Soil Taxonomy, Order

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 47

Tanah

1. Dikembangkan oleh Departemen Pertanian


Amerika Serikat (USDA)
2. Dirilis pertama kali tahun 1975 setelah mengalami
perbaikan ke-7 (Seventh Approximation).
3. Terus mengalami perbaikan dari tahun ke tahun
sampai saat ini.
4. Mula-mula ada 10 order kemudian berkembang
menjadi 11 dan saat ini ada 12 order (tahun 2006)
5. Sistem ini cepat berkembang karena
sistematikanya sangat baik
Dibagi menjadi 6 kategori

1. Order
2. Suborder Kategori tinggi

3. Greatgroup
4. Subgroup
5. Family
6 Seri Kategori rendah
Faktor Pembeda
Order
 Ada tidaknya horison penciri serta jenis (sifat)
dari horison penciri tersebut.
 Sifat bahan tanah
 Regim Temperatur
 Regim Kelembaban
Faktor Pembeda …
Suborder
 Horison genetik,
 Regim tempertaur,
 Regim kelembaban,
 Bahan induk utama,
 Pengaruh vegetasi,
 Tingkat pelapukan bahan organik.
Faktor Pembeda …
Greatgroup

 Kesamaan jenis horison


 Tingkat perkembangan dan susunan horison

Subgroup

 Sifat-sifat inti dari greatgroup (subgroup Typic)


 Sifat-sifat tanah peralihan ke greatgroup lain,
suborder atau order;
 Sifat-sifat tanah peralihan ke bukan tanah.
Faktor Pembeda …
Family
 Kelas besar butir,
 Susunan mineral (liat),
 Regim temperatur pada kedalaman 50 cm.

Seri
 Jenis dan susunan horison,
 Warna, tekstur, struktur, konsistensi, reaksi tanah
 Sifat-sifat kimia dan mineral
Order Tanah
Order : ada 12 order
1. Ada tidaknya horison penciri serta
jenis (sifat) dari horison penciri
tersebut 8 order
Entisol, Histosol, Inceptisol, Ultisol,
Alfisol, Oxisol, Spodosol, Mollisol
2. Sifat bahan tanah 2 order
Vertisol, Andisol
3. Regim Temperatur 1 order
Gelisol
4. Regim Kelembaban 1 order
Aridisol
Jenis Epipedon

1.    Mollic: tebal, gelap, KB > 50%, P2O5 < 250 ppm,


struktur baik,

2. Anthropic: seperti mollic, P2O5 >250


> ppm

3.    Umbrik: seperti mollic, KB<50%

4. Histic: mengandung C –organik 18-12% jika


kandungan liat 0-18%

5.    Plaggen: hor gelap C-organik >6% akibat bahan


tanaman di atasnya

6. Melanic: hor gelap C-organik >6% akibat bahan


tanaman di atasnya

7.    Ochric: horison berwarna terang atau horison yang


tidak dapat dimasukkan ke horison lainnya
Epipedon Mollic

Berwarna gelap dan tebal 18 cm atau lebih


dan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1. Struktur cukup kuat dan tidak keras jika kering;


2. Warna tanah gelap ditandai kroma rendah;
3. Kejenuhan basa 50% atau lebih dengan
NH4OAc;
4. Kandungan C-organik 0.6% atau lebih;
5. Kandungan P2O5 larut dalam asam sitrat 1%
kurang dari 250 ppm;
6. Jika tanah tidak diirigasi, beberapa bagian
epipedon Mollic lembab 3 bulan atau lebih;
7. Nilai N (kematangan tanah) kurang dari 7;
 
Epipedon Anthropik
1. Memenuhi seluruh persyaratan
Mollic, kecuali kadar P2O5 larut
dalam asam sitrat 1% lebih dari 250
ppm.

2. Epipedon ini biasa dijumpai pada


tanah yang subur yang telah
diusahakan untuk pertanian
intensif.
Epipedon Histic
1. Mengandung bahan organik
dengan ketebalan 20-60 cm
dan mempunyai kerapatan isi
kurang dari 0.19 gcm-3 atau
ketebalan 20-40 cm jika
mengandung C-organik lebih
dari 18-12% pada tanah yang
mengandung liat 0-60%.

