Admin, 16laporan Kasus - Sonya Osteo 1349-1354

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Kedokteran Unram 2023,12(1):1349-1354

ISSN 2301-5977, e-ISSN 2527-7154

LAPORAN KASUS⎯CASE REPORT

OSTEOSARCOMA IN CHILDREN: A CASE


REPORT
Dyah Purnaning 1* , Sonya Ananda Ellya John 2

1
Bagian Bedah Ortopedi, Fakuktas Abstrak
Kedokteran Univeristas
Osteosarkoma adalah kanker yang berasal dari sel mesenkim dan merupakan
Mataram/RSUD Provinsi NTB
2
Program Profesi Dokter,
keganasan tulang primer yang paling umum terjadi pada anak-anak dan remaja.
Fakuktas Kedokteran Univeristas Pasien dengan osteosarkoma sering memiliki keluhan yang tidak spesifik, termasuk
Mataram nyeri pada daerah yang terkena. Pada populasi anak-anak, keluhan nyeri dan
bengkak pada tahap awal ini sering mengalami kekeliruan dan dikaitkan dengan
*Korespondensi: trauma. Hal ini mengakibatkan rata-rata onset sejala hingga penegakkan diagnosis
[email protected] berlangsung selama sekitar 3-4 bulan. Apabila tumor melibatkan area disekitar
sendi (distal femur dan proksimal tibia), nyeri dapat diperburuk oleh berat tubuh
sehingga pasien akan menjadi kesulitan untuk berjalan. Diagnosis osteosarkoma
paling baik dilakukan melalui pendekatan multidisiplin yang komprehensif. Salah
satu pemeriksaan penunjang yang terjangkau dan cukup efektif untuk menegakan
diagnosis adalah rontgen atau X-ray. Pada pemeriksaan X-ray, dapat terlihat
ukuran dan lokasi tumor serta tingkat kerusakan tulang yang disebabkan oleh tumor
tersebut. Pemeriksaan ini juga memvisualisasikan reaksi periosteal dan segitiga
Codman, yang merupakan gambaran khas pada Osteosarkoma. Tatalaksana
osteosarkoma terdiri atas tindakan pembedahan dan terapi neoadjuvan. Pada
kasus ditunjukkan gambaran osteosarkoma pada anak laki-laki berusia 15 tahun.
Diagnosa baru ditegakkan 7 bulan pasca onset awal penyakit pasien. Pada pasien
ini dilakukan tindakan pembedahan yaitu amputasi transfemoral dan penanganan
klinis pasien termasuk kondisi malnutrisi yang dialami oleh pasien.

Kata Kunci: Osteosarkoma, Ortopedi Pediatrik, Keganasan

PENDAHULUAN mortalitas yang sangat tinggi. Kondisi ini dianggap


sebagai ancaman serius bagi kesehatan manusia
Osteosarkoma (OS) adalah kanker yang secara global. Insiden OS sering terjadi pada
berasal dari sel mesenkim dan merupakan metafisis tulang tubular panjang, tetapi jarang terjadi
keganasan tulang primer yang paling umum terjadi di daerah tulang belakang, panggul, dan sakrum.
pada anak-anak dan remaja. Insidensi OS di seluruh Selain itu, sebagian besar pasien OS datang dengan
dunia berkisar 3,4 per juta orang pertahun. Pada hanya satu lesi tumor. Manifestasi klinis OS ditandai
sebagian besar kasus di abad ke-20, tingkat oleh nyeri, pembengkakan lokal dan terkadang
kelangsungan hidup lima tahun OS berkisar 20%.1,2 disfungsi sendi. Namun, sekitar 10-20% pasien
Osteosarkoma paling sering terjadi pada anak-anak, datang dengan penyakit yang sudah mengalami
remaja, dan orang dewasa muda pada rentang usia metastasis sebelum penyakit tersebut benar-benar
13-16 tahun. Kejadian penyakit ini pada rentang usia terdiagnosis. Situs metastasis yang paling umum
ini kemungkinan berkaitan dengan percepatan yaitu paru-paru (85%), diikuti tulang (8-10%) dan
pertumbuhan tulang terutama karena kanker ini limfonodi. Kondisi inilah yang sering berkontribusi
paling sering muncul pada metaphyseal growth terhadap mortalitas pasien dengan OS.5
plate.3,4 Saat ini, pengobatan komprehensif pasien
Osteosarkoma ditandai dengan tingkat OS didasarkan pada kemoterapi pra operasi dan
keganasan dan invasi tumor yang tinggi, pasca operasi dan perawatan bedah. Meskipun hasil
perkembangan penyakit yang cepat, dan tingkat pengobatan telah meningkat dibandingkan dengan

