Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia (II)

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 69

MODUL PRAKTIKUM

ANATOMI
PATHOFISIOLOGI
MANUSIA

PRODI S1 FARMASI
2020

Alamat :
Jl. Kapten Mulyadi No.17, Karanganyar
Jl. Solo-Kebakkramat No.11, Kemiri, Karanganyar
No.Telepon : 0271- 6491717, No.Fax : 0271-495919
MODUL PRAKTIKUM

ANATOMI PATHOFISIOLOGI MANUSIA

Penyusun :

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TUJUH BELAS

2020

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia ii


IDENTITAS MAHASISWA

NAMA : ……………………………………………………………………..

LENGKAP
NIM : ……………………………………………………………………..
TINGKAT/ : ……………………………………………………………………..

SEMESTER
HP/ TELP : ……………………………………………………………………..

PERSETUJUAN MODUL PRAKTIKUM

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia iii


Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia Prodi S1 Farmasi STIKES Tujuh Belas
Tahun Akademik 2020/2021 Telah disetujui oleh :

Karanganyar, 06 Juli 2020

Kaprodi S1 Farmasi

STIKES Tujuh Belas

Rifkarosita Putri Ginaris., M.Farm

Wakil Ketua I Bidang Akademik

STIKES Tujuh Belas

Saka Suminar, S.Kep., M.Kes

VISI, MISI DAN TUJUAN

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia iv


Visi Program Studi S1 Farmasi

Menghasilkan insan kesehatan di bidang Farmasi yang kompeten dan kompetitif pada
tahun 2025

Misi Program Studi S1 Farmasi

1. Menyelenggarakan pendidikan kefarmasian yang bermutu dan berkompeten di bidang


sains, teknologi, farmasi klinis dan komunitas.
2. Menyelenggarakan penelitian kefarmasian yang bermutu terutama dalam bidang
pengembangan bahan alam.
3. Menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta hasil - hasil penelitian kepada
masyarakat, industri farmasi dan instansi terkait.
4. Menjalin jaringan kerjasama yang produktif dan berkelanjutan dengan lembaga
penelitian, dunia usaha, instansi pemerintahan, lembaga sosial terkait di tingkat daerah,
nasional dan global.
5. Mengembangkan organisasi dalam meningkatkan kualitas tata kelola yang baik (good
governance), sehingga mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan strategis.

Tujuan

1. Menghasilkan lulusan berdaya saing global, berintegritas tinggi, berbudi luhur,


berkompeten dan professional yang memiliki spirit kewirausahaan dalam menjawab
berbagai masalah di bidang sains/ teknologi farmasi, farmasi klinis/ komunitas.
2. Mengembangkan dan memanfaatkan IPTEK yang relevan dengan tujuan pembangunan
nasional dan daerah melalui penyelenggaraan program studi, penelitian terutama kajian
pengembangan bahan alam.
3. Meningkatkan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka transformasi
ilmu pengetahuan dan hasil penelitian kepada masyarakat.
4. Memperluas dan meningkatkan jaringan kerjasama yang saling menguntungkan dengan
berbagai lembaga pemerintah/swasta di dalam dan luar negeri.
5. Terciptanya sistem tatakelola yang baik (Good Governance Practice) khususnya; di
bidang perencanaan, tatakelola, evaluasi dan pengembangan berkelanjutan berasaskan
transparansi, akuntabel, akurat dan efisien, dengan memanfaatkan teknologi sistem
informasi.

KATA PENGANTAR

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia v


Buku petunjuk praktikum ini disusun untuk memenuhi kebutuhan
mahasiswa sebagai panduan dalam melaksanakan praktikum Anatomi
Pathofisiologi Manusia, untuk mahasiswa program studi S1 Farmasi. Dengan adanya
buku petunjuk praktikum ini diharapkan akan membantu dan mempermudah
mahasiswa dalam memahami dan melaksanakan praktikum Anatomi Pathofisiologi
Manusia, sehingga akan memperoleh hasil yang baik.

Materi yang dipraktikumkan merupakan materi yang sesuai dengan konsep


teori Anatomi Pathofisiologi Manusia dan diharapkan dapat memberikan bekal
untuk materi lanjutannya. Untuk itu dasar teori yang didapatkan saat kuliah juga
akan sangat membantu mahasiswa dalam melaksanakan praktikum Anatomi
Pathofisiologi Manusia ini.

Buku petunjuk ini masih dalam proses penyempurnaan. Insya Alloh


perbaikan akan terus dilakukan demi kesempurnaan buku petunjuk praktikum ini
dan disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga buku petunjuk
ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Karanganyar, Juli 2020

Koordinator
Praktik Anatomi Phatofisiologi
Manusia

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia vi


Daftar Isi

IDENTITAS MAHASISWA............................................................................................................iii

PERSETUJUAN MODUL PRAKTIKUM.......................................................................................iv

VISI, MISI DAN TUJUAN......................................................................................................................v

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................vi

MODUL I..........................................................................................................................................7

TUBUH MANUSIA..........................................................................................................................7

MODUL II.........................................................................................................................................7

SISTEM KARDIOVASKULER......................................................................................................7

MODUL III.....................................................................................................................................12

SISTEM PERNAPASAN...............................................................................................................12

MODUL IV.....................................................................................................................................16

SISTEM PERSARAFAN...............................................................................................................16

MODUL V......................................................................................................................................20

SISTEM INTEGUMEN.................................................................................................................20

MODUL VI.....................................................................................................................................25

SISTEM REPRODUKSI................................................................................................................25

MODUL VII....................................................................................................................................41

SISTEM ENDOKRIN....................................................................................................................41

MODUL VIII...................................................................................................................................51

SISTEM PENCERNAAN..............................................................................................................51

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................61

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia vii


MODUL I
TUBUH MANUSIA

DASAR TEORI
Penyakit - penyakit muskuloskeletal perlu dicermati dalam penegakan diagnosis,
karena umumnya gejala – gejala yang diperlihatkan hampir sama. Ketelitian dalam
mengumpulkan gejala – gejala dan pemeriksaan pendukung sangat diperlukan. Untuk
dignosis penyakit – penyakit dalam bidang Reumatologi, umumnya digunakan
kriteria dari American College of Rheumatology (ACR). Bila gejala dan
pemeriksaan sudah memenuhi, maka dignosis dan terapi sudah dapat dilakukan.

1. Struktur dan Klasifikasi Jaringan Tulang


Skeletal disebut juga sistem rangka, yang tersusun atas tulang-tulang.
Tubuh kita memiliki 206 tulang yang membentuk rangka. Bagian terpenting
adalah tulang belakang.
a. Struktur Tulang
Secara makroskopis tulang terdiri dari dua bagian yaitu pars spongiosa
(jaringan berongga) dan pars kompakta (bagian yang berupa jaringan padat).
Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa
(periosteum); lapis tipis jarigan ikat (endosteum) melapisi rongga sumsum dan
meluas ke dalam kanalikuli tulang kompak.
Membran periosteum berasal dari perikondrium tulang rawan yang
merupakan pusat osifikasi. Periosteum merupakan selaput luar tulang yang tipis.
Periosteum mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan ikat
dan pembuluh darah. Periosteum merupakan tempat melekatnya otot-otot rangka
(skelet) ke tulang dan berperan dalam memberikan nutrisi, pertumbuhan dan
reparasi tulang rusak.
b. Klasifikasi Tulang
Berdasarkan bahan pembentuknya :
 Tulang Rawan
 Tulang Keras
Berdasarkan Penyusunnya
 Tulang Kompak

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia viii


 Tulang Spongiosa
Berdasarkan Bentuknya
 Tulang Panjang
 Tulang Pendek
 Tulang Pipih
 Tulang tidak beraturan

2. Struktur dan Klasifikasi Jaringan Otot


Otot adalah sebuah jaringan konektif yang tugas utamanya adalah berkontraksi
yang berfungsi untuk menggerakan bagian-bagian. Otot kerangka biasanya dikaitkan
pada dua tempat tertentu, tempat yang terkuat disebut origo (asal) dan yang lebih
dapat bergerak disebut insersio. Origo dianggap sebagai tempat dari mana otot
timbul, dan insersio adalah tempat kearah mana otot berjalan.

3. Struktur dan Klasifikasi Persendian


Persambungan, sendi atau artikulasio adalah istilah yang digunakan untuk
menunjuk pertemuan antara dua atau beberapa tulang dari kerangka.
Terdapat tiga jenis utama : sendi yang fibrus, sendi tulang rawan, dan sendi
synovial. Sendi dapat diklasifikasikan menurut kemungkinan geraknya: tak
bergerak, sedikit bergerak, dan bergerak luas.
a. Sendi fibrus atau sinartrosis adalah sendi yang tak dapat bergerak atau merekat
ikat, maka tiada mungkin gerakan antara tulang-tulangnya.
b. Sendi tulang rawan atau amfiartroses adalah sendi dengan gerakan sedikit dan
permukaan persendiannya dipisahkan oleh bahan-antara dan hanya dan mungkin
sedikit gerakan misalnya simfisis pubis.
c. Sendi sinovial atau diartroses adalah persendian yang bergerak bebas danterdapat
banyak ragamnya.

PETUNJUK KERJA
1. Baca dan pelajari terlebih dahulu pelaksanaan prosedur
2. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Bekerja secara hati – hati dan teliti
4. Tanyakan pada dosen pembimbing bila terdapat hal – hal yang kurang
dimengerti

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia ix


KESELAMATAN KERJA

Sebelum melakukan tindakan, pastikan semua alat dan bahan yang digunakan
dalam keadaan siap pakai

PERALATAN / PERLENGKAPAN DAN BAHAN

1. Phantom Kerangka Tubuh Manusia


2. Alat tulis

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia x


PROSEDUR KERJA

Tugas Mandiri !
1. Identifikasi gambar dibawah ini !

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xi


2. Identifikasi gambar dibawah ini !

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xii


3. Cocokkan gambar dan jelaskan fungsinya

Isilah jawaban yang tepat dari gambar diatas !

NO GAMBAR FUNGSI
1
2
3
4
5

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xiii


MODUL II
SISTEM KARDIOVASKULER
DASAR TEORI

Sistem peredarah darah terdiri atas jantung, pembuluh darah dan limfe. Jantung
merupakan organ pemompa yang besar yang mem elihara peredaran melalui seluruh
tubuh. Arteri membawa darah dari jantung, Vena membawa darah ke jantung. Kapiler
menggabungkan arteri dan vena, terentang di antarnya dan merupakan jalan lalu lintas
antara makanan dan buangan. Di sini juga terjadi pertukaran gas dalam cairan
extraseluler atau interstisiil. Saluran limfe mengumpulkan, menyaring, dan
menyalurkan kembali kedalam darah limfenya yang dikeluarkan melalui dinding kapiler
halus untuk membersihkan jaringan. Saluran limfe ini juga dapat dianggap menjadi bagian
sistem peredaran.
1. Anatomi Jantung dan Pembulu Darah
Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dengan basisnya
diatas dan puncaknya dibawah. Apex-nya (puncak) miring kesebelah kiri. Berat
jantung kira-kira 300 gram. Ukurannya jantung kira-kira sebesar kepalan tangan dan
terletak didalam dada, batas kanannya tepat pada sternum kanan dan apeksnya pada
ruang intercostalis kelim a kiri pada linea midclavicular.
Letak jantung berbatasan dengan organ lainnya yaitu :
Atas : Pembuluh darah besar (aorta, truncus, pulmonalis, dll)
Bawah : Diafragma
Setiap sisi : Paru
Belakang : Aorta descendes, oesophagus, dan columna vertebralis
Pembuluh darah yang tersambung dengan jantung. Vena kava superior dan inferio
menuangkan darahnya ke atrium kanan. Lubang dari vena kava inferior dijaga oleh
katup semilunar eustakhius. Arteri pulmonalis membawa darah keluar dari
vertikel kanan. Empat pulmonaris membawa darah dari paru-paru ke atrium kiri.
Aorta membawa darah keluar dari ventrikel kiri.