2. Merupakan horison Ap jika


dicampur sampai kedalaman
25 cm mengandung C-organik
lebih dari 16-8% pada tanah
yang mengandung liat 60-0%.
Epipedon Melanic

1. Horison yang berwarna gelap


dan tebal yang merupakan
penumpukan bahan organik
dari sisa-sisa tanaman yang
tumbuh di atasnya.
2. Ketebalan 30 cm atau lebih
3. Kandungan bahan organik
rata-rata 6% atau lebih dan
kadar C-organik 4% atau
lebih pada seluruh lapisan.
Epipedon Plaggen

a. Horison permukaan
berwarna gelap
b. Tebal 50 cm atau lebih
sebagai akibat
pemupukan dengan
pupuk organik yang
terus-menerus selama
bertahun-tahun.
Epipedon Umbrik
Horison
permukaan
seperti epipedon
mollic tetapi
kejenuhan basa
(dengan
NH4OAc) kurang
dari 50%.
Epipedon Ochric

 Epipedon yang tidak


dapat dimasukkan ke
dalam salah satu
epipedon yang lain karena
terlalu tipis, terlalu
kering, dll.
Jenis Horison Penciri
1.  Agric:
   horison di bawah lapisan olah akumulasi debu, liat, dan humus.
2.  Albic: horison pucat karena kehilangan bahan organik .
3.  Argillic: horison penumpukan liat >20% dari hor di atasnya.
4.  Cambic: horison penumpukan liat < 20% dari hor di atasnya.
5.  Calcic: horison penumpukan CaCO3 > 15% dan tebalnya > 15 cm

6.   Duripan: horison yang mengeras tidak hancur karena pembasahan


7.   Fragipan: horison yang mengeras tidak hancur karena pembasahan
8.   Glossic: horison yang merupakan degradasi dari argilik, oksik atau
natrik
9.    Gypsic: horison penumpukan gipsum CaSO4 > 5% dan
ketebalannya > 155 cm.
10.   Kandic: horison tebal > 30 cm KTK liat < 16 me/100g
11.   Natric: horison penunpukan natrium, kejenuhan Na > 15%.
12.   Oxic: horison yang kaya liat >15% dan KTK liat < 16 me/100g.
13.   Salic: horison penimbunan garam-garam yang mudah larut
14.   Sombric: horison iluviasi humus tanpa Al dan Na
15.   Spodic: horison akumulasi seskuioksida bebas dan bahan organik
16.   Petrocalcic: horison kalsik yang memadas
Agric
• Horison yang terdapat di bawah
lapisan olah mengandung akumulasi
debu, liat dan humus.

• Horison ini biasanya terbentuk


akibat pengolahan tanah terus-
menerus.

• Terdapat pada tanah yang


digunakan pertanian intensif.
Albic
• Horison berwarna pucat
dengan value lebih besar
atau sama dengan 4
(lembab) atau lebih besar
atau sama dengan 5
(kering).
• Biasanya merupakan
horison penumpukan liat
(t2).
• Tekstur umumnya berpasir.
• Terdapat pada daerah
beriklim basah
Argillic
• Horison B tempat
penimbunan liat yang
jumlahnya lebih dari
1.2 kali horison
evaluasi (A2) karena
iluviasi liat.
• Umumnya ada selaput
liat, struktur kuat dan
tekstur terasa lebih
halus dari horison di
atasnya.
Cambic
• Horison penimbunan
liat dan seskuioksida
tetapi belum
memenuhi kriteria
sebagai horison
argillic atau spodic.
• Struktur kurang kuat
dibandingkan argilik.
• Banyak terdapat di
Indonesia.
Calcic
• Horison yang ketebalannya lebih
dari 15 cm dan mempunyai
kandungan CaCO3 ekivalen
>15%.
• Di lapang dites dengan HCl
(membuih dengan HCl).
• Umumnya terdapat pada daerah
berkapur.
Duripan
• Horison subsurface
yang memadas
paling sedikit
setengahnya dengan
perekat SiO2.
• Tidak mudah hancur
dengan air atau HCl.
• Sulit ditembus akar,
sebagai pembatas
pertumbuhan
Fragipan
• Lapisan bawah tanah
dengan bulk density
tinggi, rapuh jika
basah, sangat keras
jika kering.
• Tidak lunak jika basah
tetapi menjadi mudah
pecah dengan tangan.
• Bisa terbentuk akibat
pengolahan dengan
traktor.
Glossic
• Horison dengan ketebalan 5
cm atau lebih yang
mengandung bahan aluvial.
• Horison ini merupakan hasil
degradasi horison argillic,
kandic atau natric.
• Horison yang sudah sangat
tua.
Gypsic
• Horison yang
ketebalannya lebih dari 15
cm dan mempunyai
kandungan CaSO4 > 5%
dari horison di bawahnya.
Kandic

