Gizi Pada Lansia
Gizi Pada Lansia
Gizi Pada Lansia
Disusun oleh :
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “Gizi pada
Lansia” juga rasa terima kasih untuk dosen pembimbing kami, Farida Umamah,
S.Kep.Ns. M.Kep . Karena kami mendapatkan lebih banyak pengetahuan
sehingga dapat berbagi dengan teman-teman semuanya.
KATA PENGANTAR...........................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................3
BAB I.....................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................3
A. Latar Belakang............................................................................................4
B. Rumusan masalah.......................................................................................5
C. Tujuan penulisan.........................................................................................5
BAB II....................................................................................................................7
LANDASAN TEORI.............................................................................................7
A. Pengertian Gizi...........................................................................................7
B. Pengertian lansia.........................................................................................7
BAB III................................................................................................................13
PENUTUP...........................................................................................................13
A. Kesimpulan...............................................................................................13
B. Saran.........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lansia ( lanjut usia) adalah kelompok umur 60 tahun atau lebih,
dimana mengalami proses menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri dan mempertahankan
struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas
(termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang ada (Darmojo, 2004).
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 1998 tentang
kesejahteraan lanjut usia, yang dimaksud dengan lansia adalah seseorang
yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas (Kemenkes RI, 2016). Menurut
Depkes RI (2003) lansia dikelompokkan menjadi 3 yaitu pra lansia, lansia,
dan lansia resti. Pra lansia yaitu lansia yang berumur 45-59 tahun, lansia
yaitu 60-69 tahun dan lansia resti lebih dari 70 tahun.
Populasi lansia mencapai 962 juta orang pada tahun 2017, angka
ini diperkirakan akan terus meningkat pada tahun 2050 yang diprediksikan
akan mencapai sekitar 2,1 miliar lansia di seluruh dunia. Presentase lansia
di Indonesia juga semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun
2019, terdapat 9,60% (25,64 juta) lansia dari seluruh penduduk. Angka ini
meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya terdapat 9,27%
(24,49 juta) lansia di Indonesia (BPS, 2019)
Semakin meningkatnya jumlah penduduk lansia dengan berbagai
masalah gizi dan peningkatan jumlah penduduk lanjut usia akan
memberikan banyak konsekuensi bagi kehidupan terhadap masalah
kesehatan, ekonomi, serta sosial budaya yang cukup dari pola penyakit
sehubungan dengan proses penuaan, seperti penyakit degeneratif, penyakit
metabolik dan gangguan psikososial (Hatta dkk, 2018). Berbagai penyakit
yang berhubungan dengan usia lanjut antara lain diabetes mellitus,
hipertensi, jantung koroner, reumatik dan asma. Jadi langkah yang tepat
mengurangi risiko terhadap penyakit pada lansia adalah dengan
pemenuhan gizi yang memenuhi kebutuhan tubuh (Bahri dkk, 2016)
Pemberian nutrisi pada lansia perlu mendapat perhatian karena
berpengaruh karena meningkatkan gizi lansia agar tetap berada dalam
kondisi yang sehat dan terhindar dari risiko terjadinya kurang gizi.
Khususnya pada lanjut usia dengan masalah multi patologinya yang secara
langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi asupan zat gizi dan
menimbulkan berbagai macam masalah gizi (Purba, 2005).
Kurangnya pengetahuan asupan makanan yang baik merupakan
faktor risiko terjadinya kurang gizi. Tingkat pengetahuan gizi seseorang
berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam pemilihan makanan dan
selanjutnya akan berpengaruh pada keadaan gizi individu yang
bersangkutan. Peningkatan pengetahuan lansia tentang kesehatan dan gizi
juga diperlukan sehingga lansia dapat menjaga dirinya sendiri agar tetap
sehat.
Kesehatan lansia pada dasarnya terletak pada status gizinya.
Permasalahan gizi yang sering terkait dengan lansia adalah malnutrisi,
malnutrisi dikategorikan menjadi 2 yaitu gizi lebih dan gizi kurang. Gizi
kurang merupakan salah satu masalah gizi yang sering terjadi pada lansia.
Masalah gizi kurang pada lansia dapat dilihat melalui penampilan umum,
yakni rendahnya berat badan lansia dibandingkan dengan standar atau
berat badan ideal seseorang. Hal ini sebagai akibat tidak tercukupi asupan
makronutrien seperti energi, karbohidrat, protein dan lemak (Almatsier,
2016). Masalah kekurangan gizi sering dialami oleh usia lanjut sebagai
akibat dari menurunnya nafsu makan karena penyakit yang dideritanya dan
kesulitan menelan. masalah kurang gizi juga banyak terjadi pada usia
lanjut seperti Kurang Energi Protein yang Kronis (KEK), anemia, dan
kekurangan zat gizi mikro lain (Ardiani & Warjatmadi, 2012).
B. Rumusan masalah
1. Apa saja masalah gizi pada lansia ?
2. Apa faktor penyebab kurang gizi pada lansia ?
3. Apa saja bahan makanan pengganti untuk lansia ?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk menjelaskan dan mengetahui masalah gizi pada lansia.
2. Untuk menjelaskan dan mengetahui faktor penyebab kurang gizi pada
lansia
3. Untuk menjelaskan dan mengetahui bahan makanan pengganti untuk
lansia
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Gizi
Istilah gizi berasal dari bahasa Arab giza yang berarti zat makanan,
dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan
makanan atau zat gizi atau sering diartikan sebagai ilmu gizi. Pengertian
lebih luas bahwa gizi diartikan sebagai proses organisme menggunakan
makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan,
penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat
gizi untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal
organ tubuh serta untuk menghasilkan tenaga. (Djoko Pekik Irianto, 2006:
2).
I Dewa Nyoman Suparisa dkk (2002: 17-18) Menjelaskan bahwa
gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorpsi, transportasi.
Penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari
organ-organ serta menghasilkan energi.
B. Pengertian lansia
Menurut Keliat dalam Maryam (2011), usia lansia merupakan
sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia.
Sedangkan menurut pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13 tahun 1998
tentang kesehatan dikatakan bahwa lanjut usia adalah seseorang yang telah
mencapai usia lebih dari 60 tahun.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurang atau hilangnya nafsu makan yang berkepanjangan pada lanjut
usia, dapat menyebabkan penurunan berat badan. Pada lanjut usia kulit dan
jaringan ikat mulai keriput, sehingga makin kelihatan kurus. Disamping
kekurangan zat gizi makro, sering juga disertai kekurangan zat gizi mikro.
Perubahan fungsi anatomi dan fisiologis sistem panca indera dan sistem
pencernaan memiliki hubungan erat dengan penurunan status gizi. Hal-hal
inilah yang dapat menyebabkan asupan nutrisi berkurang sehingga
berakibat pada penurunan status gizi lansia.
Manifestasi tersebut dapat menurunkan asupan makanan dan
perubahan aktivitas fisik sehingga bila berlangsung dalam jangka waktu
lama akan menyebabkan penurunan status gizi. Status kesehatan dan status
gizi saling berhubungan erat satu sama lain. Meningkatnya penyakit
infeksi, penyakit degeneratif dan non degeneratif serta masalah kesehatan
gigi-mulut merupakan bagian dari status kesehatan yang berperan dalam
perubahan status gizi.
B. Saran
Menjaga asupan gizi lansia adalah hal yang sangat penting.tidak dapat
menyebabkan asupan nutrisi berkurang sehingga berakibat pada
penurunan status gizi lansia. Sebab banyak perubahan dalam tubuh lansia
yang memengaruhi nafsu makannya
DAFTAR PUSTAKA