Jurnal Ambiguitas
Jurnal Ambiguitas
Jurnal Ambiguitas
UNIK FARADINA
[email protected]
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)
ABSTRACT
This study aims to analyze the influence of work family conflict, the
role of ambiguity, job stress and employee performance at PKU Muhammadiyah
Temanggung hospital. The data used in this study was compiled by
questionnaires and implemented in 70 female nurses at PKU Muhammadiyah
Temanggung hospital, who are married and have family. Analysis techniques in
this study include, validity test, classical assumption test, and path analysis.
Keywords: Work Family Conflict, Role Ambiguity, Job Stress and Employees
Performance
PENDAHULUAN
work family conflict, ambiguitas peran dan stres kerja. Sering kali fenomena
ini menjadi suatu aspek dalam organisasi yang demikian bagus dapat
menurun akibat tidak adanya solusi untuk menangani masalah yang
terjadi pada karyawan suatu perusahaan atau organisasi yang
mengakibatkan kinerja organisasi tersebut menjadi turun. Kinerja
perawat pada RS PKU Muhammadiyah Temanggung sudah cukup baik.
Akan tetapi, terkadang masih ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kualitas kinerja pada perawat. Pemberian tugas tambahan dari atasan
kepada karyawan sebuah rumah sakit sangatlah wajar, akan tetapi
penambahan tugas tersebut akan mengakibatkan karyawan memiliki
beban tanggung jawab lebih dari satu diluar tanggung jawab dari tugas
pokok yang mereka miliki. Tanggung jawab yang lebih dari satu tersebut
akan mengakibatkan karyawan merasakan ambiguitas posisi yang saat ini
didapatkan sebab penambahan tugas di luar job desk terkadang membuat
karyawan merasa bingung dan terbebani. Selain itu menjadi perawat bagi
seorang wanita yang sudah berkeluarga tidaklah mudah, karena dengan
adanya dua peran menjadi seorang perawat dan menjadi seorang ibu
rumah tangga akan tidak mudah untuk membagi waktu dengan jam kerja
perawat yang sangat menyita. Belum lagi adanya tekanan pada satu peran
yang akan mempengaruhi peran lainnya.
A. Kinerja Karyawan
Kinerja merupakan tugas pokok dan fungsi yang berpedoman pada
norma, standar oprasional prosedur kriteria dan ukuran yang telah
ditetapkan atau berlaku dalam perusahaan dengan melihat kualitas
dan kuantitas yang dihasilkan dari pekerjaan seorang individu atau
kelompok dalam sebuah perusahaan (Torang, 2012). Sedangkan
menurut Robbins (2015) kinerja merupakan ketercapaian yang
optimal berdasar pada potensi atau kemampuan yang dimiliki oleh
seorang karyawan yang selalu diawasi dan diperhatikan oleh para
pemimpin perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja.
Robbins (2015) tentang beberapa indikator yang dapat digunakan
untuk mengukur kinerja karyawa, seperti berikut:
1) Hasil tugas individu
Pengukuran ini lebih pada seperti apa hasilnya dari pada proses
untuk mencapainya. Indikatornya adalah:
a) Kualitas
b) Ketepatan
2) Perilaku
3
B. Stres Kerja
Stres kerja oleh orang awam sering dirasakan seperti perasaan tidak
karuan atau tidak tenang yang terjadi karena pekerjaan. Karyawan
yang berada pada suatu tekan secara terus menerus akan
mengakibatkan stres kerja yang berdampak pada hasil yang diterima
perushaan. Stres juga bisa didefinisikan sebagai timbal balik yang
didapatkan oleh seorang individu (Ivancevich, 2007). Luthans (2011)
menyatakan bahwa stres merupakan suatu respon yang mudah
menyesuaikan pada keadaan eksternal yang mengakibatkan stresor.
Menurut Robbins (2015) stres merupakan suatu kondisi dimana
seseorang dihadapkan pada keadaan yang menurutnya sangat penting
yang membuat seorang individu secara alami menuntut dirinya
sendiri untuk mendapatkan hal yang di inginkan dan dianggap
penting.
Pendapat yang dikemukakan oleh Igor (1997 dalam Saputra, 2014)
dengan indikator penguukuran stres kerja seperti berikut:
1) Intimidasi dan tekanan.