jku.unram.ac.id 1349
Jurnal Kedokteran Unram 2023,12(1):1349-1354
ISSN 2301-5977, e-ISSN 2527-7154
di masa lalu, dalam beberapa tahun terakhir, bulat, berbatas tegas, permukaan tidak rata, dengan
pengobatan OS mengalami hambatan, terutama ulkus dan jaringan nekrotik disertai perdarahan
untuk pasien dengan metastasis paru-paru dan pada permukaan massa. Selain itu, tampak edema
resistensi kemoterapi.5 Jurnal ini akan membahas regio cruris dan pedis (Gambar 2). Pada
mengenai salah satu kasus osteosarkoma pada anak. pemeriksaan status antropometri, pasien memiliki
berat badan (BB) 38 kg dan tinggi badan (TB) 160
LAPORAN KASUS cm sehingga indeks massa tubuh (IMT) 14,84 kg/m2
(Gizi Buruk).
Seorang laki-laki berusia 15 tahun
mengeluhkan benjolan pada lutut kaki kiri sejak
sekitar 7 bulan yang lalu. Pasien mengaku pernah
terjatuh dan menginjak bambu. Semenjak itu, kaki
pasien menjadi nyeri disertai bengkak dan kemudian
muncul benjolan pada sekitar bagian atas lutut
pasien. Benjolan yang semula kecil kemudian
semakin membesar. Akibat benjolan yang terus
membesar, pasien menjadi kesusahan untuk
berjalan. (Gambar 1). Benjolan disertai rasa nyeri.
Pasien mengaku skala nyeri yang dirasakan berkisar
9/10, nyeri dirasakan terus menerus, dan tidak
terdapat faktor yang mengurangi rasa nyeri. Dalam
waktu 2 bulan terakhir ini, keluhan tersebut
memberat karena benjolannya terasa lebih nyeri
dan puncaknya 2 minggu sebelum MRS, luka pada
benjolan pecah dan membusuk, mengeluarkan
nanah dan darah yang berbau. Selain itu, selama Gambar 1a,b. Status lokalis pasien pada saat
sakit pasien mengalami penurunan nafsu makan sebelum masuk rumah sakit
disertai penurunan berat-badan. Pasien tampak
terlihat sangat kurus dibandingkan sebelumnya.
Pasien mengaku sudah memeriksakan diri
ke mantri dan diberikan suntikan obat untuk
mengurangi rasa nyeri. Selain itu, pasien pernah
memberikan pengobatan herbal dari tumbuhan
untuk menyembuhkan benjolan pada kakinya.
Namun, benjolan tidak kunjung membaik dan
keluhan semakin memberat. Pasien tidak memiliki
keluhan serupa sebelumnya dan penyakit lainnya.
Selain itu, tidak ada riwayat keluarga dengan kondisi Gambar 2a,b. Kondisi klinis pasien saat perawatan
seperti ini maupun penyakit sistemik yang di rumah sakit (sebelum operasi)
diturunkan lainnya. Pasien sehari-hari adalah
seorang siswa SMP yang aktif bermain dengan Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukan kadar
teman-teman sebayanya. Namun, semenjak sakit Hb 8.4 g/dL (menurun), leukosit 13.580 /uL
pasien hanya berdiam diri dirumah. (meningkat), eritrosit 3.16 juta/uL (menurun),
Status generalis menunjukan tanda vital trombosit 416000 /uL (meningkat), MCV 84,5 fL
sebagai berikut. TD: 110/80 mmHg, Nadi (normal), MCH 26.6 pg(normal) dan MCHC 31.5
82x/menit, RR 20x/menit, SpO2 98% udara ruang, g/dL (menurun), PT 17,3 detik (memanjang), APTT
dan suhu 37oC. Status lokalis kepala dan leher 13,7 detik (normal), ureum 32 mg/dL (normal),
menunjukan konjungtiva anemis dan pucat. Status kreatinin 0.3 mg/dL (menurun), SGOT 17 U/l
lokalis ekstremitas bawah menunjukan tampak (normal), SGPT 9 U/I (normal), GDS 113 mg/dL
massa berukuran diameter ± 30 cm, berbentuk (normal), Natrium 126 mmol/L (menurun), Kalium

