KDK Rhinitis Alergika
KDK Rhinitis Alergika
KDK Rhinitis Alergika
KEDOKTERAN KELUARGA
PENDEKATAN KEDOKTERAN
KELUARGA
PADA NEONATUS DENGAN
RHINITIS ALERGIKA
Dignosis Kerja :
Diagnosis : Rhinitis Alergika
Rencana Penatalaksanaan
Medikamentosa
-
Non Medikamentosa
Kepala
1. Tn. Heman L 30 SMP Buruh Sehat
Keluarga
Pembantu
2. Ny. Dewi Istri P 33 SMA Sehat
Rumah Tangga
.
Partners Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman)
hip saya membahas dan membagi masalah dengan
saya.
Skor 8
total
Family Screem
Komponen Sumberdaya Interpretasi
Social Pasien selalu mempunyai waktu berkumpul dan Pasien aktif bersosialisasi dengan sekitar dan memiliki banyak teman
bersosialisasi dengan anggota keluarga dan di lingkungan rumahnya
masyarakat lain seperti biasanya.
Culture Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, Dari kecil sudah ditanamkan oleh orang tua pasien tentang
dapat dilihat pada pergaulan mereka yang masih kebudayaan yang dianut dan untuk diterapkan.
menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-
hari.
Religion Beragama dan memiliki pemahaman terhadap ajaran Untuk kegiatan ibadah masih dalam bimbingan orang tua
agama, ketaatan ibadah cukup baik.
Economy Penghasilan ayah dan ibu, sebulan cukup untuk Walaupun pekerjaan ayah sebagai buruh serabutan dan ibu sebagai
memenuhi kebutuhan hidup, terutama kebutuhan pembantu rumah tangga.
pokok keluarga.
Education Tingkat pendidikan dan pengetahuan keluarga ini Pendidikan terakhir kedua orang tua adalah SMP dan SMA, maka dari
kurang, dimana pendidikan terakhir adalah SMP dan itu dapat dsiimpulkan bahwa tingkat pendidikan keluarga ini kurang.
SMA. Pasien dapat belajar dari tetangga atau keluarga lainnya.
Medical Keluarga ini memiliki asuransi kesehatan Pasien dan keluarganya merupakan anggota BPJS sehingga
jika ia dan keluarganya sakit, menggunakan BPJS.
Family Lifeline
Tahun Usia Peristiwa Severity Of Illness
Faktor Perilaku
Pasien lebih sering berada di dalam kamar dan di tempat kerja ibunya
sebagai Pembantu Rumah Tangga.
Aspek Klinis
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik disimpulkan
sebagai berikut :
Diagnosis kerja : Rhinitis Alergi
Diagnosis banding : -
Aspek Internal
Genetik : Tidak terdapat faktor genetik dalam keluhan yang
dialami pasien.
Pola makan : Pola makan pasien yang belum memenuhi pola makan
untuk seumurnya. Pasien diberikan ASI dan telah diberikan makanan
tambahan sejak berusia 4 bulan..
Kebiasaan : -.
Aspek Eksternal
Faktor pendukung kesehatan pasien yang berasal dari keluarga ialah
adanya dukungan dari keluarga (Ayah dan Ibu) dalam mengupayakan
kesehatan pasien.
Derajat Fungsional
Menurut skala pasien termasuk derajat 4 dimana pasien tidak bekerja
dan masih tergantung pada keluarga.
Komprehensif Pengelolaan
Pasien Dan Keluarga
Promotif
Pencegahan yang dilakukan terhadap pasien diberikan dalam bentuk mengedukasi
orang tua pasien agar rutin membesihkan kamar, membersihkan lemari dan pakaian,
serta membawa pasien menghirup udara segar setiap pagi dan mengenakan pakaian
yang hangat untuk menghidari paparan udara dingin.
Preventif
Edukasi dan penyuluhan mengenai rhinitis alergi kepada ibu pasien. mulai dari definisi,
penyebab, faktor risiko, pencegahan, cara mengobati, dan komplikasinya. Selain tentang
rhinitis alergi, dijelaskan juga mengenai perilaku hidup bersih dan sehat.
Kuratif
Pelayanan pengobatan yang dilakukan pasien ke puskesmas merupakan upaya pasien
untuk mengobati rhinitis alergi. karena pasien tidak ditemukan tanda-tanda infeksi dan
gejala alergi berat, maka tidak diberikan antibiotik atau obat alergi, sehingga hanya
dilakukan edukasi mengenai penyakit pasien serta cara pencegahan kekambuhan.
Rehabilitatif
-
Prinsip Kedokteran Keluarga
1. Holistic care
Rhinitis alergika pada bayi berusia 5 bulan dengan tingkat pengetahuan keluarga yang
kurang terhadap penyakitnya, terdapat masalah ekonomi, terdapat masalah faktor resiko
pola hidup, fungsi keluarga sehat, dan terdapat masalah terhadap rumah sehat.
2. Comprehensive care
Promotif
Istirahat yang cukup
ASI eksklusif
Menggunakan pakaian yang lebih hangat disaat mengajak bayi keluar rumah pada pagi
dan sore hari
Memperhatikan kebersihan baik dari higienitas diri, pakaian, dan tempat tinggal
Preventif
Edukasi mengenai rhinitis alergika kepada pasien dan keluarganya, mulai dari definisi,
penyebab, pencegahan, pengobatan dan pengertian jika pasien perlu istirahat serta
menghidari pajanan terhadap zat ataupun kondisi yang bersifat alergen/menyebabkan
alergi
Kuratif
Pada pasien ini belum ada terapi medikamentosa yang diberikan karena
penyakit yang diderita pasien bersifat alergi dan dapat dicegah dengan
menghindari pajanan terhadap zat yang bersifat alergen
Rehabilitatif
Tidak ada.
3. Personal Care
Pasien (ibu pasien) telah diberikan pelayanan yang memberikan kesempatan
bagi pasien untuk bertanya, mendapat informasi tentang penyakit yang sedang
dialami serta pasien dapat menyalurkan perasaan, ide, harapan terhadap
penyakit.
4. Continuing care
Pasien telah mendapatkan pelayanan home visit untuk melihat perkembangan
kesehatan dan penyakit dari pasien serta untuk melihat faktor-faktor kebiasaan
dan perilaku sehari-hari yang terkait dengan penyakit.
5. Patient Centered, Family Focused and Community Oriented
Pada pasien untuk manajemen diri pasien telah melibatkan ibu pasien.
8. Patient Advocacy
Pada ibu pasien telah dijelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan,
penjelasan penyakit secara rinci sesuai dengan kebutuhan pasien.
Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil binaan keluarga ini adalah didapatkannya
pemahaman terhadap pembinaan yang dilakukan cukup baik