2. Sistem Peredaran Darah


Secara umum fungsi jantung yang utama adalah memompa darah ke seluruh

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xiv


tubuh dan menampungnya kembali setelah dibersihkan organ paru- paru. Hal ini
berarti bahwa fungsi jantung manusia adalah sebagai alat atau organ pemompa darah
pada manusia. Pada saat itu jantung menyediakan oksigen darah yang cukup dan
dialirkan ke seluruh tubuh, serta membersihkan tubuh darih hasil metabolisme
(karbondioksida).
Sehingga untuk melaksanakan fungsi tersebut jantung mengumpulkan darah
yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan selanjutnya memompanya ke
paru-paru, dengan cara darah pada jantung mengambil oksigen dan membuang
karbondioksida. Pada jantung darah yang kaya akan oksigen yang berasal dari
paru-paru dipompa ke jaringan seluruh tubuh manusia.

PETUNJUK KERJA
1. Baca dan pelajari terlebih dahulu pelaksanaan prosedur
2. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Bekerja secara hati – hati dan teliti
4. Tanyakan pada dosen pembimbing bila terdapat hal – hal yang kurang
dimengerti
KESELAMATAN KERJA
Sebelum melakukan tindakan, pastikan semua alat dan bahan yang digunakan
dalam keadaan siap pakai

PERALATAN/PERLENGKAPAN DAN BAHAN

1. Gambar / Model Jantung Manusia


2. Alat tulis

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xv


PROSEDUR KERJA

Tugas Mandiri
!
1. Identifikasi gambar dibawah ini !

Aorta Arteri Pulmonalis Serambi Kiri

Katup Mitral Katup Aorta Bilik Kiri

Katup Trikuspid Bilik Kanan Otot Papiler

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xvi


2. Jelaskan Urutan Sistem Peredaran Darah berikut !

1. Pilihlah jawaban yang tepat sesuai dengan pernyataan dibawah ini !


Membawa dan mendistribusikan darah yang kaya ogsigen ke seluruh arteri

Menerima darah “kotor” dari seluruh tubuh memalui vena cava atas dan
bawah untuk dialirkan ke bilik kanan jantung

Memompa darah ke Seluruh Tubuh

Menjegah darah yang telah berada di vartikel kiri kembali ke artrium


kiri dengan demikian darah akan di pompa keluar melalui katup aorta ke
aorta

Mencegah darah yang telah berada di aorta kembali ke vartikel kiri

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xvii


MODUL III
SISTEM PERNAPASAN

DASAR TEORI
Dengan bernapas setiap sel dalam tubuh menerima persendian
oksigennya dan pada saat yang sama melepaskan produk oksidasinya. Oksigen yang
bersenyawa dengan karbon dan hydrogen dari jaringan memungkinkan setiap sel
sendiri-sendiri melangsungkan proses metabolismenya, yang berarti pekerjaan selesai
dan hasil buangan dalam bentuk karbon dioksida (CO2) dan air (1-120) dihilangkan.
1. Saluran Pernapasan
Pernapasan adalah proses ganda, yaitu terjadinya pertukaran gas didalam
jaringan atau “pernapasan dalam” dan yang terjadi didalam paru-paru bernama
“pernapasan luar”. Udara ditarik kedalam paru-paru pada waktu menarik napas dan
didorong keluar paru-paru pada waktu mengeluarkan napas. Udara masuk
melalui jalan pernapasan yang akan diterangkan dibawah.
Sakuran Pernapasan. Nares anterior adalah saluran-saluran di dalam
lubang hidung. Saluran-saluran itu bermuara ke dalam bagian yang dikenal sebagai
vestibulum ini (rongga) hidung. Vestibulum ini dilapisi dengan epithelium
bergaris yang bersambung dengan kulit. Lapisan nares anterior memuat sejumlah
kelenjar sebaseus yang ditutupi oleh bulu kasar. Kelenjar- kelenjar itu bermuara
kedalam rongga hidung.
Rongga Hidung dilapisi selaput lendir yang sangat kaya akan pembuluh darah,
dan bersambung dengan lapisan farinx dan dengan selaput lendir semua sinus
yang mempunyai lubang masuk ke dalam rongga hidung. Daerah pernapasan dilapisi
dengan epithelium silinder dan sel spite berambut yang mengandung sel cangkir
atau sel lendir. Sekresi dari sel itu membuat permukaan nares bawah dan berlendir.
Di atas septum nasalis dan konkha selaput lendir ini paling tebal.

2. Mekanisme Sistem Pernapasan

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xviii


Bagaimana caranya agar udara dapat masuk di paru-paru? paru-paru tidak
mempunyai jalan untuk menarik udara melalui hidung. Tetapi udara dapat dibawa
masuk kedalam paru-paru melalui kegiatan otot tertentu. Otot-otot ini menambah
ukuran dada setiap orang bernapas. Sementara ukuran dada seseorang bertamba,
paru - paru bertambah luas; dan udara akan segera mengisi ruangan yang telah
tersedia. Dengan demikian saat otot menjadi rileks, dada kembali kepada
ukurannya semula, dan udara dipaksakan untuk keluar melalui jalan masuknya.
Berdasarkan cara melalukan inspirasi dan ekspirasi serta tempat terjadinya,
manusia dapat melakukan dua mekanisme pernapasan ,yaitu pernapasan dada dan
pernapasan perut.

PETUNJUK KERJA

1. Baca dan pelajari terlebih dahulu pelaksanaan prosedur


2. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Bekerja secara hati – hati dan teliti
4. Tanyakan pada dosen pembimbing bila terdapat hal – hal yang kurang
dimengerti

KESELAMATAN KERJA
Sebelum melakukan tindakan, pastikan semua alat dan bahan yang digunakan
dalam keadaan siap pakai

PERALATAN/PERLENGKAPAN DAN BAHAN

1. Model / Gambar Organ Pernapasan Manusia


2. Alat tulis

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xix


PROSEDUR KERJA

Tugas Mandiri
!
1. Identifikasi gambar dibawah ini !

Diafragma Bronkus

Laring Faring

Pita suara Hidung

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xx


Epiglotis Trakea

2. Jelaskan mekanisme sistem pernapasan berdasarkan gambar berikut


ini !

Udara Masuk Tulang Rusuk


Udara Keluar Tulang dada
Paru-paru Diafragma
Inspirasi Ekspirasi

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xxi


MODUL IV
SISTEM PERSARAFAN

DASAR TEORI
Sistem saraf merupakan salah satu system koordinasi yang bertugas
menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem
saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan-perubahan
yang terjadi dilingkungan luar maupun dalam.
1. Sistem Saraf Pusat
Otak adalah pusat dari system saraf. Otak mengatur dan
mengkoordinir sebagian besar gerakan, perilaku dan funsi tubuh seperti jantung,
tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak juga bertanggung
jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi, iangatan, pembelajaran motorik dan
segala bentuk pembelajaran lainnya. Anatomi otak manusia terdiri dari atas otak
besar, otak tengah, otak belakang dan otak kecil.
2. Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi (system saraf perifer) adalah lanjutan dari neuron yang
bertugas membawa impuls saraf menuju ked an dari system saraf pusat. Berdasarkan
cara kerjanya system saraf tepi dibedakan menjadi 2 yaitu: Sistem saraf sadar,
yaitu system saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan secara sadar atau
dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Berdasarkan asalnya system saraf sadar
dibedakan menjadi dua yaitu : system saraf kepala (cranial)) dan system saraf tulang
belakang(spinal). Ssitem saraf tak sadar. Berdasarkan sifat kerjanya saraf tak sadar
dibedakan menjadi dua yaitu : saraf simpatik dan saraf parasimpatik.

PETUNJUK KERJA

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xxii


1. Baca dan pelajari terlebih dahulu pelaksanaan prosedur
2. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Bekerja secara hati – hati dan teliti
4. Tanyakan pada dosen pembimbing bila terdapat hal – hal yang kurang
dimengerti

KESELAMATAN KERJA
Sebelum melakukan tindakan, pastikan semua alat dan bahan yang digunakan dalam
keadaan siap pakai

PERALATAN/PERLENGKAPAN DAN BAHAN


1. Model / Gambar Organ Otak Manusia
2. Alat tulis

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xxiii


PROSEDUR KERJA
Tugas Mandiri !
1. Identifikasi gambar di bawah ini !

8
3 9
2
5
6
4

Otak Besar
Otak Tengah
Otak Kecil
Sumsum Tulang Belakang
Jembatan Varol
Sumsum Lanjutan
Pusat kegiatan-kegiatan yang didasari seperti mengingat, berpikir, melihat,
berbicara, bergerak dan mendengar.
Penyeimbang tubuh dan sebagai pusat koordinasi kerja otot ketika
bergerak. Otak kecil terletak dibawah otak besar bagian belakang
Pusat pengedali pernafasan, menyempitkan pembuluh darah, mengatur
suhu tubuh, gatur denyut jantung

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xxiv


2. Identifikasi gambar di bawah ini !

Sistem saraf kepala (cranial)

Sistem saraf tulang belakang (spinal)

Saraf Pinggang

Saraf ekor

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xxv


MODUL V
SISTEM INTEGUMEN

DASAR TEORI
Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas. Sistem ini ter-diri atas
kulit dan aksesorinya, termasuk rambut, kuku, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan
reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).
Fungsi dari sistem integumen adalah :
a. Melindungi struktur internal
b. Mencegah masuknya kuman penyebab penyakit
c. Mengatur suhu tubuh
d. Melakukan proses ekskresi melalui keringat
e. Melindungi bahaya sinar matahari, dan
f. Memproduksi vitamin D

1. Anatomi Fisiologi Sistem Integumen – Kulit


Kulit dibagi 3 lapisan yaitu epidermis, dermis dan hypodermis. Berikut
gambar lapisan kulit.
a) Lapisan Kulit Epidermis
Epidermis sering kita sebut sebagai kulit luar. Kulit luar ini jika dikum -pulkan
akan menjadi organ terbesar dari tubuh. Luas permukaannya sendiri adalah
sekitar 18 meter persegi. Epidermis memiliki beberapa lapisan yang mengandung
empat jenis sel. Jenis sel pertama disebut keratinosit (memproduksi keratin,
yaitu pro-tein yang memberikan kekuatan, fleksibilitas, dan anti air); jenis sel
kedua di-namakan melanosit (memproduksi melanin, yaitu pigmen gelap yang
memberikan warna kulit); jenis sel ketiga disebut sel Merkelyang berkaitan
dengan indra sentuhan); dan jenis sel keempat dinamakan sel Langerhans
(membantu sistem kekebalan tubuh).
Sesuai dengan anatomi fisiologi sistem integumen, lapisan terdalam
dari epidermis adalah lapisan basal. Lapisan ini merupakan lapisan sel tung-
gal yang menempati membran dasar (lapisan antara dermis dan epidermis).
Lapisan berikutnya adalah lapisan stratum spinosum. Stratum spinosum terdiri
atas sel-sel bergranul (sel kasar). Setelah lapisan stratum spinosum dalam

