram
cc Cubic Centimeter
l Liter
ha Hektar
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Alur Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 17
2. Denah Percobaan Lapangan ............................................................... 18
v
I. PENDAHULUAN
1
selalu mencukupi untuk memacu pertumbuhan tanaman secara optimal (Salikin,
2003).
Penggunaan pupuk hayati dan organik secara bersamaan sangat bagus
untuk meningkatkan hasil produksi dari tanaman. Penggunaan pupuk hayati yang
mengandung mikroba berguna dapat mempercepat proses dekomposisi dan
kelarutan hara asal bahan organik. Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal
dari sisa organisme atau mahkluk hidup dan memiliki kadar hara bervariasi yaitu
hara makro dan mikro yang diketahui dapat memperbaiki sifat kimia, fisik, dan
biologi tanah (Sutedjo, 2010). Penggunan pupuk organik dan pupuk hayati dapat
meningkatkan pertumbuhan tanaman, hasil, dan kualitas hasil tanaman (Ghoname
dan Shafeek, 2005; Reyes, dkk, 2008; Malgorzata dan Georgios, 2008).
Salah satu aplikasi untuk membantu dalam pengambilan unsur hara,
kandungan air dan zat lainnya yang dibutuhkan tanaman adalah dengan
penambahan mikroorganisme agen hayati. Pupuk organik cair Bio P 2000 Z
merupakan salah satu pupuk hayati yang dapat membuat subur tanaman dan tanah
tempat tanaman tumbuh. Pupuk ini mengandung banyak mikroba yang
memproduksi zat hara dan nutrisi melalui proses bioperforasi. Phosmit adalah
pupuk organik cair yang mengandung Agen Hayati dan diperkaya Trace element,
Vitamin, Bioenzim berbentuk cairan berwarna hitam kecoklatan yang dibuat dari
kombinasi beberapa jenis sumber bahan organik dan nutrisi trace element dari
proses fermentasi dan bioaktivator untuk kesuburan tanah. Pupuk ini juga
mengandung unsur hara esensial dan unsur hara sekunder organik serta mineral
lengkap dan berimbang yang sangat diperlukan tanaman (Admin, 2015).
Dari penelitian yang dilakukan oleh (Rosi dan Santi, 2012) pada tanaman
kedelai menggunakan pupuk Bio P 2000 Z terbukti dapat meningkatkan umur
panen, tinggi tanaman dan jumlah polong pertanaman. Penelitian lainnya yang
dilakukan oleh (Siti, dkk,. 2014) pada tanaman jagung yang ditanam di tanah
padsolik merah kuning melihatkan hasilnyata peningkatan hasil jagung yang
meningkat. Penelitian terakhir yang dilakukan oleh (Azri, 2019) pada tanaman
jagung yang ditanam pada tanah bekas tambang bouksit melihatkan hasil
peningkatan pertumbuhan bobot 1000 butir (g), jumlah baris, produktivitas hasil
panen dan hasil/petak (kg).
2
Dari uraian di atas penulis tertarik melakukan penelitian terkait
“Pengaruh Aplikasi Pupuk Bio P 2000 Z dan Phosmit pada Tanaman Cabai
Rawit yang Ditanam pada Media Tanah Liat”.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui dosis terbaik dari aplikasi
pupuk Bio P 2000 Z dan Phosmit pada tanaman cabai rawit yang ditanam pada
media tanah liat.
1.3. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi dari pengaruh
aplikasi pupuk Bio P 2000 Z dan Phosmit pada tanaman cabai rawit yang ditanam
pada media tanah liat.
1.4. Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat perlakuan dosis terbaik antara
pupuk Bio P 2000 Z dan Phosmit terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
4
2.2. Pupuk Bio P 2000 Z
Pupuk Organik cair Bio P 2000 Z merupakan salah satu pupuk hayati
secara alami yang membuat subur tanaman dan tanah tempat tanaman bertumbuh.