jku.unram.ac.id 1350
Jurnal Kedokteran Unram 2023,12(1):1349-1354
ISSN 2301-5977, e-ISSN 2527-7154
4.4 mmol/L (normal), dan Klorida 110 mmol/L Paracetamol tablet 3x400 mg peroral. Selain itu,
(meningkat), CRP kuantitatif 44 mg/dL, pasien juga diberikan transfusi PRC 3 kolf dan
procalcitonin (PCT) 2.71 ng/mL (meningkat), albumin 2x100 ml untuk mengoreksi kondisi
albumin 1.2 mg/dL (menurun). anemia dan hipoalbuminemia pada pasien. Pasien
Pada pemeriksaan radiologis X-ray regio genu juga dilakukan penanganan gizi terhadap kondisi gizi
sinistra tampak lesi dengan tepi ill-defined dengan buruk. Pada pasien ini dilakukan penanganan gizi
zona transisi luas, pada daerah epifisis distal femur buruk tahap stabilisasi yang meliputi pemberian F75
yang meluas ke jaringan lunak disekitarnya dengan 8 x 200 ml, vitamin A 200.000 IU, asam folat 1 x 5
gambaran cloud-like amorphous pattern dan mg pada hari ke-1 yang dilanjutkan 1x1 mg, vitamin
destruksi korteks irregular. Pada pasien ini juga B kompleks 2 x 1 tablet, vitamin C 2 x 100 mg, dan
dilakukan pemeriksaan X-Ray dada dan tidak Zink 1 x 20 mg. Tindakan pembedahan berupa
didapatkan gambaran metastasis pada paru. amputasi tranfemoral dan rekonstruksi jaringan
lunak juga dilakukan pada hari ke-8 perawatan
setelah kondisi pasien lebih stabil. Selain itu,
dilakukan pemeriksaan histopatologi pasca operasi
untuk menentukan jenis sel tumornya.

Gambar 3. Foto X-Ray regio genu sinistra pasien

Gambar 5. Foto klinis kaki pasien pasca tindakan


amputasi

DISKUSI
Berdasarkan hasil anamnesis, keluhan
benjolan pada kaki kiri yang disertai nyeri tidak
spesifik terhadap suatu penyakit tertentu sehingga
diagnosa bandingnya pun tetap luas. Pada kondisi
ini, perlu dibedakan apakah benjolan tersebut
merupakan suatu massa neoplastik atau non-
neoplastik. Bila massa tersebut adalah suatu massa
neoplastik, perlu dipikirkan kemungkinan jinak atau
ganas, adanya keterlibatan tulang, jaringan lunak
Gambar 4. Foto X-Ray dada pasien
ataupun keduanya. Dalam kurun waktu 7 bulan
Pasien ini diberikan penanganan berupa onset perjalanan penyakit, benjolan pada pasien ini
oksigen nasal kanul 2 lpm, cairan infus D5 ½ NS membesar secara progresif sehingga perlu
1500 ml/24 jam, terapi medikamentosa, yang dipikirkan kemungkinan suatu massa neoplastik
meliputi injeksi Ceftriaxone 1 gram/12 jam, dan