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xxvi


anatomi fisiologi sistem integumen bagian epidermis ini terdapat stratum
granulosum, yaitu lapisan yang juga bergranul dan lebih kasar. Kemudian terdapat
stratum lucidum yang berfungsi sebagai pelindung terhadap kerusakan
akibat sinar ultraviolet. Lapisan lucidum menurut anatomi fisiologi sistem
integumen hanya ada di daerah yang sering digunakan seperti telapak tangan
dan telapak kaki. Selain itu, dalam anatomi fisiologi sistem integumen bagian
epidermis ini juga masih terdapat lapisan paling luar dari epidermis yang disebut
stratum corneum, yaitu lapisan sel-sel mati yang membuat kulit elastis dan
berfungsi se-bagai pelindung sel-sel dasar yang kering. Berikut gambar lapisan
epidermis.
b) Lapisan Kulit Dermis
Masih membahas anatomi fisiologi sistem integumen bagian kulit,
Lapisan kulit kedua dinamakan dermis. Dermis adalah lapisan kulit yang bera-
da di bawah epidermis. Penyusun utama dari dermis adalah kolagen (protein
penguat), serat retikuler (serat protein yang berfungsi sebagai penyokong),
dan serat elastis (protein yang berperan dalam elastisitas kulit). Jenis lapisan
kulit dermis terdiri atas dua macam, yaitu lapisan papiler (lapisan jaringan
ikat longgar) dan lapisan retikuler (lapisan jaringan ikat padat). Kedua lapisan ini
sangat sulit untuk dibedakan.
Di dalam lapisan kulit dermis terdapat :
1) Kelenjar keringat (yang berfungsi sebagai penghasil keringat untuk
pencegah kulit kering dan juga pengatur suhu tubuh)
2) Kelenjar minyak (yang berfungsi dalam menghasilkan minyak yang
berperan sebagai pelindung kulit dari kekeringan)
3) Folikel rambut (bagian akar rambut yang merupakan
tempat membelahnya sel-sel rambut)
4) Hipodermis atau subkutan (bagian kulit yang paling bawah), dan Saraf-
saraf penerima rangsang sentuhan (yang berfungsi sebagai sensor penerima
rangsang sentuhan yang kemudian akan dikirimkan ke otak).
5) Di dalam dermis juga terdapat jaringan lemak yang merupakan tempat
cadangan energi padat yang sewaktu-waktu digunakan tubuh untuk
beraktivitas (ketika di dalam tubuh tidak ada glukosa).
c) Lapisan kulit hipodermis (subkutis)
Lapisan kulit hipodermis adalah jaringan ikat di bawah kulit yang men-

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xxvii


gandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, serta saraf yang berjalan
sejajar dengan permukaan kulit. Fungsi jaringan ini sebagai penahan terhadap
benturan ke organ tubuh bagian dalam, memberi bentuk pada tubuh, mem-
pertahankan suhu tubuh dan sebagai tempat penyimpan cadangan makanan.

2. Anatomi Fisiologi Sistem Integumen - Rambut dan Kuku


Anatomi fisiologi Sistem Integumen yang lainnya adalah rambut dan Kuku.
Rambut dan kuku merupakan turunan dari kulit. Rambut terdiri atas medulla,
korteks, dan juga kutikula. Medula letaknya berada di bagian tengah. Medula berisi
keratin dan udara. Adapun korteks merupakan lapisan paling tebal rambut. Lapisan
inilah yang memiliki pigmen (zat warna) yang menentukan rambut berwarna
hitam, coklat, merah, ataupun pirang. Sedangkan kutikula merupa-kan lapisan
terluar rambut. Lapisan ini berupa sel- sel yang tumpang tindih seperti sisik. Akar
rambut tertanam di bawah kulit (bagian dermis).
Ada beberapa fungsi rambut, diantaranya :
a) Melindungi kulit dari pengaruh buruk
b) Alis mata melindungi mata dari keringat agar tidak mengalir ke mata
c) Menyaring udara pada hidung
d) Serta berfungsi sebagai pengatur suhu
e) Pendorong penguapan keringat
f) Indera peraba yang sensitif
Saat pertumbuhan rambut terdapat 3 fase yang akan terjadi, diantaranya :
1) Fase pertumbuhan (Anagen) : Sel-sel matriks melalui mitosis membentuk sel-sel
baru mendorong sel-sel lebih tua ke atas. Aktivitas ini lamanya 2-6 tahun. 90 %
dari 100.000 folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase pertumbuhan
pada satu saat.
2) Fase Peralihan (Katagen) : Masa peralihan dimulai dari penebalan jaringan ikat di
sekitar folikel rambut. Bagian tengah akar rambut menyempit dan bagian di
bawahnya melebar dan mengalami pertandukan sehingga terbentuk gada (club)
berlangsung 2-3 minggu.
3) Fase Istirahat (Telogen) : Berlangsung kurang lebih 4 bulan, rambut
mengalami kerontokan 50-100 lembar rambut rontok dalam tiap harinya. Faktor
pendukung terjadinya kerontokan rambut jika terjadi trauma, stress dan
sebagainya. Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang menebal.

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xxviii


Bagian kuku terdiri dari :
a) Matriks kuku merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru.
b) Dinding kuku (nail wall) merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi
bagian pinggir dan atas.
c) Dasar kuku (nail bed) merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku.
d) Alur kuku (nail grove) merupakan celah antar dinding dan dasar kuku.
e) Akar kuku (nail root) merupakan bagian proksimal kuku.
f) Lempeng kuku (nail plate) merupakan bagian tengah kuku yang
dikelilingi dinding kuku.
g) Lunula merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat
akar kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit.
h) Eponikium (kutikula) merupakan dinding kuku bagian proksima, kulit
arinya menutupi bagian permukaan lempeng kuku.
i) Hiponikium merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah kuku yang bebas
(free edge) menebal.
3. Anatomi Fisiologi Sistem Integumen - Kelenjar Keringat
Berdasarkan fungsi dan komposisi keringat yang diproduksinya, seti-
daknya terdapat dua jenis kelenjar keringat, yakni kelenjar keringat eksokrin dan
kelenjar keringat apokrin.
a. Kelenjar keringat ekrin
Berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh. Kelenjar ini tersebar luas di seluruh
permukaan kulit. Namun, lokasi terbanyak kelenjar ekrinbiasanya terdapat di
sekitar wajah, telapak tangan, dan telapak kaki. Keringat yang dihasilkannya pun
berupa air yang mengandung berbagai macam garam.
b. Kelenjar keringat apokrin
Berfungsi sebagai pemecah komponen organik dari keringat yang di- hasilkan.
Kelenjar ini akan menghasilkan bau tak sedap Banyak terdapat di sekitar ketiak
dan selangkangan atau sekitar alat kelamin

PETUNJUK KERJA
1. Baca dan pelajari terlebih dahulu pelaksanaan prosedur
2. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Bekerja secara hati – hati dan teliti

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xxix


4. Tanyakan pada dosen pembimbing bila terdapat hal– hal yang kurang dimengerti

KESELAMATAN KERJA
Sebelum melakukan tindakan, pastikan semua alat dan bahan yang digunakan dalam
keadaan siap pakai

PERALATAN/PERLENGKAPAN DAN BAHAN


1. Model / Gambar Lapisan Kulit
2. Alat tulis

PROSEDUR KERJA
Tugas Mandiri !
1. Tunjukkan lokasi dari ketiga bagian tersebut, jelaskan beserta fungsi dan
bagian-bagian yang ada didalamnya !

JAWAB:

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xxx


2. Gambar di bawah ini menunjukkan 2 keadaan yang berbeda. Jelaskan dengan
singkat 2 keadaan tersebut !

JAWAB:

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xxxi


MODUL VI
SISTEM REPRODUKSI

DASAR TEORI
Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri
dari testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya. Reproduksi juga merupakan
bagian dari proses tubuh yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan suatu
generasi. Untuk kehidupan makhluk hidup reproduksi tidak bersifat vital artinya tanpa
adanya proses reproduksi makhluk hidup tidak mati. Akan tetapi bila makhluk tidup
tidak dapat bereproduksi maka kelangsungan generasi makhluk hidup tersebut
terancam dan punah, karena tidak dapat dihasilkan keturunan (anak) yang merupakan
sarana untuk melanjutkan generasi.
1. Anatomi Sistem Reproduksi Laki-Laki
a. Organ Genetalia Eksterna
1) Penis
Penis terdiri jaringan kavernosa (erektil) dan dilalui uretra. Ada dua permukaan
yaitu permukaan posterior penis teraba lunak (dekat uretra) dan permukaan
dorsal. Jaringan erektil penis tersusun dalam tiga kolom longitudinal, yaitu
sepasang korpus kavernos um dan sebuah korpus spongiousum di bagian
tengah. Ujung penis disebut glans. Glands penis ini mengandung jaringan
erektil dan berlanjut ke korpus spongiosum. Glans dilapisi lapisan kulit tipis
berlipat, yang dapat ditarik ke proksimal disebut prepusium (kulit luar),
prepusium ini dibuang saat dilkukan pembedahaan (sirkumsisi). Penis
berfungsi sebagai penetrasi. Penetrasi pada wanita memungkinkan terjadinya
deposisi semen dekat serviks uterus.
Penis terdiri dari:
 Akar (menempel pada didinding perut)
 Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
 Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).
Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di
umung glans penis. Dasar glans penis disebut korona. Pada pria yang tidak
disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium) membentang mulai dari korona

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xxxii


menutupi glans penis.
Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil:
 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus, terletak
bersebelahan.
 Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi uretra.
Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan
tegak (mengalami ereksi).
2) Scrotum
Scrotum adalah bangunan seperti kantong yang tertutup oleh kulit dan
merupakan tempat bergantungnya penis. Scrotum dibagi oleh septum yang
terdiri dari jaringan fibrosa menjadi 2 ruangan yang masing-masing berisi 1
testis, 1 epididymis dan bagian permulaan vas deferens. Scrotum tidak
mengandung lemak subkutan, tetapi mengandung jaringan otot yang
dapat mengadakan retraksi (penarikan keatas) testis dalam usaha untuk
melindungi testis terhadp trauma. Skrotum juga bertindak sebagai sistem
pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara normal,
testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan
suhu tubuh.
3) Testis
Testis merupakan sepasang struktur berbentuk oval,agak gepeng dengan
panjang sekitar 4 cm dan diameter sekitar2.5 cm. Testis berada didalam
skrotum bersama epididimis yaitu kantung ekstraabdomen tepat
dibawah penis. Dinding pada rongga yang memisahkan testis dengan
epididimis disebut tunika vaginalis.
Tunika vaginalis dibentuk dari peritoneum intraabdomen yang
bermigrasi ke dalam skrotum primitive selama perkembangan genetalia
interna pria, setelah migrasi ke dalam skrotum, saluran tempat turunnya
testis (prosesus vaginalis) akan menutup. Testis menghasilkan Follicle
Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) juga hormon
testosterone.
Fungsi testis, terdiri dari :
 Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di Tubulus
seminiferus.

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xxxiii


 Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstial.