Pupuk ini banyak mengandung jasad renik, diantaranya ada yang menghasilkan
unsur natrium, fospat, kalium, dan zat kimia lain yang terdapat dalam pupuk
kimia buatan. Manfaat pupuk hayati Bio P 2000 Z bagi tanah antara lain
menstabilkan tanah, meningkatkan pH secara alami, meningkatkan kesuburan
fisik kimia dan biologi tanah, biopabrikasi hara secara mikrobiologis, dan
mempercepat terurainya residu pupuk kimia. Sedangkan manfaatnya bagi
tanaman adalah meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit, memacu
fotosintesa daun secara efisien, meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pemupukan, serta memacu pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman (Mashar,
2003).
Fungsi pupuk Bio P 2000 Z adalah menjaga, mempertahankan dan
meningkatkan kesuburan tanah dan produksi tanaman yang berkelanjutan yang
perlu dimanfaatkan oleh petani. Pupuk Bio P 2000 Z terdiri dekomposer
(Hetrotrop, Putrefaksi), pelarut mineral dan phospat, fiksasi nitrogen, Autotrop
(fotosintesis) dan mikroba fermentasi serta mikroba penghubung (seperti
Mycorrhiza) yang bekerja bersinergi dan nutrisi bahan organik sederhana, seperti
senyawa protein/peptida, karbohidrat, lipida, Vitamin, senyawa sekunder, enzim
dan hormon; serta unsur hara makro: nitrogen,phosphor, kalsium, sulfur, kalium,
dan lainnya berkombinasi dengan hara mikro: seperti magnesium, silikon, besi,
mangan, seng, molibdenum, klorin, boron, dan tembaga diproses melalui cara
fermentasi (Mashar, 2010).
Mikroba Google yang terkandung didalam Pupuk Bio P 2000 Z, telah diuji
di berbagai lokasi seperti lahan gambut, lahan bekas tambang, lahan pasir, lahan
yang mengandung racun bagi tanaman, lahan keasaman tinggi, termasuk lahan
batu bara menunjukkan adanya keberhasilan yang sangat signifikan (Mashar,
2009). Dari percobaan yang dilakukan pada tanaman jagung, pupuk Bio P 2000 Z
sangat memberikan kontribusi pada peningkatan hasil jagung, terutama pada
lahan-lahan yang kurang subur (Aidil, dkk, 2014). Percobaan lain yang dilakukan
5
oleh (Aryani, dkk, 2020) pada bibit kelapa sawit dengan perlakuan pemberian
pupuk Bio P 2000 Z dengan dosis 2,5 cc/l air memberikan pertumbuhan yang baik
pada pertambahan tinggi tanaman, pertambahan panjang pelepah daun dan berat
kering tanaman, dibandingkan dengan perlakuan lain. Percobaan lain yaitu
pemberian pupuk Bio P 2000 Z pada tanaman kedelai memberikan hasil
pertumbuhan yang baik pada variabel tinggi tanaman dan jumlah daun. Perlakuan
pupuk Bio P 2000 Z menghasilkan indeks panen yang tertinggi, umur panen
panjang dan jumlah polong pertanaman yang meningkat (Widarawati dan Astuti,
2012).
2.3. Phosmit
Phosmit merupakan pupuk organik cair yang mengandung Agen Hayati
dan diperkaya Trace element, Vitamin, Bioenzim berbentuk cairan berwarna
hitam kecoklatan yang dibuat dari kombinasi beberapa jenis sumber bahan
organik dan nutrisi trace element dari proses fermentasi dan bioaktivator untuk
kesuburan tanah yang mudah diaplikasikan serta mudah diserap oleh semua
bagian tanaman dengan cara disemprotkan atau disiramkan pada bagian daun,
batang dan akar. Pupuk ini memiliki keunggulan lebih yaitu terbuat dari bahan
yang berasal dari tumbuhan dan juga hewan. Dari hasil penelitian yang dilakukan
oleh (Azri, 2019) dengan pemberian pupuk Bio P 2000 Z ditambah dengan pupuk
Phosmit pada tanaman jagung dapat menghasilkan produktifitas cukup baik yaitu
2,92 ton/ha.
6
memiliki pori-pori penyerapan yang banyak. Pori mikro pada tanah liat
menyebabkan daya hantar air dan sirkulasi udara yang kurang baik (Islami dan
Utomo, 1995). Tanah liat memiliki permukaan yang luas sehingga bersifat
mengikat air dan unsur hara pada permukaan tanah (Intara, dkk., 2011).