2) Perbedaan antara tuntutan dan sumber daya yang ada.
3) Ketidakcocokan dengan pekerjaan.
4) Pekerjaan yang berbahaya.
5) Beban kerja lebih.
6) Target dan harapan yang tidak realistis.
C. Ambiguitas Peran
Menurut Robbins (2015) ambiguitas peran terjadi pada saat ekspektasi
dari sebuah peran tidak dimengerti dengan jelas serta muncul
ketidakyakinan pada peran yang dilaksanakan. Gibson (2002)
menyatakan bahwa ambiguitas peran merupakan kondisi dimana
karyawan tidak mengerti akan hak dan kewajiban yang dimiliki untuk
melaksanakan pekerjaan yang diberikan. Ambiguitas peran
merupakan suatu situasi pada seseorang yang tidak mempunyai
harapan yang jelas karena mengetahui informasi yang cukup jelas
untuk melaksanakan tugasnya dan tidak mengetahui arah yang jelas
mengenai perannya di suatu organisasi Rizzo et al.,(1970). Rizzo et al
4
E. Hipotesis
H1 :Work family conflict memiliki pengaruh positif signifikan terhadap
stres kerja.
H2 : Ambiguitas peran berpengaruh positif signifikan terhadap stess
kerja.
H3 : Work family conflict berpengaruh negatif terhadap kinerja.
H4 : Ambiguitas peran berpengaruh negatif terhadap kinerja
karyawan.
H5 : Stres kerja berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan.
H6 : Stres kerja dapat memediasi pengaruh work family conflict
terhadap kinerja karyawan.
H7 : Stres kerja dapat memediasi pengaruh ambiguitas peran terhadap
kinerja karyawan.
F. Model Penelitian
WORK
FAMILY H3
CONFLICT
H1
STRES KINERJA
H5 KARYAWAN
KERJA
H2
AMBIGUITAS
PERAN H4
6
METODE PENELITIAN
3. Uji normalitas
Untuk mengambil keputusan didalam penelitian ini digunakan
grafik histogram dan normal probability plot (Ghozali, 2007) seperti
berikut:
a. Model regresi dikatan memenuhi asusmsi apabila data
menyebar pada sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya.
b. Model regresi dikatan tidak memenuhi asumsi normalitas
apabila data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogram.
I. Analisis Jalur
Adapun tahapan-tahapan yang digunakan dalam dalam analisis jalur
(path analysis) adalah sebagai berikut (Ridwan, 2012):
1. Menentukan rumusan hipotesis dan persamaan struktur.
a. Persamaan 1.
Terdapat pengaruh work family conflict dan ambiguitas peran
terhadap stres kerja.
Z = ρZX1 + ρZX2 + ε1
b. Persamaan 2.
Terdapat pengaruh work family conflict, ambiguitas peran dan
stres kerja terhadap kinerja karyawan.
Y = ρYX1 + ρYZ + ρYX2 + ε2
Tabel 4. 1
Uji Multikolineartias
Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4. 3
Uji Normalitas
Asymp.Sig.
Variabel Batas Keterangan
(2-tailed)
Data berdistribusi
Residual 0.054 > 0.05
normal
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui nilai asymp.sig sebesar 0,557> 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
C. Uji Hipotesis
1. Analisis Tahap 1
Menerima Ha: jika probabilitas (p) ≤ 0,05 artinya work family conflict
dan ambiguitas peran secara simultan maupun
parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
stres kerja.
Tabel 4. 4
t
Variabel Beta hitung Sig t Keterangan
Work Family Conflict 0.583 5.890 0.000 Signifikan
Ambiguitas Peran 0.199 2.011 0.048 Signifikan
12
F hitung 32.070
Sig F 0.000
Adjusted R Square 0.474
Sumber : Data primer 2017
a. Uji Regresi Simultan (uji F)
Berdasarkan regresi simultan, diperoleh nilai F-hitung
sebesar 32,070 dengan probabilitas (p) = 0,000. Berdasarkan
ketentuan uji F dimana nilai probabilitas (p) ≤ 0,05, work family
conflict dan ambiguitas peran secara simultan mampu
memprediksi perubahan stres kerja.
b. Uji Regresi Parsial (uji t)
1) Work Family Conflict
Berdasarkan uji regresi parsial, diperoleh nilai t-
hitung sebesar 5.890 koefisien regresi (beta) 0.583 dengan
probabilitas (p) = 0,000. Berdasarkan hasil olah data dimana
nilai probabilitas (p) ≤ 0,05 dapat disimpulkan bahwa work
family conflict berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Stres Kerja. Ini menunjukkan semakin tinggi work family
conflict yang terjadi padaperawat wanita RS PKU
Muhammadiyah Temanggung maka akan tinggi pula
tingkat stres kerja yang terjadi.