jku.unram.ac.id 1351
Jurnal Kedokteran Unram 2023,12(1):1349-1354
ISSN 2301-5977, e-ISSN 2527-7154
yang ganas. Tidak hanya itu, benjolan ini juga keganasan pada tulang. Keluhan nyeri yang
nampaknya melibatkan tulang dan jaringan lunak.4 dirasakan konstan dan cenderung memburuk dari
Pertimbangan usia pada pasien juga waktu ke waktu.3,9 Pada populasi anak-anak,
memungkinkan kecurigaan terhadap keganasan keluhan nyeri dan bengkak pada tahap awal ini
primer pada tulang yang sering terjadi pada usia sering mengalami kekeliruan dan dikaitkan dengan
anak-anak dan remaja, seperti osteosakroma dan trauma. Hal ini mengakibatkan rata-rata onset sejala
Ewing sarcoma. Namun, massa mungkin saja hingga penegakkan diagnosis berlangsung selama
merupakan suatu tumor metastasis yang sekunder sekitar 3-4 bulan.10 Keluhan nyeri merupakan
dari kanker di tempat lain di tubuh, tetapi usia keluhan yang dominan pada pasien ini. Adapun
pasien dan tidak adanya riwayat penyakit keluhan lain yang tidak spesifik dan tingkat
sebelumnya meminimalisir kemungkinan penyebab pengetahuan keluarga pasien yang rendah juga
ini. Osteosarkoma terjadi pada 50% pasien di usia menyebabkan lamanya penegakan diagnosis pada
< 20 tahun dengan insiden tahunan berkisar 5.6 pasien.
kasus per 1 juta anak dibawah usia 15 tahun. Selain Pada pemeriksaan status lokalis
itu, OS memiliki distribusi usia bimodal, dengan ekstremitas bawah pasien menunjukan tampak
puncak pertama terjadi selama dekade kedua massa berukuran diameter ± 30 cm, berbentuk
kehidupan serta laki-laki berisiko lebih tinggi bulat, berbatas tegas, permukaan tidak rata, dengan
dibandingkan wanita.1,3,4 Hal ini sesuai dengan ulkus dan jaringan nekrotik disertai perdarahan
kondisi pasien. pada permukaan massa. Selain itu, tampak edema
Osteosarkoma adalah keganasan tulang regio cruris dan pedis. Berdasarkan hasil
primer yang ditandai dengan adanya sel mesenkim pemeriksaan tersebut, kondisi ini mengarahkan
ganas yang memproduksi menyimpan matriks pada suatu massa neoplastik dengan kecurigaan
osteoid yang belum matang.3,6 Osteosarkoma keganasan. Edema pada regio dibawah distal tumor
adalah tumor tulang primer yang biasanya dapat disebabkan karena adanya obstruksi tumor.
mempengaruhi daerah metafisis tulang panjang, Pada pasien ini tampak klinis gizi buruk tipe
dengan femur distal dan tibia proksimal merupakan Marasmus yang ditandai oleh tampilan pasien yang
mayoritas kasus.2 Sebagian besar tumor tulang dan tampak sangat kurus dan iga gambang (Gambar 2).
tulang rawan diketahui melibatkan metafisis tulang Pasien dengan kanker berisiko menderita gizi buruk
panjang dan sekitar 80% tumor tulang primer karena adanya ketidakseimbangan energi dan hasil
terjadi di sekitar lutut di femur distal atau metafisis dari berbagai faktor termasuk jenis kanker dan
tibialis proksimal. Tumor metafisis yang paling terapi yang diberikan. Malnutrisi dapat
umum terlihat pada pasien yang lebih muda yaitu berkontribusi pada hasil klinis yang buruk dan
osteokondroma, osteoid osteoma, osteosarkoma penurunan kualitas hidup. Penatalaksanaan
primer, dan sarkoma Ewing.7 malnutrisi pada pasien anak dengan kanker meliputi
Osteosarkoma berasal dari sel mesenkim skrining dan intervensi nutrisi dengan rute
dan secara histologis terdapat produksi osteoid pemberian yang sesuai dengan kondisi pasien.11
ganas. Inaktivasi jalur P53 dan RB merupakan jalur Hasil laboratorium pasien menunjukkan
yang penting terhadap terjadinya osteosarkoma. bahwa pasien mengalami kondisi anemia normositik
Setelah mutasi DNA terjadi, mutasi ini akan normokromik, leukositosis, trombositosis,
mengaktivasi onkogen yang akan menyebabkan peningkatan kadar PCT dan hipoalbumin. Hasil
deaktivasi gen supresor tumor dan menghasilkan laboratorium berkaitan dengan kondisi keganasan
osteoblas ganas yang menyebabkan proliferasi pada pasien sehingga koreksi terhadap hasil
osteoblas abnormal. Hal ini menyebabkan laboratorium penting untuk dilakukan. Pada
pembentukan jaringan osteoid ganas.8 pemeriksaan radiologis X-ray regio genu sinistra
Nyeri disekitar area yang terkena dengan tampak lesi dengan tepi ill-defined dengan zona
atau tanpa adanya perabaan massa merupakan transisi luas, pada daerah epifisis distal femur yang
tanda pertama kecurigaan terhadap potensi meluas ke jaringan lunak disekitarnya dengan