Tanah liat atau lempung yang memiliki kandungan 54,59% SiO2 dan
19,92% Al2O3 yang dikategorikan sebagai montmorillonite karena kemampuan
mengabsorbsi tinggi, sifat liat yang tinggi, berkerut jika dikeringkan dan
butirannya berkeping halus (Kuncoro Diharjo, 2014)
7
III. MATERI DAN METODE
Tabel 3.1. Perbandingan tanaman cabai rawit terhadap pupuk Bio P 2000 Z dan Phosmit
Perlakuan Kelompok Ulangan
(p) I II III
A0 A0.U1 A0.U2 A0.U3
A1 A1.U1 A1.U2 A1.U3
A2 A2.U1 A2.U2 A2.U3
A3 A3.U1 A3.U2 A3.U3
A4 A4.U1 A4.U2 A4.U3
A5 A5.U1 A5.U2 A5.U3
Keterangan :
8
A2 = pemberian pupuk Bio P 2000 Z dan Phosmit 75 ml
A3 = pemberian pupuk Bio P 2000 Z dan Phosmit 100 ml
A4 = pemberian pupuk Bio P 2000 Z dan Phosmit 125 ml
A5 = pemberian pupuk Bio P 2000 Z dan Phosmit 150 ml
U0 = ulangan kontrol
U1 = ulangan 1
U2 = ulangan 2
U3 = ulangan 3
3.4.4. Penanaman
Setelah bibit cabai rawit tumbuh setinggi 10-13 cm selanjutnya bibit
dipindahkan ke polibag dengan ukuran 20x30 cm yang sudah diisi dengan tanah
liat dan setelah itu langsung disiram. Penanaman dilakukan pada sore hari, pada
saat itu keadaan cuaca tidak panas sehingga dapat mencegah layunya bibit cabai
rawit.
9
3.4.5. Perlakuan
Penyiraman pupuk dilakukan seminggu setelah tanaman dipindahkan ke
polibag dengan interval waktu setiap minggu hingga menjelang panen.
3.4.6. Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman dilakukan terutama dalam hal penyiraman dan
penyiangan. Penyiraman dengan menggunakan air dan dilakukan setiap pagi dan
sore hari. Sedangkan penyiangan disesuaikan dengan kondisi polibag dimana jika
ada gulma yang tumbuh, serta pemberantasan hama dan tumbuhan dengan
menggunakan pestisida alami bila terdapat serangan.
10
3.5.5. Panjang akar (cm)
Panjang akar diukur dari pangkal hingga ujung akar menggunakan
meteran dan dilakukan pada akhir penelitian.
Dari hasil perhitungan ANAVA bila ada data yang menunjukan signifikan,
maka dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) taraf 5% dan 1%.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
11
a. Menentukan
1. Kuadrat Tengah Galat (KTG)
2. Derajat Bebas Galat (DBG)
3. r = Ulangan
4. t = 5% dan 1%
5. Menghitung BNT 5% dan 1%
6. Membuat tabel BTN taraf 5% dan 1%
7. Membandingkan nilai rata perlakuan dalam tabel BNT taraf 5%
dan 1%
8. Membuat keputusan uji BNT taraf 5% dan 1%
B Alat
1 Jerigen plastik 1 Buah 30.000 30.000
ukuran 20 liter
2 Ember plastik 1 Buah 10.000 10.000
3 Batang 1 Batang 5000 5000
12
pengaduk
4 Polybag ukuran 1 Pack 20.000 20.000
20x30 cm
5 Meteran 1 Buah 10.000 10.000
6 Timbangan 1 Buah 60.000 60.000
elektrik
7 Gelas ukur 1 Buah 10.000 10.000
plastik
8 Buku dan pena 1 Paket 5000 5000
C Biaya Laporan
1 Pembuatan 1 Paket 400.000 400.000
Proposal
2 Biaya tak 1 Paket 100.000 100.000
terduga
Total 937.500
13
DAFTAR PUSTAKA
Aryani, I., Aminah, R, I, S., dan Priangan, D, B. 2020. Respon Pertumbuhan Bibit
Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) Main Nursery terhadap
Penambahan Dosis Pupuk Hayati Cair di Polybag. KLOROFIL xv. No. 2 :
101-105.