2) Ambiguitas Peran
Berdasarkan uji regresi parsial, diperoleh nilai t-
hitung sebesar 2,011 koefisien regresi (beta) 0,199 dengan
probabilitas (p) = 0,048. Berdasarkan hasil olah data dimana
nilai probabilitas (p) ≤ 0,05 dapat disimpulkan bahwa
ambiguitas peran berpengaruh positif dan signifikan
terhadap stres kerja. Ini menunjukkan semakin
tinggiambiguitas peranyang terjadi padaperawat wanita RS
PKU Muhammadiyah Temanggung maka akan tinggi pula
tingkat stres kerja.
Menerima Ha: jika probabilitas (p) ≤ 0,05 artinya work family conflict,
ambiguitas peran dan stres kerjasecara simultan
maupun parsial memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap Kinerja Karyawan.
Tabel 4. 5
t Keterang
Variabel Beta hitung Sig t an
Work Family -0.279 -2.154 0.035 Signifika
Conflict n
-0.231 -2.132 0.037 Signifika
Ambiguitas Peran
n
-0.274 -2.111 0.039 Signifika
Stres Kerja
n
F hitung 16.679
Sig F 0.000
Adjusted R Square 0.405
Sumber : Data primer 2017
a. Uji Regresi Simultan (uji F)
Berdasarkan Regresi Simultan, diperoleh nilai F-hitung
sebesar 16,679 dengan probabilitas (p) = 0,000. Berdasarkan
ketentuan uji F dimana nilai probabilitas (p) ≤ 0,05, work family
conflict, ambiguitas peran dan stres kerjasecara simultan mampu
memprediksi perubahan Kinerja Karyawan.
b. Uji Regresi Parsial (uji t)
1) Work Family Conflict
Berdasarkan uji regresi parsial, diperoleh nilai t-
hitung sebesar -2.154 koefisien regresi (beta) -0.279 dengan
probabilitas (p) = 0,035. Berdasarkan hasil olah data dimana
nilai probabilitas (p) ≤ 0,05 dapat disimpulkan bahwa work
family conflict berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan. Ini menunjukkan semakin tinggi work
family conflict yang terjadi pada perawat wanita RS PKU
14
D. Analisis Jalur
1. Pengaruh Tidak LangsungWork Family Conflictterhadap Kinerja
Karyawanmelalui Stres Kerjasebagai Variabel Intervening dengan
Membandingkan Nilai Koefisien Regresi.
Berikut ini adalah nilai koefisien regresi untuk mengetahui
apakah stres kerja mampu memediasai work family conflict terhadap
kinerja karyawandengan cara mengkalikan nilai koefisien antara
stres kerja terhadap kinerja karyawan dengan nilai koefisien stres
kerja terhadap kinerja karyawandan hasil dari perkalian koefisien
tersebut dibandingkan dengan nilai koefisien dari work family
conflict terhadap kinerja karyawan, hasilnya sebagai berikut :
a. Koefisien regresi work family conflict terhadap kinerja karyawan
sebesar -0.279
b. Koefisien regresi work family conflict terhadap stres kerja
sebesar0,583
15
E. Pembahasan
1. Pengaruh Work Family Conflict terhadap Stres Kerja
16
PENUTUP
A. Simpulan
1. Berdasarkan hasil analisis pengujian hipotesis 1 diperoleh hasil
bahwa work family conflict berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
2. Berdasarkan hasil analisis pengujian hipotesis 2 diperoleh hasil
bahwa stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan.
3. Berdasarkan hasil analisis pengujian hipotesis 3 diperoleh hasil
bahwa ambiguitas peran berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
4. Berdasarkan hasil analisis pengujian hipotesis 4 diperoleh hasil
bahwaambiguitas peran berpengaruh positif dan signifikan
terhadap stres kerja.