jku.unram.ac.id 1352
Jurnal Kedokteran Unram 2023,12(1):1349-1354
ISSN 2301-5977, e-ISSN 2527-7154
gambaran cloud-like amorphous pattern, dan sinistra sehingga tindakan operasi yang dilakukan
destruksi korteks irregular. Gambaran radiogis ini ialah amputasi transfemoral dan rekonstruksi
sangat khas terdapat pada osteosarkoma.12 Oleh jaringan lunak.
karena itu, pemeriksaan radiologis ini dapat Secara umum, tingkat kelangsungan hidup 5
mengeksklusi penyakit non-neoplastik dan lebih tahun secara keseluruhan untuk anak-anak usia 0-
mempersempit diagnosis. Pemeriksaan lanjutan 14 tahun dengan OS adalah 68% dan 68% pada
seperti histopatologi dapat dilakukan untuk rentang usia 15-19 tahun. Jika OS didiagnosis dan
konfirmasi diagnosis. diobati sebelum menyebar ke luar area di mana OS
Reseksi dari semua tumor yang terdeteksi, dimulai, tingkat kelangsungan hidup 5 tahun secara
termasuk metastasis, adalah landasan pengobatan umum pada pasien dari segala usia adalah 74%
sebagian besar kasus osteosarkoma. Pada tumor sedangkan bila kanker telah menyebar ke luar
primer yang dapat dioperasi, pilihannya adalah tulang dan ke jaringan atau organ di sekitarnya
eksisi tumor dengan penyelamatan anggota tubuh, dan/atau kelenjar getah bening regional yakni
atau amputasi. Dalam hal reseksi tumor, tindakan berkisar 66%. Jika kanker telah menyebar ke bagian
ini harus mencakup reseksi dengan margin yang tubuh yang jauh, tingkat kelangsungan hidup 5 tahun
jelas termasuk pseudokapsul tumor dan batas adalah 27%. Menurut penelitian Sjakti dkk tahun
jaringan normal. Margin reseksi ditentukan oleh 2022 di Indonesia, anak-anak dengan OS dengan
hasil staging lokal radiologis pra operasi. Secara usia rata-rata 13 tahun, rata-rata kelangsungan
umum, tumor yang lebih agresif mengharuskan hidup keseluruhan yakni 28 bulan. Namun, durasi
eksisi yang lebih luas untuk memastikan kelangsungan hidup keseluruhan antara kelompok
pengangkatan total dari sel tumor.13 modalitas berbeda.
Pada pasien dilakukan tindakan
pembedahan yakni amputasi. Keputusan untuk KESIMPULAN
melakukan penyelamatan anggota tubuh maupun
amputasi mempertimbangkan fungsi ekstremitas Osteosarkoma adalah kanker yang berasal
yang diharapkan pasca operasi, potensi komplikasi, dari sel mesenkim dan merupakan keganasan tulang
penerimaan psikologis, dan hasil onkologis.13 Pada primer yang paling umum terjadi pada anak-anak
pasien ini, keputusan amputasi diambil dengan dan remaja. Diagnosis osteosarkoma paling baik
dilakukan melalui pendekatan multidisiplin yang
mempertimbangkan banyak hal. Secara umum,
komprehensif. Tatalaksana osteosarkoma terdiri
amputasi dianggap sebagai alternatif pengobatan
atas tindakan pembedahan dan terapi neoadjuvan.
yang penting dan efektif pada tumor tulang ganas Pada kasus ditunjukkan gambaran osteosarkoma
yang dapat menyebabkan kerusakan sel yang luas. pada anak laki-laki berusia 15 tahun. Diagnosa baru
Saat ini, amputasi dilakukan pada tumor yang tidak ditegakkan 7 bulan pasca onset awal penyakit
dapat dioperasi disertai adanya keterlibatan pasien. Pada pasien ini dilakukan tindakan
jaringan lunak dan kontaminasi neuromuskular yang pembedahan yaitu amputasi transfemoral dan
tidak dapat diperbaiki. 5 penanganan klinis pasien termasuk kondisi
Pada pasien ini, ukuran tumor yang sangat malnutrisi yang dialami oleh pasien.
besar, keterlibatan jaringan lunak dan
neurovaskular, adanya ulkus hingga jaringan DAFTAR PUSTAKA
nekrotik pada regio tumor tersebut menjadi
1. 1. Misaghi A, Goldin A, Awad M, Kulidjian AA.
pertimbangan untuk dilakukannya amputasi karena Osteosarcoma: A comprehensive review. Sicot-J.
apabila akan mempertahankan anggota tubuh pasien 2018;4.
maka memicu komplikasi lainnya. Selain itu, pasien 2. Edmund DM, Buunaaim ADB, Mikdad R, Tolgou Y. The
Limb beyond Salvage: A Case Report on Two Cases of
juga mengeluhkan nyeri yang sangat mengganggu di Fibroblastic Variants of Osteosarcoma. J Orthop case
regio tumor dan gangguan fungsi ekstremitas yang reports. 2019;9(4):96–100.
semakin menguatkan keputusan untuk amputasi. 3. Taran SJ, Taran R, Malipatil NB. Pediatric osteosarcoma:
An updated review. Indian J Med Paediatr Oncol.
Pada pasien ini massa berada di regio distal femur