4) Epididymis
Epididymis merupakan pipa halus yang berkelok-kelok, masing- masing
panjangnya 6 meter, yang menghubungkan testis dengan vas deferens.
Tubulus tadi mempunyai epitel bercilia yang melapis bagian dalam guna
membantu spermatozoa bergerak menuju vas deferens. Fungsi dari
epididimis yaitu sebagai saluran penhantar testis, mengatur sperma sebelum
di ejakulasi, dan memproduksi semen.
5) Vas deferens
Vas deferens berbentuk yang masing-masing panjangnya 45 cm, yang
mengangkut spermatozoa dari epididymis ke urethra pars prostatica. Tidak
seperti epididymis, vas deferens tidak mempunyai pelapis epitel bercilia karena
sekresi vesicular seminalis dan prostat merupakan medium untuk membantu
pengangkutan spermatozoa. Spermatozoa disimpan di dalam vas ini, disini
terjadi pemasakan dan peningkatan motilitasnya.
Vas deferens ini merupakan saluran yang dapat diikat dan
dipotong pada saat vasektomi. Sperma masih diproduksi dan memasuki vas
deferens, tetapi sperma tadi tidak dapat diejakulasi sehingga mengalami
degenerasi.
b. Organ Genetalia Interna
1) Vesica seminalis
Vesica seminalis merupakan kantong-kantong kecil yang berbentuk
tidak teratur, panjangnya 5 cm dan terletak diantara dasar vesica urinaria dan
rectum. Fungsi vesica seminalis adalah mensekresi cairan yang kental
berwarna kekuningan yang ditambahkan pada sperma untuk membentuk
cairan seminalis. Cairan tadi mengandung glukosa dan bahan lain untuk
memberi nutrien (makan) kepada sperma. Masing- masing vesicular
bermuara pada duktus seminalis yang bergabung dengan vas deferens pada
sisi yang sesuai untuk membentuk ductus ejaculatorius.
2) Ductus ejaculatorius
Masing-masing ductus ejaculatorius dibentuk dari persatuan vas
deferens dengan ductus seminalis. Ductus ejaculatorius panjangnya kira-kira
2,5 cm. Ductus ejaculatorius berjalan melewati prostat dan bertemu dengan

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xxxiv


urethra. Dengan demikian ductus ejaculatorius ini menghubungkan vasa
deferentia dengan urethra.
3) Prostat
Prostat merupakan bangunan yang berbentuk kerucut
yang panjangnya 4 cm, lebarnya 3 cm dan tebalnya 2 cm dengan berat kira-
kira 8 gram. Prostat mengelilingi bagian atas urethra dan terletak dalam
hubungan langsung dengan cervix vesicae urinariae. Prostat tersusun atas
jaringan kelenjar dan serabut-serabut otot involunter dan berada di dalam
kapsul fubrosa. Jaringan otot prostat berfungsi untuk membantu dalam
ejakulasi. Prostat mengeluarkan sekeret cairan yang bercampur secret dari
testis, perbesaran prostate akan membendung uretra dan menyebabkan retensi
urin. Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50 kelenjar
yang terbagi atas 4 lobus yaitu:
 Lobus posterior
 Lobus lateral
 Lobus anterior
 Lobus medial
Fungsi Prostat: Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis yang berguna
untuk menlindungi spermatozoa terhadap sifat asam yang terapat pada uretra
dan vagina. Di bawah kelenjar ini terdapat Kelenjar Bulbo Uretralis yang
memilki panjang 2-5 cm. fungsi hampir sama dengan kelenjar prostat.
4) Glandula bulbourethralis (Cowper)
Organ ini merupakan kelenjar kecil berwarna kuning kira-kira sebesar
kacang kapri, terletak tepat dibawah prostat. Saluran kelenjar ini panjangnya
kira-kira 3 cm, dan bermuara ke dalam urethra sebelum mencapai bagian
penis. Sekresi dari glandula bulbourethralis ini ditambahkan kedalam
cairan seminalis. Glandula bulbourethralis mengeluarkan sedikit caira
sebelum ejakulasi dengan tujuan untuk melumasi penis sehingga
mempermudah masuk kedalam vagina. Kalau sekresi prostat sendiri
mempunyai pH 6,6 maka pH cairan seminalis secara keseluruhan sama
dengan darah yaitu 9,5.
c. Fisiologi Sistem Reproduksi Pria
1) Hormon pada Laki-laki

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xxxv


a) FSH, Menstimulir spematogenesis.
b) LH, Menstimulir Sel Interstitiil Leydig untuk memproduksi
Testosteron.
c) Testosteron, Bertanggung jawab dalam perubahan fisik laki-laki
terutama organ seks sekundernya. Efek hormon testoteron pada pria :
• Sebelum lahir : Maskulinasi saluran reproduksi dan genital eksterna,
Mendorong penurunan testis ke skrotum
• Efek reproduksi : Pertumbuhan dan pematangan organ
reproduksi, Penting dalam spermatogenesis dan Pertumbuhan tanda
kelamin sekunder
2) Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah perkembangan spermatogonia menjadi
spermatozoa. Berlangsung 64 hari. Spermatogonia berkembang menjadi
spermatozit primer. Spermatozit primer menjadi spermatozit sekunder.
Spermatozit sekunder berkembang menjadi spermatid. Tahap akhir
spermatogenesis adalah pematangan spermatid menjadi spermatozoa. Ukuran
spermatozoa adalah 60 mikron. Spermatozoa terdiri dari kepala, badan dan
ekor.
2. Anatomi Sistem Reproduksi Wanita
Sistem reproduksi perempuan tersusun atas genetalia eksterna, genetalian
interna dan panggul. Panggul perempuan disusun oleh bagian lunak dan bagian
keras.
a. Organ Genetalia Eksterna
1. Mons pubis/mons veneris
Bagian yang menonjol diatas simfisis dan ditutupi rambut pada
wanita setelah pubertas. Daerah ini sebagai bantalan karena
mengandung banyak jaringan lemak.
2. Labia mayora
Organ ini merupakan 2 lipatan membulat besar, terdapat pada sisi kiri
dan kanan. Daerah ini mengandung banyak jaringan lemak dan sebasea,
kelenjar keringat dan kelenjar bau. Bentuknya lonjong, mengecil ke
bawah. Pertemuan labia mayor kiri dan kanan ke bawah dan kebelakang
membentuk kommisura posterior. Permukaan sebelah dalam labia mayora
halus dan mengandung banyak kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xxxvi


kelenjar minyak (glandula sebacea), bagian luarnya ditutupi rambut setelah
pubertas. Organ ini homolog dengan skrotum.
3. Labia minora
Labia minora merupakan dua lipatan tipis dari kulit yang berwarna merah
muda, terletak disebelah dalam labia mayora pada sisi kiri dan kanan. Organ
ini halus, tidak tertutup rambut, tetapi mengandung sejumlah glandula
sudorifera dan glandula sebacea. Organ ini menutupi vertibulum. Pertemuan
lipatannya mengelilingi klitoris.
4. Klitoris
Klitoris analog dengan penis, merupakan bangunan kecil yang sangat
sensitive dan erektil besarnya kira-kira sebesar kacang ijo, banyak
pembuluh darah dan saraf serta ditutupi oleh preputium klitoridis.
5. Vestibulum
Organ ini berbentuk lonjong, mengecil ke bawah. Batas-batas vestibulum
adalah: 1) dibagian depan oleh klitoris, 2) dibagian belakang oleh perineum,
3) disisi kiri-kanan oleh labia minor. Vestibulum merupakan tempat
bermuaranya enam lubang alami, yaitu orifisium urethra, kelenjar skene (+
2,5 cm dibawah klitoris), introitus vagina dan kelenjar bartholini.
6. Bulbus vestibule
Bulbus vestibule terletak dibawah selaput lendir vulva dekat ramus ossis
pubis, pada sisi kiri dan kanan. Ukuran: panjang 3-4 cm, lebar 1-2 cm, tebal
0,5-1 cm. Organ ini mengandung banyak pembuluh darah, sebagian tertutup
oleh muskulus iskio kavernosa dan muskulus konstriktor vagina. Pada saat
persalinan sering tertarik ke atas ke arah arcus pubis, dan bagian bawah
yang melingkari vagina sering mengalami cidera, hematoma vulva atau
perdarahan.
7. Kelenjar skene
Organ ini terdiri dari dua buah, terletak di kiri dan kanan bawah
orifisium urethra. Kedua tubuli skene berjalan sejajar urethra sepanjang + 6
mm dan bermuara pada kedua sisi orifisium urethra (ostium urethra eksterna).
Analog dengan kelenjar prostat. Kelenjar skene bersekresi saat ejakulasi,
yaitu mengeluarkan ejakulat, jumlahnya sedikit.
8. Kelenjar bartholini
Kelenjar bartholini terdiri dari dua buah, terletak di kedua sisi vagina,

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xxxvii


yaitu pada ligamentum triangulare dan bermuara di kiri dan kanan dekat fossa
navikulare. Bentuk dan ukuran kelenjar ini, lebih kurang sebanding dengan
kacang kapri. Salurannya kecil dan panjang sehingga mudah mengalami
infeksi. Kelenjar ini terdiri dari glandula racemosa, menyekresi mucus
yang berfungsi sebagai lubrikans saat melakukan hubungan seksual dan
mempertahankan genetalia eksterna tetap lembab.
9. Introitus/Ostium vagina
Introitus vagina menempati dua per tiga bagian bawah vestibulum,
ditutupi oleh labia minora. Pada virgo ditutupi hymen. Hymen
merupakan suatu membran tipis, berlubang, yang dapat dilalui oleh darah
saat menstruasi. Bentuk hymen berbeda-beda. Besarnya lubang hymen (hiatus
himenalis) seujung jari sampai dua jari. Konsistensi hymen dari lunak
sampai kaku. Hymen hampir selalu mengalami robekan saat melakukan
hubungan seksual (koitus). Pada saat itu, hymen bisa robek pada posisi
pukul 5 atau 7 (kiri atau kanan belakang). Laserasi lebih lanjut terjadi pada saat
persalinan pervaginam. Setelah persalinan robek dan sisanya dapat dilihat yang
disebut karunkula himenalis atau karunkula mirtiformis.
10. Perineum
Perineum terletak diantara vestibulum dengan anus. Organ ini memiliki
konsistensi dari kaku hingga elastis. Rata-rata panjang perineum adalah 4 cm.
11. Vaskularisasi dan drainase
Vaskularisasi genetalia eksterna berasal dari arteria pudenda yang
merupakan cabang arteri femoralis. Drainase venosa melalui vena-vena yang
sesuai. Drainase limfe: sebagian menuju ke limfonodi ingunalis dan sebagian
menuju ke limfonodi iliaca eksterna.
12. Inervasi/persarafan
Enervasi organ genetalia eksternal adalah cabang-cabang nervus
pudendus (berasal dari nervus (S2-S4). Organ ini juga mendapat inervasi
dari nervus perinealis.
b. Organ Genetalia Interna
1. Vagina/Liang Senggama/Liang Kemaluan
Merupakan saluran muskulo-membraneus yang menghubungkan rahim
dengan vulva. Jaringan muskulusnya merupakan kelanjutan dari muskulus
sfingter ani dan muskulus levator ani, oleh karena itu dapat dikendalikan.