Azri. 2019. Pengaruh Pupuk Hayati dan Pupuk Organik terhadap Produktivitas
Tanaman Jagung pada Lahan Bekas Tambang Bouksit. Jurnal Pengkajian
dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Vol. 22, No.2 : 225-234.
B. M. Ida. 1986. Pengantar Studi Demografi. Nur Cahaya. Yogyakarta. 232 hal.
Dian, A, S., Linda, R., dan Rahmawati. 2017. Aplikasi Pupuk Organik Cair (POC)
Kotoran Kambing Difermentasikan dengan EM4 terhadap Pertumbuhan
dan Produktivitas Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescents L.) Var.
Bara. Protobiont. Vol. 6, No.3 : 182-187.
Hariyadi, Winarti, S., dan Basuki. 2020. Kompos dan Pupuk Organik Cair untuk
Pertumbuhan dan Hasil Cabai Rawit (Capsicum frutescens) di Tanah
Gambut. Journal of Environment and Management. Vol. 2, No.1 : 61-70.
Husen, E., Saraswati, R., dan Hastuti, RD. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk
Hayati. Balai Besar Pengembangan dan Penelitian Sumber daya Lahan
Pertanian, Bogor.
14
Intara D, Asep, S., Erizal, N, Sembiring, M. H. D. Bintoro. 2011. Pengaruh
Pemberian Bahan Organik pada Tanah Liat dan Lempung Berliat terhadap
Kemampuan Mengikat Air. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. Vol.16,
No.2 : 130-136.
Maruli, Ernita dan Hercules, G. 2012. Pengaruh Pemberian NPK Grower dan
Kompos terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabe Rawit
(Capsicum frutescens L). Dinamika Pertanian. Vol. 27, No.3 : 149 – 256.
Suhastyo, A, A., dan A. Eko. 2014. Pengaruh Beberapa Jenis Pupuk terhadap
Hasil Tiga Varietas Kedelai (Glycine max (L.) Merrill). Media Agrosains.
Vol.1, No.1 : 33-37.
Suwandi, Sopha, GA., Efektivitas Pengelolaan Pupuk Organik, NPK dan Pupuk
Hayati terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah.dan Yufdy, MP.
2015. J. Hort. Vol. 25, No. 3 : 208-221.
Widayanti, S., dan Yulianti, N. 2007. Kajian Ekonomi pada Usaha Tani Padi
Organik di Desa Sumber Ngepoh Kecamatan Lawang Kabupaten Malang.
J–SEP. Vol. 1, No.2 : 1-7.
Yendra, Agah Mey. 2017. Aplikasi Pupuk Hayati yang Mengandung Rizobakteri
pada Tanaman Kedelai Edamame. Skripsi. Jurusan Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Palembang.
15
Zum, Mashar Ali. 2010. Bukti Keunggulan Pupuk Hayati Bio P 2000 Z dalam
Peningkatan Produktivitas dan Produksi Pertanian. PT. Alam Maju
Lestari Indonesia, Bogor.
16
LAMPIRAN
Pencampuran pupuk
Fermentasi pupuk
Penyemaian Benih
Parameter Pengamatan
Analisis data
17
Lampiran 2. Denah Percobaan Lapangan
I II III
A3 A1 A5
A1 A0 A3
A2 A5 A4
A0 A2 A0
A5 A4 A1
A4 A3 A2
Keterangan :
A0 = tanpa perlakuan pupuk Bio P 2000 Z dan Phosmit
A1 = pemberian pupuk Bio P 2000 Z dan Phosmit 50 ml/polybag
A2 = pemberian pupuk Bio P 2000 Z dan Phosmit 75 ml/polybag
A3 = pemberian pupuk Bio P 2000 Z dan Phosmit 100 ml/polybag
A4 = pemberian pupuk Bio P 2000 Z dan Phosmit 125 ml/polybag
A5 = pemberian pupuk Bio P 2000 Z dan Phosmit 150 ml/polybag
18