jku.unram.ac.id 1353
Jurnal Kedokteran Unram 2023,12(1):1349-1354
ISSN 2301-5977, e-ISSN 2527-7154
2017;38(1):33–43.
4. Petriceks AH, Salmi D. Educational Case: Primary
Osteosarcoma. Acad Pathol. 2019;6:1–8.
5. Zhao X, Wu Q, Gong X, Liu J, Ma Y. Osteosarcoma: a
review of current and future therapeutic approaches.
Biomed Eng Online [Internet]. 2021;20(1):1–14.
Available from: https://doi.org/10.1186/s12938-021-
00860-0
6. Durfee RA, Mohammed M, Luu HH. Review of
Osteosarcoma and Current Management. Rheumatol
Ther. 2016;3(2):221–43.
7. Rogers KM, Conran RM. Educational Case: Pediatric
Osteosarcoma. Acad Pathol. 2019;6:1–5.
8. Siddiqui S, Singh A, Ali S, Yadav M, Pandey V, Sharma D.
Metallothionein: Potential therapeutic target for
osteosarcoma. J Oncol Sci [Internet]. 2019;5(1):13–8.
Available from:
https://doi.org/10.1016/j.jons.2019.02.002
9. Lindsey BA, Markel JE, Kleinerman ES. Osteosarcoma
Overview. Rheumatol Ther. 2017;4(1):25–43.
10. Stitzlein R, Wojcik J, Sebro R, Balamuth N, Weber K.
The Team Approach to Osteosarcoma of the Distal
Femur in an Adolescent. HHS Public Acess.
2018;72(23):2964–79.
11. Sudarmanto B, Primavita C. Disease-related malnutrition
in children with cancer: What’s the risk and the impact
on patient’s outcome? World Nutr J. 2022;5(i2):42-51.
doi:10.25220/WNJ.V05.i2.0007
12. Van der Woude, Smithuis R. Bone tumors: differential
diagnosis. Available at:
https://radiologyassistant.nl/musculoskeletal/bone-
tumors/differential-diagnosis
13. Acklin Y, Baker RP, Blom AW, et al. Apley and
Solomon’s System of Orthopaedics and Trauma. 10th
Editi. (Blom AW, Warwick D, Whitehouse MR, eds.).
CRC Press/Taylor & Francis; 2018.
14. Sjakti HA, Putri IA, Windiastuti E. Survival rates of
pediatric osteosarcoma in Indonesia: a single center
study. Paediatr Indones. 2022;62(1):27–31.
15. Yasin NF, Abdul Rashid ML, Ajit Singh V. Survival analysis
of osteosarcoma patients: A 15-year experience. J
Orthop Surg. 2020;28(1):1–11.

jku.unram.ac.id 1354

Anda mungkin juga menyukai