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xxxviii


Vagina terletak antara kandung kemih dan rektum. Panjang bagian
depannya sekitar 9 cm dan dinding belakangnya sekitar 11 cm. Bagian serviks
yang menonjol ke dalam vagina disebut portio. Portio uteri membagi puncak
(ujung) vagina menjadi:
 Forniks anterior
 Forniks dekstra
 Forniks posterior
 Forniks sisistra
Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam
susu dengan pH 4,5. keasaman vagina memberikan proteksi
terhadap infeksi.
Fungsi utama vagina:
 Tempat masuknya sperma.
 Tempat keluarnya darah haid dan hasil konsepsi
 Membantu menopang uterus
 Membantu mencegah infeksi
2. Uterus
Organ ini berbentuk seperti buah peer atau advokat, merupakan organ
berongga. Pada keadaan tidak hamil, organ ini sebesar telur ayam kampung.
Letak fisiologis: antefleksi dan anteversi.
Antefleksi merupakan letak fundus uteri terhadap serviks yang
menghadap ke depan. Anteversi adalah letak fundus uteri terhadap vagina yang
menghadap ke depan. Uterus disusun oleh serviks uteri dan korpus uteri.
Bentuk uterus seperti bola lampu dan gepeng.
 Korpus uteri : berbentuk segitiga
 Serviks uteri : berbentuk silinder
 Fundus uteri : bagian korpus uteri yang terletak diatas kedua pangkal tuba.
Untuk mempertahankan posisinya, uterus disangga beberapa
ligamentum, jaringan ikat dan parametrium. Ukuran uterus tergantung dari usia
wanita dan paritas. Ukuran anak-anak 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm
dan > 80 gram pada wanita hamil. Uterus dapat menahan beban hingga 5 liter
 Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan :
 Peritonium

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xxxix


Meliputi dinding rahim bagian luar. Menutupi bagian luar uterus.
Merupakan penebalan yang diisi jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan
urat syaraf. Peritoneum meliputi tuba dan mencapai dinding abdomen.
 Lapisan otot
Susunan otot rahim terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan
tengah, dan lapisan dalam. Pada lapisan tengah membentuk lapisan tebal
anyaman serabut otot rahim. Lapisan tengah ditembus oleh pembuluh
darah arteri dan vena. Lengkungan serabut otot ini membentuk angka
delapan sehingga saat terjadi kontraksi pembuluh darah terjepit rapat, dengan
demikian pendarahan dapat terhenti. Makin kearah serviks, otot rahim
makin berkurang, dan jaringan ikatnya bertambah. Bagian rahim yang
terletak antara osteum uteri internum anatomikum, yang merupakan batas
dari kavum uteri dan kanalis servikalis dengan osteum uteri histologikum
(dimana terjadi perubahan selaput lendir kavum uteri menjadi selaput lendir
serviks) disebut isthmus. Isthmus uteri ini akan menjadi segmen bawah rahim
dan meregang saat persalinan.
 Endometrium
Pada endometrium terdapat lubang kecil yang merupakan muara dari
kelenjar endometrium. Variasi tebal, tipisnya, dan fase pengeluaran lendir
endometrium ditentukan oleh perubahan hormonal dalam siklus menstruasi.
Pada saat konsepsi endometrium mengalami perubahan menjadi
desidua, sehingga memungkinkan terjadi implantasi (nidasi). Lapisan epitel
serviks berbentuk silindris, dan bersifat mengeluarakan cairan secara
terus-menerus, sehingga dapat membasahi vagina. Kedudukan uterus dalam
tulang panggul ditentukan oleh tonus otot rahim sendiri, tonus ligamentum
yang menyangga, tonus otot-otot panggul. Ligamentum yang menyangga
uterus adalah:
 Ligamentum latum
Ligamentum latum seolah-olah tergantung pada tuba fallopii.
 Ligamentum rotundum (teres uteri)
 Terdiri dari otot polos dan jaringan ikat.
 Fungsinya menahan uterus dalam posisi antefleksi.
 Ligamentum infundibulopelvikum

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xl


 Menggantung dinding uterus ke dinding panggul.
 Ligamentum kardinale Machenrod
 Menghalangi pergerakan uteruske kanan dan ke kiri.
 Tempat masuknya pembuluh darah menuju uterus.
 Ligamentum sacro-uterinum
 Merupakan penebalan dari ligamentum kardinale
 Machenrod menuju os.sacrum.
 Ligamentum vesiko-uterinum
Merupakan jaringan ikat agak longgar sehingga dapat mengikuti
perkembangan uterus saat hamil dan persalinan.
3. Tuba uterina/Tuba falopii
Tuba fallopii merupakan tubulo-muskuler, dengan panjang 12 cm dan
diameternya antara 3 sampai 8 mm. fungsi tubae sangat penting, yaiu untuk
menangkap ovum yang dilepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari
spermatozoa ovum dan hasil konsepsi, tempat terjadinya konsepsi, dan
tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai
bentuk blastula yang siap melakukan implantasi.
4. Ovarium
Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan kanan uterus
di bawah tuba uterina dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum
uterus. Setiap bulan sebuah folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan
pada saat kira-kira pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi. Ovulasi adalah
pematangan folikel de graaf dan mengeluarkan ovum. Ketika dilahirkan,
wanita memiliki cadangan ovum sebanyak 100.000 buah di dalam
ovariumnya, bila habis menopause. Ovarium yang disebut juga indung telur,
mempunyai 3 fungsi:
 Memproduksi ovum
 Memproduksi hormone estrogen
 Memproduksi progesterone
Memasuki pubertas yaitu sekitar usia 13-16 tahun dimulai pertumbuhan
folikel primordial ovarium yang mengeluarkan hormon estrogen. Estrogen
merupakan hormone terpenting pada wanita. Pengeluaran hormone ini
menumbuhkan tanda seks sekunder pada wanita seperti pembesaran payudara,

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xli


pertumbuhan rambut pubis, pertumbuhan rambut ketiak, dan akhirnya terjadi
pengeluaran darah menstruasi pertama yang disebut menarche.
Awal-awal menstruasi sering tidak teratur karena folikel graaf belum
melepaskan ovum yang disebut ovulasi. Hal ini terjadi karena memberikan
kesempatan pada estrogen untuk menumbuhkan tanda- tanda seks sekunder.
Pada usia 17-18 tahun menstruasi sudah teratur dengan interval 28-30 hari
yang berlangsung kurang lebih 2-3 hari disertai dengan ovulasi, sebagai
kematangan organ reproduksi wanita.

c. Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita


Hormon Reproduksi pada wanita :
1) Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel
sekitar sel ovum.
2) Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.
3) Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses
pematangan sel ovum).
4) Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH
3. Anatomi Payudara
Payudara perempuan disebut juga glandula mammaria, alat reproduksi
tambahan. Organ ini terletak pada setiap sisi sternum dan meluas setinggi antara
costa kedua dan keenam (gadis), tertanam diatas muskulus pectoralis mayor dan
dipertahankan oleh ligamentum suspensorium. Bentuknya tonjolan ½ bola dan
mempunyai ekor dari jaringan yang meluas ke aksila. Berat payudara 200 g;
saat hamil beratnya 600 g sedangkan saat menyusui 800 g. secara makroskopis,
payudara dibagi menjadi bagian, yaitu corpus payudara, areola dan papilla (puting
susu). Papilla mammae terletak dipusat areola setinggi costa ke-4. Panjangnya + 6
mm. daerah ini tersusun atas jaringan erektil berpigmen. Permukaannya
berlubang-lubang kecil (ostium papilare) sebagai muara duktus laktiferus. Terdapat
4 macam bentuk puting susu, yaitu bentuk normal, pendek/datar, panjang dan
terbenam. Pada papilla dan areola terdapat saraf peraba yang sangat penting untuk
reflex menyusui. Bila puting diisap, akan terjadi rangsangan saraf yang akan
diteruskan ke hipofis ie anterior, yang kemudian merangsang produksi dan
pengeluaran ASI.
Areola mammae merupakan daerah berbentuk lingkaran yang terdiri dari

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xlii


kulit yang longgar dan mengalami pigmentasi dengan diameter + 2,5 cm.
Didalamnya terdapat + 20 glandula sebacea. Pada kehamilan, areola dan
glandula tersebut membesar (disebut tuberculum Montgomery). Corpus (badan)
mammae merupakan bagian yang membesar. Didalamnya terdapat 15-20 lobus
pada setiap payudara. Setiap lobus terdiri dari duktus, duktulus laktiferus dan
alveoli. Struktur mikroskopis menunjukkan, payudara tersusun atas jaringan lemak
dan jaringan kelenjar. Jaringan kelenjar terdiri dari 15-20 lobus yang dipisahkan
secara sempurna oleh lembaran jaringan fibrosa. Setiap lobus merupakan satu unit
fungsional yang menghasilkan susu, terdiri dari alveolus, duktulus dan duktus
laktiferus.
Alveolus disusun oleh sel aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan
pembuluh darah. Beberapa alveolus mengelompok membentuk lobules, kemudian
membentuk lobus. Setelah ASI terbentuk, ASI disalurkan ke dalam duktulus,
kemudian ASI diteruskan ke duktus laktiferus bergabung dengan ASI yang
dihasilkan oleh duktulus lain. Dibawah areola, duktus laktiferus melebar (disebut
sinus laktiferus) sebagai tempat menyimpan ASI sementara. Pada masa janin
terjadi perkembangan payudara primer pada kedua jenis kelamin. Perbedaan
perkembangan payudara pada kedua jenis kelamin janin mulai Nampak pada usia
kehamilan empat minggu dengan crista mammaria atau rigi susu. Pada saat lahir,
kadang-kadang keluar ASI. Hal ini karena dibawah pengaruh hormon ibu.
Payudara mulai membesar pada saat masa pubertas. Kenaikan kadar estrogen,
memacu pertumbuhan vasa laktiferus, papilla dan areola mammae. Kenaikan kadar
progesterone memacu proliferasi alveoli. Jumlah jaringan lemak dan fibrosa juga
meningkat sehingga payudara tampak membesar. Payudara pada masa kehamilan
membesar secara nyata. Pada Umur Kehamilan (UK) 12 minggu, glandula sebasea
membesar dan menyekresi sebum disebut tuberculum montgomeri. Saat ini,
payudara mulai membentuk kolostrum. Pada UK 16 minggu muncul hiperpigmentasi
pada areola mammae. Kolostrum semakin banyak disekresi dengan semakin
bertambahnya umur kehamilan. Pada masa laktasi, produksi ASI semakin
banyak disekresi terutama pada ibu-ibu yang memberikan ASI eksklusif dan
menyusui secara on demand.
PETUNJUK KERJA
1. Baca dan pelajari terlebih dahulu pelaksanaan prosedur
2. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xliii


3. Bekerja secara hati – hati dan teliti
4. Tanyakan pada dosen pembimbing bila terdapat hal – hal yang kurang
dimengerti

KESELAMATAN KERJA
Sebelum melakukan tindakan, pastikan semua alat dan bahan yang digunakan dalam
keadaan siap pakai

PERALATAN/PERLENGKAPAN DAN BAHAN


1. Model / Gambar Genetalia dan Organ Reproduksi Manusia
2. Alat tulis

PROSEDUR KERJA

Tugas Mandiri !
1. Jodohkan kedua gambar yang ada disebelah kiri dengan gambar disebelah kanan
!

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xliv


1. Urinary bladder
2. Ureter
3. Seminal vesicle
4. Ejaculatory duct
5. Rectum
6. Prostate gland
7. Bulbourethral gland
8. Anus
9. Ductus deferens
10. Epididymis
11. Testis
12. Scrotum
13. Prepuce
14. Glans penis
15. Penis
16. Urethra

2. Berikut adalah gambar anatomi spermatozoa masak. Jelaskan bagian-


bagian tersebut !

1
2
Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xlv
3

JAWAB:

3. Berikut adalah gambar anatomi organ reproduksi wanita. Jelaskan bagian-


bagian tersebut!

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xlvi


JAWAB:

4. Berikut adalah gambar anatomi payudara. Jelaskan bagian-bagian


tersebut!