• Horison yang memiliki


ketebalan 30 cm atau lebih
berada pada kedalaman
kurang dari 200 cm dan
mempunyai KTK 16 cm
mol(+) kg-1 liat.
Natric
• Horison argilik yang
memilik struktur
prismatik atau tiang
dan lebih dari 15%
KTK didominasi Na
• Banyak terdapat
pada daerah
temperate dan
kering
Oxic
• Horison tebal lebih dari
30 cm dan
mengandung liat >
15%.
• KTK NH4OAc pH 7.0 <
16 cmol(+) kg-1 liat.
• Kandungan mineral
mudah lapuk sedikit.
• Kandungan Si tinggi,
pH rendah
Salic
• Horison yang
ketebalannya lebih dari
15 cm dan banyak
mengandung garam
mudah larut.
Sombric
• Horison bawah yang
berwarna gelap, tidak ada
horison albic di atasnya
terbentuk karena iluviasi
humus tanpa aluminium
atau natrium.
Spodic
• Horison
akumulasi
seskuioksida
bebas dan bahan
organik karatan
kuning dari
jarosit.
Petrocalcic
• Horison calsic
yang memadas.

Petrogypsic
 Horison gypsic
yang memadas
Placic
• Horison tipis (2-10 mm)
yang padat berwarna coklat
kemerahan sampai hitam
yang merupakan akumulasi
Fe dan Mn terletak pada
kedalaman kurang dari 50
cm.
Sulfuric
• Horison mineral
atau organik yang
mempunyai pH <
3.5 dengan karatan
kuning dari jarosit.
Jarosit
Sifat Bahan

1. Sifat Vertik
- Tanah yang mengembang dan mengkerut
- Mineral liat tipe 2:1
- Memiliki relief mikro gilgai
- Umumnya di daerah kering
2. Sifat Andik
- Mempunyai bulk density rendah <
0,85 g/cm3
- Berasal dari bahan piroklastik
gunung berapi
- Mineral liat alofan
- Warna gelap
2. Regim temperatur dan
kelembaban

Regim temperatur
 Ekstrim sangat dingin
selalu beku (gelik)

Regim kelembaban
 Ekstrim sangat kering
(Arid)
Kunci ke Order Tanah

Tanah yang membeku pada ketebalan 100 cm dari permukaan atau


mempunyai bahan gelic pada 100 cm dari permukaan dan membeku
pada 200 cm dari permukaan tanah
Gelisol
 
Tanah dengan kandungan bahan organik lebih dari 30% dan
ketebalan lebih dari 40 cm
Histosol
 
Tanah lain yang memiliki horison spodik pada kedalaman kurang
dari 2 m
Spodosol
Tanah lain yang mempunyai sifat tanah andik pada 60% atau lebih
dari ketebalan

Andisol

Tanah lain yang mempunyai horison oksik pada kedalaman kurang


dari 2 m
Oxisol

Tanah lain yang mengandung liat lebih dari 30% pada semua
horison dan jika kering pecah-pecah sampai kedalaman 50 cm
Vertisol
Tanah lain yang kering lebih dari 6 bulan setiap tahun
dan tidak mempunyai epipedon mollic
Aridisol
Tanah lain yang tidak memiliki horison argillic dengan
kejenuhan basa (pH 8.2) kurang dari 35% pada
kedalaman 1,8 m
Ultisol
Tanah lain yang memiliki epipedon mollic
Mollisol
Tanah lain yang memiliki horison argillic dengan
kejenuhan basa (pH 8.2) lebih dari 35% pada kedalaman
1,8 m dari permukaan

Alfisol
Tanah lain yang tidak mempunyai epipedon umbric,
mollic, atau plaggen dan mempunyai horison cambic

Inceptisol
Tanah lain yang mempunyai epipedon ochric atau histic
atau horison albic tetapi belum memiliki horison penciri.

Entisol
No Order Singkatan
1 Gelisol el
2 Histosol ist
1. Penamaan order
diurut dari order 1
3 Spodosol od
sampai order 12
4 Andisol and
5 Oxisol ox 2. Jika ada 2 atau lebih
6 Vertisol ert sifat yang
7 Aridisol id mencirikan beberapa
8 Ultisol ult
order maka
diprioritaskan order
9 Mollisol oll
yang lebih dulu.
10 Alfisol alf
11 Inceptisol ept
12 Entisol ent
Mollisol Oxisol Alfisol
Inceptisol Entisol Andisol
Ultisol Vertisol Spodosol
Histosol Aridisol Gelisol

Anda mungkin juga menyukai