5. Berdasarkan hasil analisis pengujian hipotesis 5 diperoleh hasil
bahwawork family conflict berpengaruh positif dan signifikan
terhadap stres kerja.
6. Berdasarkan hasil analisis pengujian hipotesis 6 diperoleh hasil
bawa stres kerjadapat memediasi pengaruh work family conflict
terhadap kinerja karyawan.
7. Berdasarkan hasil analisis pengujian hipotesis 7 diperoleh hasil
bawa stres kerjadapat memediasi pengaruh ambiguitas peran
terhadap kinerja karyawan.
B. Saran
1. Bagi Perusahaan
Bagi rumah sakit PKU Muhammadiyah Temanggung,
diharapkan penelitian ini bermakna dalam pertimbangan
memberikan masukan maupun kontribusi. Berkaitan dengan
ambiguitas peran rumah sakit disarankan untuk tidak memberikan
tugas yang terlalu banyak secara bersamaan kepada karyawan
supaya karyawan lebih bisa membagi waktu dan mengetahui tugas
mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Kemudian untuk
mengurangi tingkat stres kerja pada karyawan, rumah sakit
diharapkan untuk meberikan gajiatau upah sesuai dengan kinerja
yang dilakukan oleh karyawan tersebut. Tingkat kinerja karyawan
pada rumah sakit sudah sangat baik, untuk lebih meningkatkan
kinerja pada karyawan, rumah sakit diharapkan dapat
20
DAFTAR PUSTAKA
Celik, Kazim, 2013, The Effect Of The Role Ambiguity And Role Conflict
On Vice Principals The Mediating Role Of Burnout. Eurasian Journal
of Education Research (EJER).ISSUE : 51 ISSN 1302-597X, Spring 2013,
195- 214 Education, Vol.7, No.2: 113-118
Davis, Keith dan Newstrom, 2000, Perilaku Dalam Organisasi, Edisi ketujuh,
Penerbit Erlangga, Jakarta
Nasruddin, A.M. & Hsia, K.L. (2008). “The Influence of Supportat Work
and Home on Work-Family Conflict: Does Gender Make a
Difference?”. Research and Practice in Human Resources Management,
16(1).
Natalia, P., & Suharnomo, S. (2015). Analisis Pengaruh Work family conflict
Dan Ambiguitas Peran Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Stres
Kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Karyawan Wanita
Bagian Produksi PT. Nyonya Meneer Semarang). Doctoral
dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis.
Nur, I R., Hidayati T., & Maria S. (2016). Pengaruh Konflik Peran,
Ambiguitas Peran Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.
Samarinda: Jurnal Universitas Mulawarman.
Putri, Putu Eka Vidya Jayani. 2013. Lingkungan Kerja, Stres, Konflik:
Pengaruhnya Terhadap Motivasi Dan Kinerja Karyawan Kantor
Pusat Pt. Bank Sinar Harapan Bali.E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana, Volume.02.No.07.Tahun 2013.
Ram, Nanik., Dr. Immamuddin Khoso, dan Asif Ali Shah. 2011. Role
Conflict and Role Ambiguity as Factors in Work Stress among
Managers: A Case Study ofManufacturing Sector in Pakistan. Asian
Social Science Vol. 7, No. 2.
Roboth, Jane Y. 2015. Analisis Work family conflict, Stres Kerja Dan Kinerja
Wanita Berperan Ganda Pada Yayasan Compassion East Indonesia.
Manado: Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen.
Satrini, I Dewa Ayu Kadek., I Gede Riana dan I Made Subudi. 2017.
Pengaruh Work Overload, Ambiguitas Peran Dan Budaya
Organisasi Terhadap Stres Kerja. E-Jurnal, ISSN : 2337-3067 Ekonomi
dan Bisnis Universitas Udayana 6.3 (2017): 1177-1204.
Siagian, S.P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Satu. Cetakan
Ketujuhbelas. Bumi Aksara. Jakarta.
Sutanto, Veliana dan Jesslyn Angelia Mogi. 2016. Analisa Pengaruh Work
Family Conflict Terhadap Stres Kerja Dan Kinerja Karyawan Di
Restoran The Duck King Imperial Chef Galaxy Mall Surabaya.
Jurnal Manajemen Perhotelan, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen
Petra.