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xlvii


JAWAB :

MODUL VII
SISTEM ENDOKRIN

DASAR TEORI
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xlviii


memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk
mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan,
namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan
kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya
dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih
oleh sistem saraf.
Bila sistem endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem saraf
bekerja melalui neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf. Kelenjar
endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah. Kelenjar endokrin
termasuk: 1. Pulau Langerhans pada Pankreas, 2. Gonad (ovarium dan testis), 3. Kelenjar
adrenal, hipofise, tiroid dan paratiroid, serta timusB. Hormon dan fungsinya Kata
hormon berasal dari bahasa Yunani hormon yang artinya membuat gerakan atau
membangkitkan. Hormon mengatur berbagai proses yang mengatur kehidupan.
A. Pengertian Sistem Endokrin
Sistem Endokrin disebut juga kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak
mempunyai saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Sekret dari kelenjar
endokrin dinamakan hormon. Hormon berperan penting untuk mengatur
berbagai aktivitas dalam tubuh hewan, antara lain aktivitas pertumbuhan,
reproduksi, osmoregulasi, pencernaan, dan integrasi serta koordinasi tubuh.
Sistem endokrin hampir selalu bekerja sama dengan sistem saraf, namun cara
kerjanya dalam mengendalikan aktivitas tubuh berbeda dari sistem saraf. Ada dua
perbedaaan cara kerja antara kedua sistem tersebut. Kedua perbedaan tersebut
adalah sebagai berikut.
1) Dibandingkan dengan sistem saraf, sistem endokrin lebih nanyak bekerja melalui
transmisi kimia.
2) Sistem endokrin memperhatikan waktu respons lebih lambat daripada sistem
saraf. Pada sistem saraf, potensial aksi akan bekerja sempurna hanya dalam
waktu 1-5 milidetik, tetapi kerja endokrin melalui hormon baru akan sempurna
dalam waktu yang sangat bervariasi, berkisar antara beberapa menit hingga
beberapa jam. Hormon adrenalin bekerja hanya dalam waktu singkat, namun
hormon pertumbuhan bekerja dalam waktu yang sangat lama. Di bawah kendali
sistem endokrin (menggunakan hormon pertumbuhan), proses pertumbuhan
memerlukan waktu hingga puluhan tahun untuk mencapai tingkat pertumbuhan
yang sempurna.

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia xlix


Dasar dari sistem endokrin adalah hormon dan kelenjar (glandula),
sebagai senyawa kimia perantara, hormon akan memberikan informas i dan
instruksi dari sel satu ke sel lainnya. Banyak hormon yang berbeda-beda
masuk ke aliran darah, tetapi masing-masing tipe hormon tersebut bekerja dan
memberikan pengaruhnya hanya untuk sel tertentu.
B. Sel-sel Penyusun Organ Endokrin
Sel-sel penyusun organ endokrin dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
sebagai berikut.
1) Sel Neusekretori, adalah sel yang berbentuk seperti sel saraf, tetapi
berfungsi sebagai penghasil hormon. Contoh sel neusekretori ialah sel
saraf pada hipotalamus. Sel tersebut memperhatikan fungsi endokrin sehingga
dapat juga disebut sebagai sel neuroendokrin. Sesungguhnya, semua sel yang
dapat menghasilkan sekret disebut sebagai sel sekretori. Oleh karena itu, sel
saraf seperti yang terdapat pada hipotalamus disebut sel neusekretori.
2) Sel endokrin sejati, disebut juag sel endokrin kelasik yaitu sel endokrin
yang benar-benar berfungsi sebagai penghasil hormon, tidak memiliki
bentuk seperti sel saraf. Kelenjat endokrin sejati melepaskan hormon yang
dihasilkannya secara langsung ke dalam darah (cairan tubuh). Kelenjar
endokrin sejati dapat ditemukan pada hewan yang memepunyai sistem
sirkulasi, baik vertebrata maupun invertebrata. Hewan invertebrata yang
sering menjadi objek studi sistem endokrin yaitu Insekta, Crustaceae,
Cephalopoda, dan Moluska. Kelenjar ensokrin dapat berupa sel tunggal atau
berupa organ multisel.
C. Klasifikasi, Fungsi, dan Sifat Hormon
Berdasarkan hakekat kimianya, hormon dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu
hormon peptide dan protein, steroid, dan turunan tirosin.

Steroid Peptida Protein Besar Turunan Tirosin

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia l


Hormon Katekolamin, meliputi
Testosteron Hipotalamus Hormon : Noradrenalin
Esterogen Angiotensin Pertumbuhan Adrenalin
Progesteron Somatostatin Prolaktin LH Hormon Tiroid,
Kortikosteroid Gastrin FSH meliputi :
Vitamin D-3 Sekretin TSH Tiroksin (T4)

Selain berbagai hormon Glukagon


yang telah disebutkan di atas, terdapat Triiodotironin (T3)
sejumlah zat kimia
yang menyerupai hormon, antara lain :
1) Hormon Thymic : Hormon dari kelenjar timus (thymus), berperan untuk
mempengaruhi perkembangan sel limfosit B menjadi sel plasma, yaitu sel
penghasin antibodi.
2) Hormon Brakidin : Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar yang sedang aktif,
bekerja sebagai vasodilator (yang menyebabkan pembuluh darah membesar)
sehingga dapat meningkatkan aliran darah dan merangsang pengeluaran keringat
dan air ludah dalam jumlah lebih banyak.
3) Hormon Eritropuitin : Merupakan glikoprotein yang proses sintesisnya
melibatkan hati dan ginjal, hormon ini dapat merangsang pusat pembentukan sal
darah di sumsum tulang sehingga tubuh akan menghasilkan sel darah merah
dalam jumlah yang lebih banayak. Hal ini bermanfaat dalam meningkatkan
jumlah oksigen yang dapat diangkut oleh darah.
4) Hormon Prostaglin, Eritropuitin, Histamin, Kinin, dan Renin dapat disintesis
secara luas oleh berbagai jaringan tau organ yang sebenarnya tidak berfungsi
sebagai organ endokrin.
5) Hormon Feromon : suatu senyawa kimia spesifik yang dilepaskan oleh hewan ke
lingkunganya.dan dpapat menimbulkan respons prilaku, perkembangan,
reproduktif. Dan untuk membereikan daya tarik seksual, menandai daerah
kekuasaan, mengenali individu lain dalam spesies yang sama dan berperan
penting dalam sinkronisasi siklus seksual.
D. Jenis Kelenjar Endokrin
1) Hipofisis
Hypofisis cerebri atau glandula pituitari adalah struktur lonjong kecil
yang melekat pada permukaan bawah otak melalui infundibulum.
Lokasinya sangat terlindungi baik yaitu terletak pada sella turcica ossis

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia li


sphenoidalis. Disebut master endocrine gland karena hormon yang dihasilkan
kelenjar ini banyak mempengaruhi kelenjar endokrin lainya.
Kelenjar ini terletak di sela tursika, lekulkas os spenoidalis basis crania.
Berbentuk oval dengan diameter kira-kira 1 cm dan dibagi atas dua lobus lobus
anterior, merupakan bagian terbesar dari hipofise kira-kira 2/3 bagian dari
hipofise. pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam -macam hormon
yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis
disebut master gland.
Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior,
bagian tengah, dan bagian posterior.
a) Hipofisis bagian anterior
Hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis bagian anterior, terdiri dari:
 Hormon Somatotropin (untuk pembelahan sel,pertumbuhan)
 Hormon tirotropin (sintesis hormon tiroksin dan pengambilan unsur
yodium)
 Hormon Adrenokortikotropin (merangsang kelenjar korteks
membentuk hormon)
 Hormon Laktogenik(sekresi ASI)
 Hormon Gonadotropin( FSH pada wanita pemasakan folikel, pada pria
pembentukan spermatogonium; LH pada wanita pembentukan korpus
luteum, pada pria merangsang sel interstitial membentuk hormon
testosteron)
b) Hipofisis bagian tengah
Menghasilkan hormon perangsang melanosit atau Melanosit
Stimulating Hormon MSH). Apabila hormon ini banyak dihasilkan maka
menyebabkan kulit menjadi hitam.
c) Hipofisis posterior
 Hormon oksitosin(merangsang kontraksi kelahiran)
 Hormon Vasopresin( merangsang reabsorpsi air ginjal) Fungsi hipofisis
posterior (adenohipofise), terdiri dari:
 Anti-diuretik hormone (ADH): mengatur jumlah air yang melalui ginjal,
reabsorbsi air dan mengendalikan tekanan darah pada arteriole
 Hormone oksitosin: mengatur kontraksi uterus sewaktu melahirkan bayi

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia lii


dan pengeluaran air susu sewaktu menyusui.
Hipofisa merupakan sebuah kelenjar sebesar kacang polong, yang
terletak di dalam struktur bertulang (sela tursika) di dasar otak. sela
tursika melindungi hipofisa tetapi memberikan ruang yang sangat kecil untuk
mengembang. jika hipofisa membesar, akan cenderung
mendorong ke atas, seringkali menekan daerah otak yang membawa sinyal
dari mata dan mungkin akan menyebabkan sakit kepala atau gangguan
penglihatan.
Hipofisa mengendalikan fungsi dari sebagian besar kelenjar
endokrin lainnya. hipofisa dikendalikan oleh hipotalamus, yaitu bagian otak
yang terletak tepat diatas hipofisa. Hipofisa memiliki 2 bagian yang berbeda,
yaitu lobus anterior (depan) dan lobus posterior (belakang).
2) Kelenjar Tiroid
Terletak dan menempel pada trakea di bagian depan. Kelenjar tiroid adalah
salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia. Kelenjar ini
dapat ditemui di leher. Kelenjar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan tubuh
membakar energi, membuat protein dan mengatur kesensitifan tubuh terhadap
hormon lainnya. Kelenjar tiroid dapat distimulasi dan menjadi lebih besar oleh
epoprostenol. Fungsi tiroid diatur oleh hormon perangsang tiroid (TSH)
hipofisis, dibawah kendali hormon pelepas tirotropin (TRH) hipotalamus melalui
sistem umpan balik hipofisis - hipotalamus. Faktor utama yang mempengaruhi
laju sekresi TRH dan TSH adalah kadar hormon tiroid yang bersirkulasi dan laju
metabolik tubuh.
3) Kelenjar Paratiroid
Kelenjar ini terletak di setiap sisi kelnjar tiroid yang terdapat di dalam
leher. Kelenjar ini berjumlah 4 buah yang tersusun berpasangan yang
mengahasilkan hormon paratiroksin. Ada 2 jenis sel dalam kelejar
paratiroid, ada sel utama yang mensekresi hormon paratiroid (PTH) yang
berfungsi sebagai pengendali keseimbangan kalsium dan fosfat dalam tubuh
melalui peningkatan kadar kalsium darah dan penuurunan kadar fosfat darah
dan sel oksifilik yang merupakan tahap perkembangan sel chief.
4) Adrenal
Merupakan kelenjar ini berbentuk bola, yang menempel pada bagian atas
ginjal. Kelenjar ini disebut juga kelenjar adrenal atau kelenjar supra renal. Kelenjar

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia liii


adrenal dapat dibagi menjadi dua bagia, yaitu bagian luar yang berwarna
kekuningan yang bernama korteks, menghasilkan hormone kortisol, dan
bagian tengah (medula), menghasilkan hormon Adrenalin (epinefrin) dan nor
adrenalin (norepinefrin).
5) Pankreas
Pankreas terletak dibelakang lambung di depan vertebra lumalis I dan II
yang tersusun dari pulau-pulau langerhans yang tersebar di seluruh pangkreas.
Di pulau langerhans inilah terdapat sel-sel alfa dan sel-sel beta. Sel alfa
menghasilkan hormon glucagon sedangkan sel-sel beta menghasilkan hormone
insulin. Hormon insulin berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah.
Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak
menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan
penyakit diabetes.
6) Kelenjar Timus
Terletak di dalam midiastinum di belakan tulang sternum, kelenjar
timus dijumpai pada anak-anak di bawah usia 18 tahun. Kelenjar ini terletak di
dalam toraks kira-kira setinggi percabangan trakea, warnanya kemerah- merahan
dan terdiri atas 2 lobus. Pada bayi baru lahir beratnya kira-kira 10 gram, dan
ukurannya bertambah pada masa remaja sekitar 30-40 gram. Kelenjar timus
menhasilkan suatu sel imun yang membantu dalam pertahanan tubuh, selain itu
hormon kelenjar timus berperan dalam membatu pertumbuhan badan.
7) Hormon Kelamin
a) Testis
Testis terdapat pada pria, terletak pada skortum. Di dalam testis
terdapat sel-sel leydig yang akan menghasilkan hormon testoteron.
Hormon testoteron akan menentukan sifat kejantanan misalnya adanya
jenggot, kumis, jakun dan lain-lain, dan mengasilkan sel mani
(spermatozoid).
b) Ovarika
Kelenjar ovarika terdapat pada wanita, terletak pada ovarium di
sebelah kiri dan kanan rahim dan menhasilkan hormon estrogen dan
progesteron (korpus luteum). Hormon ini dapat mempengaruhi
pekerjaan uterus serta memberikan sifat kewanitaan, misalnya panggul yang
besar, bahu yang sempit dan lain-lain.

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia liv


NO. KELENJAR ENDOKRIN JENIS HORMON YANG DIHASILKAN
1. Kelenjar hipofise/pituitari
1. Hormone pertumbuhan (somatotropin)
(lobus anterior)
2. Thyroid-stimulating hormone (TSH)
3. Adrenokortikotropin (ACTH)
4. Follicle-stimulating hormone (FSH)
5. Luteinizing hormone (LH)
6. Prolaktin
2. Kelenjar hipofise/pituitari 1. Antidiuretik (vasopresin)
(lobus posterior) 2. Oksitosin
3. Kelenjar tiroid 1. Tiroksin
2. Kalsitonin
4. Kelenjar paratiroid Paratiroid hormone (parathormon)
5. Kelenjar adrenal
1. Korteks : mineralo kortikoid, gluko-
kortikoid dan hormone seks
2. Medulla : epinefrin dan norepinefrin
6. Kelenjar pancreas 1. Insulin
2. Glucagon
3. Somatostatin
7. Ovarium 1. Estrogen
2. Progesteron
8. Testis
Testosterone

E. Sifat Hormon
Semua hormon umunya memperlihatkan adanya kesamaan sifat. Beberapa
sifat yang umum diperlihatkan oleh hormon ialah sebagai berikut:
1) Hormon Polipeptida biasanya disintesis dalam bentuk precursor yang belum
aktif (disebut sebagai prohormon), contohnya proinsulin. Prohormon memiliki
rantai yang panjang daripada bentuk aktifnya.
2) Sejumlah hormon dapat berfungsi dalam konsentrasi yang sangat rendah dan
sebagian hormon berumur pendek.
3) Beberapa jenis hormon (misalnya adrenalin) dapat segera beraksi dengan sel
sasaran dalam waktu beberapa detik, sedangkan hormon yang lain (contohnya
esterogen dan tiroksin) bereaksi secara lambat dalam waktu beberapa jam samapai
beberapa hari.
4) Pada sel sasaran, hormon akan berkaitan dengan reseptornya.

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia lv


5) Hormon kadang-kadang memerlukan pembawa pesan kedua dalam
mekanismenya.
F. Mekanisme Aksi Hormon
1) Reseptor Hormon Pada Membran
Reseptor untuk hormon pada suatu sel dapat terletak pada membrane atau
sitoplasma biasanya merupakan reseptor untuk hormon protein atau peptida.
Apabila sudah sampai di dekat sel sasaran, hormon akan segera berikatan
dengan reseptornya dan memebentuk komplekss hormon- reseptor.
Pembentukan hormon-reseptor terjadi melalui mekanisme yang serupa dengan
penggabungan antara anak kunci dan gemboknya. Kompleks hormon-
reseptor akan memicu serangkaian reaksi biokimia yang menimbulkan tanggapan
hayati.
Berikut adalah contoh beberapa peristiwa yang dapat diubah oleh
hormon dengan cara kerja seperti di atas :
a) Perubahan aktivitas enzim : perubahan aktivitas enzim memungkinkan
proses metabolism tertentu dapat terselenggara atau terhenti.
b) Pengaktifan mekanisme transport aktif : proses transport aktif sangat
penting bagi sel untuk memasukkan tau mengeluarkan suatu zat.
c) Aktivitas pembentukan mikrotubulus : perubahan aktivitas
pembentukan mikrotubulus dapat mempengaruhi berbagai peristiwa yang
tergantung padanya, antara alin pergerakan ameba dan mitosis sel.
d) Pengubahan aktivitas metabolism DNA : pengubahan
aktivitas metabolisme DNA dapat memepengaruhi proses pertumbuhan
atau pembelahan sel.
2) Reseptor Hormon Pada Sitoplasma (Reseptor Sitosolik)
Merupakan hormon yang terdapat dalam sitoplasma sel sasaran. Hormon
yang menggunakan reseptor sitosolik adalah hormon steroid dan hormon turunan
asam amino. Hormon tersebut sangat musah larutdalam lipid sehingga mudah
melewati membrane sel sasaran. Selama dalam peredaran darah ke seluruh
tubuh, hormon selalu berkaitan dengan pengembannnya. Hormon akan terlepas
dari molekul pengemban dan masuk ke sel sasaran. Dalam sitoplasma sel
sasaran, hormon berkombinasi dengan reseptor khusus sehingga menghasilkan
kompleks hormon-reseptor yang aktif. Kompleks tersebut memiliki daya gabung
yang sanagt tinggi terhadap DNA sehingga setelah masuk ke inti, akan segera

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia lvi


berkombinasi dengan DNA. Hal ini yang mengawali transkrip DNA. Pengikatan
kompleks hormon reseptor pada daerah promoter akan merangsang gen
tertentu untuk aktif atau pasif.

G. Fisiologi sistem endokrin


1) Menghasilkan hormone yang dialirkan kedalam darah yang diperlukan oleh
jaringan tubuh tertentu
2) Mengontrol aktivitas kelenjar tubuh
3) Merangsang aktivitas kelenjar tubuh
4) Merangsang pertumbuhan jaringan
5) Mengatur metabolism, oksidasi, meningkatkan absorbs glukosa pada usus halus
6) Memengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin, mineral dan
air.

PETUNJUK KERJA
1. Baca dan pelajari terlebih dahulu pelaksanaan prosedur
2. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Bekerja secara hati – hati dan teliti
4. Tanyakan pada dosen pembimbing bila terdapat hal – hal yang kurang
dimengerti

KESELAMATAN KERJA
Sebelum melakukan tindakan, pastikan semua alat dan bahan yang digunakan dalam
keadaan siap pakai

PERALATAN/PERLENGKAPAN DAN BAHAN


1. Model / Gambar Tubuh Manusia
2. Alat tulis

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia lvii


PROSEDUR KERJA
Tugas Mandiri
1. Jodohkan kedua gambar yang ada disebelah kiri dengan gambar disebelah kanan
!

JAWAB:

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia lviii


MODUL VIII
SISTEM PENCERNAAN

DASAR TEORI
Salah satu ciri makhluk hidup adalah memerlukan makanan. Makanan yang telah
dimakan akan diuraikan dalam sistem pencernaan menjadi sumber energi, komponen
penyusun sel dan jaringan, dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Salah satu sistem
kompleks dalam tubuh adalah sistem pencernaan.
Sistem pencernaan (bahasa Inggris : digestive system) adalah sistem organ dalam
hewan m ultisel yang menerima m akanan, m encernanya menjadi energi dan nutrien, serta
mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan antara satu
hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda. Secara spesifik, sistem
pencernaan berfungsi untuk mengambil makanan, memecahnya menjadi m olekul
nutrisi yang lebih kecil, menyerap molekul tersebut ke dalam aliran darah, kemudian
membersihkan tubuh dari sisa pencernaan.
1. Pengertian Sistem Pencernaan Pada Manusia
Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan
dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi
molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.
Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan
sistem pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut, lambung, usus, dan
mengeluarkan kotorannya melewati anus. Proses pencernaan pada manusia terbagi
atas 5 macam yaitu :
a. Injesti
Adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut.
Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti sendok, garpu,
sumpit, dan lain sebagainya.

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia lix


b. Pencernaan Mekanik
Proses pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan
menjadi kecil dan lembut. Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi dan alat bantu
lain seperti batu kerikil pada burung merpati. Proses ini bertujuan untuk
membantu untuk mempermudah proses pencernaan kimiawi. Proses ini dilakukan
secara sadar atau sesuai dengan keinginan kita.
c. Pencernaan Kimiawi
Proses pencernaan kimiawi yaitu proses mengubah molekul-molekul zat
makanan yang kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana
sehingga mudah dicerna. Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim, asam, ‘bile’,
dan air. Proses ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah
enzim.
d. Penyerapan
Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem
sirkulator dan ‘lymphatic capallaries’ melalui osmosis, transport aktif, dan
difusi.
e. Penyingkiran
Yaitu penyingkiran/pembuangan material yang tidak dicerna dari ‘tract’ pencernaan
melalui defekasi.
2. Organ Dalam Sistem Pencernaan Pada Manusia
Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua
kelompok. Yaitu:
a. Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan adalah saluran yang kontinyu berupa tabung yang
dikelilingi otot. Saluran pencernaan mencerna makanan, memecah nya menjadi
bagian yang lebih kecil dan menyerap bagian tersebut menuju pembuluh darah.
Organ-organ yang termasuk di dalam nya adalah : mulut, faring, esofagus,
lambung, usus halus serta usus besar. Dari usus besar makanan akan dibuang
keluar tubuh melalui anus.
b. Organ pencernaan tambahan (aksesoris)
Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran
pencernaan dalam melakukan kerjanya. Gigi dan lidah terdapat dalam rongga
mulut, kantung empedu serta kelenjar pencernaan akan dihubungkan
kepada saluran pencernaan melalui sebuah saluran. Kelenjar pencernaan tambahan

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia lx


akan memproduksi sekret yang berkontribusi dalam pemecahan bahan makanan.
Gigi, lidah, kantung empedu, beberapa kelenjar pencernaan seperti kelenjar
ludah, hati dan pankreas.
3. Proses Pencernaan Makanan Dalam Sistem Pencernaan Pada Manusia
Pertama-tama, pencernaan dilakukan oleh mulut. Disini dilakukan
pencernaan mekanik yaitu proses mengunyah makanan menggunakan gigi dan
pencernaan kimiawi menggunakan enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi
mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi
gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya.

Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC.
Makanan selanjutnya dibawa menuju lambung dan
melewati kerongkongan. Makanan bisa turun ke lambung karena adanya kontraksi
otot- otot di kerongkongan. Di lambung, makanan akan melalui proses pencernaan
kimiawi menggunakan zat/enzim sebagai berikut:
a. Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu
(ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
b. Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
c. HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan
kolesistokinin pada usus halus.
d. Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit. Setelah makanan diproses di lambung
yang membutuhkan waktu sekitar 3 – 4 jam, makanan akan dibawa menuju usus
dua belas jari. Pada usus dua belas jari terdapat enzim-enzim berikut yang berasal
dari pankreas:
a. Amilase. Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula
lebih sederhana (maltosa).
b. Lipase. Yaitu enzim yang mengubah lem ak menjadi asam lemak dan
gliserol.
c. Tripsinogen. Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu
enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino
yang siap diserap oleh usus halus.
Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia lxi


ditampung di dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui
saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu mengandung garam -garam
empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi
mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan
dengan cara merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Empedu
merupakan hasil ekskresi di dalam hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna
cokelat pada feses.
Selanjutnya makanan dibawa menuju usus halus. Di dalam usus halus
terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan.
Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan
gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari,
seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan.
Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan
sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak
diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam
bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan
dapat langsung diserap oleh usus halus.
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama
dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar
terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan
sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E.
coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses
pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung
air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke
usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar.
Selanjutnya sisa-sisa makanan akan dibuang melalui anus berupa feses.
Proses ini dinamakan defekasi dan dilakukan dengan sadar.
4. Gangguan Pada Sistem Pencernaan Manusia
Gangguan pada sistem pencernaan cukup beragam. Faktor penyebabnya - pun
bermacam-macam, di antaranya makanan yang kurang baik dari segi kebersihan
dan kesehatan, keseimbangan nutrisi, pola makan yang kurang tepat, adanya
infeksi, dan kelainan pada organ pencernaan.
Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada sistem
pencernaan pada manusia. Diantaranya:

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia lxii


a. Gastritis
Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa
(lender) dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang
mengandung kuman penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida
(HCL) pada lambung terlalu tinggi.
b. Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada
hati. Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan.
c. Diare
Diare terjadi karena adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau
kolon. Fases penderita diare berbentuk encer. Penyebabnya adalah penderita
memakan makanan yang mengandung bakteri atau kuman. Akibatnya gerakan
peristaltic dalam usus tidak terkontrol. Sehingga, laju makanan meningkat dan
usus tidak dapat menyerap air. Namun, apabila fases yang dikeluarkan
bercampur dengan darah dan nanah, kemudian perut terasa mulas, gejala
tersebut menunjuk pada penyakit desentri. Penyebabnya yakni infeksi bakteri
Shigella pada dinding usus besar.
d. Konstipasi
Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan “sembelit”
adalah keadaan yang dialami seseoang dengan gejala fases mengeras sehingga
susah dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan air
pada sisia makanan. Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi keras. Ini
terjadi dari kebiasaan buruk yang menunda-nunda buang besar. Selain itu, juga
karenakurangnya penderita dalam mengkonsumsi makanan berserat. Oleh karena
itu, banyak memakan buah-buahan dan sayur-sayuran berserat serta minum
banyak air dapat mencegah gangguan ini.
e. Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks.
Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu).
Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit.
f. Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan
pada pembuluh vena disekitar anus. Orang yang sering duduk dalam
beraktivitas dan ibu hamil seringkali mengalami gangguan ini.

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia lxiii


g. Maag
Orang yang mengalami maag memiliki ciri-ciri rasa perih pada dinding
lambung, mual, muntah, dan perut kembung. Gangguan ini disebabkan
meningkatnya kadar asam lambung yang dipicu karena pikiran tegang, pola
makan yang tak teratur, dan lain sebagainya.
h. Keracunan
Keracunan makanan dapat terjadi karena pengaruh beberapa bakteri
semisal bakteri Salmonela yang menyebabkan penyakit demam tipus dan
paratipus.
i. Tukak Lambung
Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni
kerusakan pada selaput lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh factor-
faktor kuman, toksin, ataupun psikosomatis. Kecemasan, ketakutan, stress, dan
kelelahan merupakan faktor psikosomatis yang akhirnya dapat merangsang
pengeluaran HCL di lambung. Jika HCL berlebihan, selapu lendir lambung akan
rusak.
j. Malnutrisi (kurang gizi)
Yakni penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan
enzim pencernaan. Gangguan tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas atropi
yang kehilangan banyak reticulum endoplasma. Sebagai contoh adalah
kwashiorkor, yakni penyakit akibat kekurangan protein yang parah dan pada
umumnya menyerang anak-anak.
5. Organ Sistem Pencernaan pada Manusia
Terdapat 6 organ utama dalam sistem pencernaan yaitu mulut,
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Berikut adalah 6 organ
pencernaan manusia beserta bagian-bagiannya.
a. Mulut
Mulut adalah pintu masuk makanan. Di dalam mulut terdapat lidah,
rongga mulut, kelenjar ludah, dan gigi. Jadi fungsi mulut bermacam -macam yaitu
menghancurkan makanan, mencerna makanan, mengecap rasa makanan, dan
membantu menelan makanan. Di dalam mulut terjadi pencernaan mekanis
(dengan gigi dan lidah) dan pencernaan kimiawi (dengan ludah yang
mengandung enzim ptialin).
Mulut terdiri dari:

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia lxiv


1) Langit-langit
2) Gigi
3) Gusi
4) Tulang langit-langit
5) Pembuluh darah dan saraf langit-langit
6) Amandel
7) Lidah
8) Anak lidah
b. Kerongkongan
Kerongkongan adalah penghubung antara mulut dan lambung.
Kerongkongan disebut juga esofagus. Kerongkongan berbentuk tabung dan
terdapat otot. Otot pada kerongkongan berfungsi untuk membawa makanan
dari mulut ke lambung dengan menggunakan gerak peristaltik.
Kerongkongan dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
1) Bagian superior yang sebagian besar terdiri dari otot rangka.
2) Bagian tengah yang terdiri dari campuran otot rangka (otot lurik) dan otot
polos.
3) Bagian inferior yang terdiri dari otot polos.
c. Lambung
Lambung adalah organ pencernaan yang berfungsi untuk mencerna berbagai
zat-zat makanan. Letak lambung berada di bawah sekat rongga badan. Di dalam
lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan menggunakan enzim pepsin,
enzim renin, enzim lipase, dan asam lambung (HCl).
Lambung terdiri dari tiga bagian utama yaitu kardiak, fundus, dan
pilorus. Di ujung bagian atas lambung yang berbatasan dengan kerongkongan
terdapat sfingter yang berfungsi untuk menjaga makanan agar tidak keluar dari
lambung dan dimuntahkan kembali. Sedangkan di bagian bawah yang berbatasan
dengan usus dua belas jari disebut sfingter pilorus.
d. Usus Halus
Usus halus adalah tempat penyerapan sari-sari makanan. Disini juga
terjadi proses pencernaan kimiawi dengan bantuan enzim tripsin, enzim
disakarase, enzim erepsin, dan enzim lipase. Sari-sari makanan diserap melalui
jonjot-jonjot usus yang disebut vili. Seluruh sari makanan kecuali asam lemak
dan gliserol diangkut melalui vena porta menuju ke hati. Sedangkan asam

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia lxv


lemak dan gliserol diangkut melalui pem buluh limfa. Di usus halus juga
terdapat duodendum (usus dua belas jari), jejunum, dan ileum.
e. Usus Besar
Usus besar adalah usus yang terbesar. Fungsi usus besar adalah untuk
memilah kembali hasil pencernaan. Disini terjadi penyerapan air dengan
jumlah yang terbesar daripada organ lain dan terjadi proses pembusukan sisa-sisa
makanan dengan bantuan bakteri.
Struktur usus besar terdiri dari:
1) Usus buntu
2) Kolon asedens (kolon naik)
3) Kolon transversum (kolon datar)
4) Kolon desendens (kolon turun)
5) Rektum. Tempat menyimpan feses sebelum dikeluarkan melalui anus.
f. Anus
Anus atau dubur adalah penghubung antara rektum dengan
lingkungan luar tubuh. Di anus terdapat otot sphinkter yang berfungsi untuk
membuka dan menutup anus. Fungsi utama anus adalah sebagai alat
pembuangan feses melalui proses defekasi (buang air besar).
Di anus terdapat otot sphinkter, rektum, dan vena. Fungsi otot
sphinkter adalah untuk membuka atau menutup anus. Sedangkan fungsi rektum
adalah untuk menyimpan feses sementara waktu. Rangkuman proses yang
terjadi dalam sistem pencernaan makanan pada manusia dapat anda lihat pada
tabel dibawah ini:

Organ Proses Pencernaan yang terjadi


Mulut Mekanis dan Enzimatis
Kerongkongan Mekanis
Lambung Mekanis dan Enzimatis
Usus Halus Enzimatis, dan Penyerapan
Usus Besar Penyerapan
Anus Pengeluaran sisa makanan

PETUNJUK KERJA
1. Baca dan pelajari terlebih dahulu pelaksanaan prosedur

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia lxvi


2. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Bekerja secara hati – hati dan teliti
4. Tanyakan pada dosen pembimbing bila terdapat hal – hal yang kurang
dimengerti

KESELAMATAN KERJA
Sebelum melakukan tindakan, pastikan semua alat dan bahan yang digunakan dalam
keadaan siap pakai
PERALATAN/PERLENGKAPAN DAN BAHAN
1. Model / Gambar Alat Pencernaan Manusia
2. Alat tulis
PROSEDUR KERJA
Tugas Mandiri !
______Appendiks/Umbai cacing
1. Jodohkan Rectum/Poros
kedua gambar usus
yang ada disebelah kiri dengan gambar disebelah kanan!
Submandibularis (bawah
rahang)
Esophagus
Kelenjar ludah
Kolon transversum
Ileum
Amandel
Lidah
Sublingualis (bawah lidah)
Pancreas
Lambung
Anus
Parotis
Saluran pancreas
Hati
Duodenum
Saluran empedu
Kolon
Rongga mulut
Kolon descenden
Sekum
Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia lxvii
Kantung empedu
Kolon ascenden
2. Berikut adalah gambar anatomi usus besar beserta bagian-bagiannya.
Jelaskan fungsi dari bagian-bagian tersebut!

JAWAB:

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia lxviii


DAFTAR PUSTAKA

Wijaya (1996). Anatomi dan alat-alat rongga panggul. FKUI, Jakarta


Anderson PD (1999). Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia. Jones and Bartlet
Publisher. Boston. Edisi Bahasa Indonesia EGC Jakarta.
Pearce, EC (1999). Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Gramedia, Jakarta.

Landau BR (1980). Essential Human Anatomy and Physiology, 2nd


Edition.Scott.
Foresman and Company Glenview.
Martini F.H et.al (2001). Fundamentals of Anatomy and Physiology 5 th edition,
Prentice Hall, New Jersey.
FKUI (1995). Buku Ajar : Fisiologi Kedokteran . EGC Jakarta.
Anderson PD (1999). Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia. Jones and Bartlet
Publisher. Boston. Edisi Bahasa Indonesia EGC Jakarta.

Landau BR (1980). Essential Human Anatomy and Physiology, 2nd


Edition.Scott, Foresman and Company Glenview.
Murray RK, et all ( 1996 ). Harper’s Bio Chemistry . Ed. 24 EGC, Jakarta.
Guyton, AC (1983), Fisiologi Kedokteran (bagian 2) Edisi 5, Penerbit : EGC
Jane Coad (2001) Anatomy and Physiology, Mosby.
Rekomendasi : Buku terbaru

Modul Praktikum Anatomi Pathofisiologi Manusia lxix

Anda mungkin juga menyukai